385 research outputs found

    Hubungan Readiness (Kesiapan) Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X Smk Muhammadiyah 03 Sukaraja

    Get PDF
    Keberhasilan siswa dalam pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya kesiapan dalam belajar. Kesiapan belajar terdiri atas perhatian, motivasi, dan perkembangan kesiapan. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka peserta didik harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Hubungan kesiapan Belajar Siswa dengan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah 03 Sukaraja. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Muhammadiyah 03 Sukaraja. Teknik pengumpulan data untuk mencari kesiapan belajar menggunakan angket, sedangkan pengumpulan data hasil belajar fisika siswa menggunakan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kesiapan peserta didik terhadap hasil belajar mata pelajaran pada mata pelajaran fisika. sesuai hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai thitung 6,62, serta memperoleh nilai ttabel 0,81. Dengan besar sumbangan (kontribusi) dari tingkat kesiapan peserta didik dengan hasil belajar Fisika peserta didik adalah sebesar 65,61% dan sisanya 34,39% disebabkan oleh faktor lain.HUBUNGAN READINESS (KESIAPAN) BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 03 SUKARAJ

    Pemberian Reward Pengaruhnya terhadap Aktivitas Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Fisika Dasar

    Get PDF
    Reward merupakan salah satu faktor diluar dari pribadi mahasiswa. Dengan pemberian reward dalam proses perkuliahan secara tidak langsung akan membuat mahasiswa lebih bersemangat dan aktif sehingga terjadi proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah pemberian reward berpengaruh terhadap aktivitas mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Populasidalam penelitian adalah seluruh seluruh mahasiswa yang mengambil mata kuliah fisika dasar. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel bebas adalah pemberian reward, dan variabel terikat adalah aktivitas belajar mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan lembar observasi. Setelah data terkumpul, kemudian data dianalisis dengan ststistik uji-t dengan taraf signifikansi 5%. Berdasarkan analisis data yang dilakukan didapat thitung = 6,20 dan tdaftar = 2,01, hipotesis akan diterima apabila thitung terletak antara –t(1-1/2α) < t < t(1-1/2α). Dari hasil perhitungan dapat diketahui 6,20 tidak terletak antara -2,01 dan +2,01, sehingga kesimpulannya bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yaitu terdapat pengaruh pemberian reward terhadap aktivitas belajar mahasiswa

    Detecting Crossing Differential Item Functioning (Cdif): Based on Item Response Theory

    Full text link
    The objective of this study was to find out the empirical data of the index of crossing Differential Item Functioning (DIF) and the difference of sensitivity among methods in detecting crossing DIF according to the Item Response Theory. The study used quasi experimental methods with 1 x 3 designs. The independent variables were Raju\u27s area measure, Lord\u27s chi-square, likelihood ratio test, and sample size, while the dependent variable was index of crossing DIF. Methods for detecting uniform DIF had been well developed, where as those for identifying the presence of crossing DIF had not. The three methods compared were Raju\u27s area measure, Lord\u27s chi-square, and likelihood ratio test. Factors manipulated were sample size, ability differences between two groups, percentage of DIF, and the examinee\u27s response. The results indicated that all methods were good for the detection of crossing DIF, but Raju\u27s area measure was the most sensitive among those methods compared. Besides, there was no DIF caused by gender differences among the examinees with great ability

    Politik Ekonomi Reformasi Irigasi: Tinjauan Kritis Terhadap RUU Sumberdaya Air

    Full text link

    Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Metode Inkuiri Terbimbing di Kelas VI Sdn 12 Matan Hilir Utara

    Full text link
    The results of the study are the results achieved by students as evidence of the success of the learning process in the field of knowledge , skills , attitudes and values ??. Factor because the teacher as the center inpormasi because teachers only use the lecture method to force students to memorize math formulas , especially about the area of ??a circle without trying to help students learn to rediscover the formula students to be low. To achieve that purpose : (1) . describe the implementation of learning plans (2) Describe the steps of learning (3) . Describe the impact of the use of inquiry method with rectangular approach on learning outcomes . Descriptive research methods in the form of action research that is collaborative , research subjects teachers and students of class VI Elementary School 12 North Matan Hilir district ketapan totaling 12 students consists of 7 men and 5 women . student learning outcomes in the first cycle an average value of 57.9 with mastery learning students with KKM 60 by 4 students from 12 students or by 33.33 % , on sikus II obtained an average value of 71.08 with 11 students completeness of 12 students or 91.66 %

    Interaksi Politik dan Media: dari Komunikasi Politik ke Politik Komunikasi

    Get PDF
    There has been a shift on mode of analysing politics and mass media. Heavily influenced by socio-psycological approach, media initially was treated as political mean to create particular effects. In the light of this kind of analysis Indonesia witnesses tight control of the state over the mass media. The analysis of the politics of the media, then increasingly attracting more attention. The shifting leads us to an interesting fact. Not only the media perform it function as image maker, the politicians also perform better through the politics of image creation

    Membangun Kerangka Pengelolaan Terpadu Sumberdaya Lahan Dan Air: Perspektif Sejarah Dan Politik

    Full text link
    Indonesiatelah mengalami sejarah yang cukup panjang dalam politik pengelolaan air dengan adanya tiga generasi pembangunan. Oleh karena pengalaman dari generasi pertama dan kedua pada kakekatnya bersifat sentralistik dan sektoral, tantangan ke depan dalam melaksanakan generasi ketiga adalah bagaimana membangun kerangka kebijakan yang tidak saja memungkinkan pelaksanaan pendekatan keterpaduan pengelolaan sumber daya air secara efektif tetapi juga yang dapat menghasilkan hubungan yang seimbang dan serasi antara tiga pilar pengelolaan terpadu sumber daya lahan dan air. Ketiga pilar tersebut adalah efisiensi, pemerataan, dan keberlanjutan lingkungan.Adaempat Perubahan pola pikir yang diperlukan sebagai prasyarat untuk melaksanakan pendekatan keterpaduan termasuk didalamnya Perubahan pengelolaan air berwawasan sempit dari yang hanya dilakukan di daerah irigasi menuju pengelolaan air berspektrum luas. Untuk maksud tersebut perlu dilakukan penguatan kemampuan kelembagaan untuk menfasilitasi berlangsungnya proses keterpaduan

    Menyoroti Sejarah Perkembangan Undang-Undang Tentang Air Pengairan Dan Sumber Daya Air

    Get PDF
    Dari perspektif sejarah, Indonesia telah mengalami tiga generasi undang-undang yang terkait dengan air, yaitu Algemene Water Reglement tahun 1936, Undang-Undang No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan, dan UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Tulisan ini bertujuan mempelajari faktor-faktor penyebab munculnya undang-undang pada setiap generasi dan mengusulkan langkah-langkah kebijakan untuk mempersiapkan undang-undang generasi keempat. Berdasarkan konteks sejarah diidentifikasi faktor-faktor dominan yang menjadi pemicu munculnya undang-undang pemicu. Ketiga generasi undang-undang tersebut dipicu oleh berbagai faktor sebagai respons terhadap berbagai kepentingan politik yang muncul. Pada generasi pertama, politik etika, perkembangan teknologi hidrolika, dan kepentingan ekspor komoditas pertanian merupakan faktor-faktor pemicu. Pada generasi kedua, teknologi revolusi hijau dan kepentingan politik mencapai swasembada beras merupakan faktor dominan, sedangkan undang-undang generasi ketiga dipengaruhi oleh perkembangan birokrasi politik pasca krisis ekonomi tahun 1998, liberalisasi ekonomi sebagai persyaratan bantuan Bank Dunia, dan tekanan politik global untuk melaksanakan pengelolaan sumber daya air terpadu. Dengan dibatalkannya undang-undang generasi ketiga, Indonesia memerlukan undang-undang generasi keempat yang perlu disiapkan dengan lebih bertanggung jawab dan didasarkan pada prinsip-prinsip tata kelola air yang bai

    Pemberantasan Perdagangan Orang dengan Sarana Hukum Pidana

    Full text link
    Combating Human Trafficking Through Criminal Law. In modern day slavery does not exist anymore. However, the practice of slavery in modern times transforms into human trafficking. Trafficking in persons in general can be defined as a condition where people, especially women and children, are for sale to work and they are forced to be involve in prostitution. Then the question is, how is it necessary to criminalize human trafficking? This article concludes that the actions to criminalize human trafficking is right based on the theory of crime. In addition, it is in line with the politics of state law as reflected in the national long-term development plan. Keywords: human trafficking, criminal law, slaveryDOI: 10.15408/jch.v1i1.298
    • …
    corecore