42 research outputs found

    Effect of Annealing Temperature On Iron Doped Titanium Dioxide Thin Films Prepared By Spin Coating Technique

    Get PDF
    Iron (Fe) doped titanium dioxide (TiO2) thin films have been successfully deposited by using spin coating technique. X-ray diffraction (XRD) and Scanning Electron Microscope (SEM) were employed to characterize the microstructure and crystallite morphology of the films. It was indicated that the rutile crystal orientation appears due to increasing annealing temperature of the thin films. Furthermore, increasing annealing temperature of the thin films yielded an increasing of porosity value which is related to the application on gas sensor films. Keywords: Iron doped titanium dioxide, Spin coating, Porosity valu

    Peranan Internet Sebagai Media Komunikasi

    Full text link
    Currently, the Internet not only become an alternative communication media, but even helped form a newcommunication patterns. Nevertheless, there has been no communication science theories that can accommodatecommunication through this internet. Meanwhile, theories of communication that already exist that can be used for runwayapproach to Internet research is the theory of the uses and gratifications which focuses on media, passive and activecommunicants. Meanwhile, supporters of reference is still a concept rather than a middle-range theory. This paper seeks toexplore existing concepts in communication via the Internet based on theories that have existed from the science ofcommunicatio

    Pengetahuan Ilmiah Dan Kebenaran Dalam Ilmu Komunikasi

    Full text link
    Human beings have a high curiousity that leads them to produce knowledge that willhelp them to solve their problems. Their curiousity continues to exist although they have beenable to solve their problem. Through this process, the production and reproduction ofknowledge continues to exist.From the academic perspective, the answer to the curiousity of human beings areaccepted and acknowledged when it is scientifically accepted. This leads to determine the trueand false knowledge. The true knowledge are achieved when it has scientific standards ofknowledge.This article discussed the scientific truth in knowledge, especially communicationstudy which is developing rapidly. As a new science, communication study has some criteriaand measurement of truth which have some differences with other social sciences. However,communication study is really a part of social science that makes human being as its mainstudy

    GAMBARAN PENGETAHUAN PENDERITA DM TERHADAP SENAM KAKI DIABETIK DI RSU IPI MEDAN TAHUN

    Get PDF
    Senam kaki adalah kegiatan yang dilakukan oleh pasien DM untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah pada kaki (Sumosardjuno, 2000) Data organisasi kesehatan dunia World Health Organization(WHO, 2009), Indonesia menempati urutan ke enam di dunia. Adapun jenis penelitian ini adalah deskriftif, dan metode pengambilan sampel Non Probability Sampling dengan tehnik Insidental Sampling dengan sampel sebanyak 30 sampel dengan tekhnik kuesioner menggunakan 15 pertanyaan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa mayoritars pengetahuan penderita DM terhadap senam kaki diabetik di RSU IPI Medan Tahun 2015 berpengetahuan cukup. Dengan Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur mayoritas  berumur 60 tahun keatas sebanyak 11 responden (36,6%) dan minoritas berumur 40-44 dan 55-59 tahun sebanyak masing-masing 2 responden (6,7%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan mayoritas berpendidikan SMP sebanyak 13 responden (43,3%) dan minoritas berpendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 3 responden (10%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sumber Informasi  mayoritas yang tidak memperoleh informasi sebanyak 25 responden (83,3%) dan minoritas yang memperoleh informasi dari media Elektronik sebanyak 3 responden  (10%), dan Tenaga Kesehatan sebanyak 2  responden  (6,7%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan  mayoritas bekerja sebagai Pensiunan sebanyak 10 responden (33%) dan minoritas bekerja sebagai PNS sebanyak 2 responden (6,7%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengalaman   mayoritas tidak pernah melakukan berjumlah 25 responden (83,3%), dan minoritas pernah melakukan  berjumlah 5 responden (16,7%) Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan responden mayoritas berpengetahuan baik berjumlah 8 responden (26,7%), berpengetahuan cukup berjumlah 18 responden (60%) dan minoritas berpengetahuan kurang berjumlah 4 responden (13,3%).dan saran yang harus dilakukan baik dinas kesehatan atau masyarakat untuk bekerja sama memperhatikan penderita DM dengan mengenalkan atau mengajarkan senam kaki diabetik yang sangat bermanfaat untuk melancarkan sistem peredaran darah pada kaki untuk mencegah luka ganggren

    GAMBARAN PENGETAHUAN PENDERITA DIABETES MELITUS TERHADAP SENAM KAKI DIABETIK DI RSU IPI MEDAN TAHUN 2015

    Get PDF
    Senam kaki adalah kegiatan yang dilakukan oleh pasien DM untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah pada kaki (Sumosardjuno, 2000) Data organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO, 2009), Indonesia menempati urutan ke enam di dunia. Adapun jenis penelitian ini adalah deskriftif, dan metode pengambilan sampel Non Probability Sampling dengan tehnik Insidental Sampling dengan sampel sebanyak 30 sampel dengan tekhnik kuesioner menggunakan 15 pertanyaan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa mayoritars pengetahuan penderita DM terhadap senam kaki diabetik di RSU IPI Medan Tahun 2015 berpengetahuan cukup. Dengan Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur mayoritas  berumur 60 tahun keatas sebanyak 11 responden (36,6%) dan minoritas berumur 40-44 dan 55-59 tahun sebanyak masing-masing 2 responden (6,7%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan mayoritas berpendidikan SMP sebanyak 13 responden (43,3%) dan minoritas berpendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 3 responden (10%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sumber Informasi  mayoritas yang tidak memperoleh informasi sebanyak 25 responden (83,3%) dan minoritas yang memperoleh informasi dari media Elektronik sebanyak 3 responden  (10%), dan Tenaga Kesehatan sebanyak 2  responden  (6,7%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan  mayoritas bekerja sebagai Pensiunan sebanyak 10 responden (33%) dan minoritas bekerja sebagai PNS sebanyak 2 responden (6,7%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengalaman mayoritas tidak pernah melakukan berjumlah 25 responden (83,3%), dan minoritas pernah melakukan  berjumlah 5 responden (16,7%) Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan responden mayoritas berpengetahuan baik berjumlah 8 responden (26,7%), berpengetahuan cukup berjumlah 18 responden (60%) dan minoritas berpengetahuan kurang berjumlah 4 responden (13,3%).dan saran yang harus dilakukan baik dinas kesehatan atau masyarakat untuk bekerja sama memperhatikan penderita DM dengan mengenalkan atau mengajarkan senam kaki diabetik yang sangat bermanfaat untuk melancarkan sistem peredaran darah pada kaki untuk mencegah luka ganggren

    Determination of absorbed dose of Palladium-103 radiation sources in prostate brachytherapy using the Monte Carlo method

    Get PDF
    Prostate cancer is one type of cancer that can be treated with the Brachytherapy Technique. Brachytherapy is a cancer therapy method by implanting radioactive nuclei through electromagnetic radiation from radioactive material placed near the tumor or cancer. The optimal number of implants of Palladium-103 radioactive source needs to be known to ensure the safety level before performing the therapy. The stages carried out in the research include modeling radiation sources and inhomogeneous phantoms around cancer, running the program, and processing the running data. The value of radiation absorbed dose based on the interaction of photons on organs can be obtained using the tally code *f8 in the MCNPX user code input. Based on the research results, the absorbed dose value received by each organ was successfully obtained. In addition, the variation of the implanted Palladium-103 radiation source had a significant effect on the increase of absorbed dose received by each organ. Sources were varied as 10, 11, 12, 13, 14, 15, and 16 sources, respectively. The greater the number of radiation sources implanted, the greater the absorbed dose value received by each organ

    GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN GIZI PADA BALITA WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SOGAE’ADU KABUPATEN NIAS TAHUN 2018

    Get PDF
    Secara etimiologi kata “Gizi” berasal dari bahasa Arab “Ghidza”, yang berarti “Makanan” Menurut dialek Mesir, “Ghidza” dibaca dengan “Ghizi”. Sehingga gizi dikatakan adalah suatu proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal oleh suatu organisme melalui proses digestif, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi (Ramadhan, 2012). Jenis Penelitian ini adalah deskriptif.Metode mengambilan sampel probability sampling dengan total sampling dimana jumlah sampel sebanyak 68 ibu yang membawa balitanya dalam pemenuhan nutrisi ke Puskesmas Sogae’adu Kabupaten Nias Tahun 2018.Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 12 pertanyaan, Tehnik pengukuran pertanyaan menggunakan skala Guttman, dalam bentuk kuesioner tertutup.Kemudian hasil kuesioner diformulasikan kedalam interval jawaban variabel menggunakan rumus Sturgers untuk menentukan kriteria jawaban responden dan mengetahui skor dan persentase jawaban.Dari hasil penelitian ditemukan bahwa mayoritas tingkat pengetahuan responden cukup berjumlah 34 orang (50%), sedangkan berpengetahuan baik hanya 20 orang (29,4 %) dan yang berpengetahuan buruk berjumlah 14 orang (20, 6 %). Untuk itu diharapkan Dokter, Perawat, Bidan, Ahli gizi, serta dibantu oleh tenaga kesehatan yang lain dapat memberikan penanganan yang cepat dan tepat pada kasus gizi buruk baik di tingkat puskesmas maupun di rumah sakit, untuk membantu pemulihan kasus gizi buruk pada anak balita. Bidan sebagai tenaga kesehatan harus selalu memberikan konseling dan penyuluhan tentang pentingnya pemberian gizi yang tepat sesuai dengan usia dan perkembangannya

    Alih Teknologi Pembuatan Teropong Bintang Sederhana Untuk Keperluan Ru'yatul Hilal Bagi Remaja Masjid

    Full text link
    Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Program Penerapan IPTEKS yang berjudul “Alih Teknologi Pembuatan Teropong Bintang Sederhana untuk Keperluan Ru'yatul Hilal bagi Remaja Masjid” telah dilakukan di Masjid Baitussalam Desa Kebarongan, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas. Tujuan kegiatan adalah melakukan alih teknologi teknis pembuatan teropong bintang sederhana bagi Remaja Masjid. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah, diskusi, dan praktek. Setelah dilakukan alih teknologi, sebagian besar peserta memberikan respons positif terhadap kegiatan PKM ini dan terdapat keinginan cukup kuat untuk menerapkan dan menyebarluaskan. Indeks capaian rata-rata keberhasilan kegiatan ini berdasarkan monitoring menggunakan kuisioner adalah 78,69%, dengan indeks capaian tertinggi 96,43% dan indeks capaian terendah 60,71%. Tingkat pemahaman peserta kegiatan PKM terhadap materi alih teknologi dan sosialisasi yang diberikan cukup optimal. Hal ini terlihat dari hasil rekapitulasi nilai pre-test maupun post-test, dimana nilai rata-rata pre-test adalah 4,95, sedangkan nilai rata-rata post-test adalah 7,86. Berdasarkan nilai-nilai yang diperoleh tersebut, terdapat kenaikan nilai pre-test ke post-test sebesar 58,58% yang menunjukkan bahwa penyerapan materi PKM oleh peserta sesuai dengan yang diharapka

    PENGARUH TERAPI NEBULIZER TERHADAP FREKUENSI NAPAS PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK)

    Get PDF
    Physiological changes due to inflammation in COPD patients significantly reduce the low level of carbon dioxide in the blood which causes shortness of breath with increased respiratory rate, so the importance of therapy that quickly dilutes secretions, clears the airway, and weakens the respiratory tract such as nebulizer therapy. This study aims to identify the effect of nebulizer therapy on respiratory rate in COPD patients. The research design used was a quasi-experimental pre and post test one sample test. The sample in this study amounted to 49 respondents by calculating the respiratory rate through the inspection method. The test used was the Wilcoxon signed rank test. The results of this study showed that there was an effect before and after nebulizer therapy on respiratory rate in COPD patients with value = 0.000. Based on the research, it can be concluded that the action of nebulizer therapy greatly affects the decrease in respiratory rate in COPD patients. It is recommended that nurses perform nebulizer therapy with the right frequency and duration for the successful effect of decreasing respiratory frequency.  Perubahan fisiologis akibat inflamasi pada pasien PPOK secara signifikan menurunkan tingkat karbon dioksida yang rendah didalam darah yang menimbulkan sesak dengan frekuensi napas meningkat, sehingga pentingnya terapi yang cepat mengencerkan sekret, melancarkan jalan napas, dan melemahkan saluran pernapasan seperti terapi nebulizer. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi pengaruh terapi nebulizer terhadap frekuensi napas pada pasien PPOK. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen pre dan post test one sample test. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 49 responden dengan menghitung frekuensi napas melalui metode inspeksi. Uji yang digunakan wilcoxon signed rank test. Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya pengaruh sebelum dan sesudah terapi nebulizer tehadap frekuensi napas pada pasien PPOK dengan nilai ĆĄ value = 0,000. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa tindakan terapi nebulizer sangat berpengaruh terhadap penurunan frekuensi napas pada pasien PPOK. Disarankan agar perawat melakukan terapi nebulizer dengan frekuensi dan durasi waktu yang tepat untuk efek keberhasilan penurunan frekuensi pernapasan.&nbsp

    Penyuluhan pentingnya berjalan kaki bagi peningkatan kebugaran siswa SMPIT Harapan Bunda Purwokerto di masa pandemi

    Get PDF
    Kebugaran fisik adalah kemampuan tubuh untuk menjalankan aktifitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan. Di masa pandemi, dimana diterapkan sistem pembelajaran jarak jauh, terdapat masalah penurunan kebugaran fisik pada banyak siswa SMPIT Harapan Bunda Purwokerto yang ditandai dengan siswa mengeluh cepat lelah. Tujuan dari kegiatan penyuluhan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran siswa dan guru akan pentingnya menjaga kebugaran fisik sekaligus mengenalkan teknik berjalan kaki yang dapat dilakukan di dalam rumah selama masa pandemi. Kegiatan ini dilaksanakan dalam 3 tahapan yaitu persiapan, penyuluhan dengan metode ceramah dan praktek, serta pendampingan. Sebanyak 51 peserta hadir yang merupakan perwakilan dari siswa dan guru. Hasil penilaian pengetahuan didapatkan peningkatan sebesar 5,2% dan hasil uji statistik menunjukkan perbedaan bermakna (p≤0,05). Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami peningkatan pengetahuan setelah mengikuti kegiatan penyuluhan.Physical fitness is the body's ability to carry out daily activities without experiencing fatigue. During the pandemic, where the online learning system was implemented, there was a problem of decreasing physical fitness in many students of SMPIT Harapan Bunda Purwokerto which was marked by students complaining of getting tired quickly. The purpose of this counseling activity is to increase student and teacher understanding of the importance of maintaining physical fitness while introducing walking techniques that can be done at home during the pandemic. This activity is carried out in 3 stages, preparation, counseling with lecture and practice methods, and mentoring, respectively. A total of 51 participants attended which were representatives of students and teachers. The results of the knowledge assessment showed an increase of 5.2% and the results of statistical tests showed a significant difference (p≤0.05). Based on this, it can be concluded that students experience an increase in knowledge after participating in this activiti
    corecore