10 research outputs found

    Sikap Ibu Hamil dengan Kepatuhan Imunisasi Tetanus Toxoid di Puskesmas Waisai Kabupaten Raja Ampat

    Get PDF
    Coverage of tetanus toxoid immunization in Waisai Health Center Raja Ampat Regency is still low and has not reached the national target, especially for pregnant women. The study aimed to determine the relationship between attitudes of pregnant women with adherence to tetanus toxoid immunization in the Waisai Health Center in Raja Ampat Regency. This type of research used quantitative methods with a cross sectional study design. The study was conducted at the Puskesmas Waisai Raja Ampat Regency in February-March 2019. The sample in this study used a total sampling of 49 subjekts. The instrument used was a questionnaire. Chi Square statistical test results showed a significant value of attitude p=0,001 (? <0,05), thus there was a relationship between the attitude of pregnant women with compliance with tetanus toxoid immunization in Waisai Health Center in Raja Ampat Regency. The conclusion of the study is there is a relationship between the attitude of pregnant women with tetanus toxoid immunization compliance in Waisai Health Center, Raja Ampat Regency.Cakupan imunisasi tetanus toxoid di Puskesmas Waisai Kabupaten Raja Ampat masih rendah dan belum mencapai target nasional, terutama pada ibu hamil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sikap ibu hamil dengan kepatuhan imunisasi tetanus toxoid di Puskesmas Waisai Kabupaten Raja Ampat. Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan cross sectional study. Penelitian dilakukan di Puskesmas Waisai Kabupaten Raja Ampat pada bulan Februari–Maret 2019. Sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling sebanyak 49 subjek. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan nilai signifikan sikap p=0,001 (? < 0,05), dengan demikian ada hubungan antara sikap ibu hamil dengan kepatuhan imunisasi tetanus toxoid di Puskesmas Waisai Kabupaten Raja Ampat. Kesimpulan dari penelitian adalah ada hubungan sikap ibu hamil dengan kepatuhan imunisasi tetanus toxoid di Puskesmas Waisai Kabupaten Raja Ampat

    Pengaruh Rebusan Daun Sirih Hijau terhadap Penurunan Keputihan Patologis Wanita Usia Subur

    Get PDF
    Fluor albus characterized by the initial symptoms of discharge vagina. Leucorrhoea experienced about 90% of Indonesian women caused by fungus or protozoa, it’s because humid weather can facilitate the development of fungal infections. Alternative to reducing vaginal discharge can be with non-pharmacological therapy, using betel leaves, because it substances can treat vaginal discharge, these substances are essential oils, euginol and ethanol extract. This study aim to determine the effect of boiled betel leaf water to reduce pathological vaginal discharge symptoms in women of childbearing age at Puskesmas Sorong Timur, Sorong City. This type of research is descriptive analytic, with a quasi-experimental method and one group design (case control) pre test and post test observation, the sample is 30 respondents consisting of 15 cases and 15 controls who experience pathological vaginal discharge. Results of pre and post administration of betel leaf boiled water with the Wilcoxon statistical test obtained the value of p = 0.000, then p <á˝° (0.05). This shows that there is an effect of betel leaf boiled water to reducing pathological vaginal discharge at Puskesmas Sorong Timur. The results of pre and post placebo administration with the Wilcoxon statistical test obtained a value of p = 0.046, then p <á˝° (0.05). This shows that there is an effect of placebo on the reduction of pathological vaginal discharge in Puskesmas Sorong Timur. Health workers suggest to provide information about fluor albus and make betel leaf boiled water as alternative that can be used to prevent pathological fluor albus.Fluor Albus dapat ditandai dengan gelaja awal berupa cairan yang keluar dari vagina. Keputihan yang dialami sekitar 90% wanita Indonesia yang disebabkan oleh jamur atau protozoa, hal ini dikarenakan cuaca yang lembab dapat mempermudah berkembangnya infeksi jamur. Alternatif untuk mengurangi keputihan dapat dengan terapi non farmakologi yaitu dengan menggunakan daun sirih, oleh karena daun sirih mengandung zat yang dapat mengobati keputihan, zat tersebut yaitu minyak atsiri, eugenol dan etanol.  Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh air rebusan daun sirih hijau terhadap upaya penurunan gejala keputihan patologis pada wanita usia subur (WUS) di Puskesmas Sorong Timur Kota Sorong. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik, dengan metode penelitian eksperimen semu dengan rancangan one group (kasus kontrol) pre test dan post test observasi, sampel adalah 30 responden terdiri dari 15 kasus dan 15 kontrol yang mengalami keputihan patologis. Hasil pre dan post pemberian air rebusan daun sirih dengan uji statistik wilcoxon test diperoleh nilai p = 0,000, maka p< á˝° (0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian air rebusan daun sirih terhadap penurunan gelaja keputihan patologis di Puskesmas sorong Timur Kota Sorong. Sedangkan  Hasil pre dan post pemberian plasebo dengan uji statistik wilcoxon test diperoleh nilai p = 0,046, maka p< á˝° (0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh plasebo terhadap penurunan gelaja keputihan patologis di Puskesmas sorong Timur Kota Sorong. Saran diharapkan bagi petugas Kesehatan dapat memberikan informasi tentang fluor albus dan menjadikan air rebusan daun sirih hijau sebagai alternatif yang bisa digunakan untuk mencegah terjadinya fluor albus patologis

    Perbandingan Hasil Pemeriksaan Urinalisis Menggunakan Metode Dipstick Dan Mikroskopik Di Klinik Bintang Timur Kota Sorong

    No full text
    Urinalisis merupakan alat klinis yang penting digunakan untuk skrining, diagnosis, dan pemantauan penyakit pada sistem kemih, dan penyakit yang dapat dideteksi melalui sistem kemih.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan hasil pemeriksaan urinalisis menggunakan metode dipstick dan mikroskopik di Klinik Bintang Timur Kota Sorong.Penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional untuk melihat persamaan atau perbedaan hasil pemeriksaan urinalisis menggunakan metode dipstick dan mikroskopik.Teknik sampling yang dgunakan adalah total sampling yaitu jumlah sampel sama dengan populasi. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai April 2020. Jumlah sampel sebanyak 30 sampel. Hasil penelitian didapatkan ada perbedaan hasil pemeriksaan urinalisis antara metode dipstick dan mikroskopik dimana hasil pemeriksaan leukosit hasil yang sama terdapat 13 sampel dengan presentasi 43% dan hasil yang tidak sama terdapat 17 sampel dengan presentasi 57% sedangkan hasil pemeriksaan eritrosit hasil yang sama terdapat 22 sampel dengan presentasi 73% dan hasil yang tidak sama terdapat 8 sampel dengan presentasi 27%. Kesimpulan dari hasil pemeriksaan urinalisis menggunakan metode dipstick dan miksroskopik terdapat perbedaan jumlah leukosit dan eritrosit. Saran dari peneliti untuk petugas kesehatan yang akan melakukan pemeriksaan urinalisis sebaiknya pemeriksaan metode dipstick dan mikroskopik dilakukan secara bersamaan dan selalu berpedoman pada standar operasional prosedur agar dapat memberikan hasil yang lebih akurat. Urinalysis is an important clinical tool used for screening, diagnosis, and monitoring of diseases of the urinary system, and diseases can be detected through the system. analytic with a cross sectional approach to see the similarities or differences in the results of urinalysis examination using dipstick and microscopic methods. The sampling technique used is total sampling, namely the number of samples is the same as the population. The study was conducted from March to April 2020. The number of samples was 30 samples. The results showed that there were differences in the results of urinalysis examinations between the dipstick and microscopic methods where the results of the same leukocyte examination contained 13 samples with a presentation of 43% and the results were not the same there were 17 samples with the presentation of 57% while the results of the erythrocyte examination showed the same results there were 22 samples with a presentation of 73% and the results were not the same there were 8 samples with a presentation of 27%. The conclusion from the results of urinalysis using the dipstick and microscopic methods, there are differences in the number of leukocytes and erythrocytes. Suggestions from researchers for health workers who will carry out urinalysis examinations are that they should carry out dipstick and microscopic examinations carried out simultaneously and always be guided by standard operating procedures so that more accurate results can be obtained

    Pengaruh Rebusan Daun Sirih Hijau terhadap Penurunan Keputihan Patologis Wanita Usia Subur: Pengaruh Rebusan Daun Sirih Hijau terhadap Penurunan Keputihan Patologis Wanita Usia Subur

    No full text
    Fluor albus dapat ditandai dengan gelaja awal berupa cairan yang keluar dari vagina. Keputihan yang dialami sekitar 90% wanita Indonesia yang disebabkan oleh jamur atau protozoa, hal ini dikarenakan cuaca yang lembab dapat mempermudah berkembangnya infeksi jamur. Alternatif untuk mengurangi keputihan dapat dengan terapi non farmakologi yaitu dengan menggunakan daun sirih, oleh karena daun sirih mengandung zat yang dapatmengobati keputihan, zat tersebut yaitu minyak atsiri, eugenol dan etanol. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh air rebusan daun sirih hijau terhadap upaya penurunan gejala keputihan patologis pada Wanita Usia Subur (WUS) di Puskesmas Sorong Timur Kota Sorong. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik, dengan metode penelitian eksperimen semu dengan rancangan one group (kasus kontrol) pre test dan post test observasi,sampel adalah 30 responden terdiri dari 15 kasus dan 15 kontrol yang mengalami keputihan patologis. Hasil pre dan post pemberian air rebusan daun sirih dengan uji statistik wilcoxon test diperoleh nilai p = 0.000, maka p< á˝° (0.05). Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian air rebusan daun sirih terhadap penurunan gelaja keputihan patologis di Puskesmas Sorong Timur Kota Sorong. Sedangkan hasil pre dan post pemberian plasebodengan uji statistik wilcoxon test diperoleh nilai p = 0.046, maka p< á˝° (0.05). Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh plasebo terhadap penurunan gelaja keputihan patologis di Puskesmas Sorong Timur Kota Sorong. Saran diharapkan bagi petugas kesehatan dapat memberikan informasi tentang fluor albus dan menjadikan air rebusan daun sirih hijau sebagai alternatif yang bisa digunakan untuk mencegah terjadinya fluor albus patologis

    PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT DI JEMAAT GKI EMAUS MAKOREM 181/PVT SORONG TENTANG SWAMEDIKASI MELALUI MEDIA BUKU SAKU SWAMEDIKASI BERBASIS PROBLEM-BASED LEARNING

    No full text
    Pengobatan sendiri menjadi pilihan masyarakat sebagai penanggulangan pertama keluhan sakitnya sebelum berobat ke pelayanan kesehatan. Pengobatan sendiri dilakukan menggunakan obat-obat over the counter (OTC) yang telah memenuhi persyaratan-persyaratan dan telah diseleksi terlebih dahulu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh buku saku swamedikasi berbasis PBL terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap masyakat di Jemaat GKI Emaus Makorem 181/PVT Sorong dalam melakukan swamedikasi yang rasional. Penelitian ini menggunakan rancangan quasi experimental dengan pre-posttest control group design. Penelitian dilaksanakan di lingkungan GKI Emaus Makorem 181/PVT Sorong dan dilaksanakan pada bulan Febuari - April 2020. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh Jemaat GKI Emaus Makorem 181/PVT Sorong dan sampel yang digunakan adalah sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi adalah wanita dan pria yang sehat berusia lebih dari 18 tahun, dapat membaca dan menulis serta bersedia mengikuti kegiatan sampai selesai. Kriteria Eksklusi adalah wanita dan pria yang sakit dan tidak dapat membaca dan menulis menjadi responden. Responden sebanyak 60 orang bersedia menandatangani inform consent dan mengikuti penelitian, diambil secara utuh dan tidak dilakukan sampling. Responden terbagi ke dalam dua kelompok yaitu 30 responden di kelompok intervensi dan 30 responden di kelompok kontrol. Data diambil dari lembar kuesioner responden, dinilai dan dianalisis secara statistik. Buku saku swamedikasi berbasis Problem Based-Learning berpengaruh pada peningkatan pengetahuan responden yaitu perbedaan peningkatan pengetahuan antara kelompok kontrol dengan intervensi: nilai p value 0,000 < 0,05. Sedangkan, buku saku tidak berpengaruh pada peningkatan sikap responden yaitu perbedaan peningkatan sikap antara kelompok kontrol dengan intervensi: nilai p value 0,334 > 0,05

    Perbandingan Hasil Pemeriksaan Urinalisis Menggunakan Metode Dipstick Dan Mikroskopik Di Klinik Bintang Timur Kota Sorong

    No full text
    Urinalisis merupakan alat klinis yang penting digunakan untuk skrining, diagnosis, dan pemantauan penyakit pada sistem kemih, dan penyakit yang dapat dideteksi melalui sistem kemih.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan hasil pemeriksaan urinalisis menggunakan metode dipstick dan mikroskopik di Klinik Bintang Timur Kota Sorong.Penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional untuk melihat persamaan atau perbedaan hasil pemeriksaan urinalisis menggunakan metode dipstick dan mikroskopik.Teknik sampling yang dgunakan adalah total sampling yaitu jumlah sampel sama dengan populasi. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai April 2020. Jumlah sampel sebanyak 30 sampel. Hasil penelitian didapatkan ada perbedaan hasil pemeriksaan urinalisis antara metode dipstick dan mikroskopik dimana hasil pemeriksaan leukosit hasil yang sama terdapat 13 sampel dengan presentasi 43% dan hasil yang tidak sama terdapat 17 sampel dengan presentasi 57% sedangkan hasil pemeriksaan eritrosit hasil yang sama terdapat 22 sampel dengan presentasi 73% dan hasil yang tidak sama terdapat 8 sampel dengan presentasi 27%. Kesimpulan dari hasil pemeriksaan urinalisis menggunakan metode dipstick dan miksroskopik terdapat perbedaan jumlah leukosit dan eritrosit. Saran dari peneliti untuk petugas kesehatan yang akan melakukan pemeriksaan urinalisis sebaiknya pemeriksaan metode dipstick dan mikroskopik dilakukan secara bersamaan dan selalu berpedoman pada standar operasional prosedur agar dapat memberikan hasil yang lebih akurat. Urinalysis is an important clinical tool used for screening, diagnosis, and monitoring of diseases of the urinary system, and diseases can be detected through the system. analytic with a cross sectional approach to see the similarities or differences in the results of urinalysis examination using dipstick and microscopic methods. The sampling technique used is total sampling, namely the number of samples is the same as the population. The study was conducted from March to April 2020. The number of samples was 30 samples. The results showed that there were differences in the results of urinalysis examinations between the dipstick and microscopic methods where the results of the same leukocyte examination contained 13 samples with a presentation of 43% and the results were not the same there were 17 samples with the presentation of 57% while the results of the erythrocyte examination showed the same results there were 22 samples with a presentation of 73% and the results were not the same there were 8 samples with a presentation of 27%. The conclusion from the results of urinalysis using the dipstick and microscopic methods, there are differences in the number of leukocytes and erythrocytes. Suggestions from researchers for health workers who will carry out urinalysis examinations are that they should carry out dipstick and microscopic examinations carried out simultaneously and always be guided by standard operating procedures so that more accurate results can be obtained

    PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT DI JEMAAT GKI EMAUS MAKOREM 181/PVT SORONG TENTANG SWAMEDIKASI MELALUI MEDIA BUKU SAKU SWAMEDIKASI BERBASIS PROBLEM-BASED LEARNING

    No full text
    Pengobatan sendiri menjadi pilihan masyarakat sebagai penanggulangan pertama keluhan sakitnya sebelum berobat ke pelayanan kesehatan. Pengobatan sendiri dilakukan menggunakan obat-obat over the counter (OTC) yang telah memenuhi persyaratan-persyaratan dan telah diseleksi terlebih dahulu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh buku saku swamedikasi berbasis PBL terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap masyakat di Jemaat GKI Emaus Makorem 181/PVT Sorong dalam melakukan swamedikasi yang rasional. Penelitian ini menggunakan rancangan quasi experimental dengan pre-posttest control group design. Penelitian dilaksanakan di lingkungan GKI Emaus Makorem 181/PVT Sorong dan dilaksanakan pada bulan Febuari - April 2020. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh Jemaat GKI Emaus Makorem 181/PVT Sorong dan sampel yang digunakan adalah sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi adalah wanita dan pria yang sehat berusia lebih dari 18 tahun, dapat membaca dan menulis serta bersedia mengikuti kegiatan sampai selesai. Kriteria Eksklusi adalah wanita dan pria yang sakit dan tidak dapat membaca dan menulis menjadi responden. Responden sebanyak 60 orang bersedia menandatangani inform consent dan mengikuti penelitian, diambil secara utuh dan tidak dilakukan sampling. Responden terbagi ke dalam dua kelompok yaitu 30 responden di kelompok intervensi dan 30 responden di kelompok kontrol. Data diambil dari lembar kuesioner responden, dinilai dan dianalisis secara statistik. Buku saku swamedikasi berbasis Problem Based-Learning berpengaruh pada peningkatan pengetahuan responden yaitu perbedaan peningkatan pengetahuan antara kelompok kontrol dengan intervensi: nilai p value 0,000 < 0,05. Sedangkan, buku saku tidak berpengaruh pada peningkatan sikap responden yaitu perbedaan peningkatan sikap antara kelompok kontrol dengan intervensi: nilai p value 0,334 > 0,05

    Optimalitation Health Education a giving of Fe tablets as to Prevention of Anemia in Adolescents at SMA Negeri 4 Kota Sorong

    No full text
    Anemia merupakan suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal. Angka kejadian anemia di Indonesia sebesar 21,7%. 18,4% terjadi pada laki-laki dan 23,9% terjadi pada perempuan. Berdasarkan kriteria usia 5-14 tahun mencapai 26,4% dan pada usia 15-25 tahun mencapai 18,4%. Berdasarkan data tersebut maka dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan sasaran remaja, yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dengan cara mengoptimalkan edukasi kesehatan sebagai upaya  pencegahan anemia pada kaum remaja di SMAN 4 Kota Sorong sehingga remaja dapat memahami bahaya penyakit anemia selain itu remaja juga dapat mengaplikasikan bagaimana mengonsumsi tablet Fe yang baik dan benar sebagai bentuk optimalisasi pencegahan anemi pada remaja. Hasil yang didapat setelah remaja diberikan edukasi mengenai pemberian tablet Fe sebgai pencegahan anemi, menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan remaja sebanyak 28 orang terkait dengan pentingnya mencegah anemi dengan konsumsi tablet Fe yang baik dan benar.Anemia is a medical condition in which the number of red blood cells or hemoglobin is less than normal. The incidence of anemia in Indonesia is 21.7%. 18.4% occurred in males and 23.9% occurred in females. Based on the criteria for the age of 5-14 years it reached 26.4% and at the age of 15-25 years it reached 18.4%. Based on these data, community service activities are carried out with the aim of youth, which aims to provide knowledge by optimizing health education as an effort to prevent anemia in adolescents at SMAN 4 Sorong City so that adolescents can understand the dangers of anemia besides that adolescents can also apply how to consume good and correct Fe tablets as a form of optimizing the prevention of anemia in adolescents. The results obtained after the adolescents were given education about administering Fe tablets as a prevention of anemia, showed that there was an increase in the knowledge of 28 adolescents regarding the importance of preventing anemia by consuming Fe tablets properly and correctly

    Analysis on ergonomic factors and workload of female civil government employees in the local government offices of Sorong

    No full text
    Background: Based on the initial survey conducted by researchers, ergonomic problems were found in the female Civil Government Employees (Pegawai Negeri Sipil, PNS), including the fact that most female Civil Government Employees are old. Most female Civil Government Employees went to the office without having breakfast. The desks and chairs at work were not designed ergonomically. The work station was located in the fourth floor without an escalator, causing fatigue. The room temperature and lighting are unfitting. These problems are disadvantageous for their workloads. Objectives: The objective of this research is to find out the influence of ergonomic factors on female Civil Employees’ workloads in the Local Government Offices of Sorong City. Methods: The method applied in this research is the analytical survey with a cross-sectional design. The applied sampling method was random sampling stratification, with 104 samples. The data is collected using questionnaires. The data analysis includes univariate, bivariate, and multivariate, applying the Chi Square (X2) test and multivariate analysis with logistic regression. Research Results: The bivariate test result shows that workloads are influenced by the following factors: age (p=0.002), nutritional status (p=0.002), working behavior (p=0.003), tools layout (p=0.001), working environment (p=0.001)

    The effect of the treatment with salve of topical tintir castor bark extract (jatropha multifida l) on the number of fibroblast, fibrin formation, and density of collagen in the wound healing process of the rat with the acute injury model

    No full text
    The use of tradisional medicine in indonesia is part of the culture of the nation and much utilized by society. This study aimed to determine the effect of of  the Treatment With Salve Of Topikal Tintir Castor Bark Extract (Jatropha Multifida L) on the Number of  Fibroblast, Fibrin, Formation, And Density of Collagen In The Wound Healing Process of The Rat With The Acute  Injury  Model  through excision diameter of 0.8 cm x 0.8 on the rat back. The research was conducted in the Animal laboratory of Hasanuddin University and the Education Animal Clinic(KHP), UNHAS. The method used in this research is the post-test control group design only. The sample consisted of 45 Wistar rats were divided into 3 groups: negative control (Vaseline), positive control (Oxcytetracilin 3%) and extract stem tintir distance. Data analysis using one way test anova. The study results indicated that on day 3(tree) the fibroblast showed an significant differences between groups of negative group and the tintir castro stem group of 10% (p=0.081) and there was an significant between the positive group and the tintir castro stem group of 10% (p=0.167); and on day 7(seven) and day 14, there was a difference but significant
    corecore