41 research outputs found

    IDENTIFIKASI DAN INTERVENSI GANGGUAN BELAJAR SPESIFIK PADA ANAK

    Get PDF
    Introduction: Education is part of a child's learning process to form cognitive abilities and a good personality. Children who are unable to involve thinking skills, sensory and motor integration systems, as well as verbal and non-verbal functions, will experience learning disorders. The inability to read (dyslexia), write (dysgraphia), or arithmetic (dyscalculia) forms the domain of specific learning disorder in children. Identification and intervention of such cases require the full cooperation of parents, medical personnel, and teachers. Case: A boy, seven years of age, had been having barrier in reading based on six months of observation by school teacher since first-grade elementary school. The child did not have health problems, growth and development were according to age, and was able to engage in social interaction both at school and home environment. The patient fulfilled the reading domain criteria of specific learning disorder based on the Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5). Patients received adequate intervention and are now successfully in the second grade of elementary school with the advancement in reading skills. Conclusion: The importance of early identification, intervention, and long term follow up in children with a specific learning disorder to achieve optimal quality of life.Pendahuluan: Pendidikan merupakan bagian dari proses belajar seorang anak untuk membentuk kemampuan kognitif dan kepribadian yang baik. Anak yang tidak mampu melakukan koordinasi kemampuan berpikir, sistem integrasi sensorik dan motorik, atau fungsi verbal dan non-verbal dapat mengalami gangguan belajar. Ketidakmampuan membaca (disleksia), menulis (disgrafia), maupun berhitung (diskalkulia) merupakan domain dari gangguan belajar spesifik pada anak. Identifikasi dan intervensi pada anak dengan gangguan belajar memerlukan kerja sama tenaga medis, guru dan orangtua. Kasus: Anak laki-laki, usia tujuh tahun memiliki hambatan dalam membaca berdasarkan pengamatan selama enam bulan oleh guru sekolah sejak anak belajar di kelas satu sekolah dasar. Anak sehat secara fisik, tumbuh kembang sesuai usia dan mampu berinteraksi baik dengan teman sekolah maupun lingkungan rumah. Pasien memenuhi kriteria gangguan belajar spesifik domain membaca sesuai dengan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5). Pasien sudah menjalani intervensi yang adekuat untuk mengatasi gangguan belajar spesifik dan berhasil naik kelas dua sekolah dasar dengan kemajuan kemampuan membaca. Simpulan: Pentingnya identifikasi dan intervensi dini serta permantauan berkelanjutan pada anak dengan gangguan belajar spesifik untuk mencapai kualitas hidup yang optimal

    Utilization of Rubber Seed Shells and Epicarp Wastes as Activated Biochar

    Get PDF
    This research was investigated to find out activated biochar formulation and characteristic of rubber seed shell and epicarp that can be used as an amelioration of organic material in soil contaminated horticultural pesticide residues. Tests were carried out to study the effects of two processing parameters, namely, activation in HCl solution (0%, 5%, 10%, 15%, 20%) and activation temperature (600, 700, and 800 oC). The research had been performed using factorial completely randomized design. Parameters analyzed were ash content, moisture content, volatile matter content, fixed carbon, benzene and iodine number. Optimum conditions for producing activated biochar from rubber seed shell and epicarp wastes were at activation in HCl solution 15%  and activation temperature 800 oC that resulted in rubber seed shell and epicarp activated carbon with the best characteristic, i.e moisture content of  3.97%; ash content of 3.78%; volatile matter of 30.91%; fixed carbon of 65,27%; absorption of  iodine 875.97 mg g-1 and absorption of benzene 25.94%. Keywords: activated biochar, formulation, activation time, and activation in HCl solution.

    HUBUNGAN KONSUMSI LEMAK JENUH DENGAN HORMON KORTISOL, RESIKO INFLAMASI, DAN PENURUNAN IMUNITAS

    Get PDF
    Hormon kortisol akan meningkat ketika seseorang mengalami stres. Peningkatan hormon kortisol dapat meningkatkan nafsu makan termasuk emotional eating. Meskipun konsumsi lemak jenuh yang berlebih dapat mempengaruhi penurunan imunitas dan meningkatkan resiko inflamasi, namun ketika seseorang mengalami emotional eating mereka akan cenderung memilih makanan yang tinggi lemak jenuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan hubungan konsumsi lemak jenuh terhadap hormon kortisol, resiko inflamasi, dan penurunan imunitas. Metode penelitian yang digunakan diawali dengan analisis kesenjangan, desain konseptual, pengumpulan literatur, penyaringan literatur, serta analisis dan tabulasi data. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa peningkatan hormon kortisol dapat memicu emotional eating yang cenderung mengkonsumsi makanan tinggi lemak jenuh berlebih. Konsumsi lemak jenuh berlebih berdampak pada peningkatan resiko inflamasi yang ditandai dengan adanya reaksi berlebih pada inflammatory biomarkers seperti IL-6 (Interleukin-6), IL-8 (Interleukin-8), IFN-γ (Interferon Gamma), TNF-α (Tumor Necrosis Factor-Alfa) , CRP (C-Reactive Protein), SAA (Serum Amiloid A), sICAM-1 (Intercellular Adhesion Molecule-1), sVCAM-1 (Vascular Cell Adhesion Molecule-1), dan LDL (Low Density Lipopretin) yang dapat menyebabkan kardiovaskular dan obesitas. Bagi beberapa orang yang mengalami penumpukan lemak akibat konsumsi lemak jenuh dapat mengalami potensi penurunan imunitas seperti penurunan pada sel T, fagosit, dan neutrofil

    Association Between Parenting Styles, Children’s Nutritional Status, and Quality of Life among Children Ages 8-12 Years

    Get PDF
    Nutritional status and parenting styles are two factors that are thought to affect children’s quality of life. This study aimed to assess the relationship between parenting styles, nutritional status, and  quality of life of children aged 8-12 years. This cross-sectional observational analytic study used data collected from November 2020 to January 2021 using the Parenting Styles and Dimensions Questionnaire (PSDQ) and Pediatric Quality of Life Inventory (PedsQL) that were distributed in the form of e-questionnaire . The analysis tests used were the Spearman and logistic regression tests with a level of significance of 0.05. The results of the Spearman test showed that there was no correlation between parenting style and quality of life (p = 0.882) and between the nutritional status and quality of life (p = 0.568). The results of the logistic regression analysis showed that the variables of parenting (p = 0.437; 95% CI = 0.607–3.174; OR = 1.388) and nutritional status (p = 0.432; 95% CI = 0.504–1.341; OR = 0.822) were not associated with quality of life. Thus, there is no significant relationship between parenting patterns and children's nutritional status on the quality of life of children aged 8-12 years

    PENGGUNAAN GAWAI DAN MEDIA SOSIAL PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI JAKARTA UTARA

    Get PDF
    Background: The growth of gadgets and social media usage among children might affect their physical activity. It shows that high internet usage among elementary school children will incur low physical activity. It is an overweight risk factor for children that might lead into growth and/or development disorder. Methods: Observational analysis with a cross-sectional approach among elementary school children grades 4-6 in North Jakarta with purposive sampling. Physical activity was identified using Physical Activity Questionnaire of Children (PAQ-C). Nutritional status based on examination of height, weight and calculation of body mass index. The analysis was performed using the Spearman correlation test. Results: There were 322 children from 3 different elementary schools in North Jakarta consisting of 136 (42.2%) female and 186 (57.8%) male. Approximately 160 (47.5%) subjects have no parental supervision during gadgets usage and 54 (16.8%) have not had education in regards to the matter. There are 246 (76.3%) subjects have social media account with Facebook as the most frequently use application. Most of subjects (50.3%) using gadgets more than 4 hours per day. There were 256 (79.5%) subjects with low physical activity and 111 (34.5%) overweight children. The gadgets usage duration did not have a significant correlation with body mass index (p>0.05;r=0.21) but had a significant correlation with physical activity (p<0.05;r =0,33). Conclusion: Majority of elementary school children are social media active user and using gadgets with minimal parental supervision and assistance. This circumstance among children has significant correlation with their physical activities.Latar Belakang: Tingginya perilaku penggunaan gawai dan media sosial mempengaruhi aktifitas fisik pada anak dan remaja. Terjadi kecenderungan peningkatan penggunaan internet bahkan pada anak usia sekolah dasar. Fenomena ini mengakibatkan rendahnya aktivitas fisik yang merupakan faktor risiko terjadinya gizi lebih pada anak yang dapat berdampak terjadinya gangguan metabolik saat dewasa. Tujuan : Mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dan obesitas pada anak sekolah dasar (SD) kelas 4-6 dengan penggunaan gawai. Metode: Analitik observasional dengan pendekatan potong lintang pada anak sekolah dasar negeri (SDN) kelas 4-6 di Jakarta Utara. Pengambilan sampel secara konsekutif. Aktivitas fisik diketahui dengan menggunakan kuesioner aktivitas fisik. Status gizi berdasarkan pemeriksaan tinggi badan, berat badan dan perhitungan index massa tubuh. Analisis dilakukan dengan uji korelasi Spearman. Hasil : Terdapat 322 anak  dari 3 SDN di Jakarta Utara yang terdiri dari 42.2% subjek perempuan dan 57.8% laki-laki.Sekitar 47.5%  subjek tidak mendapat pendampingan dan 16.8% subjek tidak pernah mendapat edukasi berkaitan penggunaan gawai. Anak dengan aktivitas fisik rendah 79.5% , sedang 18.9% , tinggi1.6% dengan anak Indeks massa tubuh lebih 34.5%. Lamanya penggunaan gawai per hari, tidak memiliki korelasi dengan IMT (p >0,05) namun memiliki korelasi dengan aktifitas fisik dengan (p<0.05). Kesimpulan: Sebagian anak sekolah dasar tidak mendapatkan pendampingan dari orang tua saat penggunaan gawai. Penggunaan gawai berkorelasi positif dengan rendahnya aktivitas fisik yang merupakan salah satu faktor risiko anak memiliki gangguan tumbuh kembang. Kata kunci: aktivitas fisik, Indeks massa tubuh, gawa

    A green extraction design for enhancing flavonoid compounds from Ixora javanica flowers using a deep eutectic solvent

    Get PDF
    In this study, an environmentally friendly extraction method for flavonoid compound from Ixora javanica, as a new raw material candidate for herbal medicine and cosmetics, was developed. The objectives of the present work were to provide recommendations for the optimal extraction conditions and to investigate the effects of any extraction parameters on flavonoid yields from the I. javanica flower. The extraction process was performed using deep eutectic solvent (DES) (choline chloride and propylene glycol at molar ratio of 1 : 1) and the ultrasound-assisted extraction method. Both single-factor and response surface analyses using three-level and three-factor Box Behnken designs were conducted to obtain the optimum flavonoid concentrations. The results showed that the optimum extraction conditions for total flavonoids featured an extraction time of 40 min, 25% water content in DES and a solid-to-liquid ratio of 1 : 25 g ml−1. An extract obtained under optimum extraction conditions showed higher total flavonoid yields than an ethanolic extract which was used for comparison. Scanning electron microscope images demonstrated that both of the solvents also showed different effects on the outer surface of the I. javanica flower during the extraction process. In summary, our work succeeded in determining the optimum conditions for total flavonoids in the I. javanica flower using a green extraction method

    PERANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN UNTUK PENDISTRIBUSIAN SOAL UJIAN PADA BINUS CENTER

    Get PDF
    PERANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN UNTUK PENDISTRIBUSIAN SOAL UJIAN PADA BINUS CENTE

    SQL TUNING TERHADAP APLIKASI CUSTOMER RESPONSE SYSTEM PADA ASTRA CREDIT COMPANIES

    Get PDF
    SQL TUNING TERHADAP APLIKASI CUSTOMER RESPONSE SYSTEM PADA ASTRA CREDIT COMPANIES - SQL Tuning, aplikasi, Customer Response System

    Peran Sekolah Dalam Memberikan Informasi Mengenai Seksualitas Bagi Siswa Siswi Sekolah Dasar dan Menengah Pertama

    Get PDF
    Pendidikan seksualitas penting untuk dilakukan agar mencegah anak-anak muda untuk melakukan perilaku seksual yang berisiko, kehamilan yang tidak diinginkan, dan terjadinya infeksi menular seksual (Reis, Ramiro, de Matos, & Diniz, 2011). Penelitian dilakukan untuk mengetahui peran sekolah dalam memberikan informasi mengenai seksualitas kepada murid-muridnya. Partisipan terlibat adalah 81 siswa (11-15 tahun). Pengukuran dilakukan dengan kuesioner yang mengacu pada objek pembelajaran oleh UNESCO (2009b). Objek pembelajaran terdiri atas enam dimensi yaitu relationship, value, attitudes, and skills, culture, society, and human right, human development, sexual behavior, dan sexual and reproductive health. Hasil angket tertutup menunjukkan bahwa mayoritas partisipan memiliki pengetahuan yang tinggi dan cukup dalam tiap-tiap dimensi yang berarti partisipan memiliki informasi yang mereka butuhkan terkait seksualitas. Informasi tersebut tidaklah mereka peroleh dari sekolah, namun dari orang tua dan Internet. Hasil angket terbuka menyatakan bahwa masih banyak partisipan yang kurang memahami tentang kesehatan reproduksi misalnya keputihan atau mimpi basah

    Magic blanket

    No full text
    Dewasa ini selimut merupakan bagian perlengkapan tempat tidur bahkan sudah menjadi life style sebagian besar masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Dengan semakin majunya jaman maka tuntutan masyarakat terhadap produk yang ada semakin meningkat. Karena itu setiap badan usaha yang bergerak dalam bidang pembuatan dan pengembangan produk perlu meperhatikan masalah ini. Pada saat ini banyak sekali selimut yang beredar di masyarakat namun selimut yang ada saat ini hanya dapat berfungsi sebagai pelindung dari hawa dingin. Innovation sangat penting bagi perusahaan, karena dengan melakukan inovasi terhadap suatu produk konsumen dapat membedakan keunikan dan perbedaan yang ada dibandingkan dengan produk pesaing. Suatu badan usaha harus melakukan segmentation dan targeting untuk menentukan positioning produk di mata masyarakat serta mengidentifikasi keunggulan bersaingnya. Agar badan usaha tersebut memiliki keunggulan bersaing, maka badan usaha tersebut harus dapat memberikan nilai yang lebih bagi target konsumen, dimana hal tersebut dapat dicapai melalui diferensiasi produk. Berdasarkan hasil analisis Porter?s five forces dapat disimpulkan bahwa ancaman masuk pendatang baru khususnya kekuatan pemasok, kekuatan tawar menawar konsumen dan biaya beralih yang besar. Strategi yang digunakan adalah strategi niche yang melayani segmen pasar yang tidak terlayani dengan baik oleh perusahaan besar sehingga konsumen bersedia untuk membayar lebih besar
    corecore