8 research outputs found

    Analisis dan Implementasi Hubs and Authorities Centrality dalam Social Network Analysis

    Get PDF
    Perubahan pola komunikasi dan interaksi antar individu yang mengarah ke Social network membuat banyak pihak terdorong untuk melakukan penelitian dalam bidang social network. Penelitian dalam bidang Social network ini dikenal dengan Social network analysis (SNA). Penelitian yang dilakukan dalam Social network analysis dapat berupa pola penyebaran informasi dan komunikasi serta penentuan seberapa penting suatu informasi dan menentukan pengaruh seorang user dalam suatu komunitas. Salah satu online Social network yang paling populer saat ini adalah Twitter. Relasi following/followed, mention, retweet dan reply dalam Twitter dapat direpresentasikan ke dalam suatu graf dimana setiap user menjadi node dan setiap relasi antar user menjadi edge. Untuk menentukan seorang user memiliki sifat influence atau tidak dan user yang memiliki keterhubungan dengan user yang memiliki sifat influence harus mengetahui nilai centrality-nya. Centrality merupakan ukuran dimana suatu node/user dianggap memiliki informasi yang baik. Hubs and Authorities merupakan salah satu metode perhitungan centrality yang menitikberatkan pada dua aspek penilaian yaitu hubness dan authority. Hub dapat digambarkan sebagai nilai dari suatu user yang terhubung dengan user lain yang memiliki sifat influence sedangkan authority dapat digambarkan sebagai indikator nilai suatu user memiliki sifat influence atau tidak. Dengan mempertimbangkan dua aspek ini maka tidak hanya user yang memiliki sifat influence saja yang dapat diketahui namun user yang memiliki keterhubungan dengan user yang influence juga dapat diketahui. Sehingga user-user tersebut dapat dijadikan suatu acuan jika ingin mendapatkan informasi tentang user yang memiliki pengaruh dalam komunitas tersebut. Online Social network , Social network analysis, Hubs and authorities centrality

    STRATEGI GURU AKIDAH-AKHLAK DALAM MENGAJAR KARAKTER GENERASI Z DI MTS NEGERI 1 KULON PROGO

    Get PDF
    Latar belakang penelitian ini adalah besarnya pengaruh jaman terhadap karakter setiap generasi. Perbedaan karakter generasi tersebut yang menuntut pendidik untuk menggunakan strategi belajar yang paling relevan agar tercipta pembelajaran yang aplikatif dan efektif. Generasi Z, yang disebut juga generasi jaman now, generasi silent, generasi yang sejak lahir sudah mengenal dunia digital, sehingga realitas mereka menjadi tumpang tindih antara dunia nyata dan dunia digital. Mereka mempunyai karakter khusus yang sebaiknya dipahami guru, agar dapat menerapkan strategi mengajar yang sesuai. Dengan begitu kognitif, afektif anak dapat terbangun dan menjadi anak yang berkarakter. Seperti di MTs Negeri 1 Kulon Progo yang mempunyai visi dan tujuan yang dibutuhkan oleh generasi Z. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran, mengetahui jenis strategi guru, dan mengetahui hambatan yang ditemui guru akidah-Akhlak dalam mengajar karakter generasi Z. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau dengan cara-cara kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah Guru Akidah-Akhlak, Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan, dan peserta didik MTs Negeri 1 Kulon Progo. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah dengan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan studi dokumen. Teknik analisis yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Sementara itu, validasi data menggunakan triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ; (1) Pelaksanaan pengajaran dibagi menjadi dua yaitu tujuan pembelajaran Akidah-Akhlak dan pelaksanaan pembelajaran Akidah-Akhlak. (2) Strategi mengajar karakter generasi Z dilakukan dengan strategi daring. Karakter yang diajarkan yaitu; karakter disiplin, mandiri dan komunikatif. (3) Hambatan yang ditemui yaitu kurangnya kesadaran peserta didik, dan kurangnya alat komunikasi yang memadai bagi sebagian peserta didik

    Radiolabeling of magnetic targeted carriers (MTC) with indium-111

    No full text
    Abstract Magnetic targeted carriers (MTC) are magnetically susceptible microparticles that can be physically targeted to a specific site. MTC were radiolabeled with 111 In using three different methods. Reaction parameters were investigated in order to optimize the final properties of the labeled MTC. The reaction parameters studied were chelation agent, chelation time, temperature, radiolabeling time, solvent, and molar ratios. A 97.7 Ϯ 0.9% binding efficiency and plasma stability of 92.6 Ϯ 0.1% over 7 days were achieved when 2-p-aminobenzyl-1,4,7,10-tetraazacyclododecane-1,4,7,10-tetra-acetic acid (ABz-DOTA) was used as the chelating agent. A preliminary animal biodistribution study confirmed the binding stability. The labeling of the MTC with the diagnostic isotope 111 In was undertaken to allow for quantitative imaging and dosimetry prior to therapy with 90 Y radiolabeled MTC

    Radiolabeling of magnetic targeted carriers (MTC) with indium-111

    No full text
    Abstract Magnetic targeted carriers (MTC) are magnetically susceptible microparticles that can be physically targeted to a specific site. MTC were radiolabeled with 111 In using three different methods. Reaction parameters were investigated in order to optimize the final properties of the labeled MTC. The reaction parameters studied were chelation agent, chelation time, temperature, radiolabeling time, solvent, and molar ratios. A 97.7 Ϯ 0.9% binding efficiency and plasma stability of 92.6 Ϯ 0.1% over 7 days were achieved when 2-p-aminobenzyl-1,4,7,10-tetraazacyclododecane-1,4,7,10-tetra-acetic acid (ABz-DOTA) was used as the chelating agent. A preliminary animal biodistribution study confirmed the binding stability. The labeling of the MTC with the diagnostic isotope 111 In was undertaken to allow for quantitative imaging and dosimetry prior to therapy with 90 Y radiolabeled MTC
    corecore