28 research outputs found

    Pengukuran Implementasi Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dan Pengkategorian Hazard dengan Pendekatan Risk Assessment

    Get PDF
    Kemajuan pengetahuan dan teknologi yang senantiasa terjadi tidak saja dialami oleh negara industri tetapi juga oleh negara yang sedang berkembang, lebih-lebih dalam era kesejagatan (globalisasi) dewasa ini. Alih teknologi seharusnya mencakup pula desain yang layak, pemasangan instalasi dan aspek operasional yang benar sesuai standar atau norma Keselamatan Kerja, serta upaya pencegahan atau teknologi pengendalian yang diterapkan secara optimal

    Supplier's selection of plate material using analytical hierarchy process and additive ratio assessment methods

    Get PDF
    PT PAL Indonesia (PERSERO) is among the prominent shipyard companies in Indonesia that currently employs a simplistic supplier selection weighting system, prioritizing low prices and material specification conformity. This approach often leads to subjective assessments, making it challenging for the company to identify suitable suppliers from a large pool. Therefore, this study proposed a methodology to enhance supplier selection by incorporating additional criteria based on Dickson's criteria and company policies. The Analytical Hierarchy Process (AHP) and Additive Ratio Assessment (ARAS) methods were utilized for this purpose. The findings indicate that PT Krakatau Steel (A1) emerges as the top-ranked supplier with a Ki value of 0.19, followed by PT Diansakti Sejahtera (A5) in second place with a Ki value of 0.157, and PT Gunawan Dianjaya Steel (A3) in third place with a Ki value of 0.152. PT Jastindo Raya (A4) secures the fourth position with a Ki value of 0.151, while PT Gunung Raja Paksi (A2) takes the fifth and final spot with a Ki value of 0.15. This research helps the company effectively select the best suppliers, particularly in the procurement sector, by employing the AHP-ARAS method and considering Dickson's criteria, thereby addressing existing gaps the company encounters

    ANALISIS TINGKAT KUALITAS PELAYANAN JASA DENGAN METODE SERVICE QUALITY (ERVQUAL) FUZZY DI PT. POS INDONESIA SIDOARJO

    Get PDF
    Quality of service is an important factor for the company concerned, so that the company can continue to stand up and thrive. How to improve the quality of services is to seek to know and understand the customer's wishes. Quality service occurs when the service or product (result) perceived by the customer equal to or exceeding customer expectations, the quality of the service said. In this study the authors analyze the level of quality of service in PT. Pos Indonesia Gedangan Sidoarjo branch (post office) in order to know the level of quality of service and propose the attributes that need to be improved quality of His ministry. By using servqual (service qulity) and Fuzzy obtained servqual gap overall value of -0.21 which describe the quality of service of PT. Pos Indonesia Gedangan Sidoarjo branch (post office) do not meet customer expectations and still need to be improved again and obtained values of 77.17% IKP. For peratribut servqual value negatively including D1, D2, C1, A2, B2, B4, C2, D3, B1, E1, A5, E3 this attribute are necessary to improve quality. And there are attributes that are not necessary to improve the quality because these attributes are already qualified with a positive gap value. The attribute that is A3, A4, A1, C3, E2, B3.Keywords: Servqual (Service Quality) and Fuzzy, analysis of the level of quality of services

    PENGEMBANGAN MODEL PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN DI PT. INDOMAPAN

    Get PDF
    AbstrakTujuan dari managemen Supply Chain adalah untuk meminimalkan biaya yang dikeluarkan dalam sistem dengan mencapai service level yang diinginkan, namun disisi lain juga perlu diciptakan ketanggapan (responsiveness) yang tinggi terhadap permintaan pelanggan. Untuk mencapai tujuan tersebut berarti bahwa diperlukan adanya suatu sistem pengukuran kinerja Supply Chain. Pengukuran ini penting dilakukan untuk mengontrol perilaku secara langsung dan performansi Supply Chain secara tidak langsung, menjamin perusahaan bergerak maju untuk mencapai tujuan Supply Chain nya serta menghindari terjadinya kehilangan konsumen atau penurunan performansi finansial. Penelitian diawali dengan pembuatan kerangka kinerja awal yang didasarkan pada fungsi-fungsi dasar Supply Chain, yaitu Plan, Source, Make, Deliver dan Return dengan ukuran utama dilihat dari segi Reliability, Responsiveness dan Flexibility. Kemudian kerangka kinerja awal tersebut disesuaikan dengan kondisi perusahaan, sehingga akhirnya berbentuk kerangka akhir yang digunakan untuk mengukur kinerja. Hasil pengolahan diinterpretasikan dengan membuat empat kerangka kuadran bawah, yang artinya banyak KPI yang nilainya masih jelek, akan tetapi tidak begitu penting pengaruhnya bagi kinerja Supply Chain. Namun disamping itu, sejumlah KPI berada dikuadran kanan atas yaitu, KPI yang bersifat Urgeny tetapi nilainya masih jelek. Hal ini berarti bahwa perusahaan harus berkonsentrasi untuk meningkatkan nilai dari KPI tersebut untuk mendapatkan nilai kinerja Supply yang lebih baik.   Kata kunci : Pengukuran Kinerja,  Supply Chai

    Penentuan Waktu Produksi Optimal dengan Metode Rougt Cut Capacity Planning Guna Memenuhi Permintaan Konsumen

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu produksi yang tersedia di PT. Adhitama Abadi Surabaya guna mencukupi waktu produksi yang optimal berdasarkan permintaan konsumen, karena dalam produksi sering terjadi keterlambatan penyerahan produk. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode RCCP (Rougt Cut Capacity Planning) berdasarkan Bill Of Labor untuk menentukan waktu produksi yang optimal berdasarkan hasil permintaan 12 periode mendatang dengan menggunakan program Win QSB. Metode peramalan menggunakan metode yang terbaik dengan memiliki deviasi kuadrat rata – rata (Mean Square Deviation / MSD) terkecil. Data Bill of Labor adalah Jadwal Induk Produksi (JIP), matrik waktu baku dan matrik produksi berdasarkan JIP. Untuk waktu produksi tersedia digunakan input data yaitu jumlah mesin, jam kerja/bulan, utilisasi, dan efisiensi. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan metode RCCP didapat waktu produksi yang optimal dari terkecil sebesar 410,19 jam/bulan pada proses pembuatan syrup sampai yang terbesar 586,94 jam/bulan pada proses pengolahan air dan pengisian, sedangkan waktu produksi yang tersedia pada proses pengolahhan air dan pengisian masing – masing sebesar 704 jam/bulan, proses pembuatan syrup dan pembotolan masing – masing sebesar 703,99 jam/bulan. Karena waktu produksi yang tersedia masih lebih besar daripada waktu produksi yang optimal, maka perusahaan masih dapat memenuhi permintaan konsumen untuk 12 periode mendatang. Kata Kunci: Rougt Cut Capacity Planning, Jadwal Induk Produksi, matrik waktu baku dan matrik produks

    PENGEMBANGAN MODEL PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN DI PT. INDOMAPAN

    Get PDF
    Tujuan dan managemen Supply Chain adalah untuk meminimalkan biaya yang dikeluarkan dalam sistem dengan mencapai service level yang diinginkan, namun disisi lain juga perlu diciptakan ketanggapan (responsiveness) yang tinggi terhadap permintaan pelanggan. Untuk mencapai tujuan tersebut berarti bahwa diperlukan adanya suatu sistem pengukuran kinerja Supply Chain. Pengukuran ini penting dilakukan untuk mengontrol perilaku secara langsung dan performansi Supply Chain secara tidak langsung, menjamin perusahaan bergerak maju untuk mencapai tujuan Supply Chain nya serta menghindari terjadinya kehilangan konsumen atau penurunan performansi finansial. Penelitian diawali dengan pembuatan kerangka kinerja awal yang didasarkan pada fungsi-fungsi dasar Supply Chain, yaitu Plan, Source, Make, Deliver dan Return dengan ukuran utama dilihat dan segi Reliability, Responsiveness dan Flexibility. Kemudian kerangka kinerja awal tersebut disesuaikan dengan kondisi perusahaan, sehingga akhirnya berbentuk kerangka akhir yang digunakan untuk mengukur kinerja. Hasil pengolahan diinterpretasikan dengan membuat empat kerangka kuadran bawah, yang artinya banyak KPI yang nilainya masih jelek, akan tetapi tidak begitu penting pengaruhnya bagi kinerja Supply Chain. Namun disamping itu, sejumlah KPI berada dikuadran kanan atas yaitu, KPI yang bersifat Urgeny tetapi nilainya masih jelek. Hal ini berarti bahwa perusahaan harus berkonsentrasi untuk meningkatkan nilai dan KPI tersebut untuk mendapatkan nilai kinerja Supply yang lebih baik

    Penerapan Metode Distribution Requirement Planning Sebagai Upaya untuk Meminimumkan Bullwhip Effect pada Distributor Minyak Goreng (Studi kasus PT. Surya Mandiri Distribusi)

    Get PDF
    Distributors are parties who play an important role in trade because distributors are intermediaries between producers and consumers. PT Surya Mandiri Distribusi is a company engaged in the distribution of cooking oil. In distribution activities, this company often experiences product stock discrepancies which results in a high bullwhip effect phenomenon. This study aims to minimize the bullwhip effect that occurs in cooking oil distributor companies. This study used the Distribution Requirement Planning (DRP) method to solve the problems in this study. Where this method aims to set the distribution schedule as well as plan the number of products and their delivery time. The results of this study found that the application of the DRP method can reduce the value of the bullwhip effect in PT Surya Mandiri Distribusi by 17%. The application of the DRP method to distribution activities at PT Surya Mandiri Distribusi not only facilitates the planning of goods for future needs but is also one way that can minimize the value of the Bullwhip Effect that occurs in the company.Distributor merupakan pihak yang memegang peranan penting dalam perdagangan karena distributor merupakan perantara antara produsen dan konsumen. PT Surya Mandiri Distribusi merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distribusi minyak goreng. Dalam aktivitas pendistribusian, perusahaan ini sering mengalami ketidaksesuaian stok produk yang mengakibatkan terjadinya fenomena bullwhip effect yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk meminimalkan bullwhip effect yang terjadi pada perusahaan distributor minyak goreng. Penelitian ini menggunakan metode Distribution Requirement Planning (DRP) untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian ini. Dimana metode ini bertujuan untuk untuk mengatur jadwal distribusi serta merencanakan jumlah produk dan waktu pengirimannya. Hasil penelitian ini menemukan bahwa penerapan metode DRP dapat menurunkan nilai bullwhip effect yang ada pada PT Surya Mandiri Distribusi sebesar 17%. Penerapan metode DRP pada aktivitas distribusi di PT Surya Mandiri Distribusi tidak hanya mempermudah perencanaan barang untuk kebutuhan kedepan namun juga merupakan salah satu cara yang dapat meminimumkan nilai Bullwhip Effect yang terjadi pada perusahaan tersebut.

    MINIMALISASI BIAYA DISTRIBUSI KAYU DENGAN METODE CLARKE AND WRIGHT SAVING HEURISTIC (DI CV. SUMBER JAYA GRESIK) ...............

    Get PDF
    This research was made based on the existing problems in the timber company CV. Sumber Jaya, Gresik, which has not had a delivery route of timber products to a number of agents the right to shorten the distance and minimize transportation costs. Based on these problems then made this study by using the method Saving Clarke and Wright heuristic. The purpose of this study is to determine the optimal delivery route for timber distribution so as to minimize the cost of distribution. Data from this study were drawn based on the demand for wood was taken in December 2013 - November 2014. And the object of this research is some kind of timber that camphor wood, meranti wood, and wood nyatuh. The variables used are divided into five variables: the initial distribution route, agent location data, the data jaarak teempuh, kendaaraan transport capacity, and the cost of transportation .. The dependent variable is to minimize distribution costs. Processing of the data processing using the method of distribution route Wright Clarke And Saving Heuristics can be concluded that the total distance in through the company that is equal to 121 km / week, with an efficiency of 28.1 distance. With the cost of transportation is issued Rp 35.3544 million, - / year. Thus it can be concluded that the method Cllarke And Wright Saving Heuristic better than the company's initial method with a distance of 28.1 km savings and cost savings of Rp. 789 360, - / year

    Minimalisasi Biaya Distribusi Kayu Dengan Metode Clarke and Wright Saving Heuristic (Di CV. Sumber Jaya Gresik)

    Full text link
    Si Penelitian ini dibuat berdasarkan permasalahan yang ada di CV. Sumber Jaya, Gresik, yaitu belum memiliki rute pengiriman produk kayu ke sejumlah agen-agen yang tepat yang bisa memperpendek jarak dan meminimasi biaya transportasi. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibuatlah penelitian ini dengan menggunakan metode Clarke and Wright Saving Heuristic. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan rute pengiriman yang optimal untuk pendistribusian kayu sehingga dapat meminimumkan biaya distribusi. Data dari penelitian ini diambil berdasarkan permintaan kayu diambil pada bulan Desember 2013 – November 2014. Dan objek dalam penelitian ini adalah beberapa jenis kayu yaitu kayu kamper, kayu meranti, dan kayu nyatuh. Variabel-variabel yang digunakan terbagi menjadi 5 variabel yaitu rute awal distribusi, data lokasi agen, data jaarak teempuh, kapasitas angkut kendaaraan, dan biaya transportasi.. Sedangkan variabel terikatnya adalah meminimumkan biaya distribusi. Dari hasil pengolahan data pengolahan rute distribusi menggunakan Metode Clarke And Wright Saving Heuristic diatas dapat disimpulkan bahwa total jarak yang di lalui Perusahaan yaitu sebesar 121 km/minggu, dengan efisiensi jarak sebesar 28,1. Dengan biaya transportasi yang di keluarkan sebesar Rp 35.354.400,-/tahun. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa metode Cllarke And Wright Saving Heuristic lebih baik dari metode awal Perusahaan dengan penghematan jarak sebesar 28,1 km dan penghematan biaya sebesar Rp. 789.360,-/tahun.Kata Kunci : Distribusi, Vehicle Routing Problem, Clarke and Wright Saving Heuristic, Rute OptimalAbstractThis research was made based on the existing problems in the timber company CV. Sumber Jaya, Gresik, which has not had a delivery route of timber products to a number of agents the right to shorten the distance and minimize transportation costs. Based on these problems then made this study by using the method Saving Clarke and Wright heuristic. The purpose of this study is to determine the optimal delivery route for timber distribution so as to minimize the cost of distribution. Data from this study were drawn based on the demand for wood was taken in December 2013 - November 2014. And the object of this research is some kind of timber that camphor wood, meranti wood, and wood nyatuh. The variables used are divided into five variables: the initial distribution route, agent location data, the data jaarak teempuh, kendaaraan transport capacity, and the cost of transportation .. The dependent variable is to minimize distribution costs. Processing of the data processing using the method of distribution route Wright Clarke And Saving Heuristics can be concluded that the total distance in through the company that is equal to 121 km / week, with an efficiency of 28.1 distance. With the cost of transportation is issued Rp 35.3544 million, - / year. Thus it can be concluded that the method Cllarke And Wright Saving Heuristic better than the company\u27s initial method with a distance of 28.1 km savings and cost savings of Rp. 789 360, - / year.Keywords: Distribution, Vehicle Routing Problem, Clarke and Wright heuristic Saving, Optimal TheseAbstraksi Penelitian ini dibuat berdasarkan permasalahan yang ada di CV. Sumber Jaya, Gresik, yaitu belum memiliki rute pengiriman produk kayu ke sejumlah agen-agen yang tepat yang bisa memperpendek jarak dan meminimasi biaya transportasi. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibuatlah penelitian ini dengan menggunakan metode Clarke and Wright Saving Heuristic. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan rute pengiriman yang optimal untuk pendistribusian kayu sehingga dapat meminimumkan biaya distribusi. Data dari penelitian ini diambil berdasarkan permintaan kayu diambil pada bulan Desember 2013 – November 2014. Dan objek dalam penelitian ini adalah beberapa jenis kayu yaitu kayu kamper, kayu meranti, dan kayu nyatuh. Variabel-variabel yang digunakan terbagi menjadi 5 variabel yaitu rute awal distribusi, data lokasi agen, data jaarak teempuh, kapasitas angkut kendaaraan, dan biaya transportasi.. Sedangkan variabel terikatnya adalah meminimumkan biaya distribusi. Dari hasil pengolahan data pengolahan rute distribusi menggunakan Metode Clarke And Wright Saving Heuristic diatas dapat disimpulkan bahwa total jarak yang di lalui Perusahaan yaitu sebesar 121 km/minggu, dengan efisiensi jarak sebesar 28,1. Dengan biaya transportasi yang di keluarkan sebesar Rp 35.354.400,-/tahun. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa metode Cllarke And Wright Saving Heuristic lebih baik dari metode awal Perusahaan dengan penghematan jarak sebesar 28,1 km dan penghematan biaya sebesar Rp. 789.360,-/tahun. Kata Kunci : Distribusi, Vehicle Routing Problem, Clarke and Wright Saving Heuristic, Rute OptimalAbstractThis research was made based on the existing problems in the timber company CV. Sumber Jaya, Gresik, which has not had a delivery route of timber products to a number of agents the right to shorten the distance and minimize transportation costs. Based on these problems then made this study by using the method Saving Clarke and Wright heuristic. The purpose of this study is to determine the optimal delivery route for timber distribution so as to minimize the cost of distribution. Data from this study were drawn based on the demand for wood was taken in December 2013 - November 2014. And the object of this research is some kind of timber that camphor wood, meranti wood, and wood nyatuh. The variables used are divided into five variables: the initial distribution route, agent location data, the data jaarak teempuh, kendaaraan transport capacity, and the cost of transportation .. The dependent variable is to minimize distribution costs. Processing of the data processing using the method of distribution route Wright Clarke And Saving Heuristics can be concluded that the total distance in through the company that is equal to 121 km / week, with an efficiency of 28.1 distance. With the cost of transportation is issued Rp 35.3544 million, - / year. Thus it can be concluded that the method Cllarke And Wright Saving Heuristic better than the company\u27s initial method with a distance of 28.1 km savings and cost savings of Rp. 789 360, - / year
    corecore