8 research outputs found

    KAJIAN STILISTIKA BABAD TANAH JAWI JILID 1-5 KARYA RADEN NGABEHI YASADIPURA I

    Get PDF
    R. Adi Deswijaya. 2013. Kajian Stilistika Babad Tanah Jawi Jilid 1-5 Karya Raden Ngabehi Yasadipura I. TESIS. Pembimbing I: Prof. Dr. H. Sumarlam, M.S., II: Dr. Tri Wiratno, M.A. Program Studi Linguistik, Minat Utama Deskriptif, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kajian stilistika ini merupakan analisis kekhasan pemakaian bahasa di dalam Babad Tanah Jawi Jilid 1-5 karya Raden Ngabehi Yasadipura I. Permasalahan yang dibahas adalah 1) bagaimanakah kekhasan aspek bunyi bahasa yang terdapat di dalam naskah Babad Tanah Jawi jilid 1-5, karya Raden Ngabehi Yasadipura I, 2) bagaimanakah kekhasan pemanfaatan bentuk-bentuk kata arkais yang dapat mendukung keindahan di dalam naskah Babad Tanah Jawi jilid 1-5, karya Raden Ngabehi Yasadipura I, 3) bagaimanakah kekhasan penggunaan diksi di dalam naskah Babad Tanah Jawi jilid 1-5, karya Raden Ngabehi Yasadipura I, 4) bagaimanakah kekhasan penggunaan gaya bahasa kiasan, khususnya simile, metafora, perumpamaan epos, personifikasi, metonimi, sinekdoki, dan allegori di dalam naskah Babad Tanah Jawi jilid 1-5, karya Raden Ngabehi Yasadipura I, 5) bagaimanakah aspek pencitraan yang terdapat di dalam naskah Babad Tanah Jawi jilid 1-5, karya Raden Ngabehi Yasadipura I. Landasan teori dalam penelitian ini meliputi teori-teori: 1) naskah babad, 2) tembang macapat dan bahasanya, 3) stilistika, 4) diksi, 5) bentuk bunyi bahasa, 6) pemanfaatan bentuk-bentuk kata arkais di dalam tembang macapat, 7) bahasa figuratif, dan 8) pencitraan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling atau sampel bertujuan berdasarkan kriteria tertentu. Data di dalam penelitian adalah Babad Tanah Jawi jilid 1-5 tentang kekhasan aspek bunyi bahasa, kekhasan pemanfaatan bentukbentuk kata arkais yang dapat mendukung keindahan, penggunaan gaya bahasa kiasan, khususnya simile, metafora, perumpamaan epos, personifikasi, metonimia, sinekdoki, dan allegori, serta pencitraan. Pengumpulan data menggunakan teknik pustaka, simak, dan catat. Hasil alihaksara dan terjemahan yang berupa huruf Latin tadi kemudian dilakukan pengambilan data dengan teknik simak dan catat. Analisis data yang dilakukan di dalam penelitian ini menggunakan metode padan dan metode agih. Alatnya adalah daya pilah yang dimiliki peneliti berupa: 1) daya pilah sebagai pembeda organ wicara, 2) daya pilah sebagai pembeda referen, dan 3) daya pilah sebagai pembeda larik. Hasil kajian stilistika terhadap Babad Tanah Jawi jilid 1-5 karya Raden Ngabehi Yasadipura I dapat disimpulkan sebagai berikut. R.Ng. Yasadipura I di dalam menyampaikan bahasa tembang macapat sering memanfaatkan pemakaian pola bunyi bahasa tertentu. Pola bunyi bahasa yang dominan muncul adalah purwakanthi guru swara (asonansi), purwakanthi guru sastra (aliterasi), dan purwakanthi lumaksita. Ketiga purwakanthi tersebut mampu membuat tembang macapat R.Ng. Yasasadipura I lebih indah. Pola pembentukan kata meliputi awalan {a-}, {ka-}, {pa-}, dan {pi-}, sisipan {-um-} dan {-in-}, serta pola xvii pembentukan kata reduplikasi meliputi dwipurwa, dwilingga salin swara, dan perulangan berkombinasi dengan imbuhan. Jarangnya pemakaian ketiga pola bentuk kata tersebut di dalam bahasa komunikasi sehari-hari, menandakan bahwa pemanfaatan pola bentuk kata tersebut merupakan ciri-ciri dari bentuk kata arkais yang digunakan di dalam bahasa pustaka dan memberikan kesan keindahan bagi para pembacanya. Pemilihan kata atau diksi yang digunakan R.Ng. Yasadipura I sangat beragam, antara lain tembung entar, tembung garba, pepindhan, plutan, sasmita tembang, baliswara, rurabasa, tembung wancah, dasanama, dan perubahan bunyi vokal untuk menyesuaikan guru lagu. R.Ng. Yasadipura I di dalam menyampaikan keinginan hatinya sering menggunakan gaya bahasa kiasan yang meliputi simile, metafora, perumpamaan epos, personifikasi, metonimia, sinekdoki, dan allegori. Salah satu daya tarik pengarang untuk menghidupkan imajinasi pembaca sehingga pembaca menjadi terpengaruh, terangsang dan timbul tautan antara pikiran dan panca inderanya, yaitu dengan hadirnya pencitraan meliputi: 1) citra penglihatan, 2) citra pendengaran, 3) citra gerak, 4) citra rabaan, 5) citra penciuman, dan 6) citra pencecapan. Kata kunci: Babad Tanah Jawi, bunyi bahasa, bentuk kata arkais, diksi, bahasa kiasan, pencitraan

    Pendidikan Karakter Pada Tari Kupu- Kupu Sebagai Falsafah Hidup Masyarakat Jawa

    Get PDF
    Budaya (culture) derived from Sanskrit word “budddayah”, the plural form of word buddhi, meaning anything related to human character and mind. In English, the word culture derived from Latin word cultural. The method used was descriptive qualitative one using data obtained through in-depth interview, library study, and documentation (photograph, online magazine, research journal). Culture in the form of dance is an art product resulting from people’s creativity to fulfill material and spiritual needs. Human being has two types of needs to have balanced life. Spiritual need relates to belief and religion, while immaterial need relates to art and recreation so that life will run harmoniously. One of art forms adapting to its community is butterfly dance. Butterfly dance in its development relates to community life and art. Culture will develop and adapt to human development. Human development follows time and human need development. Butterfly dance provides human life philosophy, particularly to Javanese people. Life is gratitude, life always rotates and so does the fate. To live, an individual will need others’ help so that he should always remember Allah because life can be happy, sad, and comfortable. The one who does good deed will get goodness, and vice versa. Always respecting each other, having good mindset, and remembering death are the keys to a nice harmonious life.&nbsp

    Cerita Rakyat Bumi Angker di Desa Pengkol, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri Ditinjau dari Resepsi Masyarakat

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, yaitu jenis penelitian yang menghasilkan data-data tertulis atau lisan. Analisis yang dilakukan dengan menganalisis resepsi masyarakat terhadap cerita rakyat Bumi Angker yang terdapat di Desa Pengkol, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui bentuk cerita rakyat Bumi Angker, mengetahui sejarah, resepsi masyarakat terhadap cerita rakyat Bumi Angker serta mengetahui nilai pendidikan yang terdapat dalam cerita rakyat Bumi Angker yang terdapat di Desa Pengkol, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri. Jenis penelitian ini deskriptif  kualitatif dengan sumber data dibagi menjadi dua, primer dan sekunder. Sumber data primer dari  informan, dan sekunder meliputi aktivitas warga, tempat/ petilasan Bumi Angker. Data berupa transkrip wawancara dan dokumentasi yang berisi informasi tentang bentuk, sejarah, dan resepsi masyarakat terhadap cerita rakyat Bumi Angker.. Hasil penelitian ini meliputi bentuk cerita rakyat yaitu berbentuk fisik dan berbentuk cerita, sejarah cerita rakyat Bumi Angker, resepsi masyarakat terhadap Desa Pengkol, terdiri dari larangan terhadap pejabat dan larangan ketika berada di dalam kawasan Bumi Angker, serta nilai pendidikan yang terkandung di dalam cerita rakyat Bumi Angker meliputi nilai religius, budi pekarti, sosial, dan estetika. Hasil penelitian sebagai kontribusi untuk pengembangan keilmuan kajian konservasi sastra dan budaya Jawa

    Pelatihan Laporan Penyusunan PTK dalam Bentuk Luaran Artikel Ilmiah bagi Guru SMP dan SMA di Sukoharjo

    Get PDF
    Kegiatan .pengabdian kepada masyarakat dengan judul pebgabdian masyarakat pembuatan PTK ke bentuk jurnal sebagai sebuah kegiatan pengabdian Dosen untuk memberikan wawasan kepada masyarakat dengan mentranfer ilmu yang dimiliki pengabdi dan anggota pengabdian. Peserta pengabdian dari para guru – guru SMP dan SMA Se Sukoharjo yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Pengabdian akan diselenggarakan dengan peserta 37 guru yang dipilih dari SMP dan SMA Se Sukoharjo dengan perwakilan setiap lembaga satu atau dua orang. Pentingnya pengabdian merupakan TRI Dharma perguruan tinggi bahwa dosen harus ngajar, mengabdi, penelitian. Kegiatan yang diselenggaraan wujud nota kesepakatan untuk kemajuan kelembagaan Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukoharjo. Pengabdi membidik judul pembuatan PTK dan bentuk jurnal dikarenakan guru –guru SMP dan SMA mengalami kendala dalam pembuatan dan hal ini dipergunakan sebagai Syarat untuk maju ke pangkatan guru. Pengabdi sangat berharap dengan teratasinya permasalahan ini dapat teratasi dan tidak kendala lagi dalam kegiatan untuk naik pangkat, sehingga dapat berjalan lancer.Pengabdi melakukan pre tes dari peserta 37 yang paham PTK dan Junal hanya 8 orang yang paham dan memahami PTK  ini hanya 30 % yang tahu tentang PTK, Pengabdian dilakukan para pengabdi dengan materi gambaran umum PTK Kapita selecta, Paparan tentang PTK, Jenis dan Bentuk Jurnal, Praktek buat jurnal dan trik dapat membuat jurnal dan masukin jurnal, Post tes dari 37 peserta yang belum mampu 8 sehingga berhasil hamper 90 % Besar harapan kami guru –guru SMP dan SMA dapat berprestasi dengan jenjang karir yang maksimal menjadi guru yang professional

    Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran Wayang Berbasis Aplikasi Game bagi Guru Bahasa Jawa di Magetan

    Get PDF
    Guru diharapkan dapat menggunakan alat yang murah dan efisien meski hanya berupa sesuatu yang sederhana guna mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Selain guru dituntut dapat menggunakan alat yang tersedia di sekolahan, guru juga mendapat tuntutan untuk mengembangkan media pembelajaran. Bahkan jika media pembelajarannya belum tersedia, guru dituntut untuk dapat membuat terlebih dahulu. Berlatarbelakang permasalahan tersebut, maka tujuan pengabdian ini adalah untuk membantu para guru bahasa Jawa di Magetan Jawa Timur dapat memiliki bahan media pembelajaran wayang berbasis aplikasi game untuk disosialisasikan kepada siswa. Sasaran dalam pengabdian ini adalah para guru bahasa Jawa di Magetan Jawa Timur. Atas dasar berbagai kendala yang dialami para guru bahasa Jawa, tim pengabdian menggunakan metode atau cara dalam memecahkan permasalah dalam bentuk pelatihan pengembangan media wayang berbasis aplikasi game yang mana para guru tersebut sangat antusias sekali dalam pengabdian ini. Pelatihan pengembangan media wayang berbasis game menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab juga praktik bersama guna memudahkan para guru dalam memahami apa yang disampaikan oleh para pengabdi. Kegiatan pelatihan ini diapresiasi sekali oleh para guru yang mayoritas memang kurang memahami media pembelajaran berbasis aplikasi game. Melalui pelatihan ini, para peserta menjadi mudah memahami mengenai media pembelajaran berbasis aplikasi game yang dapat digunakan untuk pembelajaran baik didalam maupun diluar kelas

    NILAI PENDIDIKAN SERAT JAYABAYA KARYA RADEN NGABEHI RONGO WARSITO

    No full text
    Penelitian ini terkait dengan ramalan Jayabaya Musarar berhubungan dengan makna yang terkandung dan nilai pendidikan didalamnya. Popularitas Jangka Jayabaya tergolong tinggi dikalangan masyarakat jawa secara umum dan masyarakat Kediri khususnya. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap mitologi masih berakar kuat dalam mentalitas masyarakat Indonesia. Serat Musarar adalah gubahan Raden Ngabehi Ranggawarsita yang perlu dilestarikan. Nilai pendidikan karakter yang ditemukan dalam serat Musarar diantaranya:1) Nilai yang berhubungan dengan Tuhan, nilai ini ditemukan diantaranya percaya dan ketaatan kepada Tuhan, 2) Nilai yang berhubungan dengan diri sendiri, Nilai diantaranya kecerdasan, dan cinta ilmu, 3) Nilai yang berhubungan dengan sesama, nilai ini ditemukan pada nilai gotong royong, patuh dan aturan sosial, dan keadilan, 4) Nilai yang berhubungan dengan alam sekitar atau lingkungan, nilai ini berupa sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam sekitarnya, dan 5) Nilai yang berhubungan dengan kebangsaan, nilai ini dapat berupa nasionalis dan menghargai keberagaman. Kata kunci: nilai pendidikan, ramalan, jayabaya

    NILAI KARAKTER PADA PERIBAHASA, PEPATAH DAN SALOKA JAWA SEBAGAI PEMBELAJARAN KARAKTER UNTUK GENERASI PENERUS BANGSA

    No full text
    Sifat atau karakter budi pekerti yang luhur diusahakan dan dibina. Bangsa Indonesia yang dulu sebagai bangsa yang ramah pada era modern menjadi sangat berkurang bahkan ada yang sudah sama sekali hilang. Rasa keprihatinan ini yang membuat penulis mengungkapkan dalam sebuah tulisan. Nilai karakter dari peribahasa, pepatah dan saloka meiliki nilai luhur yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Bangsa yang bermoral adalah bangsa yang menghargai dari nilai-nilai banganya sendiri. Padaperibahasan anak polah bapa kepradah, busuk ketekuk pinter keblinger, sedangkan saloka yaitu asu mbalang kalung wong. Peribahasa , pepatah, saloka dapat sebagai kiblat manusia menjadi pribadi yang lebih baik dan menjadi sosok panutan bagi anak dan keturunan sehingga terselamatkan anak dan cucu bagi kehidupan yang semakin hilang budayanya. Nilai pendidikan karakter yang baik   menjadikan pribadi bangsa yang baik. Pendidikan karakter dapatdigunakan untuk generasi penerus kita bangsa Indonesia. Kata Kunci: Nilai, Karakter , Peribahasa, Bebasan, Saloka

    Makna Simbolik Sesajen Sedulur Papat Lima Pancer Ing Dhusun Kedungwungkal Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan (Studi Kasus Keluarga Cipto Tukiman-Gami)

    No full text
    Penelitian ini berlatar belakang kebudayaan tradisional khususnya upacara tradisi. Dalam penelitian ini membahas tentang upacara tradisi Sedulur Papat Lima Pancer di Dusun Kedungwungkal Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan yang dilaksanakan ketika seorang anak sudah dianggap dewasa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan arti sedulur papat lima pancer, prosesi upacara tradisi, dan makna simbolik sesajen dalam upacara tradisi sedulur papat lima pancer.Penelitian makna simbolik sesajen sedulur papat lima pancer di Dusun Kedungwungkal Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan ini mengkaji tentang hakikat simbol, kebudayaan, upacara tradisi, sedulur papat lima pancer dan menjelaskan prosesi tradisi serta makna yang terkandung dalam sesajen dalam tradisi sedulur papat lima pancer. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam upacara tradisi sedulur papat lima pancer, prosesi dan sesaji mengandung filosofi kehidupan manusia yang disimbolkan melalui berbagai jenang yang mengandung arti bahwa manusia memiliki empat saudara yang mendampinginya sejak lahir. Upacara tradisi ini juga merupakan wujud syukur karena anak telah dewasa sekaligus meminta perlindungan kepada Tuhan agar anak selamat tanpa aral melintang dan dipermudah segala urusan kehidupannya
    corecore