16 research outputs found

    Pengaruh Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Omset Penjulan Pada Marketplace Shopee

    Get PDF
    Persaingan yang ketat di antara para pesaing adalah penyebab ketidakstabilan data kunjungan shopee. Oleh karena itu, promosi dan kualitas pelayanan dari beberapa unsur yang berdampak atas perubahan omset penjualan di marketplace digunakan dalam penelitian ini. Variabel independen dan dependen yang dihadirkan adalah Promosi (X1) dan kualitas pelayanan (X2) sebagai variabel independen dan omset penjualan (Y) variabel dependen dalam penelitian ini. Sampel diambil secara sampling jenuh sehingga semua bagian populasi masuk ke dalam sampel. Variabel Promosi (X1) memiliki nilai sig sebesar sig 0,12 < 0,05 yang berarti berpengaruh signifikan dan positif terhadap Omset Penjualan (Y) Pasar Shopee. Penelitian Tingkat Kualitas Pelayanan (X2) terhadap Omset Penjualan menghasilkan nilai sig 0,000 < 0,05 yang menunjukkan bahwa Kualitas Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap Omset penjualan (Y)

    Qualitative Study of Perinatal Mental Health Services: Experiences and Perspectives of Health Workers and Patients

    Get PDF
    The perinatal period is a transitional period that is vulnerable to changes in women's relationships with partners, family, friends, and wider social networks. This study aims to determine how perinatal mental health services are based on the experiences of health workers and patients. This research is qualitative research with a case study design. The informants in this study were 6 informants, namely 2 health workers and 4 patients with a history of perinatal mental health disorders. The instruments used in this study were structured interview guidelines, interviews were conducted in health facilities and patients' homes. Thematic data analysis using the Collaizi protocol. Qualitative data from this study raised six themes, namely "symptoms of perinatal mental health disorders", "causes of perinatal mental health disorders", "management of mental health disorders", "prevention of perinatal mental health disorders", "barriers to perinatal mental health services", and "support". Pregnant, maternity and postpartum women are vulnerable to mental health problems, especially if a woman is faced with family neglect and lack of husband's support during pregnancy. It is important for health workers, especially midwives, to examine women's problems more comprehensively during antenatal care.Masa perinatal merupakan masa transisi yang rentan terhadap perubahan hubungan perempuan dengan pasangan, keluarga, teman, dan jejaring sosial yang lebih luas. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana pelayanan perinatal mental health berdasarkan pengalaman petugas kesehatan dan pasien. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Informan dalam penelitian ini adalah 6 informan yaitu 2 orang petugas kesehatan dan 4 pasien dengan riwayat gangguan perinatal mental health. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara terstruktur, wawancara dilakukan di fasilitas kesehatan dan rumah pasien. Analisis data secara tematik menggunakan protokol Collaizi. Data kualitatif dari penelitian ini mengangkat enam tema yaitu “gejala gangguan perinatal mental health”, “penyebab gangguan perinatal mental health”, "penatalaksanaan gangguan kesehatan mental", “pencegahan gangguan perinatal mental health”, “hambatan pelayanan perinatal mental health”, dan “dukungan”. Wanita hamil, bersalin, dan nifas rentan mengalami gangguan kesehatan mental, terutama jika seorang wanita dihadapkan pada pengabaian keluarga dan kurangnya dukungan suami selama hamil. Penting bagi tenaga kesehatan khususnya bidan untuk mengkaji permasalahan perempuan secara lebih komprehensif pada saat pemeriksaan kehamilan

    METODE POSITION, INSTRUCTION, PUZZLE (PIP) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PASIEN STROKE

    Get PDF
    Abstrak: Penurunan Kualitas hidup pasien stroke selama menjalani perawatan dirumah menunjukkan rendahnya kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan stroke kurangnya kebutuhan informasi serta pengalaman menjadi penyebab keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan stroke. Metode PIP (Position, Instruction, Puzzle) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan anggota keluarga dalam merawat pasien stroke, tujuan dilakukannya kegiatan ini untuk melatih para caregiver dalam merawat anggota keluarga dengan stroke di rumah. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan terpimpin selama 3 minggu dengan melibatkan mitra komunitas bebas stroke yang berada pada wilayah kerja kelurahan Umbansari. Hasil yang diperoleh dalam kegiatan ini, peserta mampu memahami dan melakukan latihan perawatan stroke menggunakan metode PIP dalam perawatan pasien stroke. Abstract:  The decline in the quality of life of stroke patients during treatment at home shows the low ability of families to care for family members with stroke, lack of information needs and experience is the cause of families in caring for family members with stroke. The PIP (Position, Instruction, Puzzle) method is one method that family members can use in caring for stroke patients, the purpose of this activity is to train caregivers in caring for family members with stroke at home. The method used in this activity is guided training for 3 weeks involving stroke-free community partners in the working area of Umbansari sub-district. The results obtained in this activity, participants are able to understand and perform stroke care exercises using the PIP method in the care of stroke patients.

    SKRINING SWAB ANTIGEN SAAT KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL DI POLINDES REMBIGA KOTA MATARAM

    Get PDF
    ABSTRAKInfeksi COVID-19 dapat menimbulkan gejala ringan, sedang atau berat. Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam, batuk dan kesulitan bernapas. Skrining universal untuk COVID-19 pada setiap ibu hamil perlu dilakukan secara rutin, World Health Organization (WHO) merekomendasikan ibu hamil dengan gejala COVID-19 harus diprioritaskan untuk skrining melalui swab antigen atau PCR. Kegiatan pengabdian ini bertujuan melakukan swab pada ibu hamil yang melakukan pemeriksaan, diharapkan melalui pemeriksaan swab antigen akan memutus rantai penyebaran COVID-19.Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah memberikan edukasi dan penyuluhan tentang skrining swab antigen sebagai upaya pencegahan COVID-19 pada ibu hamil, selanjutnya melakukan swab antigen kepada ibu hamil. Sambutan dan partisipasi yang diberikan oleh ibu hamil dalam kegiatan ini sangat antusias. Jumlah responden yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 10 ibu hamil. Hasil pengabdian setelah dilakukan pemeriksaan swab didapatkan 10 ibu hamil negatif COVID-19. Hasil pretest didapatkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang skrining COVID-19 dengan swab antigen dalam kategori kurang sebesar 40 % (4 orang), sedangkan hasil postest didapatkan pengetahuan ibu hamil tentang skrining COVID-19 dengan swab antigen dalam kategori baik sebesar 90 % (9 orang).   Kata kunci: ibu hamil; covid-19; swab antigen. ABSTRACTCOVID-19 infection can cause mild, moderate, or severe symptoms. The main clinical symptoms that appear are fever, cough and difficulty breathing. Universal screening for COVID-19 in every pregnant woman needs to be carried out routinely, the World Health Organization (WHO) recommends pregnant women with COVID-19 symptoms to be prioritized for screening through antigen swab or PCR. This service activity aims to carry out swabs for pregnant women who carry out examinations, it is hoped that through antigen swab examinations can break the chain of spread of COVID-19. The antigen swab activity was carried out at the Rembiga Polindes, Mataram City. The number of respondents who participated in this activity were 10 pregnant women. The results of the service after a swab examination found 10 pregnant women who were negative for COVID-19. The results of the pre test showed that the knowledge of pregnant women about screening for COVID-19 with an antigen swab was in the less category of 40% (4 people), while the results of the post test showed that the knowledge of pregnant women about screening for COVID-19 with an antigen swab was in the good category of 90% (9 people). Keywords: pregnant women; covid-19; antigen swab

    PEMBERDAYAAN LANSIA MELALUI SENAM LANSIA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN FISIK DALAM MENDUKUNG LANSIA TANGGUH

    Get PDF
    ABSTRAKLanjut usia (lansia) adalah mereka yang telah berusia 60 tahun keatas (UU No. 13 1998). Populasi usia lanjut mengalami peningkatan secara global. Kegiatan pengabdian bertujuan melakukan pemberdayaan lansia melalui senam lansia sebagai upaya peningkatan kesehatan fisik dalam mendukung lansia Tangguh. Metode kegiatan dalam pengabdian ini akan melibatkan mahasiswa kebidanan Universitas Muhammadiyah Mataram sebanyak 3 mahasiswa. Rencana Pelaksanaan pengabdian mengadopsi langkah-langkah action research yang terdiri dari 4 (empat) tahapan, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi dan evaluasi, dan refleksi. Evaluasi hasil kesimpulan yaitu terlaksananya pengabdian dengan rangkaian kegiatan yaitu pemeriksaan fisik lansia yaitu pemeriksaan tekanan darah dan berat badan, serta senam lansia. Sebelum diberikan informasi terkait senam lansia, seluruh peserta sebanyak 15 lansia belum mengetahui Gerakan-gerakan senam lansia. Setelah diberikan informasi Gerakan senam lansia seluruh peserta sebanyak 15 lansia mengikuti gerakan senam dan melakukan dengan benar. Berdasarkan hasil pemeriksaan tekanan darah didapatkan 10 lansia tekanan darah tinggi ≥ 140/100, tim pengabdian menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan di puskesmas terdekat, menganjurkan memperbanyak mengkonsumsi sayuran dan buah dan rutin melakukan senam lansia Kata kunci: pengabdian masyarakat; lansia; senam lansia ABSTRACTElderly (elderly) are those who are aged 60 years and over (Law No. 13 1998). The elderly population is increasing globally. the aims of community dedication to empower the elderly through elderly gymnastics as an effort to improve physical health in supporting the Tangguh elderly The method of activity in this service will involve 3 students of midwifery at Muhammadiyah Mataram University. The Service Implementation Plan adopts action research steps consisting of 4 (four) stages, namely: planning, action, observation and evaluation, and reflection. Evaluation of the results of the conclusion of the implementation of service with a series of activities, namely physical examination of the elderly, namely checking blood pressure and weight, as well as elderly exercise. Before being given information regarding elderly gymnastics, all 15 elderly participants did not know the elderly gymnastics movements. After being given information on the elderly gymnastics movement, all 15 elderly participants followed the gymnastics movements and did it correctly. Based on the results of the blood pressure examination, it was found that 10 elderly people had high blood pressure 140/100, the service team recommended to carry out an examination at the nearest health center, recommended consuming more vegetables and fruit and regularly doing elderly exercise Keywords: community dedication; elderly; elderly gymnastics

    VAKSINASI MASAL COVID-19 DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM KOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

    Get PDF
    ABSTRAKNovel coronavirus 2019 atau virus corona sindrom pernafasan akut parah yang disebut COVID-19. Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam, batuk dan kesulitan bernapas. World Health Organization (WHO) melaporkan 11.84.226 kasus konfirmasi dengan 545.481 kematian di seluruh dunia (Case Fatality Rate/CFR 4,6%). Di Indonesia kasus meningkat dan menyebar dengan cepat, kasus pertama pada tanggal 2 Maret 2020, pada tanggal 9 Juli 2020 Kementerian Kesehatan melaporkan 70.736 kasus konfirmasi COVID-19 dengan 3.417 kasus meninggal (CFR 4,8%). Kegiatan vaksinasi masal ini bertujuan terbentuknya herd immunity (kekebalan kelompok) dan berkurangnya angka kematian akibat COVID-19 pada masyarakat. Kegiatan vaksinasi masal dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Mataram Kota Mataram Nusa Tenggara Barat, dan jenis vaksin yang digunakan pada kegiatan vaksinasi masal ini adalah Sinovac. Jumlah responden yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 1.000 orang. Hasil pengabdian didapatkan jumlah yang melakukan vaksinasi sebanyak 1000 orang yang terdiri dari masyarakat umum dan karyawan Universitas Muhammadiyah Mataram. Kata kunci: vaksinasi; covid-19; komunitas; indonesia. ABSTRACTNovel coronavirus 2019 or severe acute respiratory syndrome coronavirus called COVID-19. The main symptoms that appear are fever, cough and difficulty breathing. The World Health Organization (WHO) reports 11,84,226 confirmed cases with 545,481 deaths worldwide (Case Fatality Rate/CFR 4.6%) In Indonesia cases are increasing and spreading rapidly, the first case on March 2, 2020, on July 9 2020 The Ministry of Health reported 70,736 confirmed cases of COVID-19 with 3,417 deaths (CFR 4.8%). This mass vaccination activity aims to form herd immunity and reduce the death rate due to COVID-19 in the community. The mass vaccination activity was carried out at the Muhammadiyah University of Mataram, and the type of vaccine used in this mass vaccination activity was Sinovac. The number of respondents who participated in this activity was 1,000 people. The results of the service found that the number of people who vaccinated was 1000 people consisting of the general public and employees of the Muhammadiyah University of Mataram. Keywords: vaccination; covid-19; community; indonesia.

    “PEREMPUAN SEHAT, MASA DEPAN CEMERLANG” PADA HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL DI DESA TELAGAWARU LOMBOK BARAT

    Get PDF
    ABSTRAKPandemi Covid-19 membuat masyarakat lebih banyak mengakses informasi melalui media gadget dari pada ke pelayanan kesehatan, karena selain ketakutan akan terpaparnya covid-19 juga masyarakat dihimbau untuk membatasi mobilisasi termasuk ke layanan kesehatan. Informasi yang salah mengenai bagaimana menjaga kesehatan reproduksi sangat membahayakan masyarakat. Termasuk diataranya adalah mitor-mitos yang berkembangan mengenai kesehatan reproduksi. Tujuan utama memberikan pelayanan kesehatan reproduksi yang komprehensif kepada perempuan termasuk kehidupan seksual dan hak-hak reproduksi perempuan sehingga dapat meningkatkan kemandirian perempuan dalam mengatur fungsi dan proses reproduksinya yang pada akhirnya dapat membawa pada peningkatan kualitas kehidupannya. Pendidikan kesehatan yang diberikan pada 10 orangtua di desa Telagawaru menunjukkan hasil yang signifikan yakni 90% Ibu sudah mengetahui bagaimana pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan cara merawat yang benar. Kata kunci: kesehatan reproduksi; pandemi; covid-19 ABSTRACTThe Covid-19 pandemic has made people more access to information through gadget media rather than health services, because in addition to the fear of exposure to Covid-19, people are also urged to limit mobilization including to health services. Misinformation about how to maintain reproductive health is very dangerous for society. Included among them are myths about reproductive health. Main Objectives To provide comprehensive reproductive health services to women, including sexual life and women's reproductive rights, so as to increase women's independence in managing their reproductive functions and processes, which in turn can lead to an increase in the quality of their lives. The health education provided to 10 parents in Telagawaru village showed significant results, namely 90% of mothers already knew how important it was to maintain reproductive health and how to properly care for it. Keywords: reproductive health; pandemi; covid-1

    ATASI STUNTING DENGAN BERHEMAT (BERIKAN MP-ASI SEHAT DAN TEPAT DI DESA AIKMEL BARAT

    Get PDF
    ABSTRAK                                                                                                          Anak berisiko mengalami stunting setelah usia 6 bulan. ASI saja tidak cukup untuk memenuhi semua kebutuhan gizi dan pemberian makanan tambahan (MPASI) harus dimulai. Setelah usia 6 bulan, semua anak membutuhkan makanan lunak bergizi yang sering disebut makanan pendamping ASI (MPASI). MP-ASI  adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi yang diberikan kepada anak usia 6 sampai 24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi selain ASI. MP-ASI merupakan makanan transisi dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MPASI sebaiknya dilakukan secara bertahap dalam bentuk dan jumlah yang sesuai dengan daya cerna anak. Anak harus menerima makanan tambahan (MPASI) untuk mencegah malnutrisi. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan orangtua terkait dengan stunting. Lokasi pengabdian di Desa Aikmel Barat. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah, pemberian leaflet dan metode pre - post test dalam bentuk kuesioner. Subyek pengabdian kepada masyarakat ini adalah seluruh orangtua yang memiliki balita sejumlah 20 orang. Instrumen yang digunakan adalah power point, leaflet dan kuesioner. Hasil pretest dan posttest dari kegiatan yang dilakukan dapat dilihat terjadi peningkatan pengetahuan orang tua dari nilai pretest dalam kategori kurang sebesar 50 % (10 orang) meningkat menjadi kategori pengetahuan baik sebesar 80 % (16 orang) pada saat posttest. Kata kunci: Pendidikan Kesehatan; Stunting; MP-ASI. ABSTRACT Children are at risk for stunting after 6 months of age. Breast milk alone is not enough to meet all nutritional needs and complementary feeding (MPASI) must be started. After the age of 6 months, all children need nutritious soft foods which are often called complementary foods (MPASI). MP-ASI is food or drink containing nutrients that is given to children aged 6 to 24 months to meet nutritional needs other than breast milk. MP-ASI is a transitional food from breast milk to family food. The introduction and administration of complementary foods should be done gradually in a form and amount that is in accordance with the child's digestibility. Children must receive complementary foods (MPASI) to prevent malnutrition. The purpose of this community service is to increase parental knowledge regarding stunting. The location of the service is in West Aikmel Village. The method used in this activity is the lecture method, giving leaflets and the pre-post test method in the form of a questionnaire. The subject of this community service is all parents who have toddlers totaling 20 people. The instruments used were power points, leaflets and questionnaires. The results of the pretest and posttest from the activities carried out can be seen that there was an increase in parents' knowledge from the pretest score in the poor category of 50% (10 people) increasing to the good knowledge category of 80% (16 people) at the time of the posttest. Keywords: Health Education; Stunting; MP-ASI

    GERAKAN CEGAH STUNTING SEJAK DINI (GENCAT SENI) GUNA MENURUNKAN ANGKA STUNTING.

    Get PDF
    ABSTRAKStunting merupakan salah satu permasalahan gizi pada anak secara global. Sekitar 161 juta anak balita di dunia mengalami Stunting yang mana setengah dari jumlah balita Stunting tinggal di wilayah Asia. Berdasarkan data dari UNICEF, Indonesia menempati posisi keempat dengan populasi anak terbesar di dunia yaitu sebanyak 80 juta jiwa Laporan Survei Status Gizi Indonesia Tahun 2021 juga menunjukkan bahwa Prevalensi Stunting di Indonesia sebesar 24,4%. Angka ini masih di atas ambang batas yang ditetapkan oleh WHO  yaitu sebesar 20%. Target penurunan Stunting tahun 2024 adalah sebesar 14%, artinya menurunkan prevalensi Stunting sebesar 10% dalam 3 tahun. Tujuan pengabdian ini yaitu untuk meningkatkan pengetahun remaja tentang Gerakan cegah Stunting sejak dini di SMA Negeri 1 Aikmel Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat. Metode kegiatan pengabdian ini berupa penyuluhan terhadap remaja putri di SMA Negeri 1 Aikmel yang berjumlah 30 orang. Kegiatan ini  terdiri dari tiga tahap, yaitu pembagian kuesioner pre test, pemaparan materi tentang gerakan cegah Stunting sejak dini dan tanya jawab. Berdasarkan hasil kegiatan didapatkan sebagian besar remaja paham dengan penyuluhan yang diberikan, sehingga bisa disimpulkan bahwa pengabdian gerakan cegah Stunting sejak dini dapat meningkatkan pengetahuan remaja putri terkait Stunting serta gizi pada remaja Kata kunci: pendidikan kesehatan; stunting; remaja putri ABSTRACTStunting is one of the most common nutritional problems in children globally. Around 161 million children under five in the world experience stunting, of which half live in the Asian region. Based on data from UNICEF, Indonesia is in fourth place with the largest child population in the world, namely 80 million people. The 2021 Indonesian Nutrition Status Survey Report also shows that the prevalence of stunting in Indonesia is 24.4%. This figure is still above the threshold set by the WHO, namely 20%. The target for reducing stunting in 2024 is 14%, meaning reducing the prevalence of stunting by 10% in 3 years. The aim of this service is to increase teenagers' knowledge about the movement to prevent stunting from an early age at SMA Negeri 1 Aikmel, East Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province. The method of this service activity is in the form of counseling for 30 young women at SMA Negeri 1 Aikmel. This activity consists of three stages, namely the distribution of pre-test questionnaires, the presentation of material about early stunting prevention movements, and questions and answers. Based on the results of the activity, it was found that the majority of teenagers understood the counseling provided, so it can be concluded that dedication to the stunting prevention movement from an early age can increase the knowledge of young women regarding stunting and nutrition in teenagers.Keywords: health education; stunting; teenage gir

    UPAYA PENURUNAN STUNTING MELALUI KELAS PASANGAN RAMAH ANAK (PARANA) DI DESA KEMBANG KERANG KECAMATAN AIKMEL LOMBOK TIMUR

    Get PDF
    ABSTRAKStunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kondisi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi berulang, dan kedua faktor penyebab ini dipengaruhi oleh pola asuh yang tidak memadai terutama dalam 1.000 HPK. Pentingnya orang tua memiliki pengetahuan terkait upaya pencegahan stunting. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan orang tua tentang menjadi orang tua idaman/orang tua hebat dan cinta dan penghargaan dalam keluarga, meningkatkan pengetahuan orang tua tentang MPASI serta pentingnya memberikan stimulasi dan bermain dengan anak. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah, pemberian leaflet dan metode pre - post test dalam bentuk kuesioner. Pengabdian masyarakat ini bermitra dengan Bidan di Puskesmas Aikmel. Adapun yang menjadi sasaran dari kegiatan ini yaitu orang tua yang memiliki bayi dan balita di Desa Kembang Kerang, sejumlah 20 orang. Instrumen yang digunakan adalah power point, leaflet dan kuesioner. Berdasarkan hasil pretest dan posttest dari kegiatan yang dilakukan dapat dilihat terjadi peningkatan pengetahuan orang tua dari nilai pretest dalam kategori kurang sebesar 45 % (9 orang) meningkat menjadi sebagian besar kategori pengetahuan baik sebesar 75 % (15 orang) pada saat posttest. Hal ini menunjukkan bahwa para peserta dapat menerima edukasi yang diberikan dengan baik. Kata kunci: pendidikan kesehatan; parana; stunting ABSTRACTStunting in families is a condition of failure to thrive in children under five due to chronic malnutrition, especially in the first 1,000 days of life (HPK). The condition of failure to thrive in children under five is caused by a lack of nutritional intake for a long time and the occurrence of repeated infections, and these two causative factors are influenced by inadequate parenting, especially in 1,000 HPK. It is important for parents to have knowledge regarding stunting prevention efforts. The purpose of this community service activity is to increase parental knowledge about being ideal parents/great parents and love and respect in the family, increase parental knowledge about solids and the importance of providing stimulation and playing with children. The method used in this activity is the lecture method, giving leaflets and the pre-post test method in the form of a questionnaire. The subject of this community service is all parents in Kembang Kerang Village, East Lombok. The instruments used were power points, leaflets and questionnaires. Based on the results of the pretest and posttest of the activities carried out, it can be seen that there was an increase in parents' knowledge from the pretest score in the less category of 45% (9 people) increasing to the majority of good knowledge categories of 75% (15 people) during the posttest. This shows that the participants can receive the education provided properly. Keywords: health education; parana; stuntin
    corecore