51 research outputs found

    Assessing the Epidemiology of Hepatitis C to Inform Public Health Strategies towards Hepatitis C Elimination

    Get PDF
    Background: Major advances in hepatitis C virus (HCV) treatment suggest that HCV might be eliminated in the future. In this thesis, I have undertaken a series of studies (systematic review, secondary analysis of existing cohort study, modelling) to investigate factors that are likely to impact on the feasibility of achieving HCV elimination. // Overarching Aim: To improve our understanding of the epidemiology and natural history of hepatitis C in order to inform public health strategies working towards HCV elimination. // Methods: Systematic review and meta-analysis assessing HCV spontaneous clearance rate and its predictors (Chapters 2&3). Prevalence surveys to assess the burden of and risk factors for HCV in Guernsey (Chapter 4) and in vulnerable populations in London (Chapter 5). Development of a mathematical model to estimate the required scale-up of DAA treatment that would be required to eliminate HCV in PWID in London by 2030 (Chapter 6). // Findings: • HCV prevalence was high in people screened in homeless centres, a prison and drug treatment centres. Increased case finding is needed in these settings. • 35% of patients spontaneously clear HCV by 12 months - it may be appropriate to have a year observation before instigating treatment for recently infected patients in low and middle-income countries with low healthcare budgets. • A wide range of risk factors predict spontaneous clearance. Notably drug users and those with HIV are less likely to spontaneously clear than other groups. Thus, early treatment for high risk groups is recommended for those who are less likely to achieve clearance and pose a higher risk of onward transmission. • IL28B rs8103142, IL28B rs12979860, and IL28B rs8099917 are important host genetics predictors of clearance. • Treatment prioritisation with “watch and wait” approach is probably more appropriate to be implemented for developing and less developed countries, where large number of HCV patients were infected by iatrogenic transmission and usually those settings have limited DAAs drugs supply. However, for developed countries such as UK, treatment prioritisation is probably less relevant as the majority of HCV infection came from PWID and DAA’s treatment are available. • The modelling suggests that elimination of HCV in PWID in London by 2030 would require 46% annual treatment coverage of those infected – this represents a major scale up from current activity. Retreatment of treatment failures lowers the coverage needed to 29.5%. The model is highly sensitive to: SVR (Sustained Virologic Response - suggesting need to support adherence and prevent resistance) and injecting duration (suggesting the need for drug treatment services). // Conclusion: Hepatitis C elimination would require substantial additional investment to raise treatment coverage and prevent transmission through injecting drug use. My work has identified a number of approaches would could support efforts to achieve this goal

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD METODE SIMULASI TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui hasil belajar kognitif sebelum dan setelah diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) melalui Metode Simulasi, (2) untuk mengetahui hasil belajar kognitif setelah diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) melalui Metode Simulasi serta   (3) untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kognitif fisika peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 1 Campalagian sebelum dan setelah diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) melalui Metode Simulasi. Jenis penelitian ini adalah Pre-Eksperimen yang menggunakan desain. Sampel penelitian adalah peserta didik kelas XI IPA 2 SMAN 1 Campalagian pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018, dengan jumlah 29 peserta didik. selanjutnya tes pilihan ganda untuk hasil belajar kognitif fisika, teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif untuk penilaian model pembelajaran, hasil belajar fisika dan analisis inferensial untuk hasil belajar kognitif fisika. Dari hasil deskriptif diperoleh skor rata-rata pretest sebesar 10,22 dan skor rata-rata posttest sebesar 15,6. Hasil analisis inferensial melalui uji-t menunjukkan bahwa thitung = 8,675 dan ttabel = 2,048. Karena thitung > ttabel maka Ha diterima. Dengan demikian dapat diketahui bahwa (1) hasil belajar kognitif fisika peserta didik sebelum diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) melalui metode simulasi berada pada kategori sedang, (2) hasil belajar fisika peserta didik setelah diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) melalui metode simulasi berada pada kategori sangat tinggi dan (3) terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kognitif peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 1 Campalagian sebelum dan setelah diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) melalui metode simulasi

    Hubungan Sudut Interinsisal dengan Sudut Vertikal pada Profil Wajah Cembung Pasien Ortodonti Suku Jawa di Kabupaten Banyumas

    Get PDF
    Perawatan ortodonti merupakan perawatan yang bertujuan untuk memperbaiki posisi gigi dan rahang yang tidak normal sehingga dapat menghasilkan estetika wajah yang lebih baik. Koreksi gigi yang tidak normal dapat dilakukan dengan memperbaiki sudut interinsisal. Pola pertumbuhan wajah dalam arah vertikal dapat ditentukan melalui besarnya sudut vertikal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sudut interinsisal dengan sudut vertikal pada profil wajah cembung pasien ortodonti suku Jawa di Kabupaten Banyumas. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross-sectional. Sampel penelitian berupa sefalogram lateral yang diambil menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Sefalogram lateral yang digunakan berjumlah 33 dan diambil dari tiga lokasi penelitian. Sefalogram lateral ditapak di atas kertas kalkir kemudian dilakukan pengukuran sudut interinsisal dan sudut vertikal menggunakan analisis Steiner. Pengukuran dilakukan oleh dua orang operator dengan diawali validasi tracing dan uji Kappa terlebih dahulu. Hasil pengukuran didapatkan dari rerata pengukuran kedua operator. Data dianalisis menggunakan uji korelasi bivariat Pearson’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata sudut interinsisal adalah 115,30 dan termasuk dalam kategori inklinasi protrusif. Rerata sudut vertikal adalah 37,04 dan termasuk dalam tipe wajah hiperdivergen. Uji korelasi menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara sudut interinsisal dengan sudut vertikal pada pasien ortodonti suku Jawa dengan nilai p yaitu 0,432 (p>0,05). Simpulan penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan sudut interinsisal dengan sudut vertikal pada profil wajah cembung pasien ortodonti suku Jawa di Kabupaten Banyumas

    Sanksi bagi pelaku aborsi akibat perkosaan dalam pasal 346 KUHP perspektif fiqh jinayah

    Get PDF
    Aborsi adalah berakhirnya masa kehamilan dengan keluarnya janin dari kandungan sebelum tiba masa kelahiran secara alamiah. Dalam kasus perkosaan yang merupakan kejahatan seksual tidak dapat disamakan dengan perzinahan dan free sex, karena dalam perkosaan melibatkan pemaksaan dan kekerasan. Terhadap kejahatan aborsi, perangkat hukum Indonesia telah melarang dan memberikan hukuman bagi pelakunya sebagaimana yang tercantum dalam KUHP. Hukum aborsi di Indonesia sangat perlu dilihat kembali pada apa yang menjadi tujuan dari perbuatan aborsi tersebut kuhsusnya aborsi akibat perkosaan. Dan tentunya fiqh jinayah memandang masalah ini akan berbeda dengan pandangan KUHP, dalam hal ini erat kaitannya dengan masalah pemberian pidana yang nantinya akan dijatuhkan. Dalam KUHP berat ringannya hukuman yang harus dijatuhkan bagi pelaku tindak pidana sudah diatur ketentuannya. Sedangkan tujuan utama dari penetapan dan penerapan sanksi dalam syari’at Islam adalah pencegahan dan pengajaran serta pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sanksi bagi pelaku tindak pidana aborsi akibat perkosaan perspektif fiqh jinayah, serta untuk mengetahui bagaimana tinjauan fiqh jinayah terhadap sanksi bagi pelaku aborsi dalam pasal 346 KUHP. Metode yang digunakan adalah content analysis (analisis isi), dan jenis data yang digunakan adalah jenis data kualitatif. Sumber data penelitian ini: hukum primer yaitu kitab at-Tasyri al-Jin�i al-Isl�mi Muq�ranan bi al-Qanun al-Wadh’i karangan Abdul Qadir ‘Audah dan KUHP, hukum sekunder yaitu buku dan artikel, dan hukum tersier, yaitu ensiklopedia. Teknik yang dilakukan ialah dengan cara studi kepustakaan (library research), dan analisa yang digunakan adalah analisis yuridis kualitatif. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sanksi bagi pelaku aborsi akibat perkosaan perspektif fiqh jinayah adalah ta’zir, jadi hukumannya diserahkan kepada ulil amri melalui hakim dalam memberikan hukuman. Disamping karena aborsi akibat perkosaan berbeda dengan akibat perzinaan yaitu terdapat unsur pemaksaan atau kekerasan, dan karena ada syubhat yaitu dengan tidak terpenuhinya salah satu unsur pembunuha yaitu bahwa pelaku pembunuhan itu orang tuanya atau korban (orang) yang dilukai merupakan bagian dari pelaku. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Saw:“tidak dibunuh (qishash) orang tua yang membunuh anaknya�. Sedangkan apabila ditinjau dalam perspektif fiqh jinayah, sanksi terhadap pelaku tindak pidana aborsi seperti yang tercantum dalam Pasal 346 KUHP yaitu bahwa “seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun�, tidak relevan dengan sanksi yang ada dalam fiqh jinayah. Karena di dalam fiqh jinayah apabila janin dalam keadaan hidup tetapi kemudian ia meninggal akibat perbuatan pelaku karena adanya kesengajaan hukumannya adalah qishash. Akan tetapi apabila tidak ada kesengajaan, maka hukuman bagi si pelaku adalah diat yang penuh (kamilah). Diat kamilah untuk janin berbeda sesuai dengan perbedaan jenisnya. Untuk diat laki-laki berlaku diat laki-laki yaitu seratus ekor unta, sedangkan untuk diat janin perempuan berlaku diat perempuan, yaitu separuh diat laki-laki (lima puluh ekor unta)

    The Students’ Preference on Using TOEFL Applications for Grammar IV Course At Universitas PGRI Wiranegara.

    Get PDF
    This study was conducted for discovering the students’ preference of learning Grammar using TOEFL Applications; 1) NST TOEFL Explorer and 2) Genius TOEFL. This research was important in order to evaluate the effective media for learning grammar TOEFL. The researchers used descriptive research which was conducted on 29th March 2019 until 28th May 2019. The subject of this study was the students’ who joined in ICT-Based learning of Grammar IV Course at Universitas PGRI Wiranegara Pasuruan. To get the data, the researchers used some instruments. Those were observation, questionnaire, interview, and documentation. The finding from the questionnaire showed that there were 32% of students class A had choosen NST TOEFL Explorer application, but 68% of them had preferred using Genius TOEFL application. There were 17% of students class B choosen NST TOEFL Explorer application and 83% of students class B had preferred using Genius TOEFL application. From this percentage, it can be shown that Genius TOEFL was more preferred to use for Grammar IV Course in Universitas PGRI Wiranegara Pasuruan. It was also found that the students average score after using NST TOEFL application was 20, whereas they got 65 by using Genius TOEFL. This result did not claim that Genius TOEFL was better than NST TOEFL explorer, but this contributed how an application could enhance the students’ interest in using it for learnig and support their achievement. Future researchers are suggested to justify this research result to formulate best criteria of effective ICT-based media.Keywords: ICT, learning Media, NST TOEFL Explorer, Genius TOEFL, Students’ Preference

    PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN SIMULASI MACROMEDIA FLASH UNTUK MEREDUKSI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK

    Get PDF
    The research was aimed to investigate (1) The large percentage of misconceptions before applied contextual approach with macromedia flash simulation in physics learning, (2) The large percentage of misconception after applied contextual approach with macromedia flash simulation in physics learning, (3) The significant difference before and after application contextual approach with simulation macromedia flash in physics learning. The type of research was used pre-experiment research with one-group-pretest-posttest design. Population in this research was all students of eleventh grade students of  SMANegeri 1 Sendana. The sample was taken by purposive sampling technique, as many as 24 students. Data collection techniques was used  multiple choice tests certainly of rensponse index (CRI). Data analysis techniques was used descriptive and inferential analysis. The results showed that (1) The percentage of misconceptions of learners before application contextual approach with macromedia flash simulation 60,16% with medium category, (2) The percentage of misconception learners after applied contextual approach with macromedia flash simulation 35,16% with very low category, (3) There was significant between misconception result before and after applcation contextual approach with macromedia flash simulation in physics learning. Keywords: Contextual approach, Macromedia flash, misconception, multiple choice CR

    Penerapan Permainan Kartu Bergambar dalam Meningkatkan Karakter dan Kemampuan Membaca Peserta Didik Sekolah Dasar

    Get PDF
    Based on observations made at SD Negeri KIP Maccini Makassar City in class II A, information was obtained that students have not been able to show reading skills and the weak character of students is marked by a lack of respect for students towards teachers and their peers. Therefore, teachers are required to create a conducive classroom environment to improve the character of students' initial reading skills. One of the efforts developed by the method of picture card games in this learning is expected to improve the character of language, discipline and respect between others. In addition, students will be more interested in learning and make it easier for students to learn to read. This research uses the type of classroom action research (Classroom Action Research). Based on the results obtained in cycle 1, the majority of students have not completed their learning outcomes. Meanwhile, the results of the research at the end of the second cycle of action showed that the improvement of the student's character had reached the success indicator determined by the researcher, namely 80% of the total number of students in the complete category. While in the second cycle, which has reached the specified indicators and has shown a very good improvement, it is proven in all aspects. Apart from that, the students' initial reading ability in cycle II has also improved well. &nbsp

    PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN TEKNIK PROBING PROMPTING TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA DIDIK

    Get PDF
    Penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) hasil kemampuan kognitif sebelum diterapkan model discovery learning dengan teknik probing prompting dalam pembelajaran fisika, (2) hasil kemampuan kognitif setelah diterapkan model discovery learning dengan teknik probing prompting dalam pembelajaran fisika, (3) perbedaan yang signifikan hasil kemampuan kognitif sebelum dan setelah diterapkan model discovery learning dengan teknik probing prompting dalam pembelajaran fisika. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pre-eksperiment desain one- group-pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Pamboang. Sampel penelitian diambil dengan teknik sampling purposive, sebanyak 20 peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan tes pilihan ganda. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata pretest sebesar 4,7 dan skor rata-rata posttest sebesar 10,6. Dengan demikian dapat diketahui bahwa (1) hasil kemampuan kognitif peserta didik sebelum diajar dengan diterapkan model discovery learning dengan teknik probing prompting berada pada kategori kurang, (2) hasil kemampuan kognitif peserta didik setelah diajar dengan diterapkan model discovery learning dengan teknik probing prompting berada pada kategori kurang (3) terdapat perbedaan signifikan antara hasil kemampuan kognitif sebelum dan setelah diterapkan model discovery learning dengan teknik probing prompting dalam pembelajaran fisika

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDEPENDEN DI KAWASAN ASIA DAN APLIKASINYA DALAM MENENTUKAN PEMBANDING KEWAJARAN DAN KEWAJARAN USAHA

    Get PDF
    In the tax audit on companies which involves transfer pricing in their transaction, tax auditor must determine benchmark companies to determine the arms length principle to be met by the companies. This study aims to analyze determinant factors of the profitability of independent manufacturing companies in Asia. Determinant factors of profitability can be used to determine the appropriate comparison companies. The study used two models with Plust net cost margin and return on assets as dependent variables of each model. Whereas, the independent variables used in this study are the ratio of operating revenue / net sales; operating profit; number of employees; payroll; total assets; tangible fixed assets; net working capital, cash and cash equivalent; other assets; geography; and industry. The results show that operating profit; net working capital; cash and cash equivalent and geography influence significantly and have been tested to determine comparator companies in determining the arms length principle.

    DESKRIPSI SERANGGA ORDO HEMIPTERA PENYEBAB PURU TUMBUHAN DI BOGOR, CIANJUR DAN SUKABUMI, JAWA BARAT

    Get PDF
    Puru merupakan salah satu pertumbuhan tidak normal pada bagian tanaman, salah satunya dapat disebabkan oleh serangga yang berasal dari Ordo Hemiptera. Serangga Hemiptera penyebab puru memiliki distribusi yang luas, terutama di daerah tropis. Terdapat 11 famili dalam Ordo Hemiptera yang dilaporkan menyebabkan puru pada berbagai tumbuhan, namun laporannya di Indonesia masih terbatas. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi serangga Ordo Hemiptera penyebab puru dan mendeskripsikan puru yang terbentuk di beberapa wilayah di Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2017 sampai dengan Mei 2018 di Bogor, Cianjur, dan Sukabumi dengan metode purposive. Penanganan sampel dan identifikasi serangga dilakukan di Laboratorium Biosistematika Serangga, IPB. Terdapat empat famili yang menyebabkan puru tumbuhan, yaitu Psyllidae, Tingidae, Pseudochopteridae, dan Tingidae. Keempat famili tersebut menyebabkan 14 puru di 12 spesies tumbuhan. Enam puru sudah dilaporkan, puru lainnya merupakan laporan baru. Secara umum, puru yang ditemukan terbentuk di daun tumbuhan
    • …
    corecore