21 research outputs found

    PENGARUH PROFITABILITAS DAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP PENGELUARAN ZAKAT DENGAN UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

    Get PDF
    Tujuan diadakan riset ini adalah untuk mengetahui analisis “Pengaruh Profitabilitas dan Dewan Pengawas Syariah terhadap Pengeluaran Zakat dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderasi” pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2014-2019. Populasi penelitian ini adalah perusahaan perbankan syariah umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2014 sampai dengan 2019 yaitu sebanyak 14 perusahaan. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan Analsisis Jalur dengan bantuan SEM-PLS. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Dewan Pengawas Syariah berpengaruh signifikan dengan Pengeluaran Zakat pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2014-2019, selanjutnya Ukuran Perusahaan memoderasi hubungan Dewan Pengawas Syariah dengan Pengeluaran Zakat pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2014-2019 berpengaruh signifikan. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa tidak ada pengaruh antara Profitabilitas terhadap Pengeluaran Zakat dan selanjutnya moderasi Ukuran Perusahaan dalam hubungan Profitabilitas terhadap Pengeluaran Zakat pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2014-2019 tidak terdapat pengaruh yang signifikan

    Pengaruh Partisipasi Anggaran, Kejelasan Tujuan Anggaran dan Evaluasi Anggaran terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bengkalis

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran dan evaluasi anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bengkalis. Populasi dalam penelitian ini adalah Aparat Pemerintah Daerah SKPD Kabupaten Bengkalis yang berjumlah 34 SKPD yaitu kepala SKPD atau kepala dinas dan kepala-kepala bagian yang ada disetiap SKPD. Yang menjadi Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 2 kepala bagian yang terlibat dalam penyusunan dan pelaksanaan anggaran di setiap SKPD Kabupaten Bengkalis yang diambil secara acak. Sehingga total keseluruhan sampel yang di ambil adalah sebanyak 68 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan 68 kuesioner pada 34 SKPD di Kabupaten Bengkalis. Penentuan sampel dengan menggunakan metode random sampling. Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linier berganda dengan software SPSS 17.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran dan evaluasi anggaran secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja aparat pemerintah daerah Kabupaten Bengkalis. This study aims to examine the effect of budget participation, clarity of budget objectives, and budget evaluation on the performance of local government officials. This research was conducted in Bengkalis Regency. The population in this study is the Bengkalis Regency SKPD Regional Government Apparatus, totaling 34 SKPD, namely the head of the SKPD or the head of the service and the heads of sections in each SKPD. The samples in this study were 2 heads of sections involved in the preparation and implementation of the budget in each SKPD of Bengkalis Regency which was taken randomly. So that the total sample taken is 68 people. Data was collected by distributing 68 questionnaires to 34 SKPD in Bengkalis Regency. Determination of the sample using the random sampling method. This study uses multiple linear regression analysis models with SPSS 17.0 software. The results of this study indicate that budget participation, clarity of budget objectives and budget evaluation simultaneously have a significant effect on the performance of local government officials in the Bengkalis Regency

    The effectiveness of social cognitive career theory on career decision making

    Get PDF
    Students with high academic anxiety can cause a decrease in motivation to learn. This kind of situation will harm the learning achievement achieved by students. The purpose of this study was to examine the influence of social cognitive career theory on improving student career decision making. This study used a randomized experimental pretest-posttest control group design. A total of 16 students of VHS Boyolali were the subjects in this study. Selection of subjects using purposive sampling technique which is based on the criteria of low career decision-making ability, obtained from the score of career decision making scale. The data analysis technique used was the Wilcoxon test. The results of statistical tests show that there is an effect of social cognitive career theory on increasing student career decision making. The findings of this study prove that the social cognitive career theory is effective in improving student career decision making at VHS Boyolali

    PELATIHAN PELAKSANAAN KONSELING DENGAN “PANDUAN BAGI KONSELOR DENGAN PENDEKATAN CBT” BAGI GURU BK SMK SE-KABUPATEN BOYOLALI

    Get PDF
    Konselor sekolah adalah seorang yang bertugas secara professional, dengan menguasai seperangkat kompetensi yang diperlukan dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling. Pelaksanaan konseling yang biasa dilakukan konselor kadang masih konfesional, dengan ceramah dan menasehati tanpa menggunakan pendekatan ataupun teknik. Sehingga kadang tidak terjadi perubahan perilaku pada peserta didik. Salah satu pendekatan konseling yang didasarkan atas pemahaman pemikiran dan perilaku konseli adalah cognitive behavior therapy (CBT). Metode yang digunakan adalah memahami dan berlatih tahapan dalan pendekatan cognitive behavior terapy dengan teknik self management. Kegiatan pengabdian dilaksanakan tanggal 27 juni 2020 diikuti oleh 30 peserta bapak/ibu guru BK di sekolah SMK se kabupaten boyolali. Hasil pengabdian ini memberikan pemahaman baru tentang pendekatan cognitive behavior therapy yang tepat digunakan untuk mengubah pikiran dan perilaku konseli, melalui tahapan dalam konseling CBT. Kata kunci: konseling CBT, self management, pemikiran dan perilak

    Understanding Analysis of Production Cost Calculation, Determining Sell Price, and Financial Literation of Industrial Businesses Continuity in Micro, Small and Medium Enterprise (MSME) in City of Pekanbaru

    Get PDF
    A micro, small and medium enterprise (MSME) becomes a special attention of the government to increase Indonesian economic sector. The development of MSME and creative economy will create a new economic resource and support regional economic development to provide a job, and MSME has high economic resilience too. In a practice, some problems often occur in cost-production calculation, the determining of sell price, and financial literacy that cause an error in calculating profit, so a business actor is wrong in analyzing the financial condition of the MSME. That condition encourages low business growth and even bankruptcy of MSME due to not being able to compete or experiencing acute Financial Distress. The development of the number of small sub-district industries in Pekanbaru City has decreased significantly by 53%. The number of small industries in 2016 amounted to 117 decreased to 54 units in 2017. Such a situation makes it necessary to pay special attention to understanding the calculation of production costs, determining selling prices and financial literacy among MSME sector players.The research method conducted here is a Qualitative method using a case study strategy in analyzing and applying it. The result of this study shows the lack of understanding of welding workshop owners related to the calculation of production costs, determining the selling price and financial literacy will have an impact on business continuity. This error – in analyzing costs and selling prices – causes it to be one of the factors of loss or inability to reach the break-even point of production, resulting in a loss and the inability of the company to remain competitive. Keywords: Production Costs, Selling Prices, Financial Literacy, Business Continuity DOI: 10.7176/RJFA/11-6-09 Publication date:March 31st 202

    Student engagement during pandemic COVID-19 and its implications for guidance and counseling

    Get PDF
    Student engagement is a condition of the extent to which students play an active role in the learning process by focusing on time, energy, mind, effort, feelings and making it happen in action to complete their academic tasks completely. This study aims to explore and find out the level of student engagement in the Covid-19 pandemic period seen from gender differences and the school level. Quantitative descriptive research with this survey design involves 469 students, 245 students of the junior high school, and 224 senior high school students chosen using a stratified random sampling proportionate cluster. The results showed that secondary school students in the Covid-19 pandemic period had an average level of student engagement in the medium category. This study found, there was no different level of student engagement based on gender (t (467) = -1.86). But specifically, the participation has a significant difference, while the skill, emotion, and performance do not have a significant difference. At the school level, indicate that there are significant differences in the level of student engagement (t(467)= -3.39). Furthermore, it can be seen from every indicator of student engagement skills, participation and performance have a significant difference and only an emotion that does not have it. The results of this study have implications for the planning of guidance and counseling programs in schools during the Covid-19 pandemic period, which is important to see the level of student engagement, especially in the emotional indicator. Further discussion is discussed in this article

    Academic Dishonesty Siswa di Masa Pandemi Covid-19: Implikasinya pada Bimbingan dan Konseling

    Get PDF
    Academic dishonesty yaitu perilaku menyimpang dari aturan akademik yang dilakukan oleh siswa di berbagai jenjang pendidikan untuk mendapatkan hasil ujian atau pengakuan yang baik atas tugas akademiknya dengan jalan mencontek, plagiarisme, bekerja sama dalam kecurangan ujian, maupun memalsukan data. Artikel ini bertujuan untuk mengekplorasi tingkat adacemic dishonesty siswa pada masa pandemi covid-19 dilihat dari perbedaan jenis kelamin, tingkatan kelas serta usia. Metode penelitian yang digunakan yaitu survey dengan jenis cross sectional survey design yang melibatkan 493 siswa sekolah menengah kejuruan yang dipilih menggunakan teknik cluster sampling. Instrumen pengumpulan data penelitian menggunakan academic dishonesty scale. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu analisis deskriptif, uji t-test dan Uji Anova. Hasil penelitian membuktikan bahwa siswa sekolah memengah kejuruan memiliki tingkat academic dishonesty pada kategori sedang. Lebih lanjut penelitian ini menemukan bahwa dilihat dari perbedaan jenis kelamin siswa laki-laki memiliki tingkat academic dishonesty lebih tinggi dari siswa perempuan. Hal yang sama juga terjadi ketika dilihat dari setiap indikator academic dishonesty. Pada perbedaan kelas dan perbedaan usia menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara siswa kelas 10 dan siswa kelas 12 serta siswa berusia 15, 16, 17, 18 dalam tingkat academic dishonesty. Diskusi lebih lanjut dibahas dalam artikel ini.Abstrac: Academic dishonestyis behavior deviating from academic rules carried out by students at various levels of education to get good test results or recognition of their academic assignments by cheating, plagiarism, cooperating in exam fraud, or falsifying data. This article aims to explore and determine the level of student academic dishonestyduring the Covid-19 pandemic seen from differences in gender, grade level and age. The research method used is a survey with a type of cross sectional survey design involving 493 vocational high school students who were selected using cluster sampling technique.. The research data collection instrument uses an academic dishonestyscale. The data analysis technique used is descriptive analysis, t-test and Anova test. The results of the study prove that vocational high school students have a level of academic dishonestyin the medium category. Furthermore, this study found that seen from the gender differences, male students had a higher level of academic dishonestythan female students. The same thing also happens when viewed from each indicator of academic dishonesty. In terms of class differences and age differences, it shows that there is no significant difference between grade 10 and grade 12 students and students aged 15, 16, 17, 18 in the level of academic dishonesty. Further discussion is discussed in this articl

    Penerapan permainan sirkuit fantastic bamboe untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak kelompok B di TK PKK Deyeng Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri

    No full text
    Wahyuningsih, Eny. 2019. Penerapan Permainan Sirkuit Fantastic Bamboe Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Kelompok B di TK PKK Deyeng Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri. Skripsi Prodi S1–Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Prasekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Retno Tri Wulandari,S.Pd., M.Pd., (II) Suryadi, S.Sn., M.Pd. Kata Kunci:Permainan Sirkuit Fantastic Bamboe, Kemampuan Motorik KasarKegiatan pembelajaran di TK PKK Deyeng Ringinrejo Kab Kediri setiap harinya melatih aspek kognitif, motorik halus, seni, calistung, sedangkan untuk menstimulasi motorik kasar pada anak hanya mengandalkan permainan outdoor, senam bersama, jalan sehat keliling kampung. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di TK PKK ditemukan bahwa terdapat beberapa permasalahan yang terkait dengan aspek motorik kasar pada anak. Dari 17  anak ditemukan 10 anak kesulitan berjalan di atas papan titian, 9 anak kesulitan bergelantungan di tangga majemuk, 11 anak kesulitan senam sesuai dengan gerakan, 7 anak kesulitan melompat sebanyak 5 kali. Penelitian ini bertujuan untuk 1. mendeskripsikan penerapan permainan sirkuit fantastic bamboe untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar kelompok B di TK PKK Deyeng Kecamatan Ringinrejo; 2. mendeskripsikan peningkatan kemampuan motorik kasar anak kelompok B di TK PKK melalui permainan sirkuit fantastic bamboe .Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas model Arikunto yang dilakukan secara kolaboratif peneliti dan guru kelas. Penelitian ini menggunakan 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Subjek penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun yang berjumlah 17 anak. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif.Hasil penelitian  menunjukkan bahwa permainan sirkuit fantastic bamboe dapat meningkatkan aspek motorik kasar. Peningkatan dari pratindakan sampai siklus I indikator keseimbangan mencapai 23,53% sedangkan siklus I sampai siklus II mencapai 35,3%, kekuatan pada pratindakan sampai siklus I mencapai 5,89% sedangkan peningkatan siklus I sampai siklus II mencapai 35,29%, kelentukan pratindakan sampai siklus I mencapai 23,53% sedangkansiklus I sampaisiklus II mencapai 29,41%,kelincahanpadapratindakansampaisiklus I mencapai 11,76% sedangkan pada siklus I sampaisiklus II mencapai 23,53%. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa permainan sirkuit fantastic bamboe dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak dengan aturan yang telah ditentukan. Berdasarkan keberhasilan tersebut diharapkan guru dapat mengembangkan permainan dengan menambahkankegiatan-kegiatan yang menarik, sertamemberikaninovasisehinggapermainanlebihbervariasi

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI (Studi Pada Pemerintah Kabupaten dan Kota di Provinsi Riau Indonesia)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan akuntansi, asimetri informasi, moralitas individu, dan kesesuaian kompensasi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Melalui teknik purposive sampling diperoleh 60 SKPD Kabupaten Kota se-Provinsi Riau dengan 120 responden sebagai sampel penelitian. Berdasarkan analysis multiple regression hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya pengendalian internal, ketaatan aturan akuntansi, dan kesesuaian informasi yang berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi, sedangkan asimetri informasi, dan moralitas individu tidak berpengaruh signifikan
    corecore