266 research outputs found
Edukasi dan Pendampingan Akuntansi Kader Posyandu Rambutan dan Posyandu Nusa Indah Desa Mekarwangi Kabupaten Tangerang
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pendampingan bagi Kader Posyandu Rambutan dan Posyandu Nusa Indah di Desa Mekarwangi, Tangerang, dengan memberikan pemahaman memadai tentang praktik pembukuan (akuntansi) yang efektif dan pengenalan standar akuntansi keuangan organisasi nirlaba (PSAK 45). Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahap pertama adalah kegiatan penjajakan kebutuhan. Tahap kedua adalah pelaksanaan kegiatan berupa edukasi dan pendampingan akuntansi yang dilakukan melalui penyampaian materi dan pendampingan langsung pembukuan Posyandu dan diskusi. Tahap ketiga adalah monitoring yang bertujuan untuk menampung permasalahan yang dialami Posyandu selama proses pembukuan (akuntansi). Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan, Kader Posyandu cukup terbantu dalam proses pembukuan yang selama ini dianggap sulit dikarenakan kompetensi pendidikan mereka yang mayoritas SD dan SMP sehingga kompetensinya perlu ditingkatkan agar praktik pembukuan (akuntansi) Posyandu bisa berjalan secara efektif dan dapat meningkatkan ketepatwaktuan pelaporan formal Posyandu kepada Bidan dan Puskesmas Desa Mekarwangi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat masih perlu dilanjutkan ke Posyandu lainnya di Desa Mekarwangi agar kompetensi pembukuan (akuntansi) para Kader Posyandu dapat seimbang.
Kata kunci: akuntansi, posyandu, desa Mekarwang
Efektivitas Air Rebusan Daun Sirih Merah terhadap Penurunan Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Saling 2018
Diabetes Melitus merupakan penyakit kronik yang terjadi akibat pankreas tidak mampu menghasilkan insulin yang cukup atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari efektivitas pemberian air rebusan daun sirih merah terhadap penurunan kadar gula darah pasien Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Saling Kabupaten Empat Lawang Tahun 2018. Desain penelitian ini adalah Quasy eksperimental dengan menggunakan rancangan The One Group Pretest – Postest Design, teknik pengambilan data menggunakan data primer dan sekunder. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien Diabetes Melitus di Puskesmas Saling pada bulan Juli-Agustus tahun 2018 berjumlah 16 orang, pengambilan sampel dilakukan dengan Accidental sampling. Hasil penelitian, dari 16 penderita Diabetes Melitus terdapat 9 orang (56.2%) dengan kadar gula darah kurang dari 200 mg/dl. Hasil uji Wilcoxon Sign Rank didapat nilai Z=-3,517 dengan p=0,000<0,05 berarti signifikan. Jadi kedua variabel memiliki median yang berbeda, ada perbedaan Kadar GDS pasien Diabetes Melitus sebelum dan setelah pemberian air rebusan daun sirih merah. Kesimpulan, Air rebusan daun sirih merah efektif secara signifikan terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus. Diharapkan bagi petugas Puskesmas agar kiranya dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan cara penyuluhan tentang daun sirih merah sebagai obat Non Farmakologi bagi penderita Diabetes Melitus yang tidak mengalami komplikasi
China Melawan Dunia
Review Buku CHINA MELAWAN DUNIA Oleh : Tonny Dian Effendi[1] “Ini adalah tembok hebat dan pasti telah dibangun oleh orang-orang yang hebat”, begitulah komentar dari Presiden Nixon pada tahun 1972 ketika mengunjungi China. Kunjungan Nixon ini merupakan kunjungan bersejarah, menandai normalisasi hubungan antara Amerika Serikat dan China, serta kunjungan seorang pemimpin blok Liberal ke negara Komunis. Komentar yang sangat berarti ini ditujukan kepada Tembok Besar China yang sangat terkenal dan tercatat dalam banyak catatan sejarah dan telah berumur ribuan tahun. Tembok Besar China bukan hanya merupakan monumen warisan sejarah namun juga merupakan simbol persatuan. Bangsa China menggunakan Tembok Besar ini sebagai alat untuk menunjukkan kebanggaan, kecintaan, persaudaraan dan persatuan China. Tembok Besar China tidak hanya menjadi warisan sejarah bagi bangsa China sendiri, namun juga menjadi salah satu warisan dunia yang menunjukkan bagaimana peradaban tinggi China telah terbangun dimasa ribuan tahun yang lalu. Tembok Besar China juga menjadi satu obyek wisata utama di China. Promosi wisata China sering mengatakan bahwa jika bepergian ke China belum puas rasanya jika belum berkunjung ke Tembok Besar China. Hal itu ditambah lagi dengan propaganda bahwa para wisatawan dapat berkunjung kesebuah tempat dimana tempat tersebut bahkan terlihat dari Bulan. Meskipun hal ini masih banyak perdebatan, namun tentu saja menjadi sebuah daya tarik yang luar biasa untuk menunjukkan kebesaran sejarah dinasti-dinasti yang mampu membangun sebuah tembok bersambung yang jika disetarakan dapat menghubungkan kota New York dan Los Angeles di Amerika Serikat, atau jika batu bata yang digunakan untuk menyusun tembok tersebut disusun berjajar dapat mengelilingi dunia. Sungguh suatu hal yang menakjubkan! “Tembok Besar” atau “Tembok Panjang”? Sebutan Tembok Besar atau The Great Wall merujuk kepada sebuah bangunan besar yang memiliki arti dan fungsi yang luar biasa. Dalam konteks ini, Tembok Besar China dibangun begitu besar dan panjang untuk memberikan perlindungan kepada bangsa China terutama para petani yang cinta damai terhadap serangan bangsa Bar-Bar di sebelah utara China. Kebesaran Tembok Besar ini menggambarkan betapa pemerintahan China dimasa lalu begitu memperhatikan kehidupan rakyatnya dengan membangun perlindungan yang luar biasa demi keselamatan dan kesejahteraan rakyat. Sebuah tembok atau pagar, pada dasarnya memang berfungsi untuk mempertahankan diri dan melindungi kehidupan yang ada didalamnya. Namun, pagar ini juga dapat berfungsi untuk melakukan pengawasan terhadap “musuh” yang ada diluar batas pagar ini. Oleh karena itu, menjadi wajar jika kemudian muncul pemikiran bahwa pembangunan tembok besar ini juga membawa dampak pada ancaman kepada bangsa-bangsa yang lain. Hal serupa dapat kita bandingkan dengan pembangunan tembok pembatas yang dibangun oleh Israel dengan tujuan menghalau penyusup atau para pengebom bunuh diri untuk masuk kewilayah Israel dan membahayakan warga Israel. Namun, pembangunan tembok ini juga membawa kesengsaraan kepada orang yang berada diluar tembok terutama terhadap akses ekonomi dan energi serta memisahkan antar keluarga. Pembangunan tembok ini juga merupakan simbol ekspansi atau penguasaan geografis. Hal ini ditunjukkan dengan pembangunan tembok yang justru jauh dari pusat pemerintahan dan juga jauh dari areal pertanian. Oleh karena itu pemikiran yang kemudian muncul sebagai bentuk kritis terhadap Tembok Besar adalah bahwa bangunan ini adalah merupakan Tembok Panjang dengan arti, cerita besar yang mengiringinya yang membuatnya menjadi “Tembok Besar” sebenarnya juga diiringi dengan implikasi politis dan negatif. Istilah Tembok Panjang nampaknya lebi mewakili bentuknya secara fisik. Internasionalisasi Berpadu Isolasi Tembok Besar China sebenarnya tidak hanya dipahami sebagai bentuk pertahanan bangsa China terhadap serangan musuh dari utara. Lebih dari itu, menggambarkan bagaimana bangsa China berhubungan dengan dunia luar atau menjalankan hubungan Internasional. Kita tentu saja masih ingat bagaimana Inggris begitu frustasi ketika menemukan dirinya berada pada hubungan yang tidak seimbang dengan defisit perdagangan dengan China. Inggris begitu tergantung pada perdagangan teh dari China, disisi lain China sendiri tidak begitu memperdulikan produk Barat yang ditawarkan. Sampai akhirnya Inggris mencari celah dengan perdagangan Candu yang menghasilkan Perang Candu. Tembok Besar China merupakan simbol bagaimana China berhubungan dengan dunia luar. Membangun pertahanan yang luar biasa dan sangat berhati-hati terhadap efek dari hubungannya dengan dunia luar. Meskipun reformasi ekonomi yang diusung oleh Deng Xiao Ping pada tahun 1978 membawa banyak Perubahan dalam hubungannya dengan dunia luar namun sebenarnya China tetap membangun “tembok”-nya untuk melindungi diri dari pengaruh luar terutama pada permasalahan demokrasi dan perlindungan terhadap eksistensi Partai Komunis. Sehingga dapat dikatakan bahwa corak China yang Sosialis berpadu dengan Kapitalis disisi ekonomi dapat juga mengidentifikasi dimana bangunan Tembok Besar ini berada diantara keduanya. Dalam berbagai kampanyenya, pemerintah China menggambarkan bahwa Tembok Besar ini merupakan simbol dari perilaku China didunia Internasional yang melambangkan niat persahabatan dan tidak bersifat agresif. Hal itu didasarkan pada fungsi dari Tembok Besar sebagai penyangga pertahanan, bukan untuk menyerang. Tembok ini juga terbuka bagi persaudaraan dan perdamaian. Tembok Besar dan The Great Firewall Bentuk nyata dari pertahanan yang digambarkan dengan Tembok Besar China pada masa modern saat ini adalah pertahanan dari pengaruh luar. Pengalaman menunjukkan bahwa Tembok Besar China pernah “ditembus” oleh Jenghis Khan bersama dengan orang Mongolia dari sebelah utara dan orang Manchu dari Timur Laut. Saat ini tantangan yang dihadapi oleh Tembok Besar bukan ancaman fisik geografis namun lebih pada ancaman modern seperti didunia maya. Masyarakat China merupakan salah satu dari pengguna internet terbesar didunia dengan perkembangan yang luar biasa. Melalui jalur ini dimungkinkan banyak konten-konten yang dianggap berbahaya bagi pemerintah China masuk. Pemerintah China modern kemudian membangun Tembok Besar Pertahanan di internet atau The Great Firelwall yang berfungsi untuk memblokir situs-situs sensitif dari luar negeri seperti suat kabar asing, organisasi kemerdekaan Taiwan atau pro-Tibet, perkumpulan keagamaan, Playboy dan lain-lain yang selalu di-update setiap dua minggu sekali. Salah satu buktinya adalah pada tahun 2002 pemerintah China memblokir Google sepenuhnya. Meskipun akhirnya dicabut, namun firewall ini masih tetap beridiri kokoh “melindungi” China dari “ancaman berbahaya”. Buku “Tembok Besar (The Great Wall) : China Melawan Dunia 100SM-2000” merupakan buku yang luar biasa. Buku ini menyajikan sesuatu yang baru dan lain daripada buku-buku yang bercerita tentang sejarah dan kebesaran China. Buku ini menyuguhkan aspek historis dan analitis-kritis secara bersama-sama. Selain menggambarkan bagaimana kebesaran Tembok Besar China, penulis juga memberikan analisa tentang arti dari tembok tersebut. Penulis juga menggambarkan satu argumen dasar yang sangat penting yaitu tentang Tembok Besar sebagai sebuah simbol perlawanan China terhadap dunia. Ternyata sejarah Tembok Besar China tidak berhenti ketika para dinasti pembangunnya telah runtuh, namun lebh dari itu, sampai sekarang Tembok Besar China masih berdiri dan berfungsi pertahanan dari dunia luar. Buku ini disajikan dalam bahasa yang lugas dan unsur novelty yang menarik, dimana pembaca dibawa berkeliling Tembok Besar namun juga diberikan pengetahuan tentang sisi lain dari kebesarannya dan simbol yang sebenarnya bagi bangsa China. Buku ini akan sangat penting dibaca bagi para peminat sejarah China, Kajian Asia Timur dan para akademisi terutama kajian Hubungan Internasional. Maka tidak heran jika Observer memberikan komentar bagi penulis sebagai sebuah karya yang “Brilian dan Ambisius”. Data Buku : Judul : Tembok Besar (The Great Wall) : China Melawan Dunia, 1000SM-2000 Penulis : Julia Lovell Tebal buku : xvi + 551 Halaman Tahun Terbit : 2011 Penerbit : PT. Elex Media Komputindo ISBN : 978-979-27-9849-4 [1] Ketua Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Malan
Financial Performance in Manufacturing Company with Multiple Linier Regression and MARS
The purpose of this research is to analyse the influence of enviromental disclosure and enviromental performance on economic performance with firm size as control variable. Enviromental disclosure was measured by GRI index, enviromental performance measured by PROPER index, firm size measured by Ln total assets and economic performance measured by economic performance index. The sample of this study consists of 32 companies listed on the IDX 2013 - 2016. The criteria of the research sample are (1) Manufacturing companies that follow PROPER, (2) Issuing financial statements with rupiah currency, (3) Publish a complete annual report. The results of this study inform that the performance of Multivariate Adaptive Regression Spline (MARS) is better than multiple linear regression. The result of multiple linear regression informs that not all classical assumption requirements are met. This results in a non-significant regression model, small R-square and many predictor variables have no effect on response variables. MARS is one of the alternative methods to overcome the lack of multiple linear regression method. MARS is not a requirement with classical assumptions because it includes one of the non-parametric regressions. MARS results informed that the MARS model is significant, R-square is large and the variables that affecting the Economic performance are enviromental disclosure and enviromental performance while the most influential is the enviromental performance
Uji Ketahanan Galur Padi Terhadap Wereng Coklat Biotipe 3 Melalui Population Build-up
Screening of rice lines resistance to brown planthopper (BPH) through mass screening, filtering line resistance and the population build-up are essential for the release of resistant rice varieties. In addition, the stages of the endurance are important in determining the stability of resistance, as well as the type of resistant. The research was carried out in the screen house at Indonesian Center for Rice Research in 2007. The BPH used in the research was the off spring of BPH biotype 3 that had been rearing on IR42 (bph2) variety since 1994. The result of this research showed that 22.2% of 18 lines/varieties were moderately resistant to BPH biotype 3ft namely BP4130-1f-13-3-2*B, BP4188-7f-1-2-2*B, BP2870-4e- Kn-22-2-1-5*B, and Pulut Lewok. On the population build-up test, the above lines/varieties were moderately resistant to BPH biotype 3pb. The low FPLI values were found in BP4130-1f-13-3-2*B and Pulut Lewok. The highest tolerance index was found on BP4130-1f- 13-3-2*B and Pulut Lewok followed by BP2870-4e-Kn-22-2-1-5*B and BP4188-7f-1-2-2*B. Pulut Lewok has the highest antibiosis index and is not significantly different to BP4130-1f-13-3-2*B, while BP4188-7f-1-2-2*B was lowest. Although Pulut Lewok has antibiosis defense mechanism, it is not tolerant to BPH biotype 3. The BP4130-1f-13-3-2*B line have both antibiosis and tolerant to BPH biotype 3. BP4188-7f-1-2-2*B line has tolerance character, but does not have character of antibiosis to BPH biotype 3
Evaluation of Failure behavior of Service Aged Electromagnetic Protective Relays Thesis
Protection systems in medium voltage grids consist for the largest part of protective relays of the electromechanical kind. The first series of this kind of protective relays were introduced in the late 40s. Later kinds (static and numerical) were introduced in the early 70s. For years, these electromechanical protective relays have been serviced to an “as new” condition with a time based maintenance policy (preventive maintenance). This is no longer the case. The influence of no longer servicing to an "as new" condition and the ageing of these relays on the reliability of these relays has not been investigated. For the investigation of failure behavior of electromechanical protective relays, a new evaluation method has been developed. This method is a qualitative method based on Failure Mode Effect and Criticality Analysis
- …