646 research outputs found

    Monk

    Get PDF

    ACHMAD DELLY, SELF DISCLOSURE GAY DALAM MENYAMPAIKAN HOMOSEKSUALITASNYA KEPADA KELUARGA.

    Get PDF
    ABSTRAKSI Penelitian ini didasarkan pada fenomena percintaan kehidupan sekelompok orang yang memiliki penyimpangan seksual berbeda. Pada umumnya, manusia memiliki ketertarikan seksual terhadap lawan jenisnya. Seorang pria tertarik pada wanita atau sebaliknya wanita tertarik pada pria, mereka disebut sebagai kaum heteroseks. Namun, pada orang-orang tertentu penyimpangan seksual macam itu tidak ada atau berkadar kecil, mereka justru (lebih) tertarik pada sesama kaum Adam. Orang yang seperti ini dikelompokan dalam kaum yang disebut sebagai gay. Konstruksi sosial gay sendiri selama ini digambarkan sebagai suatu hal yang menyimpang bagi masyarakat heteroseksis, sehingga bagi gay sendiri mereka merasa lebih aman bila menyembunyikan identitas yang sesunguhnya. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengggambaran self disclosure gay dalam menyampaikan homoseksualitasnya kepada keluarga,yang mengambil lokasi penelitian di GAYa Nusantara Surabaya. Teori Johari Window menjadi landasan dalam penelitian ini karena dapat menjelaskan bagaimana keterbukaan gay dalam menyampaikan homoseksualitasnya pada keluarga. Self disclosure (keterbukaan diri) itu sendiri dapat diartikan sebagai pemberian informasi tentang diri sendiri kepada orang lain atau suatu proses dimana seseorang membiarkan dirinya dikenal atau diketahui oleh orang lain. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi pustaka/bahan dokumentasi dan wawancara secara mendalam (in dept interview) pada beberapa gay yang telah membuka diri kepada keluarga. Setelah itu, data-data diperoleh akan disajikan secara deskriptif. Dari data yang dianalisis, dapat disimpulkan bahwa gay yang melakukan self-disclosure tentang homoseksualitasnya kepada keluarga, mereka cenderung lebih terbuka kepada orangtua terutama ibu. Kata kunci : self disclosure, gay, homoseksualitas, keluarga

    Front Street

    Get PDF

    Improving water asset management when data are sparse

    Get PDF
    Ensuring the high of assets in water utilities is critically important and requires continuous improvement. This is due to the need to minimise risk of harm to human health and the environment from contaminated drinking water. Continuous improvement and innovation in water asset management are therefore, necessary and are driven by (i) increased regulatory requirements on serviceability; (ii) high maintenance costs, (iii) higher customer expectations, and (iv) enhanced environmental and health/safety requirements. High quality data on asset failures, maintenance, and operations are key requirements for developing reliability models. However, a literature search revealed that, in practice, there is sometimes limited data in water utilities - particularly for over-ground assets. Perhaps surprisingly, there is often a mismatch between the ambitions of sophisticated reliability tools and the availability of asset data water utilities are able to draw upon to implement them in practice. This research provides models to support decision-making in water utility asset management when there is limited data. Three approaches for assessing asset condition, maintenance effectiveness and selecting maintenance regimes for specific asset groups were developed. Expert elicitation was used to test and apply the developed decision-support tools. A major regional water utility in England was used as a case study to investigate and test the developed approaches. The new approach achieved improved precision in asset condition assessment (Figure 3–3a) - supporting the requirements of the UK Capital Maintenance Planning Common Framework. Critically, the thesis demonstrated that, on occasion, assets were sometimes misallocated by more than 50% between condition grades when using current approaches. Expert opinions were also sought for assessing maintenance effectiveness, and a new approach was tested with over-ground assets. The new approach’s value was demonstrated by the capability to account for finer measurements (as low as 10%) of maintenance effectiveness (Table 4-4). An asset maintenance regime selection approach was developed to support decision-making when data are sparse. The value of the approach is its versatility in selecting different regimes for different asset groups, and specifically accounting for the assets unique performance variables

    Solar photovoltaic remote monitoring

    Get PDF
    Mestrado em ESTG-IPBRenewable energy systems are quickly becoming one of the most efficient way to generate electricity. Solar energy is one of the most appealing renewable energy sources for electrification. Harnessing solar energy requires a photovoltaic system that converts light energy from the sun into direct electricity. Therefore, to evaluate its performance, real-time monitoring system is needed. Some of photovoltaic system are installed in inaccessible locations and thus unable to be monitored from a dedicated location, so the monitoring must be remotely using web based interfaces. This project proposes to develop a prototype based on IoT technology for monitoring remotely and evaluating the performance of a solar photovoltaic system. This will facilitate preventive maintenance, fault detection, historical analysis, in addition to real time monitoring. For the project development, an ESP32 device is used to measure a set of sensors and transmit them through the MQTT protocol via WiFi technology to a MQTT Broker that manages and publishes data to a flow editor named Node-RED to be collected and sent to a database named InfluxDB, where data are stored and secured, and finally a visualization platform named Grafana, displays the measurements to be analyzed over time

    GAMBARAN KETERATURAN MENGONTROL TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS KEDURUSSURABAYA

    Get PDF
    Pasien penderita hipertensi di Puskesmas Kedurus didapatkan rajin mengontrol tekanan darah setiap 3 bulan, dan beberapa penderita lainnya terdapat jarang mengontrol akibatnya tidak mampu mencegah kambuhnya hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Gambaran keteraturan mengontrol tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Kedurus Surabaya. Penelitian ini menggunakan desain Deskriptif. Populasi penelitian pasien hipertensi stadium 1 yang berada di Puskesmas Kedurus Surabaya sebesar 83 orang. Sampel penelitian sebesar 69 responden diambil dengan teknik Probability sampling dengan teknik simple random sampling. Variabel independen Keteraturan mengontrol tekanan darah. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa 69 responden hampir semua (85,5%) memiliki tingkat keteraturan yang teratur dan sebesar (14,5%) me miliki tingkat keteraturan tidak teratur pada saat memeriksa tekanan darahnya. Kontrol tekanan darah secara teratur dapat mencegah kambuhnya hipertensi dan menurunkan secara efektif. Pasien diharapkan mengkonsumsi obat secara teratur untuk menurunkan tekanan darah

    Tanggung Jawab Dan Responsivitas Birokrasi Pemerintahan Dalam Pelayanan Publik Di Kota Makassar (Studi Kasus Pelayanan Ijin Mendirikan Bangunan (Imb) Di Dinas Tata Ruang Dan Bangunan Kota Makassar)

    Full text link
    Konsep birokrasi pemerintahan berkaitan erat dengan peran dan fungsi organisasi pemerintahan yang besar dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Pelayana yang berkualitas adalah pelayanan yang harus diikuti dengan tanggung jawab dan respon oleh aparat birokrasi dalam menjalankan tugasnya sebagai provider. Sejalan dengan hal tersebut Denhard and Denhard (2003) dengan model pelayanan new public service menekankan bahwa pelayanan publik harus responsif terhadap berbagai kepentingan dan nilai-nilai publik yang ada. Dalam konteks pelayanan publik, akuntabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaian penyelenggaraan pelayanan dengan ukuran nilai atau norma eksternal yang ada di masyarakat atau yang dimiliki oleh para stakeholders. Sedangkan responsivitas birokrasi pemerintahan menjadi sangat dibutuhkan masyarakat ketika masyarakat membutuhkan pelayanan perizinan yang berkualitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanggung jawab birokrasi pemerintahan sudah dilaksanakan dengan baik, walaupun masih sebatas pada tanggung jawab pada makna acountability, dan belum disertai tanggung jawab pada makna obligasi dan makna cause.kemudian pada aspek responsivitas, masyarakat belum merasakan pelayanan yang baik dari birokrast masyarakat mengeluh terhadap layanan yang diberikan birokrat karena masih adanya praktek diskriminasi dalam pemberian pelayanan

    PENERAPAN TEKNIK SEFT (SPIRITIUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE ) PADA PASIEN POST OP HEMOROIDEKTOMI DENGAN MASALAH KEPERAWATAN NYERI AKUT DI RUANG AZZAHRA 2 RSI JEMURSARI SURABAYA

    Get PDF
    Hemoroid merupakan suatu penyakit dapat mengganggu aktivitas sehari- hari. Hal ini terjadi karena gejala-gejala klinis pada penderita hemoroid yang sangat khas yaitu perdarahan pada waktu defekasi yang merupakan gejala utama prolapsus suatu massa pada waktu defekasi, pengeluaran lendir, hygiene yang sulit dijaga dan rasa sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan teknik SEFT dengan masalah keperawatan nyei pada pasien post OP Hemoroidectomy di Ruang Azzahra 2 RSI Jemur Sari. Desain penelitian ini adalah studi kasus yang dilakukan pada 1 pasien yaitu Ny. A yang di diagnosa menderita penyakit Hemoroid dengan masalah nyeri akut. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar pengkajian keperawatan medical bedah, dengan melakukan wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik. Penerapan terapi SEFT yang diberikan pada Ny. A dapat mengurangi nyeri. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan terapi SEFT mampu menurunkan skala nyeri dari skala nyeri 6 (sedang) menjadi skala nyeri 2 (ringan) dalam 3 hari diterapkan. Simpulan laporan akhir profesi ini penerapan terapi SEFT yang dilakukan selama 15 menit pada penderita hemoroid memberikan dampak penurunan skala nyeri dari skala 6 dengan intensitas nyeri sedang menurun menjadi skala 2 dengan intensitas nyeri ringan. Disarankan pada klien dapat tetap menerapkan terapi SEFT setiap nyeri timbul
    • …
    corecore