9 research outputs found

    PERBEDAAN KANDUNGAN VITAMIN C SELAI CEMPEDAK PADA PEMERAMAN TRADISIONAL DENGAN PEMERAMAN KARBID

    Get PDF
    Buah cempedak (Arthocarpus champeden) termasuk buah klimaterik yang merupakan salah satu jenis tanaman asli indonesia. Meski masih mentah buah klimaterik dapat dipanen dan matang setelah pemeraman. Pengolahan buah menjadi selai bertujuan untuk memperpanjang masa simpan, meningkatkan penganeka ragaman produk dan menambah nilai ekonomis. Mutu selai cempedak akan semakin baik jika memiliki kandungan vitamin salah satunya adalah vitamin C. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jenis pemeraman yang tepat untuk menghasilkan selai cempedak yang mengandung vitamin C. Cara kerja pemeraman dalam penelitian ini terdiri dari 3 tahapan yaitu 1. Pemeraman, 2. Pembuatan selai dan 3 uji kandungan vitamin C. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji One Way Anava dengan aplikasi SPSS statistic 21. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang nyata dengan taraf sig 0.26 (5%) pada kandungan vitamin C selai cempedak antara cempedak yang diperam secara tradisional dengan cempedak yang diperam dengan menggunakan karbit. Hal ini dikarenakan proses pematangan buah dengan menggunakan karbit akan menjadi lebih cepat jika dibanding pematangan buah secara biasa dan juga lebih cepat  mencapai stadium klimaterik

    Penerapan Metode Karyawisata dalam Menstimulasi Bercerita Anak Usia Dini di Kelompok Bermain (KB) Permata Hati

    Get PDF
    Menstimulasi bercerita pada anak usia dini merupakan salah satu kemampuan dasar dalam perkembangan bahasa. Kemampuan bahasa memegang peran penting dalam perkembangan anak, dimana anak usia 5-6 Tahun, sebagian besar anak masih belum lancar dalam mengurutkan kata dengan kalimat sederhana berdasarkan pengalamannya. Anak usia TK diharapkan sudah dapat mengutarakan pendapatnya kepada orang lain, bercerita dengan baik dan lancar, anak sudah dapat mengulang atau menirukan kembali beberapa kata bahkan dapat mengucapkan beberapa kalimat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan metode karyawisata dalam menstimulasi kemampuan bercerita pada anak usia dini dan mengetahui apa saja faktor pendukung serta faktor penghambat dalam penerapan metode karyawisata. Jenis penelitian adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitiannya adalah anak didik KB Permata Hati Tenggarong. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisa yaitu reduksi data, display data, dan verification/penarikan kesimpulan. Penerapan metode karyawisata melalui langkah-langkah sebagai berikut: a) Persiapan, yaitu menetapkan objek karyawisata, pengenalan medan sasaran, merumuskan program kegiatan, menyiapkan alat dan bahan, menetapkan tata tertib, permintaan izin dan partisipasi orangtua, persiapan pendidik di kelas; b) Pelaksanaan, menyiapkan semua peralatan dan bahan yang diperlukan, menentukan kelompok dan bimbingannya, berangkat menuju sasaran; c) Penilaian mencakup kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan, mengurutkan cerita pengalaman yang diperoleh, serta menceritakan kembali pengalaman yang diperoleh. Faktor pendukung karyawisata diantaranya adalah menjadikan sekolah lebih maju, kerjasama yang baik antara yayasan, sekolah, guru, dan orangtua peserta didik, anak mendapatkan informasi yang sebenar-benarnya faktor penghambat diantaranya faktor cuaca, persiapan fisik yang baik, waktu yang terbatas pada pelaksanaan karyawisata dan kurangnya jumlah guru dengan jumlah siswa yang ada

    Identifikasi dan Optimalisasi Permainan Outdoor dalam Pembelajaran pada Taman Kanak-Kanak di Desa Bakungan Kecamatan Loa Janan

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menentukan inventaris, frekuensi penggunaan dan bagaimana menggunakan permainan outdoor dalam pembelajaran di taman kanak-kanak di desa Bakungan, Kecamatan Loa Janan. Pembelajaran efektif anak usia dini berorientasi pada bermain. Game edukasi anak-anak adalah salah satu permainan outdoor yang berfungsi dalam mengoptimalkan berbagai jenis kemampuan anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian lapangan, wawancara dan dokumentasi. Teknik pencapaian kredibilitas yang digunakan adalah perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dan triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa permainan outdoor seperti ayunan, jungkat-jungkit, slide, bar monyet, bola dunia, mangkuk berputar dan terowongan ban. Game yang sering digunakan adalah ayunan, slide, dan mangkuk berputar dengan kondisi baik. Game yang jarang digunakan adalah jungkat-jungkit dan terowongan ban, dan yang tidak pernah digunakan adalah jaring laba-laba dan game dengan kondisi buruk. Penggunaan permainan luar dalam pembelajaran tidak optimal karena tidak menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran dan tidak didokumentasikan

    Efektifitas Pelatihan Keterampilan Membuat Pertanyaan pada Guru Di SD Negeri 1 Kuluran

    Get PDF
    Peningkatan keterampilan, pengetahuan kemandirian diperlukan bagi pendidik sebagai wujud pengembangan diri yang dapat di lakukan melalui pelatihan. Pelatihan menjadi salah satu cara efektif dalam waktu singkat yang memberikan dampak positif. Prinsip-prinsip dalam pelatihan meliputi participation, repetition, relefence, tranference dan feedback. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanakan kegiatan pelatihan membuat pertanyaan pada guru SDN 1 Kuluran dan untuk mengetahui efektifitas pelatihan terhadap keterampilan membuat pertanyaan pada guru SDN 1 Kuluran. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif semi deskriptif. Populasi dalam penelitan ini adalah seluruh guru SDN 1 Kuluran yang berjumlah 12 orang.Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji T. Pengujian menggunakan SPSS 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahap-tahap pelatihan ini diantaranya adalah introduction, connection, aplication, reflection dan extention. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian adalah persiapan, pengalokasian dan konsistensi waktu, keaktifan peserta (pemateri sebagai fasilitator), dan lingkungan yang kondusif. Nilai signifikansi yang didapatkan berdasarkan hasil pretest dan post test adalah 0.00 < 0,05 yang berarti pelatihan efektif terhadap keterampilan membuat pertanyaan guru di SD Kuluran

    PERBEDAAN KANDUNGAN VITAMIN C SELAI CEMPEDAK PADA PEMERAMAN TRADISIONAL DENGAN PEMERAMAN KARBID

    Get PDF
    Buah cempedak (Arthocarpus champeden) termasuk buah klimaterik yang merupakan salah satu jenis tanaman asli indonesia. Meski masih mentah buah klimaterik dapat dipanen dan matang setelah pemeraman. Pengolahan buah menjadi selai bertujuan untuk memperpanjang masa simpan, meningkatkan penganeka ragaman produk dan menambah nilai ekonomis. Mutu selai cempedak akan semakin baik jika memiliki kandungan vitamin salah satunya adalah vitamin C. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jenis pemeraman yang tepat untuk menghasilkan selai cempedak yang mengandung vitamin C. Cara kerja pemeraman dalam penelitian ini terdiri dari 3 tahapan yaitu 1. Pemeraman, 2. Pembuatan selai dan 3 uji kandungan vitamin C. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji One Way Anava dengan aplikasi SPSS statistic 21. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang nyata dengan taraf sig 0.26 (5%) pada kandungan vitamin C selai cempedak antara cempedak yang diperam secara tradisional dengan cempedak yang diperam dengan menggunakan karbit. Hal ini dikarenakan proses pematangan buah dengan menggunakan karbit akan menjadi lebih cepat jika dibanding pematangan buah secara biasa dan juga lebih cepat  mencapai stadium klimaterik

    Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui Media Gambar Kelompok B di KB Al-Malik Kelurahan Harapan Baru Kecamatan Loa Janan Ilir Samarinda

    Get PDF
    Media gambar dapat meningkatakan kemampuan bercerita pada anak.dengan media gambar anak mampu bercerita baik didepan kelas atau didepan temannyasehingga anak tidak malu, merasa percaya diri dan dapat mengeluarkan kata-kata dari idenya sendiri.penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bercerita pada anak-anak khususnya pada anak didik KB Al-malik.penetitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari observasi,dan refleksi dengan penerapan media gambar yang dilakukan selama 2 siklus dan masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Subyek penelitian yang digunakan adalah anak didik KB Al-malik kelompok B yang berusia 5-6 tahun. Obyek penelitiannya adalah kemampuan bercerita anak. instrumen dalam penelitian menggunakan checklist, pedoman observasi anak, dan dokumentasi. Kemudian untuk tekhnik analisis adata menggunakan penelitian kemampuan bercerita dan ketuntasan belajar. Hasil dari tindakan pembelajaran menunjukkan sebelum pembelajaran kemampuan bercerita anak berkisar 20 %, setelah tindakan awal meningkat hanya 30 % anak yang mampu bercerita setelah dilanjutkan tindakan ada peningkatan menjadi 60 % yang artinya mengalami peningkatan sebanyak 30% dari 7 anak didik.dan dilanjutkan pada siklus 2 menjadi 80 %. Dengan pelaksanaan guru menyiapkan media gambar dengan berbagai gambar binatang. Kemudian mencontohkan cara bercerita yang diikuti oleh subyek. Penilaian bercerita meliputi kemampuan bercerita, cara penggunaan artikulasi yang jelas, dan penggunaan ide dalam bercerita sehingga keluar kalimat sederhana yang dapat dimengerti oleh pendengar

    Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Madrasah terhadap Kedisiplinan Guru di MAN 2 Samarinda

    Get PDF
    Visionary leadership is a capability to make changes by having new visions and ideas, thinking ahead, carrying out stages of mutual interconnection that can influence and motivate teachers and their students. This research aims to find out the effect of leadership of Madrasah Principal Visionary to Teacher Discipline. The type of this research is quantitative research. The population in this study were all 60 teachers in MAN 2 Samarinda. The data of this research is obtained from questionnaire, observation and documentation. The data analysis technique uses product moment correlation formula, determinant coefficient (R²) and t test. The results of this study shows the results of the t-test value of 3.5090> t table 2.00172, which means that Ho is rejected and Ha is accepted. The meaning is there is a correlation between variable X and Y, product correlation 0.416. That means there is a strong correlation between visionary leadership variable and teacher discipline variable. Percentage of visionary leadership for teacher  discipline is 17.30% (strong enough), the factors that cause these results include: giving the best performance without analyzing / following new era, inability to change teachers knowledge into strategy, and treating teachers differently causing conflicting duties. The supporting and inhibiting factors in managing teacher discipline include: teacher personalitty, the headmaster teachers supervision

    Evaluasi potensi limbah sabut siwalan terfermentasi EM-4 sebagai pakan sapi pedaging secara in-vitro

    Get PDF
    INDONESIA: Produksi ternak sapi potong yang berdampak pada kebutuhan daging dalam negeri sangat ditentukan oleh pemenuhan kebutuhan pakan, namun seringkali terkendala oleh kontinuitas dan biaya pakan. Sabut siwalan memiliki kandungan nutrisi cukup baik dapat digunakan sebagai pakan alternatif. sabut siwalan terlebih dahulu difermentasi dengan menggunakan EM-4 agar semakin bagus kandungan nutrisinya. Potensi sabut siwalan sebagai pakan ternak dapat diketahui dengan mengukur kandungan nutrisinya, kecernaan dan nilai TDN secara in vitro. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sabut siwalan terfermentasi EM-4 terhadap kandungan nutrisinya (BK, BO, PK, SK dan LK), kecernaan (BK dan BO), dan nilai total kecernaan (TDN) pada sapi secara in vitro. Penelitian ini bersifat eksperimental kuantitatif menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan dibedakan menurut kadar penggunaan EM-4 sebagai fermentor pada sabut siwalan sebanyak 0% (P0); 0,1% (P1); 0,5% (P2); 1% (P3); dan 5% (P4). Parameter yang diamati meliputi kandungan nutrisi antara lain bahan kering (BK), bahan organik (BO), protein kasar (PK), serat kasar (SK) dan lemak kasar (LK) dengan petunjuk AOAC (1980), kecernaan (BK dan BO) dan nilai TDN sabut siwalan sesuai dengan metode yang digunakan oleh Tilley dan Terry (1963). Untuk mengetahui adanya pengaruh, data hasil perhitungan analisis proksimat, kecernaan dan nilai TDN dianalisis statistika menggunakan One Way Anova, apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan limbah sabut siwalan berpengaruh nyata (P < 0,05) terhadap kandungan nutrisi (BK, BO, PK, SK, dan LK), Kecernaan (BK dan BO) dan nilai TDN. Rerata penggunaan EM-4 dalam sabut siwalan sebesar 1% sudah dapat memperbaiki kandungan nutrisi (BK, BO, PK, SK dan LK), dapat meningkatkan kecernaan (BK dan BO) dan juga dapat meningkatkan nilai TDN sabut siwalan. ENGLISH: Production of beef cattle that have an impact on the domestic meat demand is largely determined by meeting the needs of feed, but are often constrained by continuity and the cost of feed. Fiber of Borassus flabellifer L. has a fairly good nutrition can be used as an alternative feed. coco palm is fermented in advance by using the EM-4 so that the better nutritional content. The potential fiber of Borassus flabellifer L as cattle feed can be determined by measuring the nutritional content, digestibility and TDN values in vitro. This study aims to determine the effect of fermented fiber of Borassus flabellifer L EM-4 on the nutritional content (BK, BO, PK, SK and LK), digestibility (BK and BO), and the total value of digestibility (TDN) in cattle in vitro. This is experimental quantitative research using Completely Randomized Design (CRD) with 5 treatments and 3 replications. Treatment levels are distinguished by the use of EM-4 as a fermenter fiber of Borassus flabellifer L. as much as 0% (P0), 0.1% (P1), 0.5% (P2), 1% (P3), and 5% (P4). Parameters observed include nutrition, among others, dry matter (DM), organic matter (BO), crude protein (PK), crude fiber (SK) and crude fat (LK) with instructions AOAC (1980), digestibility (BK and BO) TDN value Fiber of Borassus flabellifer L. in accordance with the methods used by Tilley and Terry (1963). To determine the influence, proximate analysis data calculation results, digestibility and TDN values were analyzed using One Way Anova statistics, if there are any real influence continued with the Smallest Real Difference test (LSD) 5%. The results showed that the use fiber of Borassus flabellifer L. waste significant effect (P <0.05) on the nutrient content (BK, BO, PK, SK, and LK), digestibility (BK and BO) and the value of TDN. Average use of EM-4 in a 1% fiber of Borassus flabellifer L.is to improve the nutrient content (BK, BO, PK, SK and LK), can increase the digestibility (BK and BO) and can also increase the value of TDN fiber of Borassus flabellifer L.

    Efektivitas Model Pembelajaran Role Model dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Kelas IV di SD IT Insan Karim Samarinda SeberangSEBERANG

    No full text
    This research begins with the results of an initial survey of researchers who observed during the teaching and learning process, the lecture method is still dominantly used by teachers, this method especially in Indonesian language lessons can make students in the learning process become less active and less optimal in student understanding. This can be seen from the results of learning and student test scores that are still below the Minimum Completion Criteria and sometimes students always ask the teacher for drama so that the lesson is more understanding. The purpose of the study was to determine the effectiveness of role playing models in improving student learning outcomes in Indonesian language lessons in class IV SDIT Insan Karim Samarinda Seberang. This research is a quantitative descriptive research with one group pretest posttest design research, data analysis using Wilcoxon test. The results obtained from this study are the mean pre-test of 81.8 (there are 3 out of 10 children who have not been completed), the mean post-test of 94.4 (all completed). Hypothesis test results have a significant value of 0.018 &lt;0.05. Findings in the field that role playing learning models make students able to understand and remember the material being taught. Students deliver sentences that are easily understood by their friends, then students become active while the question and answer process takes place. The obstacle is that some groups that have not yet performed their drama, are not focused on watching the appearance of their friends who are performing
    corecore