'Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia'
Doi
Abstract
Fluor albus characterized by the initial symptoms of discharge vagina. Leucorrhoea experienced about 90% of Indonesian women caused by fungus or protozoa, it’s because humid weather can facilitate the development of fungal infections. Alternative to reducing vaginal discharge can be with non-pharmacological therapy, using betel leaves, because it substances can treat vaginal discharge, these substances are essential oils, euginol and ethanol extract. This study aim to determine the effect of boiled betel leaf water to reduce pathological vaginal discharge symptoms in women of childbearing age at Puskesmas Sorong Timur, Sorong City. This type of research is descriptive analytic, with a quasi-experimental method and one group design (case control) pre test and post test observation, the sample is 30 respondents consisting of 15 cases and 15 controls who experience pathological vaginal discharge. Results of pre and post administration of betel leaf boiled water with the Wilcoxon statistical test obtained the value of p = 0.000, then p <ὰ (0.05). This shows that there is an effect of betel leaf boiled water to reducing pathological vaginal discharge at Puskesmas Sorong Timur. The results of pre and post placebo administration with the Wilcoxon statistical test obtained a value of p = 0.046, then p <ὰ (0.05). This shows that there is an effect of placebo on the reduction of pathological vaginal discharge in Puskesmas Sorong Timur. Health workers suggest to provide information about fluor albus and make betel leaf boiled water as alternative that can be used to prevent pathological fluor albus.Fluor Albus dapat ditandai dengan gelaja awal berupa cairan yang keluar dari vagina. Keputihan yang dialami sekitar 90% wanita Indonesia yang disebabkan oleh jamur atau protozoa, hal ini dikarenakan cuaca yang lembab dapat mempermudah berkembangnya infeksi jamur. Alternatif untuk mengurangi keputihan dapat dengan terapi non farmakologi yaitu dengan menggunakan daun sirih, oleh karena daun sirih mengandung zat yang dapat mengobati keputihan, zat tersebut yaitu minyak atsiri, eugenol dan etanol. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh air rebusan daun sirih hijau terhadap upaya penurunan gejala keputihan patologis pada wanita usia subur (WUS) di Puskesmas Sorong Timur Kota Sorong. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik, dengan metode penelitian eksperimen semu dengan rancangan one group (kasus kontrol) pre test dan post test observasi, sampel adalah 30 responden terdiri dari 15 kasus dan 15 kontrol yang mengalami keputihan patologis. Hasil pre dan post pemberian air rebusan daun sirih dengan uji statistik wilcoxon test diperoleh nilai p = 0,000, maka p< ὰ (0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian air rebusan daun sirih terhadap penurunan gelaja keputihan patologis di Puskesmas sorong Timur Kota Sorong. Sedangkan Hasil pre dan post pemberian plasebo dengan uji statistik wilcoxon test diperoleh nilai p = 0,046, maka p< ὰ (0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh plasebo terhadap penurunan gelaja keputihan patologis di Puskesmas sorong Timur Kota Sorong. Saran diharapkan bagi petugas Kesehatan dapat memberikan informasi tentang fluor albus dan menjadikan air rebusan daun sirih hijau sebagai alternatif yang bisa digunakan untuk mencegah terjadinya fluor albus patologis