8 research outputs found
SISTEM INFORMASI BIMBINGAN TUGAS AKHIR BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE UNIFIED PROCESS
Proses bimbingan TA merupakan salah satu tahapan yang harus dilakukan dalam
penyusunan TA mahasiswa. Namun proses bimbingan yang dilakukan secara tatap muka
langsung antara mahasiswa dan pembimbing ini mengalami banyak kendala sehingga
proses bimbingan tidak berjalan dengan maksimal dan tidak sesuai dengan yang
diharapkan, seperti pada jurusan Informatika / Ilmu Komputer UNDIP. Permasalahan
tersebut diselesaikan dengan membuat sebuah sistem informasi bimbingan tugas akhir
(BIMTA). Model proses pembangunan BIMTA adalah Unified Process. Sedangkan
kerangka kerja yang digunakan yaitu kerangka kerja PHP CodeIgniter 2.1.4. Dengan
penggunaan BIMTA dapat membantu proses bimbingan yang berjalan di jurusan
Informatika / Ilmu Komputer UNDIP
ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI PASIEN UMUM DAN BPJS TERHADAP TINGKAT RESPONSIVENESS PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG
Responsiveness adalah dimensi non medis yang berhubungan dengan bagaimana cara memperlakukan seseorang dan bagaimana kondisi lingkungan orang tersebut diperlakukan yang menjadi salah satu tujuan dari Sistem Kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan persepsi antara pasien umum dan pasien BPJS terhadap tingkat responsiveness pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dari penelitian ini adalah 160 responden. Analisis data meliputi analisis univariat dengan penyajian tabel distribusi frekuensi dan crosstab serta analisis bivariat menggunakan uji beda Mann-Whitney. Hasil univariat menunjukkan bahwa tingkat responsiveness pada pelayanan rawat jalan ditinjau dari tujuh dimensi responsiveness antara pasien umum lebih responsif dibandingkan dengan pasien BPJS. Hasil crosstab menunjukkan responden berjenis kelamin perempuan dan berpendidikan tinggi cenderung menilai kurang responsifnya pelayanan yang diberikan. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara responsiveness pasien umum dan responsiveness pasien BPJS. Dimensi responsiveness yang memiliki perbedaan antara pasien umum dan pasien BPJS adalah dimensi keramahan petugas, keterlibatan pasien, kejelasan informasi dan pilihan terhadap pemberi pelayanan. Dimensi yang dinilai kurang baik adalah dimensi waktu tunggu dan dimensi yang sama-sama dinilai baik adalah dimensi kenyamanan pasien dan kerahasiaan pasien. Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo diharapkan berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan menjadi pelayanan yang lebih responsif sehingga dapat memenuhi harapan masyarakat dan meningkatkan kepuasan pasien
Kata Kunci: Responsiveness, Persepsi Pasie
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi : Studi Pada Organisasi Perangkat Daerah Di Kabupaten Kampar
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh keterlibatan pengguna, kapabilitas SDM, program pendidikan dan pelatihan, serta formalisasi pengembangan sistem terhadap kinerja sistem informasi akuntansi di OPD Kabupaten Kampar. Penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif dan menggunakan skala likert sebagai alat ukur. Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah OPD (Dinas Pembangunan Daerah) Kabupaten Kampar. Sampel penelitian sebanyak 96 responden yang dipilih dari 32 OPD. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner secara langsung. Proses pengujian data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji regresi linier berganda, uji hipotesis, dan uji determinasi yang difasilitasi oleh program SPSS 26. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterlibatan pengguna, kapabilitas SDM, inisiatif pendidikan dan pelatihan, serta formalisasi pengembangan sistem, semuanya berdampak pada kinerja sistem informasi akuntansi di OPD Kabupaten Kampar
PENGARUH PEPTON TERHADAP PERTUMBUHAN EMBRIO ANGGREK Vanda tricolor Lindley var. Suasiv ASAL MERAPI SECARA IN VITRO
Orchidaceae is a valuable ornamental plant in Indonesia’s export commodities. The growth of orchid in nature is prolonged due to its microscopic size of the seed and has no endosperm. In the mass-production, an inducer is required to accelerate the growth in an in-vitro culture, one of which is peptone. The embryos used in this study is Merapi endemic orchid, the Vanda tricolor Lindley var. Suavis. This study aimed to determine the effect of peptone on the growth of eight weeks old of Vanda tricolor Lindley var. Suavis embryos and to determine the optimal peptone concentration to induce the growth of the orchid embryo. This experiment was conducted in the Biotechnology Laboratory of the Faculty of Biology Universitas Gadjah Mada from September to October 2016. The treatments applied in this study was a variety of peptone concentrations (0–3 g/L) in growth media to induce eight weeks old protocorm subcultures. The study measured the morphological development of protocorm to determine the effect. The results showed a positive effect of peptone on the growth of orchid embryos at the NP1 treatment concentration of 1 g/L. The growth reached the phase 6 with the rate measured about 6.85±0.001% in the fourth week. This value was higher than the protocorm growth rate when it reached the phase 6 in the fourth week on the NP0 medium measured at 5.22±0.003%, on the medium NP2 at 1.15±0.002%, and on the medium NP3 at 1.02±0.001%. This result showed the effect of peptone concentration to induce the growth of Vanda tricolor Lindley var. Suavis embryo, but the excess concentration of peptone inhibited the growth of protocorm
Perkembangan Awal Protocorm Anggrek Phalaenopsis amabilis secara In Vitro setelah Penambahan Zat Pengatur Tumbuh α-Naphtaleneacetic Acid dan Thidiazuron
Phalaenopsis amabilis (L.) Blume merupakan salah satu anggrek alam dengan nilai komersial yang tinggi. Keberadaannya di alam semakin sukar dijumpai akibat eksploitasi berlebihan dan kerusakan hutan. Selain itu budidaya anggrek ini cukup sulit dilakukan karena biji bersifat mikroskopis dan tidak memiliki endosperm, sehingga perlu dilakukan kultur  in vitro. Dalam budidaya secara in vitro diperlukan medium pendukung pertumbuhan anggrek secara optimal misalnya dengan penambahan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) dari golongan auksin dan sitokinin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ZPT tersebut terhadap perkembangan protokorm (pertumbuhan embrio anggrek) P. amabilis secara in vitro dari aspek morfologi dan anatomi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Bioteknologi dan Laboratorium Struktur Perkembangan Tumbuhan. Digunakan protokorm anggrek P. amabilis berumur 2 bulan. Protokorm disubkultur pada medium NP dengan kombinasi ZPT NAA dan TDZ pada berbagai konsentrasi dan diinkubasi pada ruangan dengan kelembaban tinggi, suhu 250C. Kemudian diamati protokorm anggrek selama 2 minggu yang mencakup persentase pertumbuhan, persentase protokorm yang membentuk tunas dan absorbing hair. Pembuatan preparat anatomi dilakukan dengan mengambil protokorm setiap minggunya, disimpan dalam larutan alkohol 70% dan dibuat preparat anatomi menggunakan metode Parafin dengan pewarnaan safranin. Hasil penelitian menunjukkan pada penambahan NAA dan TDZ pertumbuhan protokorm mencapai 100%. Persentase protokorm yang membentuk tunas berturut turut (0:0, 0.2:0, 0:0.5, 0.2:0.5, 0:1, dan 0.2:1) ppm adalah 24%, 22%, 32%, 40%, 40% dan 38% sedangkan untuk pengamatan protokorm yang membentuk absorbing hair sebesar 10%, 18%, 14%, 24%, 16%, dan 0%. Untuk diameter sel berukuran 39.2±0.47µm, 44.4±0.97µm, 39.08±0.5µm, 38.83±0.2µm,39.5±0.39µm dan 39.75±0.28µm. Sehingga dapat disimpulkan medium yang paling optimal dalam pertumbuhan anggrek P. amabilis secara in vitro adalah medium NP dengan kombinasi NAA dan TDZ (0.2 : 0.5) ppm.Kata kunci : Anatomi, Kultur In Vitro, Morfologi, Phalaenopsis amabili
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DI PUSAT PERBELANJAAN MALL SURABAYA
Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah kewajiban untuk rakyat Indonesia sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 63 tahun 2019 mengenai Pemakaian Bahasa Indonesia. Sebagai generasi muda memiliki peran penting dalam upaya melestarikan Bahasa Indonesia, melalui smartphone yang kita gunakan dalam keseharian dapat menjadi salah satu sarana dalam berperan aktif guna melestarikan penggunaan Bahasa Indonesia. Kajian untuk penulisan ini menggunakan teori sosiolinguistik guna menganalisis penggunaan Bahasa Indonesia di ruang publik, khususnya mall atau pusat perbelanjaan. Sosiolinguistik adalah bidang yang mempelajari hubungan antara bahasa dan faktor sosial budaya, identitas, kekuasaan, dan norma-norma dalam masyarakat. Terdapat penggunaan beberapa kalimat bahasa Indonesia yang tidak sesuai dengan PUEBI di Royal Plaza Surabaya. Penulisan Bahasa harus ditulis dengan baik dan benar. Karena, dinilai penting dalam mempertahankan keberadaab Bahasa Indonesia di lingkup masyarakat
APLIKASI ZAHIR PADA PERUSAHAAN PERDAGANGAN
Laporan Keuangan merupakan alat komunikasi yang efektif untuk memberikan Informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan bagi pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal. Pada konteks perusahaan yang terpisah antara pemilik dan pengelola, bagi pemangku kepentingan internal, seperti manajemen dan pegawai perusahaan Laporan Keuangan bermanfaat untuk melaporkan hasil kinerja operasional mereka dalam satu periode akuntansi/satu tahun buku, sebagai dasar penilaian oleh top manajemen atas kinerja manajemen lini menengah dan bawah serta kinerja pegawai. Bagi pemangku kepentingan eksternal, laporan keuangan bermanfaat untuk mendukung pengambilan keputusan antara lain menilai prospek investasi atau kemampuan perusahaan dalam membayar utang atau kewajiban lain. Hal ini membuat kemampuan menyusun laporan keuangan sangat diperlukan bagi pengelola perusahaan, baik pada perusahaan yang terpisah maupun tidak terpisah antara pemilik dan pengelola.
Kualitas informasi dalam laporan keuangan sangat dipengaruhi oleh kepatuhan terhadap standar akuntansi dan didukung oleh sistem akuntansi yang handal. Untuk menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas dibutuhkan sumber daya manusia yang memahami dan kompeten dalam akuntansi didukung oleh aplikasi yang manfaat dan bermutu. Penyusunan laporan keuangan perusahaan membutuhkan ketelitian yang sangat tinggi, sehingga semakin kompleks semakin besar lingkup usaha, maka semakin membutuhkan upaya yang lebih dalam penyusunnya terlebih ketika dilakukan secara manual. Untuk itu keberadaan aplikasi/software akuntansi sangat membantu mengorganisasikan transaksi ekonomi/bisnis perusahaan