4,192 research outputs found

    The Implementation Of Multiple Intelligences Based Learning To Improve Students’ Learning Activities, Response, And Learning Outcome In Mathematics

    Get PDF
    The fundamental basic theory of this study comes from Howard Gardner, who introduced a theory of human intelligence known as the Multiple Intelligences Theory. This theory concludes that there are eight types of intelligence which belongs to each person. The purpose of this study was to find out the implementation of multiple intelligences based learning to improve students’ learning activities, response, and learning outcome in mathematics. This research was conducted in SMP PGRI 1 Ciputat in academic Year 2009/2010. This research used Classroom Action Research, which consists of four stages research procedures were planning, action, observation, and reflection. The instruments of collecting data were using observation sheet activities, daily student journals, interview, and test. The result of the research revealed that the implementation of Multiple Intelligences based learning can enhance mathematics learning activities, giving a positive response towards mathematics and to improve student learning outcomes. Key Words: Multiple intelligences based learning, learning activities, response, learning outcom

    COMPARISON BETWEEN THE NAME OF HAN NATIONALITY AND INDONESIA BATAK ETHNIC GROUP

    Get PDF
    Name is a necessary symbol for any member of the social group. The culture affects people's choice on name, while the name reflect the cultural content of society in a certain age. The paper, based on the composition, sequence, origin and characteristics of names, as well as its cultural concept and cultural connotation, compared the name of the Han nationality and the name of the BATAK ethnic group in Indonesia, and then analyzed the mutual influence of such two ethnic groups' respective cultures on the name, and the similarities and differences between the two ethnic groups' names

    Batik Mangrove Rungkut Surabaya

    Get PDF
      Abstrak   Surabaya memiliki beberapa batik yang cukup terkenal, yaitu batik Sawunggaling, Sura dan Baya, Semanggi dan Batik Mangrove. Motif, warna dan proses pembuatan batik mangrove menggunakan mangrove sebagai inspirasi dan bahan pewarnanya. Motif yang digunakan berasal dari tanaman dan binatang disekitar hutan mangrove. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti ingin meneliti tentang Batik Mangrove. Penelitian ini bertujuan mengetahui tentang motif, warna, dan proses pembuatan Batik Mangrove. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan instrumen pengumpulan data berupa, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisa datanya menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik triangulasi data digunakan untuk mengukur keabsahan data yang telah diperoleh. Hasil penelitian menyatakan motif yang sudah dibuat Batik Mangrove 2.017 motif. Beberapa motifnya, yaitu motif Bruguierra Gymnorhiza, Callopilum Innopillym, Angry Puffu Fish, Gobie Fish, dan Blue Jelly. Ornamen utama dan tambahannya daun, bunga, dan buah tanaman mangrove serta ikan dan binatang disekitar hutan mangrove. Sedangkan ornamen isennya adalah biji bogem, gelombang, gelembung air, titik-titik hujan, dan jogging track. Warna Batik Mangrove yang asli coklat kehijauan, coklat muda, hijau kekuningan. Setelah dikembangkan dengan pewarna alami lainnya, menghasilkan warna kuning, orange, hijau, merah, biru, ungu, hitam, dan coklat. Proses pembuatan batik mangrove hampir sama dengan batik yang lainnya, yang membedakan adalah menggunakan canting elektrik.   Kata Kunci : batik mangrove, motif     Abstract   Surabaya has several well known batik, batik namely Sawunggaling, Sura and Baya, Semanggi and Mangrove Batik. Motives, colour and the process of making batik mangrove use mangroves as inspiration and materials die. The motif that is used comes from the plants and animals around the mangrove forests. Based on the background of researchers want to examine about Batik Mangrove. This research aims to find out about our motives, colours, and the process of making Batik Mangrove. This research method using qualitative descriptive method with instrument data collection form, interview, observation, and documentation. The data analysis techniques using qualitative descriptive method. Data triangulation technique used to measure the validity of data that has been retrieved. The study results revealed a motive that was made of Mangrove 2.017 batik motives. Some of his motives, namely the motif Bruguierra Gymnorhiza, Callopilum Innopillym, Angry Puffu Fish, Gobies Fish and Blue Jelly. Main ornamentation and Additionally the leaves, flowers, and fruit of plants of the mangrove and fish and animals around the mangrove forests. While ornament isen, namely biji bogem, gelombang, gelembung air, titik-titik hujan, and jogging track. The original Mangrove Batik colors brown green, light brown, yellowish green. After being developed with other natural dyes, producing the colors yellow, orange, green, red, blue, purple, black, and Brown. The process of making batik the mangrove is similar to the other, the difference is using canting electrically.   Keywords : mangrove batik , motive &nbsp

    Kesadaran Hukum Masyarakat Daalam Mengikuti Program Jaminan Kesehatan Nasional di Kabupaten Blitar

    Get PDF
    Abstrak Masalah hidup yang terjadi di masyarakat tidak lepas dari masalah kesehatan, Kesehatan adalah tanggung jawab bersama masyarakat dan pemerintah. Masalah kesehatan yang terjadi pada masyarakat akan mempengaruhi perkembangan dan ekonomi suatu negara. Pelayanan kesehatan adalah salah satu hak yang dimiliki oleh masyarakat dan pelaksanaannya dilakukan oleh pemerintah. Salah satu layanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah adalah melalui program Asuransi Kesehatan Nasional yang ditetapkan secara nasional dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2018 tentang Asuransi Kesehatan. Peraturan tersebut dikeluarkan dengan tujuan memberikan bentuk perlindungan sosial untuk memastikan bahwa semua orang dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang layak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesadaran hukum publik dalam mengikuti program Asuransi Kesehatan Nasional di Kabupaten Blitar dan menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran hukum masyarakat dalam berpartisipasi dalam program Asuransi Kesehatan Nasional di Kabupaten Blitar, serta mengetahui dan menilai upaya yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan di Kabupaten Blitar dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam program Asuransi Kesehatan Nasional di Kabupaten Blitar. Penelitian ini adalah penelitian yuridis sosiologi yang merupakan penelitian hukum untuk mengetahui sejauh mana suatu peraturan perundang-undangan dapat dikatakan telah efektif. Sumber data diperoleh dari data primer dan data sekunder dengan metode analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesadaran hukum masyarakat dalam berpartisipasi dalam program Asuransi Kesehatan Nasional di Kabupaten Blitar tidak memiliki kesadaran hukum. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran hukum masyarakat dalam mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional di Kabupaten Blitar adalah faktor pendidikan, usia, lingkungan dan faktor ekonomi masyarakat. Upaya yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan Kabupaten Blitar adalah upaya preventif dan represif. Upaya pencegahan dilakukan dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait program Asuransi Kesehatan Nasional. Upaya represif yang dilakukan adalah melaporkan perusahaan yang tidak mendaftarkan pekerjanya dalam program Asuransi Kesehatan Nasional dengan jaksa agung dan mendorong pemerintah Kabupaten Blitar untuk mengumpulkan data dari masyarakat kurang mampu yang belum berpartisipasi dalam program Asuransi Kesehatan Nasional untuk menerima bantuan kontribusi dari pemerintah Kabupaten / Kota.   Kata kunci: Kesadaran Hukum, Masyarakat, Asuransi Kesehatan Nasional  Abstract Life problems that occur in the community can not be separated from the health problems, Health is a shared responsibility of the community and the government. Health problems that occur to the community will affect the development and economy of a country. Health service is one of the rights owned by the community and its implementation is carried out by the government. One of the health services provided by the government is through the National Health Insurance program established nationally in the Republic of Indonesia Presidential Regulation Number 82 of 2018 concerning Health Insurance. The regulation was issued with the aim of providing a form of social protection to ensure that all people can meet the basic needs of proper health. This study aims to analyze public legal awareness in following the National Health Insurance program in Blitar District and describe the factors that influence community legal awareness in participating in the National Health Insurance program in Blitar District, as well as knowing and assessing the efforts made by BPJS Health in Blitar District in increasing public awareness in participating in the National Health Insurance program in Blitar District. This research is a sociology juridical research which is a legal research to find out the extent to which a statutory regulation can be said to have been effective. Sources of data obtained from primary data and secondary data with qualitative analysis methods. The results showed that community legal awareness in participating in the National Health Insurance program in Blitar District did not have legal awareness. Factors that influence community legal awareness in following the National Health Insurance program in Blitar Regency are education level, age, environment and community economic factors. The efforts made by Blitar District Health BPJS are preventive and repressive efforts. Preventive efforts carried out by conducting socialization to the public related to the National Health Insurance program. The repressive effort undertaken is to report companies that do not register their workers in the National Health Insurance program with the attorney general and encourage the Blitar District government to collect data from underprivileged communities who have not participated in the National Health Insurance program in order to receive contribution assistance from the Regency / City government.   Keywords: Legal Awareness, Society, National Health Insuranc

    Participative Approaches to Enhance Adoption of Fasciolosis Control Strategies in Cattle, in Yogya-Karta Province, Indonesia

    Get PDF
    Fasciolosis is a widespread, significant, endemic problem in cattle in rice-growing areas of Indonesia. Its effects are usually sub-clinical so it remains largely unrecognised by farmers and extensionists. Indonesian and Australian parasitologists have developed a suite of control strategies. Initial attempts to promote these strategies through Transfer of Technology (TOT) approaches achieved increased awareness, but little lasting change in farmer practices was evident 4 years later. This paper reports on the process, and early promising results from, an initiative to trial a Participatory Action Research (PAR) methodology to stimulate an extension process whose outcome is effective, sustainable fasciolosis control in Yogyakarta Province, Indonesia. In PAR, groups of farmers, extension agents and scientists work closely in a cooperative and flexible process, to resolve commonly identified problematic issues. The emphasis is on working with rather than for people through an interactive process to enhance opportunities for learning by doing. The process involved working through a four-step process to gain credible access to four farmer groups in three villages identified as having a fasciolosis problem. This was followed by a 9-month long series of activities, coordinated through farmer group meetings, which included (1) creating awareness through developing a media package, and then maintaining farmer involvement through (2) design and execution of field trials, (3) monitoring results, and (4) presentation and discussion of results with farmers. Group meetings were an important part of the information exchange process, and the use of learning aid tools was regarded as complementary for interpersonal communication. Of the four recommended control strategies, two were already practised for reasons other than fasciolosis control, one was acceptable but had prohibitive cost, and the fourth was unattractive because it was technically difficult to implement. A significant development was a new strategy generated within a farmer group that was adopted readily by other groups. We conclude that adoption of technical innovations by farmers depends largely on two issues: (i) the nature of the associated farming systems, and (ii) the way in which the innovation is presented through extension agency activity. A participative approach appears to have considerable potential for stimulating significant practice change, particularly if it incorporates farmer involvement in generation and dissemination of locally relevant knowledge and recommendations. PAR fosters such a reflexive approach.Fasciolosis control, participatory action research, adoption process, Livestock Production/Industries,

    Mingkatkan kecerdasan logika-matematika anak Melalui Bermain Balok Kelompok A di TK An Nisa' Marditani Celep Kedawung Sragen Tahun Ajaran 2011/2012

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan kecerdasan logika-matematika anak melalui bermain balok di TK An Nisa’ Kedawung Sragen. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok A di TK AnNisa’ tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah16 anak. Penelitian ini bersifat kolaboratif antara peneliti dengan guru kelas. Data penelitian yang dikumpulkan melalui metode observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh berupacatatan lapangan tentang kejadian-kejadian yang muncul saat proses bermain balok dan dokumentasi berupa foto saat kegiatan bermain balok. Hasil penelitian ini menunjukan adanya peningkatan kecerdasan logika-matematika anak dalam pembelajaran melalui bermain balok. Hal ini dapat dilihat dari prosentase rata-rata hasil kemampuan matematika anak dalam satu kelas sebelum tindakan adalah 36,88%, siklus I mencapai 60,31%, dan siklus II mencapai 80,94%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kegiatan bermain balok dapat meningkatkan kecerdasan logika-matematika ana

    PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA CATATAN HARIAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VIIA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2010/2011 dengan menggunakan media catatan harian. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dengan menggunakan media catatan harian yang dilaksanakan dalam dua siklus. Data observasi berupa aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi dan data berupa hasil karangan narasi siswa dan nilai menulis karangan narasi. Teknik pengumpulan data diambil dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian tindakan kelas adalah adanya peningkatan hasil belajar siswa baik dalam aspek kognitif maupun motivasi belajar. Aspek kognitif dilihat dari banyaknya siswa yang memperoleh nilai 62, pada saat pra siklus ada sebanyak 16 siswa (47%), siklus I sebanyak 25 siswa (78%), dan pada siklus II sebanyak 32 siswa (94%). Rata-rata kelas juga mengalami peningkatan yakni pada pra siklus sebesar 60,5, siklus I sebesar 70, dan pada siklus II sebesar 74. Peningkatan motivasi belajar meliputi dua hal yakni keaktifan dan kesiapan siswa dalam menerima pelajaran. Dilihat dari keaktifan siswa dari pra siklus sampai siklus II sebesar (4-9-14), sedangkan dari kesiapan siswa sebesar (19-24-34). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media catatan harian dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2010/2011

    Teori Pilihan Karir

    Get PDF
    Teori pemilihan karier Hoppock berupa sepuluh pokok pikiran yang dijadikan tulang punggung dari teori tersebut. Sepuluh pokok pikiran dalam teori Hoppock tersebut merupakan dasar pilihan yang tepat dalam memilih karier. Kesepuluh pokok pikiran tersebut yaitu : (1). Pekerjaan itu dipilih sesuai kebutuhan atau untuk memenuhi kebutuhan baik secara fisik ataupun psikis. (2) Pekerjaan yang dipilih diyakini akan paling baik untuk memenuhi kebutuhan. (3) Pekerjaan atau jabatan tertentu akan dipilih seseorang untuk pertama kali ia menyadari bahwa pekerjaan itu dapat membatunya dalam memenuhi kebutuhannya. (4) Kebutuhan yang timbul mungkin bisa diterima secara intelektual yang diarahkan pada tujuan tertentu. (5) Pilihan pekerjaan akan menjadi lebih baik apabila individu mampu memperkirakan bagaimana pekerjaan yang dipilih tersebut akan memenuhi kebutuhannya. (6) Informasi mengenai kondisi pribadi berpengaruh terhadap pilihan pekerjaan karena individu mengetahui apa yang ia inginkan dan mengetahui pekerjaan yang tepat bagi potensi dirinya. (7) Informasi tentang pekerjaan akan membantu seseorang dalam pekerjaan. (8) Kepuasan dalam pekerjaan ditentukan oleh tercapai tidaknya pemenuhan kebutuhan seseorang, 9) Kepuasan kerja dapat diperoleh dari suatu pekerjaan yang dapat memenuhi suatu kebutuhan sekarang atau dari suatu pekerjaan yang menjanjikan terpenuhinya kebutuhan yang akan datang. (10) Pilihan pekerjaan akan selalu dapat berubah apabila seseorang yakin bahwa perubahan itu akan lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya
    • …
    corecore