8 research outputs found
KENDALI ROBOT MANIPULATOR DENGAN FLEX SENSOR MENGGUNAKAN METODE EXTREME LEARNING MACHINE UNTUK BERBAGAI JENIS GENGGAMAN SECARA WIRELESS
Bahaya pekerjaan adalah risiko penyakit atau kecelakaan yang bisa terjadi di tempat kerja, terutama pekerjaan yang bersentuhan secara langsung maupun tidak langsung dengan zat kimia. Lab kimia memiliki risiko bahaya pekerjaan yang berbahaya bagi keselamatan manusia. Hingga saat ini proses memindahkan tabung reaksi yang berisi zat kimia berbahaya masih dilakukan oleh manusia. Oleh sebab itu, robot manipulator diciptakan, namun pada kenyataannya gerakan jari pada robot manipulator masih terbatas pada gerakan jari menggenggam saja. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan fleksibilitas robot manipulator dengan menggunakan flex sensor sebagai pendeteksi gerakan jari, kemudian dikendalikan secara wireless. Penelitian ini menggunakan flex sensor sebagai pendeteksi gerakan pada jari, motor servo sebagai penggerak jari pada robot manipulator, ESP32 sebagai mikrokontroler dan pengendali jarak jauh. Dengan disertai metode extreme learning machine sebagai klasifikasi jenis gerakan jari. Klasifikasi gerakan jari berbasis flex sensor dengan metode Extreme Learning Machine bekerja sesuai dengan sistem yang telah direncanakan. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa flex sensor dapat menggerakkan robot manipulator sesuai dengan gerakan setiap jari pada sarung tangan pengendali. Metode Extreme Learning Machine berhasil melakukan klasifikasi dengan hasil tingkat akurasi pengujian sebesar 73% dalam mengenali tiap jenis gerakan termasuk power grip dan precision grip. ESP32 mampu mengendalikan robot manipulator secara wireless dengan hasil pengujian robot manipulator bergerak dengan respond time sebesar kurang dari 1 detik dari sarung tangan pengendali.
 
Studi Konsumsi Baterai Pada Penggunaan Filter Sinar Biru Tablet Komputer Untuk Aktivitas Daring
Pengguna perangkat seluler di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2022, tercatat lebih dari 370 juta pengguna seluler, melebihi total populasi negara. Penggunaan gawai yang semakin intens dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan, khususnya terhadap organ penglihatan. Salah satu potensi bahaya dari perangkat seluler portabel yang dapat menyebabkan risiko kesehatan mata adalah paparan radiasi sinar biru dari layar gawai. Filter sinar biru, yang sudah disematkan oleh pabrikan gawai pada produk seluler terkini, dapat menjadi salah satu solusi yang bisa dimanfaatkan oleh pengguna untuk meminimalkan risiko tersebut. Namun, masih banyak pemilik perangkat yang belum menyadari keberadaan fitur ini. Selain itu, penggunaan sejumlah fitur pada gawai diprediksi akan meningkatkan konsumsi daya baterai. Artikel ini akan menyajikan hasil survei pengguna terkait pengetahuan mereka tentang fitur filter sinar biru. Lebih lanjut, pengukuran konsumsi baterai menggunakan aplikasi Accubattery juga dilakukan terhadap penggunaan filter sinar biru untuk beberapa aktivitas daring. Hasil survei menunjukkan bahwa lebih banyak pengguna yang belum mengetahui tentang filter sinar biru pada gawai yang mereka miliki. Hasil pengukuran daya baterai menunjukkan bahwa penggunaan filter dapat meningkatkan konsumsi baterai perangkat dengan peningkatan terbesar didapatkan untuk aktivitas menonton video secara daring, yaitu hampir dua kali lipat. Berdasar hasil perhitungan selisih konsumsi daya ketika filter diaktifkan dan tidak, pengguna direkomendasikan untuk mengaktifkan filter saat aktivitas rapat daring dan belajar daring, karena konsumsi daya dari kedua kegiatan tersebut tidak mengalami kenaikan yang signifikan
Kontrol Kestabilan Kapal Autonomous Submarine Surface Vehicle Dengan Metode Fuzzy logic
The Autonomous Submarine Surface Vehicle is a type of unmanned underwater vehicle. When the ship performs maneuvers, there are large Pitch and Roll motions. This research aims to control the stability of the Autonomous Submarine Surface Vehicle with Fuzzy. The first process is taking Pitch and Roll data followed by the Fuzzification process to change input data with firm values into Fuzzy values. The next stage is Inference by using the rules (if – then) and the Deffuzification process to change the results of the inference stage into output values. The last is the process of stabilizing the ship with a Thruster dc motor. When the system is activated, it has a time of 0.518 seconds faster to steady state than the deactivated system with a roll tilt of (plus) 11°. On the roll tilt of (plus) 20° the highest PWM rotation is 1600µs with a time of 9,342 seconds to steady state and the roll tilt is (plus) 11° with the highest PWM of 1500µs with a time of 4,335 seconds. Based on this research, the Fuzzy Method can control the stability of the Autonomous Submarine Surface Vehicle ship.
 
Design of Attitude Holding System for Prototype Autonomous Surface Vehicle Using the ANFIS Method
Autonomous Surface Vehicle (ASV) is surface-controlled vessel without a crew, designed to explore waters autonomously without direct human intervention. In its development, ASV ships often experience waypoint navigation problems such as ship speed controls, ship steering angle direction, and ship holding attitude systems. This research aims to design an attitude control system for an ASV that focuses on a position control system for changes due to waves, currents and wind when the ASV is carrying out a mission. In developing an intelligent attitude control system, two controls are implemented, namely rotation control and translation control. This system uses a CMPS14 sensor to determine the ship's orientation and rotational speed which is used as a rotational control variable and is then synchronized with Zed F9P GNSS RTK GPS data readings to predict the ASV position when it encounters external disturbances for translational control variables which are processed using the ANFIS (Adaptive Neuro) algorithm. Fuzzy Inference System) to predict the actuator response in maintaining ASV heading and position. The ANFIS model designed in this research is able to predict the bowthruster speed for guarding the post with an RMSE of 1.6169%, while the ANFIS model for predicting ship Vx and Vy has an RMSE of 0,1857%. Although influenced by non-linear data variations and the choice of MF data type, the Vx and Vy prediction value produced by the ANFIS model is close to precise
The Integration of Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) on the Crushing and Barge Loading Conveyor Systems
The utilization of the Crushing and Barge Loading Conveyor (BLC) systems is important in coal processing. A crushing system is required as a tool for the process of crushing coal into smaller sizes and then transferring it to the stockpile. While a BLC system is needed to transport coal from the stockpile to the barge. In general, the control and supervision systems for crushing and BLC systems are carried out separately by two operators. However, the distance between two operators causes a time lag information. In this research, we create a Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) system with the type of Multiple Programmable Logic Controller (PLC) on the Crushing and BLC systems using Profinet communication integrated by two PLCs with one Human Machine Interface (HMI) and WinCC. The system is equipped with real-time data, automatic control, and online surveillance with smartphones via the S7APP application. The error resulting from the reading of each component by the HMI and smartphone reaches 0%, while for automatic control, the system works very well, having a success rate of 100%
PERANCANGAN ELECTRIC FISH AGGREGATING DEVICE LIFERAFT (e-FADL) YANG DAPAT DIKENDALIKAN JARAK JAUH
Faktor ekonomis dan faktor keselamatan adalah hal yang perlu mendapatkan perhatian penting bagi nelayan
tradisional pada saat berlayar. Pada penelitian ini dibuatlah FAD yang sekaligus dapat difungsikan sebagai
peralatan keselamatan (liferaft) dan dapat dikendalikan jarak jauh yang diberi nama e-FADL (Electric Fish
Aggregating Device and Liferaft). Penelitian ini merupakan perbaikan dari penelitian sebelumnya dari sisi
disain, berat dan buoyancy-nya dan adanya penambahan sistem kendali jarak jauh agar nelayan dapat
menempatkan FAD tersebut ke tempat-tempat tertentu.
FAD didisain dengan menggunakan material PVC yang ditopang oleh konstruksi pipa 8 inc yang sekaligus
difungsikan sebagai liferaft. Sumber energi listrik untuk penerangan dan penggerak diperoleh dari panel surya.
Peralatan kontrol jarak jauh menggunakan komponen utama transceiver NRF24L01 yang bekerja pada
frekuensi 2,4 GHz.
Hasil penelitian diperoleh e-FADL dapat digunakan sebagai FAD dengan penerangan lampu 12V/20watt
mampu menyala selama 9-10 jam sesuai dengan lamanya nelayan mencari ikan. Mampu dijalankan dan
dikendalikan jarak jauh menggunakan remote dengan jarak maksimal 270m dengan kecepatan 6,5Km/jam.
Mempunyai daya apung (buoyancy) sebesar 84,45 kg, sehingga dapat difungsikan sebagai liferaft mampu
menahan beban maksimum 5 ABK. Berdasarkan hasil pengujian model menunjukan bahwa liferaft mampu
berfungsi sesuai standar Solas 74/96, LSA Code and IMO 81 (70)
PERANCANGAN ELECTRIC FISH AGGREGATING DEVICE LIFERAFT(e-FADL) YANG DAPAT DIKENDALIKAN JARAK JAUH
Faktor ekonomis dan faktor keselamatan adalah hal yang perlu mendapatkan perhatian penting bagi nelayan tradisional pada saat berlayar. Pada penelitian ini dibuatlah FAD yang sekaligus dapat difungsikan sebagai peralatan keselamatan (liferaft) dan dapat dikendalikan jarak jauh yang diberi nama e-FADL (Electric Fish Aggregating Device and Liferaft). Penelitian ini merupakan perbaikan dari penelitian sebelumnya dari sisi disain, berat dan buoyancy-nya dan adanya penambahan sistem kendali jarak jauh agar nelayan dapat menempatkan FAD tersebut ke tempat-tempat tertentu.FAD didisain dengan menggunakan material PVC yang ditopang oleh konstruksi pipa 8 inc yang sekaligus difungsikan sebagai liferaft. Sumber energi listrik untuk penerangan dan penggerak diperoleh dari panel surya. Peralatan kontrol jarak jauh menggunakan komponen utama transceiver NRF24L01 yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz.Hasil penelitian diperoleh e-FADL dapat digunakan sebagai FAD dengan penerangan lampu 12V/20watt mampu menyala selama 9-10 jam sesuai dengan lamanya nelayan mencari ikan. Mampu dijalankan dan dikendalikan jarak jauh menggunakan remote dengan jarak maksimal 270m dengan kecepatan 6,5Km/jam. Mempunyai daya apung (buoyancy) sebesar 84,45 kg, sehingga dapat difungsikan sebagai liferaft mampu menahan beban maksimum 5 ABK. Berdasarkan hasil pengujian model menunjukan bahwa liferaft mampu berfungsi sesuai standar Solas 74/96, LSA Code and IMO 81 (70)
PLC Greenhouse Automatic Temperature Control Using Fuzzy Logic Method to Optimize Pakcoy Growth
Vegetables are a good food, especially to meet the needs of vitamins and dietary fiber. However, in urban areas, there is very little land to develop vegetable farming. Hydroponic vertical planting system can be a solution. Pakcoy plants have growth that only takes 40 to 45 days to reach the ideal harvest age. The use of a greenhouse is also suitable for better pest control. However, the greenhouse has the characteristic of storing heat that it absorbs up to 5 degrees Celsius hotter than the outside temperature. The use of greenhouses with temperature control can accelerate the growth of vegetables. Based on this problem, making temperature regulation very necessary, the way is to adjust the rotation speed of the cooling fan using the fuzzy logic method so that the main goal is to save energy and air with a lower temperature can be flowed. The use of this hydroponic greenhouse module is proven to be able to maintain the temperature not much higher than the outside temperature. Comparison of fuzzy logic output values using Matlab software and fuzzy logic output values using PLC has an average error value of 0.27% for fan 1 and 0.35% for fan 2. The performance of the fuzzy logic method used can also be said to be good with an average response time of 61.8 seconds. With the performance of the system, the environment of the greenhouse can be suitable for the plant to grow optimally.