Health Information : Jurnal Penelitian
Not a member yet
    551 research outputs found

    Senam Kaki Diabetes dalam Menurunkan Kontraktur Sendi Ankle Pasien Ulkus Diabetikum

    No full text
    Latar Belakang dan Tujuan: Komplikasi ulkus kaki dibetikum salah satunya adalah kontraktur sendi ankle yang mengakibatkan sulit untuk berjalan. Senam kaki diabetes dapat meningkatkan kekuatan otot. Tujuan riset ini adalah menjelaskan pengaruh senam kaki diabetes terhadap penurunan kontraktur sendi ankle pada pasien ulkus kaki diabetikum. Metode: Metode Quasy Eksperiment digunakan dalam penelitian ini dengan pendekatan Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian adalah pasien ulkus kaki diabetikum sebanyak 28 orang di Klinik Bedah Umum RSUD Bhakti Dharma Husada. Sampel pada penelitian ini adalah 28 pasien ulkus kaki diabetikum, dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kontrol serta yang memenuhi kriteria inklusi dengan teknik purposive sampling. Intervensi yang diberikan adalah senam kaki diabetes selama 6x dalam 2 minggu.  Data penelitian diambil dengan lembar observasi dan goniometer. Hasil: Uji Wilcoxon sign rank menunjukkan nilai r=0,003 < 0,05, maknanya ada perbedaan penurunan kontraktur sendi ankle sebelum dan setelah diberikan intervensi senam kaki diabetes. Kesimpulan: Senam kaki diabetes berpengaruh dalam menurunkan kontraktur sendi ankle karena sirkulasi darah membaik dan otot-otot kecil lebih kuat dari sebelumnya. Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai sumber informasi sehingga perawat dapat melakukan penanganan pasien ulkus kaki diabetikum agar kejadian kontraktur sendi ankle dapat dicegah.Background: One of the complications of dibetic foot ulcers is ankle joint contracture which makes it difficult to walk. Diabetic foot exercise can increase muscle strength. This study aims to explain the effect of diabetic foot exercises on reducing ankle joint contractures in patients with diabetic foot ulcers. Methods: The Quasy Experiment method was used in this study with the Pretest-Posttest Control Group Design approach. The study population was 28 diabetic foot ulcer patients at the General Surgery Clinic of Bhakti Dharma Husada Hospital. The sample in this study were 28 diabetic foot ulcer patients, divided into treatment and control groups and who met the inclusion criteria using purposive sampling technique. The intervention given was diabetic foot exercise for 6x in 2 weeks.  Research data were taken with observation sheets and goniometers. Results: The results of the Wilcoxon sign rank test showed a value of p=0.003 <0.05, meaning that there was a decrease in ankle joint contracture before and after diabetic foot exercise was given. Conclusions: Diabetic foot exercises have an effect in reducing ankle joint contractures because blood circulation improves and small muscles are stronger than before. The results of this study can be used as a source of information so that nurses can manage patients with diabetic foot ulcers so that the incidence of ankle joint contractures decrease

    Analisis Determinan Kejadian Tuberkulosis: Data Wilayah Kerja Puskesmas Tilango, Kabupaten Gorontalo

    No full text
    Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko kejadian kejadian tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo. Jenis penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan case control study (community baseid casei control stuidy). Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 33 kasus dan 66 kontrol dengan melakukan matching pada alamat penderita. Analisis dilakukan dengan menggunakan Odds Rasio (OR) deingan Confideint Inteirval (CI) 95% pada uiji Manteil Haeinszeil dan uji regresi logistik biner. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa riwayat keluarga, (OR=5,469; p=0,000), kontak serumah (OR=4,614; p=0,001) dan kepadatan hunian (OR=5,231; p=0,000) merupakan faktor risiko kejadian tuberkulosis dengan nilai OR > 1 dan p value < 0,05, dimana kontak serumah sebagai faktor risiko yang paling dominan

    Tinjauan Sistematis dan Meta-Analisis Prevalensi Gangguan Muskuloskeletal di antara Penyedia Layanan Kesehatan Gigi

    No full text
    The health of pregnant women is a vital aspect in the maintenance of maternal well-being and fetal development. Adequate nutrition during pregnancy has a significant impact on the health of both the mother and the baby to be born. Although proper nutrition information during pregnancy is essential, many pregnant women still face challenges in understanding and practicing healthy nutrition behaviors. In an effort to address this issue, the Electronic Food for Pregnancy (E-FoCy) application was designed as a tool that aims to provide easily accessible nutritional in-formation and guide pregnant women in maintaining a healthy diet. This research outlines the design and development of the E-FoCy app with a focus on its influence on the nutritional behavior of pregnant women. The app offers a variety of features, including meal plans tailored to individual nutritional needs, reminders to consume important foods, and verified sources of nutritional information. The app development process included selecting and organizing appropriate nutrition content, designing an intuitive user interface, and testing the app's functionality. The results of the E-FoCy app design show that the app is easy to use and has the potential to influence the nutritional behavior of pregnant women. With easy access to appropriate nutrition information, customized meal plans, and reminders of important food consumption, this app can be a valuable tool in helping pregnant women maintain a healthy diet throughout pregnancy.Kesehatan ibu hamil adalah aspek vital dalam pemeliharaan kesejahteraan ibu dan perkembangan janin. Gizi yang mencukupi selama kehamilan memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan ibu dan bayi yang akan lahir. Meskipun informasi gizi yang tepat selama kehamilan sangat penting, banyak ibu hamil masih menghadapi tantangan dalam memahami dan mempraktikkan perilaku gizi yang sehat. Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, aplikasi Electronic Food for Pregnancy (E-FoCy) dirancang sebagai alat yang bertujuan untuk memberikan informasi gizi yang mudah diakses dan membimbing ibu hamil dalam menjaga pola makan yang sehat. Penelitian ini menguraikan perancangan dan pembangunan aplikasi E-FoCy dengan fokus pada pengaruhnya terhadap perilaku gizi ibu hamil. Aplikasi ini menawarkan berbagai fitur, termasuk rencana makanan yang disesuaikan dengan kebutuhan gizi individu, pengingat konsumsi makanan penting, serta sumber informasi gizi yang terverifikasi. Proses pengembangan aplikasi ini mencakup pemilihan dan penyusunan konten gizi yang tepat, perancangan antarmuka pengguna yang intuitif, serta pengujian fungsionalitas aplikasi. Hasil dari rancang bangun aplikasi E-FoCy menunjukkan aplikasi yang mudah digunakan dan berpotensi memengaruhi perilaku gizi ibu hamil. Dengan akses yang mudah ke informasi gizi yang tepat, rencana makanan yang disesuaikan, dan pengingat konsumsi makanan penting, aplikasi ini dapat menjadi alat berharga dalam membantu ibu hamil menjaga pola makan yang sehat selama masa kehamilan

    Hot Work Climate can Increase the Hypertension of Production Workers in PT X Batam City

    No full text
    Iklim kerja panas merupakan kombinasi suhu udara, kelembaban udara, kecepatan pergerakan, dan suhu radiasi. Panas timbul dari mesin atau peralatan produksi, iklim, dan kerja otot manusia. Panas juga dapat mempengaruhi fungsi tubuh yaitu detak jantung dan denyut nadi, peningkatan tekanan darah, dan konsentrasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan iklim kerja panas dan faktor daya tahan tubuh dengan kejadian hipertensi pada pekerja produksi di PT. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja produksi di PT. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling dan analisis statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara iklim kerja panas (p value 0,044), faktor ketahanan aklimatisasi (p value 0,002), umur (p value 0,008), masa kerja (p value 0,015), dan status gizi (p value 0,017). dengan kejadian hipertensi. Dari hasil penelitian disimpulkan terdapat hubungan antara iklim kerja panas, aklimatisasi, umur, masa kerja, dan status gizi dengan hipertensi. Sehingga disarankan agar perusahaan memberikan edukasi kepada pekerja terkait hipertensi dan melatih mereka dalam menyesuaikan suhu tubuh terhadap tekanan panas, menambah ventilasi, dan memeriksa tekanan darah secara rutin.Iklim kerja panas merupakan kombinasi suhu udara, kelembaban udara, kecepatan pergerakan, dan suhu radiasi. Panas timbul dari mesin atau peralatan produksi, iklim, dan kerja otot manusia. Panas juga dapat mempengaruhi fungsi tubuh yaitu detak jantung dan denyut nadi, peningkatan tekanan darah, dan konsentrasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan iklim kerja panas dan faktor daya tahan tubuh dengan kejadian hipertensi pada pekerja produksi di PT. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja produksi di PT. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling dan analisis statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara iklim kerja panas (p value 0,044), faktor ketahanan aklimatisasi (p value 0,002), umur (p value 0,008), masa kerja (p value 0,015), dan status gizi (p value 0,017). dengan kejadian hipertensi. Dari hasil penelitian disimpulkan terdapat hubungan antara iklim kerja panas, aklimatisasi, umur, masa kerja, dan status gizi dengan hipertensi. Sehingga disarankan agar perusahaan memberikan edukasi kepada pekerja terkait hipertensi dan melatih mereka dalam menyesuaikan suhu tubuh terhadap tekanan panas, menambah ventilasi, dan memeriksa tekanan darah secara rutin

    Tingkat Kecemasan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

    No full text
    Ibu hamil pada dasarnya akan mengalami kecemasan, namun kecemasan yang lebih kompleks akan terjadi pada akhir kehamilan khususnya pada kehamilan pertama (Primigravida). Dalam studi sebelumnya yang di teliti oleh Hartanti, dkk. (2018) di dapatkan hasil 90% ibu hamil primigravida trimester III mengalami kecemasan dengan kualitas tidur yang tidak baik (cukup buruk). Tujuan dari riset yang dilakukan adalah untuk mempelajari apakah terdapat keterkaitan antara kualitas tidur dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil primigravida trimester III pada Klinik Adikusumah Karawang. Menggunakan penelitian analitik observasional dengan desain studi cross-sectional yang di terapkan pada riset yang dilakukan. Dengan jumlah 148 responden ibu hamil primigravida trimester III di Klinik Adikusumah Karawang. Intrumen penelitian ini menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil analisis pada riset yang dilakukan menggunakan Fisher Exact Test di peroleh nilai (p-value = 0.001) (p<0.05) menunjukan terdapat adanya hubungan antara kecemasan dengan kualitas tidur pada ibu hamil primigravida trimester III. Berdasaran hasil riset yang dilakukan diketahui bahwa tingkat kecemasan memberikan pengaruh negatif terhadap kualitas tidur seorang ibu hamil primigravida trimester III. Apabila kecemasan ibu hamil semakin tinggi maka akan semakin buruk juga kualitas tidurnya

    Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja di kota Kendari provinsi Sulawesi Tenggara

    No full text
    Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja di kota Kendari provinsi Sulawesi Tenggar

    Pola Makan Dan Kepatuhan Tablet Tambah Darah Pada Anemia Ibu Hamil : Literature Review

    No full text
    Masalah anemia di Indonesia masih termasuk masalah kesehatan di dunia, tak terkecuali di Indonesia terdapat tiga penyebab utama kematian ibu salah satunya yakni perdarahan yang penyebab tidak langsungnya terjadi akibat anemia yang dialami selama kehamilan. Menurut Riskesdas terdapat peningkatan pravalensi anemia dari tahun 2013 37.1 % dan pada tahun 2018 sebanyak 48.9%. Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran hubungan pola makan dan kepatuhan tablet tambah darah pada anemia ibu hamil. Metode yang digunakan adalah literature review yang mengkaji artikel 5 tahun terakhir dari tahun 2019-2023. Penelusuran dengan kata kunci yaitu pola makan, kepatuhan tablet tambah darah, dan anemia ibu hamil menghasilkan 265 artikel. Beberapa artikel didiskualifikasi karena tidak sesuai dan teks tidak lengkap. Sehingga ada 7 artikel yang diikutsertakan dalam proses pembuatan artikel. Analisi menunjukkan adanya hubungan pola makan dan kepatuhan tablet tambah darah terhadap anemia ibu hamil.The problem of anemia in Indonesia is still a health problem in the world, including in Indonesia there are three main causes of maternal death, one of which is bleeding, which is caused indirectly due to anemia experienced during pregnancy. According to Riskesdas, there was an increase in the prevalence of anemia from 37.1% in 2013 and 48.9% in 2018. This article aims to provide an overview of the relationship between diet and blood supplement adherence in pregnant women anemia. The method used is a literature review which examines the last 5 years of articles from 2019-2023. A search with keywords namely diet, adherence to iron tablets, and anemia of pregnant women resulted in 265 articles. Several articles were disqualified because they were inappropriate and the text was incomplete. So that there are 7 articles included in the article creation process. The analysis shows that there is a relationship between diet and blood supplement adherence to anemia in pregnant women

    Uji Coba Terbatas Nuget Ikan Teri Stolephorus Sp terhadap Bone Density Mineral, Vitamin D 25-OH Total, dan Kadar Kalsium Darah pada Lanjut Usia

    No full text
    Osteoporosis is a disease of decreased bone density and occurs with age and especially in the elderly. Osteoporosis is identical to low Bone Mineral Density associated with Bone Turn Over, where the biochemical parameter is osteocalcin (OC) in blood serum. Other parameters are Vitamin D, and calcium in the blood. This research is a quasi-experimental research with a pre-post test control group design design conducted on 15 elderly Meohai Kendari Attention Center divided into 3 groups. The treatment group was given anchovy nuget products Stolephorus sp 100g/day (treatment 1) and 200g/day (treatment 2) for 14 days. Bone mineral density (N-MID Osteocalcin), total vitamin D 25-OH and blood calcium levels were analyzed with a one way anova/Kruskal Wallis test. The tendency to increase N-MID Osteocalcin levels, total vitamin D-25 OH levels and blood calcium levels after anchovy nugget treatment (Steloporus sp), where the P2 group had a tendency to increase higher than the P0 and P1 groups although statistically there was no difference in N-MID Osteocalcin levels, total 25-OH vitamin D levels and blood calcium levels after treatment in the three study groups. Further research is needed with larger treatment groups and control of research refractors.Osteoporosis merupakan penyakit penurunan kepadatan tulang dan terjadi seiring bertambahnya usia dan terutama pada Lanjut usia. Osteoporosis identik terhadap Bone Mineral Density rendah yang berhubungan dengan Bone Turn Over, di mana parameter biokimianya adalah osteocalcin (OC) pada serum darah. Parameter lainnya adalah Vitamin D, dan kalsium dalam darah. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan pre-post test control group design dilakukan pada 15 lansia Sentra Atensi Meohai Kendari yang dibagi dalam 3 kelompok. Kelompok perlakuan diberikan produk nuget ikan teri Stolephorus sp 100g/hari (perlakuan 1) dan 200g/hari (perlakuan 2) selama 14 hari. Kadar bone mineral density (N-MID Osteocalcin), kadar vitamin D 25-OH total dan kadar kalsium darah dianalisis dengan one way anova/Kruskal Wallis test. Kecenderungan peningkatan kadar N-MID Osteocalcin, kadar vitamin D-25 OH total dan kadar kalsium darah setelah diberikan perlakuan nugget ikan teri (Steloporus sp), di mana kelompok P2 memiliki kecenderungan peningkatan lebih tinggi dibandingkan kelompok P0 dan P1 walaupun secara statistik tidak ada perbedaan kadar N-MID Osteocalcin, kadar vitamin D 25-OH total dan kadar kalsium darah setelah perlakuan pada ketiga kelompok penelitian. Perlu penelitian lanjutan dengan kelompok perlakuan yang lebih besar dan kontrol terhadap pembias penelitian

    Terapi Kombinasi Sofosbuvir dan Daclatasvir Pada Pasien dengan Hepatitis C Kronik : Sebuah Tinjauan Literatur

    No full text
    Latar Belakang: Hepatitis C kronik merupakan penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis c/HCV. World Health Organization/WHO melaporkan bahwa lebih dari 3% populasi dunia terinfeksi HCV. Diperkirakan bahwa HCV bertanggung jawab atas 27% sirosis dan 25% kasus HCC. kurangnya studi baru dan besar tentang kombinasi sofosbuvir dan daclatasvir telah menyebabkan kurangnya kombinasi sofosbuvir dan daclatasvir digunakan sebagai pedoman pada dunia internasional. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengulas terapi hepatitis c dari berbagai sumber literatur. Metode: Pencarian literatur menggunakan database Google Scholar, PubMed dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dari tahun 2018-2022. Kata kunci yang digunakan adalah “sofosbuvir”, “daclatasvir”, “chronic hepatitis c”. Hasil: Kombinasi sofosbuvir dengan daclatasvir efektif pada semua genotype HCV, pada kondisi tertentu seperti gangguan ginjal, fibrosis hati berat, usia anak dan lansia. Kesimpulan: Kombinasi sofosbuvir dan daclatasvir merupakan pilihan pengobatan yang dapat digunakan pada pasien dengan infeksi HCV kronis.  Kombinasi sofosbuvir dan daclatasvir dapat digunakan pada kondisi klinis tertentu.Background: Chronic hepatitis C is a liver disease caused by the hepatitis c/HCV virus. The World Health Organization/WHO reports that more than 3% of the world's population is infected with HCV. It is estimated that HCV is responsible for 27% of cirrhosis and 25% of HCC cases. The lack of new and large studies on the combination of sofosbuvir and daclatasvir has resulted in the lack of use of the combination of sofosbuvir and daclatasvir in international guidelines. Purpose: This study aims to review hepatitis c therapy from various literature sources. Method: Literature search using the Google Scholar, PubMed, Cochrane database within 5 (five) years from 2018-2022. The keywords used were "sofosbuvir", "daclatasvir", "chronic hepatitis c". Results: The combination of sofosbuvir and daclatasvir is effective in all HCV genotypes, in certain conditions such as renal impairment, severe liver fibrosis, children and the elderly. Conclusion: The combination of sofosbuvir and daclatasvir is a treatment option that can be used in patients with chronic HCV infection. The combination of sofosbuvir and daclatasvir can be used in certain clinical conditions

    Analisis Determinan Langsung dan Determinan Tidak Langsung Terhadap Status Gizi Kurang Pada Remaja Panti Asuhan

    No full text
    Nutritional problems play a direct or indirect role in more than 60% of the 10 million child deaths each year. This study aims to determine the relationship between direct and indirect determinants of undernutrition status in adolescents at orphanages. This research is a mixed methods research, namely quantitative and qualitative with a cross sectional approach to orphanages in the city of Semarang. Determination of the sample using purposive sampling with a minimum number of 97 samples. Statistical data were analyzed using the Rank Spearman Corelation test. The results of the data analysis show that the p-value of the energy adequacy level variable is 0.000 (0.05). The results of the interviews revealed that most of the orphanages had inappropriate food budgets. while the availability of food for orphanages is known to be in a stable condition. It can be concluded that there is a relationship between the level of energy adequacy and personal hygiene on undernutrition status, there is no relationship between environmental sanitation and growth monitoring on undernutrition status, there is an effect between the food budget on undernutrition status, but there is no effect between food availability food safety on undernutrition status.Masalah gizi berperan secara langsung maupun tidak langsung terhadap lebih dari 60% dari 10 juta kematian anak di setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara determinan langsung dan determinan tidak langsung terhadap status gizi kurang pada remaja panti asuhan. Penelitian ini merupakan penelitian mix methods yaitu kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan cross sectional terhadap remaja panti asuhan di Kota Semarang. Penentuan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah minimal 97 sampel. Data statistik dianalisis dengan uji korelasi Rank Spearman. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai p-value variabel tingkat kecukupan energi 0,000 (<0,05) dan personal hygiene memiliki nilai p-value 0,000 (<0,05). Pada variabel sanitasi lingkungan menunjukkan nilai p-value 0,897 (>0,05) dan pemantauan pertumbuhan memiliki nilai p-value 0,668 (>0,05). Hasil wawancara diketahui sebagian besar panti asuhan memiliki anggaran makan yang tidak sesuai, sedangkan ketersediaan bahan pangan panti asuhan diketahui sudah dalam keadaan stabil. Dapat disimpukan terdapat hubungan antara tingkat kecukupan energi dan personal hygiene terhadap status gizi kurang, tidak ada hubungan antara sanitasi lingkungan dan pemantauan pertumbuhan terhadap status gizi kurang, ada pengaruh antara anggaran makan terhadap status gizi kurang, namun tidak terdapat pengaruh antara ketersediaan bahan pangan terhadap status gizi kurang

    0

    full texts

    551

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Health Information : Jurnal Penelitian
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇