768 research outputs found

    Menanamkan Pendidikan Menabung Sejak Dini Dengan Teori Aspek Kognitif Taksnomoni Bloom

    Get PDF
    Wasteful nature is experienced by many children today. Whereas Islam provides lessons so that humans avoid wasteful nature. Parents who are busy working make their children's education less focused. parents will be more likely to provide facilities to children so that parents are calmer at work. In fact, in this way, children do not feel empathy for their parents who have worked hard to find money for their children. It is this trait that fosters extravagant behavior so that there are many phenomena of children spending their parents' money. Frugality and saving are characters that are contrary to wasteful nature, with saving being a means of changing the economic system that exists in the family, even the economy in society in general. In this study using a descriptive method with a qualitative approach so that researchers can be more comprehensive in examining the object of research. The conclusion of this study shows that instilling saving education from an early age can be applied by parents and educators at school. This study shows the stages of instilling saving behavior in children who have psychological problems, the result is that children can still be given education with stages that can be used from the theory of cognitive aspects of Bloom's taxonomy. The novelty of this research is that parents or educators can educate their children to save for their future. Saving will change the family economy and even change the economy of a region and country in the future.Sifat boros banyak dialami oleh anak-anak dizaman sekarang. Padahal Islam memberikan pelajaran agar manusia menghindari sifat boros. Orang tua yang sibuk bekerja membuat pendidikan anak kurang terarah. orang tua akan lebih cenderung memberikan fasilitas kepada anak sehingga orang tua tidak banyak memikirkan keadaan anak saat bekerja. Padahal dengan cara ini yang membuat anak tidak timbul rasa empati terhadap orang tuanya. Sifat inilah yang menumbuhkan perilaku boros sehingga banyak fenomena anak yang menghabiskan uang orang tua. Berhemat dan menabung adalah karakter yang bertolak belakang dengan sifat boros, dengan menabung menjadi sarana merubah ekonomi yang ada pada keluarganya menjadi lebih baik, bahkan pada perekonomian di masyarakat pada umumnya. Pendekatan kualitatif deskriptif adalah metode yang digunakan peneliti agar peneliti bisa lebih komperhensif dalam meneliti objek penelitian. Kesimpulan pada penelitian ini menunjukan bahwa menanamkan pendidikan menabung sejak dini bisa diterapkan oleh orang tua maupun pendidik disekolah. Penelitian ini menunjukan tahapa menanamkan perilaku menabung terhadap anak yang bermasalah secara psikologis, hasilnya anak tetap bisa diberikan pendidikan dengan tahapan-tahapan yang bisa digunakan dari teori aspek kognitif taksnomoni bloom. Novelty dari penelitian ini adalah agar orang tua atau pendidik bisa mendidik anak menabung untuk masa depannya. Dengan menabung akan merubah perekonomian keluarga bahkan merubah perekonomian suatu daerah dan negara dimasa yang akan datang

    The potential for liquid biopsies in the precision medical treatment of breast cancer.

    Get PDF
    Currently the clinical management of breast cancer relies on relatively few prognostic/predictive clinical markers (estrogen receptor, progesterone receptor, HER2), based on primary tumor biology. Circulating biomarkers, such as circulating tumor DNA (ctDNA) or circulating tumor cells (CTCs) may enhance our treatment options by focusing on the very cells that are the direct precursors of distant metastatic disease, and probably inherently different than the primary tumor's biology. To shift the current clinical paradigm, assessing tumor biology in real time by molecularly profiling CTCs or ctDNA may serve to discover therapeutic targets, detect minimal residual disease and predict response to treatment. This review serves to elucidate the detection, characterization, and clinical application of CTCs and ctDNA with the goal of precision treatment of breast cancer

    PEMANFAATAN REAKSI ELEKTROKIMIA AIR GAMBUT SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF

    Get PDF
    Pemanfaatan sumber energi listrik baru terbarukan masih sangat minim sekali, terlebih lagi air gambut yang banyak digunakan sebagai sumber air bagi sebagian orang di Indonesia khususnya di Kalimantan. Namun pemanfaatan air gambut sebagai sumber air bersih masih kurang optimal mengingat sifat air gambut yang berwarna kecoklatan hingga ber-pH asam membuat air gambut tidak dapat dikonsumsi sebagai air minum. Pada penelitian ini dilakukan percobaan untuk bisa memanfaatkan sifat asam dari air gambut tersebut menjadi energi listrik. Percobaan ini disebut dengan sel elektrokimia air gambut, yang cara kerjanya mirip seperti reaksi sel volta. Dengan menggunakan elektroda karbon (C), seng (Zn), dan tembaga (Cu) yang dimasukkan ke dalam suatu wadah yang berisi air gambut, kita dapat mengukur tegangan dan arus pada sel air gambut tersebut Dari hasil tegangan dan arus yang diukur menggunakan alat multimeter, kita dapat menghitung tegangan, arus, tahanan dalam sel, daya, dan energi yang dihasilkan. Selain mengukur tegangan dengan multimeter, dilakukan juga perhitungan dengan teori Nernst untuk mengetahui tegangan yang bisa dihasilkan oleh sebuah sel. Tegangan listrik yang terukur bervariasi, mulai dari yang terkecil 0,029 V pada elektroda karbon-tembaga, dan yang terbesar 1,007 V pada elektroda karbon-seng untuk pengukuran tanpa beban. Sedangkan untuk arus hubung singkat yang dihasilkan sangat kecil, mulai dari yang terkecil 0,016 mA pada elektroda karbon-tembaga, dan yang terbesar 0,242 mA pada elektroda tembaga-seng untuk sebuah sel. Untuk tahanan dalam sel nilainya bervariasi tergantung dengan pH air gambut dan elektroda yang digunakan. Tahanan dalam terkecil sebesar 1.850 Ω pada elektroda karbon-tembaga dan yang terbesar yaitu 7.168 Ω pada elektroda karbon seng. Untuk daya listrik, sebuah sel elektroda tembaga-seng menghasilkan daya sebesar 0,00797193 Watt, elektroda karbon-tembaga sebesar 0,00003535577 Watt, dan elektroda karbon-seng 0,0067266112 Watt. Sedangkan energi yang dihasilkan oleh 4 buah sel elektrokimia adalah sebesar 0,22321404 Wh untuk elektroda tembaga-seng dan 0,143478617 Wh untuk karbon-seng. Dari hasil penelitian dan perhitungan yang diperoleh, elektroda tembaga-seng adalah yang paling baik dalam hal tegangan, daya dan energi yang dihasilkan. Hasil ini juga menunjukkan bahwa air gambut dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi listrik baru terbarukan mengingat sumber dayanya yang cukup banyak. Namun, perlu adanya penelitian lanjutan agar hasil yang diperoleh dapat lebih optimal
    • …
    corecore