1,824 research outputs found

    School Climate: Practices for Implementation and Sustainability

    Get PDF
    The National School Climate Center (NSCC) School Climate Practice Briefs -- Practices for Implementation and Sustainability -- present the latest in research and best practice for effective school climate reform from leading experts. The 11 issues selected to be included in this set of Practice Briefs are based on NSCC's decade-long work with the entire academic community -- teachers, staff, school-based mental health professionals, students and parents -- to improve a climate for learning.These School Climate Briefs for Implementation and Sustainability focus on both the "what?" - what are the foundational standards, research and measurements of school climate; and the "so what?" - what practices individuals, schools and communities can employ to measure and improve school climate for maximum impacts. We encourage a review of the entire set of Briefs as they demonstrate how school climate aligns with current opportunities and challenges schools face to ensure quality, safe, equitable and engaging environments for students and adults

    Status Gizi dan Perilaku Makan Ibu Selama Kehamilan Trimester Pertama

    Get PDF
    Background: Nutritional problems in Indonesia are one of the indirect causes of maternal and child mortality. The low nutritional status of mothers before pregnancy and during the first trimester of pregnancy results in babies with low birth weight, stunting and prematurity, pregnancy in the first trimester is the most vulnerable period, where the process of forming very important organs such as the central nerve, heart and hearing is enhanced in the next trimester.Methods: This research uses descriptive quantitative design. Respondents of the study were 50 pregnant women in the first trimester in the Salatiga Primary Health Care. Nutritional status was determined by weight gain of respondents during pregnancy, while eating behavior was measured using the SQ-FFQ Form. The 2x24 hour food recall was used to determine the level of nutritional intake of respondents.Result: The results showed that the respondents experienced a deficit of TKP, TKE, and TKK and TKL excess, while the abnormal weight gain was 44%, and KEK was 20%.Conclusion : Respondents experienced nutritional problems because their daily food intakes were less than their needs 

    FAMILY CENTERED CARE PADA BAYI BARU LAHIR YANG DIRAWAT DI RUANG NEONATAL INTENSIVE CARE UNIT RSUD Dr.M.HAULUSSY AMBON

    Get PDF
    Abstrak Bayi dengan kondisi fisiologis yang tidak stabil adalah bayi dengan risiko tinggi yang harus dirawat di Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Hal ini menyebabkan orang tua tidak dapat merawat bayi mereka secara langsung. Peran perawat sebagai pemberi layanan kesehatan dapat melibatkan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara mengaplikasikan Family Centered Care (FCC). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan FCC pada bayi baru lahir yang dirawat di ruang Neonatal Intensife Care Unit RSUD Dr. M. Haulussy Ambon. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Partisipan dalam penelitian ini adalah delapan orang perawat dan bidan, yang ditentukan dengan metode purposive sampling dengan kriteria memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun di ruang NICU. Validasi data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dari orang tua bayi. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara mendalam, kemudian data diolah dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mendapatkan empat tema yaitu: Pengetahuan tentang FCC, Penerapan FCC, Manfaat penerapan FCC dan Kendala dalam penerapan FCC. Kesimpulan: FCC sudah diterapkan pada perawatan bayi baru lahir di ruang NICU RSUD Dr M Haulussy Ambon. Penerapan FCC yang dilakukan adalah memandang keluarga sebagai mitra dan kehormatan, berbagi informasi, partisipasi, dan kolaborasi. Penerapan FCC memiliki manfaat yaitu meningkatkan kontak batin antara ibu dan bayi, keluarga dapat merawat bayi dan mempercepat proses penyembuhan pada bayi. Adapun kendala dalam penerapan FCC yaitu kurangnya tenaga kesehatan, peraturan ruangan bahwa keluarga hanya masuk pada jam kunjungan dan kesibukan dalam pemberian perawatan.Kata kunci : Bayi Baru Lahir, Family centered care. Abstract A Baby with an unstable physiological condition is a baby with high risk that must be treated in the Neonatal Intensive Care Unit (NICU). This cause parents are not able to take care of their baby directly. The role of nurse as health care provider in taking care of a sick family member can apply Family Centered Care (FCC) to get an easier help. This study aim to describe the application of FCC on neonatal who are treated in Neonatal Intensive Care Unit Dr. M. Haulussy Hospital, Ambon. The method used is a qualitative method. The participants in this study were eight nurses and midwives, who were determined by purposive sampling method and having a minimum of 2 years work experience in the NICU room. The validation of the data in this study used triangulation of sources from the parents of a baby. The data was obtained through an interview, and got processed using data reduction, data presentation and conclusions. The results of the study obtained four themes, which: knowledge of FCC, application of FCC, benefits for FCC and constraints in the implementation of FCC. Conclusion: FCC  has been applied to the newborns treated in the NICU room of Dr M Haulussy Hospital in Moluccas. The application of the FCC is to look at families as partners and honors, sharing information, participation and collaboration. The application of FCC has benefits of increasing inner contact between mother and baby, families can care for babies and accelerate the healing process in infants, besides that there are obstacles in the implementation of FCC namely the lack of health workers, space regulations that only enter the family during visiting hours and busyness in providing care.Keywords: Newborn Baby, Family centered care.

    Prevalensi Anak Stunting di Kota Salatiga Tahun 2020

    Get PDF
    Background: Stunting cases occur in several countries, especially poor and developing countries. Stunting is a growth disorder in children due to poor nutrition. Malnutrition occurs during the First 1000 Days of Life (HPK). The child's growth is disrupted so that the child will look short, and cognitive and motor development is hampered. The purpose of this research is to find out the prevalence of stunting children in Salatiga City.Methods: Cross-sectional descriptive method is used to describe the description of the phenomenon of stunting exposure by observing the population that occurs in Salatiga City in 2020. Data collection was obtained by measuring height and then the data was adjusted to PB / U or TB / U - 3 SD sd <- 2 SD (stunted) dan <-3 SD (severely stunted). The research data were then analyzed descriptively using Microsoft Excel and displayed in the form of tables and narratives. Data collection in this study was carried out in March-June 2021 in four sub-districts located in Salatiga City.Result: The results showed that the prevalence of stunting in Salatiga City in 2020 in children aged 0-60 months was 6,85%, the incidence of stunting was more common in males by 3,65%.Conclusion: The conclusion from this study, it is known that the prevalence of stunting in Salatiga City in 2020 reached 6.85%. The highest cases occurred in the male sex with a percentage of 3.65%. In terms of age, the highest incidence of stunting occurred in children aged over 25-60 months.

    PENAMBAHAN REMPAH-REMPAH (CENGKEH DAN KAYU MANIS) DALAM PEMBUATAN YOGHURT SANTAN KELAPA (NIYOGHURT)

    Get PDF
    RingkasanYoghurt merupakan produk olahan susu yang dihasilkan dari proses fermentasi dengan menggunakan bakteri asam laktat (BAL). Yoghurt umumnya dibuat dari susu sapi segar, selain susu sapi yoghurt juga dapat dibuat dari susu kambing, susu kerbau, dan susu lainnya. Yoghurt dapat dikonsumsi oleh orang yang tidak dapat mengkonsumsi susu murni seperti penderita laktose intolerance (orang yang tidak dapat mencerna laktosa).Penggunaan susu sapi sebagai bahan baku dalam pembuatan yoghurt menimbulkan permasalahan seperti mahalnya harga susu sapi segar.Selain itu susu sapi yang umumnya digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan yoghurt sangat sulit untuk didapatkan di beberapa provinsi di Indonesia khususnya di daerah Aceh sehingga menyebabkan industri yoghurt tidak berkembang. Ketersediaan susu sapi yang sedikit dikarenakan Indonesia bukanlah negara penghasil susu seperti negara-negara di Eropa dan Timur Tengah (Surayah dan Sugiarto, 2005). Hal inilah yang menjadi dasar untuk mencari alternatif lain dalam pembuatan yoghurtDi dunia perdagangan internasional, Indonesia menempati urutan ketiga setelah Filipina dan India sebagai negara produsen kelapa (Asian and Pacific Coconut Community, 1989). Menurut sumber dari BPS pada tahun 2014 luas perkebunan tanaman kelapa di Indonesia adalah 3,787,300 Ha. Di Indonesia, Aceh merupakan daerah penghasil kelapa dengan luas lahan pada tahun 2015 sebesar 106,453 Ha(BPS Aceh,2015). Namun sayangnya, pemanfaatan kelapa di Indonesia masih sangat kurang. Oleh karena itu, perlu adanya pengolahan lebih lanjut untuk meningkatkan pemamfaatan buah kelapa. Pembuatan yoghurt dengan menggunakan santan kelapa sebagai bahan bakunya diharapkan dapat mengatasi kedua permasalahan tersebut. Santan kelapa dipilih dalam pembuatan yoghurt karena santan kelapa memiliki warna dan kekentalan yang mirip dengan susu sapi full cream. Hasil penelitan Akoma dkk(2000) menunjukkan bahwa nilai dan penerimaan dari berbahan baku susu sapi tidak jauh berbeda yoghurt dengan yoghurt berbahan baku santan. Nutrisi yang terkandung dalam santan kelapa juga sesuai bagi pertumbuhan dan perkembangan bakteri asam laktat. Santan kelapa mengandung air 52%, lemak 25%, protein 5%, dan karbohidrat 18% (Grimwood,1979)sedangkan susu sapi memiliki kandungan air 88%, lemak 4%, protein 3%, karbohidrat 5%(Tamime & Robinson, 2000). Pada penelitian ini, dua jenis rempah (cengkeh dan kayu manis) akan ditambahkan dalam pembuatan niyoghurt untuk mengembangkan produk niyoghurt yang telah dihasilkan pada penelitian sebelumnya. Kedua rempah ini dipilih karena memiliki aroma yang kuat sehingga diharapkan dapat menambah aroma dan citarasa niyoghurt. Penambahan rempah tersebut diharapkan dapat memperkaya cita rasa yang spesifik. Selain itu,niyoghurt yang dihasilkan diharapkan dapat meningkatkan khasiat niyoghurt sebagai bahan pangan fungsional.Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang terdiri atas dua faktor. Faktor pertama adalah jenis rempah (R) yang terdiri atas 2 taraf yaitu ekstrak cengkeh (R1) dan ekstrak kayu manis (R2). Faktor kedua adalah konsentrasi rempah (K) yang terdiri atas 3 taraf yaitu 5% (K1), 6% (K2), 7% (K3). Kombinasi perlakuan adalah 2 x 3 = 6. Setiap perlakuan dilakukan ulangan sebanyak 3 kali maka diperoleh 6 x 3 = 18 satuan percobaan.Dari hasil yang penelitian yang dilakukan pada analisis TCC niyoghurt dengan tambahan rempah-rempah yaitu berkisar antara 6-9 log CFU/ml dengan diperoleh rata-rata 7.6 log CFU/ml. Analisis sidik ragam menunjukkan bahwa jenis rempah (R), konsentrasi rempah (K), dan interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap nilai TCC niyoghurt sehingga uji BNT tidak dilanjutkan.Pada hasil penelitan ini, pH niyoghurt yang didapati berkisar antara 4.3 sampai dengan 4.5 dengan rata-rata 4.4. Analisis sidik ragam menunjukkan bahwa jenis rempah-rempah memberikan pengaruh yang tidak nyata (P0.05), akan tetapi interaksi keduanya memberikan pengaruh yang sangat nyata (P?0.01).Pada Hasil uji organoleptik (hedonik), didapatkan hasilnya bahwa interaksi antara konsentrasi rempah-rempah dan jenis rempah-rempah berpengaruh sangat nyata (P?0.01) terhadap nilai organoleptik (Warna, aroma, rasa, tekstur, dan penampakan) niyoghurt

    Les TICE au service de l'apprentissage d'une langue vivante étrangère en cycle 3, pourquoi et comment ? L'exemple de la webquest

    Get PDF
    Utiliser des webquests pour s'inscrire dans la démarche actionnelle préconisée par les programmes pour l'apprentissage d'une langue vivante étrangère par des élèves de cycle 3 est-il vraiment réalisable ? Pour répondre à cette question, plusieurs étapes seront nécessaires. Tout d'abord, dans une première partie, il paraît important d'expliciter ce que sont les TIC afin de bien comprendre de quoi il s'agit, mais également les TICE (puisque la webquest en fait partie), afin d'en saisir les origines et la nuance. Ensuite, nous mettrons en relation ces deux notions avec les programmes, puisque ce sont eux qui déterminent les enseignements dispensés à l'école, et qu'il est donc nécessaire de faire un lien entre la technologie et les techniques d'apprentissage. Nous découvrirons alors le rôle des TICE dans la pédagogie des langues vivantes, leur utilisation et leur utilité au cycle 3. Dans une deuxième partie, nous pourrons étudier la webquest en proposant une définition et en expliquant ses origines, avec son fondateur, ses principes, son utilité, son fonctionnement, etc. Cette dernière partie sera donc consacrée à la mise en place d'une webquest au cycle 3, à l'observation des points forts, des atouts et des limites, dans le but de proposer une remédiation possible afin d'en améliorer l'efficacité

    Talk It Up: Advocating for Service-Learning

    Get PDF
    Making powerful allies for service-learning is one of the founding purposes of the National Service-Learning Partnership. This month\u27s Talk It Up is the sixth in a year-long series to help Partnership members advocate effectively for service-learning. In earlier issues, a varied group of service-learning supporters shared their perspectives and advice. We hope the series will sup­ port an exchange of knowledge and provide a 360-dcgree review of the many issues at stake in promoting service-learning

    ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PENDAPATAN ASLI DAERAH PERIODE OPINI NON WTP DAN PERIODE OPINI WTP (STUDI PADA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI ACEH TAHUN 2013-2014)

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis perbedaan kinerja keuangan pendapatan asli daerah periode opini non WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dan periode opini WTP pada kabupaten/kota di Provinsi Aceh tahun 2013-2014. Populasi penelitian ini adalah 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh. Dengan menggunakan teknik purposive sampling pada daerah yang mengalami peningkatan opini audit dari non WTP pada tahun 2013 menjadi WTP pada tahun 2014, sample penelitian ini adalah 10 kabupaten/kota di Provinsi Aceh. Data yang digunakan adalah laporan realisasi anggaran kabupaten/kota di Provinsi Aceh untuk tahun 2013 dan 2014. Teknik analisis data menggunakan analisis uji beda sampel berpasangan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan, kinerja keuangan pendapatan asli daerah periode opini non WTP tidak berbeda denganperiode opini WTP pada kabupaten/kota di Provinsi Aceh tahun 2013-2014. Dalam aspek derajat desentralisasi fiskal dan rasio kemandirian keuangan daerah, kinerja keuangan pendapatan asli daerah periode opini non WTP berbeda dengan periode opini WTP pada kabupaten/kota di Provinsi Aceh. Sementara, dalam aspek rasio efektivitas dan pertumbuhan pendapatan asli daerah, kinerja keuangan pendapatan asli daerah pada kabupaten/kota di Provinsi Aceh tidak berbeda pada dua periode tersebut.Kata Kunci: Kinerja Keuangan, PAD, Opini Audit, Derajat Desentralisasi Fiskal, Rasio Efektivitas PAD, Rasio Pertumbuhan PAD, dan Rasio Kemandirian Keuangan Daerah

    Memory? No way!

    Get PDF
    El aprendizaje de una lengua y el uso de la misma implican lamemorización de gran cantidad de vocabulario. Sin embargo, este es un aspectoque se ha dejado de lado en el aula de clase, y los estudiantes deben enfrentarsesolos a las dificultades que conlleva el aprendizaje del vocabulario, sin laorientación del profesor. El propósito de este artículo es hacer conscientes a losprofesores de lenguas extranjeras del papel que deben cumplir como guías paraque sus estudiantes desarrollen estrategias que les permitan mejorar su memoriaa largo plazo, teniendo en cuenta que es este tipo de memoria el que se necesitaentrenar y mejorar para lograr ser mejor aprendiz y usuario de la lengua
    corecore