201 research outputs found

    English Proficiency of Students at Politeknik Negeri Balikpapan Based on TOEIC

    Full text link
    English language proficiency is generally measured by English competency scores such as TOEFL and TOEIC. To be able to apply the right learning patterns for students of Politeknik Negeri Balikpapan (Poltekba) for the purpose of mastering the TOEIC, an analysis of their English proficiency is needed by measuring their TOEIC scores. This analysis can be used as a reference for English lecturers in providing relevant learning materials according to the needs of the students and the industrial world. The research method used is qualitative-quantitative because it focuses on analyzing the TOEIC scores of the students. The researchers conducted analysis on the TOEIC scores as the data and explained them descriptively. The data used in this analysis are TOEIC scores from 291 students. The scores were mapped into 6 levels of English proficiency. The results of this study describe the level of English proficiency and the comparison between mastering Listening and Reading Comprehensions by the students at Politeknik Negeri Balikpapan

    STRATEGI KOTA PEKALONGAN DALAM PENGEMBANGAN WISATA KREATIF BERBASIS INDUSTRI BATIK

    Get PDF
    Perkembangan pariwisata kreatif berbasis industri batik di Kota Pekalongan dapat dikatakan maju, terutama setelah UNESCO menetapkan Kota Pekalongan sebagai salah satu kota kreatif di dunia pada tahun 2010. Oleh karena itu melalui penelitian ini, diharapkan dapat dilakukan penggalian pembelajaran dari Kota Pekalongan tentang strategi-strateg yang telah dilakukan oleh para pelaku pariwisata kreatif berbasis industry batik. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus kualitatif. Data primer yang dibutuhkan dikumpulkan melalui kegiatan observasi kegiatan pada museum batik dan kampung batik, serta wawancara terhadap pemangku kebijakan, pengelola museum dan pelaku industri batik. Sedangkan data sekunder telah dikumpulkan dari instansi-instansi yang terkait. Penelitian ini menemukan bahwa wisata kreatif berbasis batik ini sangat unik dan memiliki kedudukan yang strategis di Kota Pekalongan yang merupakan saah satu sentra industri batik di Pulau Jawa. Wisata kreatif bukan hanya diversifikasi produk yang akan memberikan nilai tambah bagi pelaku industri namun juga menjadi upaya bagi pelestarian batik dengan adanya kegaiatan aktif untuk memperkenalkan batik terutama bagi generasi muda. Selain itu penelitian ini juga menemukan bahwa pemerintah daerah, pelaku industri batik, dan pelaku wisata kreatif di Pekalongan telah melaksanakan beberapa strategi pengembangan wisata kreatif. Strategi-strategi ini bersifat fisik dan non-fisik dengan skala internasional, nasional, kota, maupun lokal yaitu di sekitar kampung batik. Diharapkan strategi-strategi ini dapat disusun dan dilaksanakan secara berlanjut dan komprehensif sehingga semakin banyak masyarakat yang memperoleh dampak positif dari upaya pengembangan wisata kreatif batik khususnya di Kota Pekalongan. Perkembangan pariwisata kreatif berbasis industri batik di Kota Pekalongan dapat dikatakan maju, terutama setelah UNESCO menetapkan Kota Pekalongan sebagai salah satu kota kreatif di dunia pada tahun 2010. Oleh karena itu melalui penelitian ini, diharapkan dapat dilakukan penggalian pembelajaran dari Kota Pekalongan tentang strategi-strateg yang telah dilakukan oleh para pelaku pariwisata kreatif berbasis industry batik. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus kualitatif. Data primer yang dibutuhkan dikumpulkan melalui kegiatan observasi kegiatan pada museum batik dan kampung batik, serta wawancara terhadap pemangku kebijakan, pengelola museum dan pelaku industri batik. Sedangkan data sekunder telah dikumpulkan dari instansi-instansi yang terkait. Penelitian ini menemukan bahwa wisata kreatif berbasis batik ini sangat unik dan memiliki kedudukan yang strategis di Kota Pekalongan yang merupakan saah satu sentra industri batik di Pulau Jawa. Wisata kreatif bukan hanya diversifikasi produk yang akan memberikan nilai tambah bagi pelaku industri namun juga menjadi upaya bagi pelestarian batik dengan adanya kegaiatan aktif untuk memperkenalkan batik terutama bagi generasi muda. Selain itu penelitian ini juga menemukan bahwa pemerintah daerah, pelaku industri batik, dan pelaku wisata kreatif di Pekalongan telah melaksanakan beberapa strategi pengembangan wisata kreatif. Strategi-strategi ini bersifat fisik dan non-fisik dengan skala internasional, nasional, kota, maupun lokal yaitu di sekitar kampung batik. Diharapkan strategi-strategi ini dapat disusun dan dilaksanakan secara berlanjut dan komprehensif sehingga semakin banyak masyarakat yang memperoleh dampak positif dari upaya pengembangan wisata kreatif batik khususnya di Kota Pekalongan.

    Tanaman Penghalang Dan Ekstrak Daun Pagoda Untuk Mengendalikan Bean Common Mosaic Virus Pada Kacang Panjang Di Lapangan

    Full text link
    Bean common mosaic virus (BCMV) merupakan salah satu virus penting penyebab penyakit mosaik pada kacang panjang. Di lapangan, virus ini ditularkan dan disebarkan oleh kutudaun secara nonpersisten dan terbawa benih sehingga pengendalian BCMV yang tepat perlu diupayakan. Penelitian bertujuan menguji keefektifan tanaman penghalang dan ekstrak daun pagoda yang diaplikasi secara tunggal atau kombinasi terhadap penekanan infeksi BCMV di lapangan. Jagung sebagai tanaman penghalang ditanam 4 minggu sebelum kacang panjang. Penyemprotan ekstrak daun pagoda pada daun dilakukan 1 hari sebelum penularan BCMV. Penularan BCMV oleh Aphis craccivora bersayap yang mengandung virus serta dilepaskan pada empat titik di lapangan. Peubah yang diamati adalah periode inkubasi, kejadian dan keparahan penyakit, serta titer BCMV. Gejala yang teramati bervariasi dari mosaik ringan sampai mosaik berat, mosaik kuning, kuning, tulang daun menjaring, serta malformasi daun dan buah. Periode inkubasi dari tanaman perlakuan relatif 1–2 hari lebih lama dibanding kontrol tanpa perlakuan. Kejadian, keparahan penyakit, dan titer BCMV dari tanaman perlakuan nyata lebih rendah dibandingkan kontrol. Di antara semua perlakuan yang diuji, aplikasi tanaman penghalang dikombinasikan dengan ekstrak daun pagoda merupakan perlakuan yang paling baik dalam menekan BCMV sebesar 68,43% di lapangan

    Persepsi Rumah Tangga terhadap Pelayanan Pdam dan Willingness To Pay (Wtp) Pengguna Air Pdam (Kasus di Desatirtonormolo Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul)

    Full text link
    Tujuan penelitian adalah menganalisis persepsi rumah tangga terhadap kualitas air PDAM digunakan rumah tangga, frekuensi layanan yang diinginkan rumah tangga terhadap pelayanan PDAM dan willingness to pay (WTP) terhadap pelayanan air PDAM yang diinginkan rumah tangga. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah survei dengan wawancara. Jumlah responden sebesar 78 rumah tangga. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi, uji crosstab dan regresi linier berganda.Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa kondisi kualitas air PDAM Kabupaten Bantul memiliki kualitas air sangat baik pada parameter rasa, sedangkan parameter lainnya bernilai cukup baik. Frekuensi layanan air PDAM Kabupaten Bantul memiliki penilaian sangat pada parameter kemudahan pemasangan air, sedangkan parameter lainnya bernilai cukup baik. Berdasarkan analisis regresi linier berganda variabel independen (pendidikan, pekerjaan, pendapatan, pengeluaran, dan jumlah anggota keluarga) dan konstanta regresi mempunyai angka signifikansi di atas 0,05 sehingga variabel tersebut sebenarnya tidak mempengaruhi willingness to pay (WTP). Terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi willingness to pay (WTP) selain faktor yang diteliti dalam penelitian ini

    Perbedaan Struktur Xilem Batang Sengon (Falcataria Moluccana) Dari Provenan Solomon Dan Wamena

    Full text link
    Sengon (Falcataria moluccana) is fast growing species mostly planted by farmers due to its high productivity. Sengon originating from Solomon Island has been known with the high productivity eventhough susceptible to gall rust attack; on the other hand, sengon originating from Wamena is known to be more tolerant to gall rust attack. There is no previous study in terms of stem xylem structures comparing sengon from those seed origins. Therefore, this study was undertaken to identify the differences in anatomical structure of sengon stem; and to compare the xylem cell based on proportions and dimensions of the stems between the two provenances. Six stem samples of tolerant Wamena provenance and six samples of susceptible Solomon provenance were used in this study. Samples were collected from progeny trial of sengon in Lumajang, Jawa Timur. The observations include the anatomical structures and vessel element, parenchyma apotracheal cell, parenchyma paratracheal cell, xylem fiber, fiber length, and fiber diameter. The result showed that there was no difference in terms of anatomical structures between sengon Wamena (tolerant) and Solomon (susceptible) stem in cross section, tangential and radial section of periderm, phloem, secondary xylem (vessel cell, xylem fiber, and parenchyma xylem) and pith. However, in one of susceptible stem sample, a black reaction zone on the secondary xylem was found. Analysis of variance showed that parenchyma paratracheal cell, apotracheal cell, number of xylem fibers, xylem fiber diameter and length were not significantly different between stem of sengon Wamena (tolerant) and Solomon (susceptible)

    Pengaruh Kunjungan Wisatawan Asing dan Investasi terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Serta Pertumbuhan Ekonomi

    Full text link
    Economic growth is an important indicator to look at the success of the economy of a country. The high investment and rapid growth of the tourism sector can trigger high employment and economic growth in an area. The purpose of this study was to determine the effect of foreign tourists and investment to economic growth through employment in the province of Bali. This research was conducted in the province of Bali. Data collected through the documents contained in the BPS Bali. The data used in this research is secondary data is data time series that began in 1995 until 2014. The analysis technique used in this research is the analysis of lane or path analysis. Based on the analysis result that foreign tourist arrivals, and investment positive and significant impact directly on employment. Visits foreign tourists, investment and employment positive and significant impact directly on economic growth, investment and foreign tourists visit also had an indirect effect on economic growth through employment in the province of Bali

    Analisis Konsumsi Pangan Rumah Tangga Petani Karet di Kecamatan Batin Xxiv Kabupaten Batanghari

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsumsi pangan rumah tangga petani karet serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan rumah tangga petani karet di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 25 November 2012 sampai dengan 25 Desember 2012. Data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Metode yang digunakan yaitu metode survey dengan wawancara secara langsung menggunakan metode recall 24 jam dan food frequency yang dilakukan dalam tiga kali perhitungan serta pengisian kuisioner yang telah dipersiapkan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa : (1) Bahan makanan pokok sumber energi yang paling sering dikonsumsi oleh responden adalah dari kelompok padi-padian yaitu beras dengan frekuensi 3 kali perhari, pangan nabati yang paling sering dikonsumsi adalah jenis kedele dalam bentuk tahu dan tempe dengan frekuensi 4-6 kali perminggu, pangan hewani yang sering dikonsumsi adalah dari jenis ikan asin/teri sebesar 50 persen responden dengan frekuensi makan 4-6 kali perminggu. Serta ikan sebesar 27,3 persen responden dengan frekuensi makan 2-3 kali permiggu. Rata-rata konsumsi energi dan protein rumah tangga petani karet di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari adalah 2.100,91 kkal/kapita/hari dan 47,53 gram/kapita/hari. (2) jumlah anggota rumah tangga dan penerimaan mempengaruhi konsumsi energi dan protein rumah tangga petani karet. Sedangkan pendidikan tidak mempengaruhi konsumsi energi dan protein rumah tangga petani karet di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari

    Bangunan Industri Pengalengan Asparagus Dengan Konsep Industri Berwawasan Lingkungan Di Kota Batu

    Full text link
    Bangunan industri pengalengan asparagus di Kota Batu adalah bangunan industri yang masih belum sesuai dengan undang-undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang perindustrian, maka dari itu perlu perancangan kembali agar bangunan tersebut dapat sesuai dengan peraturan pemerintah. Tujuan dari perancangan kembali bangunan industri pengalengan asparagus dengan konsep industri berwawasan lingkungan ini untuk menghasilkan rancangan bangunan industri yang dapat mengurangi dampak lingkungan bangunan industri. Perancangan kembali menggunakan metode deskriptif evaluatif dan metode programatik. Bangunan industri berwawasan lingkungan adalah bangunan industri yang dapat memenuhi 5 aspek. Pada konsep industri berwawasan lingkungan terdapat 3 aspek yang dapat diselesaikan secara arsitektural, yaitu aspek pencemaran industri, tata guna lahan dan lingkungan. Aspek pencemaran industri membahas tentang sistem pengolahan limbah pada bangunan industri. Aspek tata guna lahan membahas kesesuaian lokasi bangunan industri tersebut didirikan dengan peraturan pemerintah. Dan yang terakhir aspek lingkungan adalah kemampuan bangunan industri untuk merespon lingkungan di sekitarnya
    • …
    corecore