57 research outputs found
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETRAMPILAN GENERIK SAINS MAHASISWA CALON GURU PADA MATERITERMODINAMIKA
Mutu pendidikan sains di Indonesia masih rendah, ini dapat diduga karena
rendahnya kualitas pembelajaran fisika dan kurangnya pembekalan ketrampilan
generik yang diperlukan dalam belajar fisika bagi para calon guru. Salah satu
upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran fisika di LPTK adalah dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan mengujicobakan model pembelajaran berbasis web pada
materi termodinamika untuk meningkatkan penguasaan konsep dan ketrampilan
generik sains mahasiswa calon guru, Metode penelitian yang digunakan adalah
eksperimen kuasi dengan subjek penelitian mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika
pada salah satu LPTK yang mengikuti kuliah Fisika Dasar I. Data penelitian
diperoleh melalui tes penguasaan konsep yang terintegrasi dengan ketrampilan
generik sains dan angket tanggapan dosen dan mahasiswa terhadap model
pembelajaran berbasis web. Pengolahan data tes dilakukan dengan menghitung
skor normalized gain danuji perbedaan dua rerata. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: (1) Karakteristik materi dalam model pembelajaran berbasis web terdiri
dari jenis konsep konkrit, konsep abstrak, konsep berdasarkan prinsip, konsep
yang melibatkan penggambaran simbol, konsep yang menyatakan proses, konsep
yang menyatakan sifat, dan konsep yang menunjukkan atribut ukuran. (2) Model
pembelajaran berbasis web dapat meningkatkan penguasaan konsep dan
ketrampilan generik sains. (3) Ada empat indikator ketrampilan generik sains
yang dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran berbasis web, yaitu:
pengamatan tak langsung, kerangka logika taat azas, inferensi logika dan
pemodelan matematika. (4) Dosen dan mahasiswa memberikan tanggapan yang
baik terhadap model pembelajaran berbasis web
Pengaruh Model Problem Based Learning terhadap Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Palu
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based learning terhadap pemahaman konsep fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Palu. Jenis penelitian yang digunakan yaitu eksperimen kuasi dengan desain “the non equivalent pretest-posstest group design”. Sampel dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII C sebagai kelas kontrol. Intrumen yang digunakan berupa tes  pemahaman konsep fisika dalam bentuk  esai. Berdasarkan hasil pengolahan data, untuk kelas eksperimen diperoleh rerata skor tes akhir adalah 20,50 dengan standar deviasi sebesar 11,28.Untuk kelas kontrol diperoleh rerata skor tes akhir 17,97 dengan standar deviasi sebesar 8,53.Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilaithitung = 3,33 dan ttabel(0.975)(58) =2,00. Ini berarti bahwa nilai thitungberada diluar daerah penerimaan H0. Hasil ini  terdapat pengaruh  pemahaman konsep fisika antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat pengaruh model problem based learning terhadap pemahaman konsep fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Palu
Analisis Kesulitan Siswa SMA Negeri 5 Palu dalam Menyelesaikan Soal-soal Fisika Berbentuk Grafik Menggunakan Tes Diagnostik pada Materi Gerak Lurus
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal berbentuk grafik pada materi gerak lurus. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 5 Palu. Subyek penelitian berjumlah 21 orang siswa yang dipilih berdasarkan pertimbangan kelas tersebut telah mempelajari materi gerak lurus. Metode pengambilan data dengan tes diagnostik dan didukung oleh wawancara. Tes diagnostik terdiri atas 8 butir soal, wawancara untuk 6 orang responden terpilih berdasarkan kategori tinggi, sedang, dan rendah. Analisis dilakukan dengan menggunakan deskripstif persentase. Hasilnya menunjukan bahwa rata-rata kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal berbentuk grafik tergolong sedang. Berdasarkan pencapaian KKM siswa mengalami kesulitan untuk beberapa indikatornya yaitu indikator paham GLB dan GLBB, menentukan kecepatan, menentukan kelajuan, dan menentukan percepatan. Sementara untuk indikator menentukan jarak tempuh dan posisi siswa tidak mengalami kesulitan. Untuk indikator paham GLB dan GLBB memiliki presentase sebesar 55.95%, indikator menentukan kecepatan berdasarkan grafik sebesar 49.99%, indikator menentukan kelajuan berdasarkan grafik sebesar 49.99%, dan indikator menentukan percepatan berdasarkan grafik sebesar 38.09%. Kesulitan ini dikarenakan siswa belum mampu menginterpretasi grafik, mengekstrapolasi grafik, dan juga mentransformasi grafik. Kemampuan interpretasi grafik memiliki persentase sebesar 55.29 %, kemampuan ekstrapolasi 60.41%, dan kemampuan transformasi 44.04%. Selain itu siswa juga kesulitan dalam hal memahami konsep
Pengaruh Pembelajaran Fisika dengan Media Permainan Gasing dan Permainan Perahu terhadap Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 2 Sigi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pembelajaran fisika dengan media permainan gasing dan permainan perahu terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 2 Sigi. Untuk melihat keberhasilan dari penelitian ini, diadakan pretest untuk mengetahui kemampuan siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada materi tekanan zat dalam kehidupan sehari-hari. Setelah itu pada kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan media permainan gasing dan permainan perahu dan kelas kontrol tidak menggunakan media permainan. Setelah pembelajaran selesai, kedua kelas kembali diberikan posttest untuk menguji hasilnya. Bedasarkan hasil dari kedua kelas, diperoleh nilai rata-rata dari kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut adalah 9,93 dan 11,06 untuk pretest, sedangkan untuk posttest rata-ratanya adalah 22,5 dan 19,10. Dari hasil analisa data posttest yang ada diperoleh nilai ttabel sedangkan nilai thitung 2,09. Hal ini menunjukan bahwa nilai thitung berada diluar daerah penerimaan H0, dengan demikian H0 diterima dan H1 ditolak dengan kata lain hasil belajar kelompok siswa yang mendapatkan perlakuan dengan media permainan gasing dan permainan perahu terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sigi pada taraf nyata berbeda secara signifikan dengan kelompok siswa yang tidak menggunakan permainan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran fisika dengan media permainan gasing dan permainan perahu terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 2 Sig
Pengaruh Model Pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) Berbantuan Alat Praktikum Sederhana Terhadap Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Palu
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pengaruh model pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) berbantuan alat praktikum sederhana terhadap pemahaman konsep fisika siswa kelas X SMA Negeri 7 Palu. Jenis penelitian ini merupakan eksperimen kuasi dengan desain the non-equivalent pretest-posttest design. Populasi penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 7 Palu. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan sampel penelitian adalah kelas X MIA 2 sebagai kelompok eksperimen dan kelas X MIA 4 sebagai kelompok kontrol. Instrumen pemahaman konsep fisika berupa tes esai yang telah divalidasi melalui validitas konstruksi. Berdasarkan tes pemahaman konsep fisika pada materi hukum Newton yang diperoleh, menunjukan bahwa nilai rata – rata untuk kelas eksperimen yaitu 72,27 dengan simpangan baku sebesar 10,27 dan nilai rata – rata pemahaman konsep siswa untuk kelas kontrol yaitu 69,70 dengan simpangan baku sebesar 9,57. Hasil uji t dua pihak dengan dk = 64 dan taraf signifikansi a = 0,05 diperoleh nilai thitung = 3,17 dan nilai ini lebih besar dari ttabel= 1,99. Hal ini berarti, nilai thitung berada di luar daerah penerimaan H0. Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima, dan dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) berbantuan alat praktikum sederhana terhadap pemahaman konsep fisika siswa kelas X SMA Negeri 7 Palu
Pengaruh Metode Resitasi dalam Model Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Kalor dan Perpindahannya
The purpose of this study was to determine whether there is an effect of the recitation method in the cooperative learning model to improve the learning outcomes of heat and its transfer. This type of research was quasi-experimental. The sampling technique was purposive sampling. The samples of this research were students of class VII A and VII B of SMP Negeri 3 Bulagi. Class VII A is the experimental group and class VIIB is the control group. The learning outcome test instrument was a multiple-choice test. Based on the results of data processing, the N-gain value in the experimental group was obtained at 45.97%, which was in the medium category. Then for the control group, the N-gain value was obtained at 33.43%, which was also in the medium category. These results indicate that the learning outcomes of physics in the experimental group are higher than those in the control group. The results of statistical calculations from the average difference test using t-test (two-tailed) obtained tcount > ttable (tcount = 4.22 and ttable = 2.02) at a significance level of 5% and dk = 45, thus H0 is rejected and H1 is accepted. So, it can be concluded that there is an effect of the recitation method in the cooperative learning model to improve the learning outcomes of heat and its transfer
Identifikasi Model Mental Siswa Pada Materi Perpindahan Kalor di SMA Negeri 5 Palu
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan model mental yang digunakan siswa dalam menjelaskan konsep perpindahan kalor di SMAN 5 Palu. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMAN 5 Palu. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 dan XI IPA 3 sebanyak 54 orang yang diberikan tes diagnostik 2 tingkat (two tier). Tingkat I untuk mengetahui pemahaman siswa, tingkat II untuk mengidentifikasi model mental. Responden dipilih sebanyak 9 orang yang diperoleh berdasarkan hasil tes diagnostik tingkat I untuk diwawancarai lebih mendalam guna mempertegas jawaban siswa pada tes diagnostik 2 tingkat. Penelitian ini menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kemampuan dengan kategori tinggi kecendrungan menggunakan model konveksi berbasis difusi, model konveksi berbasis difusi (beratap panas I), model konveksi berbasis difusi (beratap panas II), model konveksi arus bersepeda, model konveksi arus bersepeda (perbedaan massa jenis), model konveksi arus bersepeda (suhu didistribusikan merata), dan model konveksi fluida bergerak. Siswa yang memiliki kemampuan dengan kategori sedang kecendrungan menggunakan model konveksi fluida bergerak, model konveksi arus bersepeda, model konveksi arus bersepeda (perbedaan massa jenis), konveksi arus bersepeda (tahapan meluasnya konveksi), model konveksi fluida bergerak, dan model lain. Sedangkan siswa yang memiliki kemampuan dengan kategori rendah kecendrungan menggunakan model konveksi arus bersepeda (perbedaan massa jenis), model konveksi fluida bergerak, dan model lain. Â Kata Kunci : Model Mental; Perpindahan Kalo
Learning model and learning motivation on basketball learning outcomes
This experimental study aims to examine and prove the effectiveness of the Problem-Based Learning (PBL) model on learning outcomes, the effect of the interaction between learning models and learning motivation on learning outcomes, and the influence of learning motivation on learning outcomes. The research population is students of class X MIPA SMA Negeri 1 Sukawati for the academic year 2021-2022. The sampling technique was done by simple random sampling. Methods of data collection using test results of learning and learning motivation questionnaire. The research was divided into three activities, namely pretest, treatment, and post-test. The conclusions in this study are (1) Students who follow the PBL model get an increase in the average score of higher learning outcomes compared to students who follow the conventional learning model. (2) Higher student basketball learning outcomes are obtained by students who learn to use the PBL model, this occurs due to the advantages of the PBL model in improving student learning outcomes. (3) Basketball learning with the PBL model is proven to be better than the conventional learning model because of the compatibility between the characteristics of basketball learning and the PBL model. (4) The interaction between the learning model and learning motivation affects basketball learning outcome
- …