Traditional Moral Values of the Oromo of Ethiopia: A Philosophical Appraisal of Gada System (Synopsis of a PhD Dissertation)

This is a report of my PhD dissertation titled “Traditional Moral Values of the Oromo of Ethiopia: A Philosophical Appraisal of Gada System”. The dissertation ventures to accomplish three missions – one is the mission of bringing the traditional moral values of the Oromo people to light, the other is to critically evaluate the content of these values and the third is to demonstrate the applicability of philosophical inquiry to the concrete life and relations of human beings.The entire text of the dissertation is composed of six chapters. At the end of each chapter there are critical analyses, conclusions, references and notes. Finally at the end of the whole body of the dissertation there is bibliography and appendix. The appendix contains the pictures of some of the elderly informants who orally shared their knowledge of the traditional moral values of the Oromo society. The first chapter attempts to lay out the problems that instigated the research, the general problems that the dissertation addresses, the methods that the researcher employs, and a conceptual and theoretical groundwork for the subsequent chapters

Evaluation and redesign of osteosynthesis plate, prodused in Indonesia

Indonesia is a disaster-prone country with many traffic accidents.. As a result, many people suffer from broken bones and need orthopaedic surgery, including osteosynthesis plates to fix them. The high demand for osteosynthesis plates cannot be fulfilled by import only, because of their high price, import-limitations and distribution-problems. The solution for these problems is clear: manufacturing osteosynthesis plates locally. Several Indonesian “back yard” manufacturers produce these plates, but they are hardly used because their quality is not known and has not been scientifically evaluated. In this study we have evaluated the quality of osteosynthesis plates produced in Indonesia based on biological, biomechanical, and metallurgical phenomena, which revealed that the surface quality of the Indonesian plates is good. However, Indonesian plates were found to be less strong as the standard European plates and showed higher susceptibility to corrosion due to the use of inferior material.. We proposed and studied ways to improve the performance of the Indonesian plates: Better quality control will ensure the use of the proper, corrosion-resistant material and a reproducible geometry, thus consistent strength. Strength can be further increased by creating the final shape by cold work and by applying Surface Mechanical Attrition Treatment (SMAT). A simple machine was designed to apply SMAT. Test results showed that the newly designed Indonesian plates were much stronger, even as strong as the standard plate. This study therefore showed that it is possible to manufacture an osteosynthesis plate in Indonesia with simple means, possessing a quality that is comparable to the standard plate.

Cultural Transformation on Decision-Making for Indonesia’s 35,000 MW Electricity Mega Project: A Systems Thinking’s Perspective

Abstract. The study aims to analyze the existing system situation of the project, to compare it with the ideal system situation, and to propose the intervention to close the gap between the two system situations. The analysis method used to map the situations is the causal loop diagram. The study combines primary data using interviews and secondary data analyses on literature, government regulations, reports, and related sources. The findings of the study suggest that an obstacle of the project completion which should be considered seriously is the legal uncertainty. Root causes of this problem are the ambiguity of decision makers' roles, bounded-awareness occurrence, and the influence of the hidden traps on decision-making. Therefore solutions are proposed to solve the situation and transform it into the ideal system situation: decision makers roles are clarified, every sector or stakeholder is able to see, seek, use, and share integrated information properly, and every efficient decision made is implemented appropriately into actions.Keywords: decision-making, bounded awareness, hidden traps, integrated system, legal uncertainly, mega-projectAbstrak. Studi ini bertujuan untuk melakukan analisis situasi sistem proyek saat ini, membandingkannya dengan situasi sistem yang ideal, dan untuk mengusulkan intervensi untuk menutup kesenjangan antara dua situasi tersebut. Metode analisis yang digunakan untuk memetakan situasi adalah diagram sebab-akibat. Studi ini menggunakan kombinasi data primer mengunakan interview dan data sekunder dari literature, peraturan pemerintah, laporan dan sumber terkait. Hasil studi ini menyarankan mengenai suatu kendala penyelesaian proyek yang harus dipertimbangkan secara serious yaitu ketidakpastian hukum. Akar penyebabnya adalah ambiguitas peran pengambil keputusan, terjadinya keterbatasan kesadaran, dan pengaruh perangkap tersembunyi pada pengambilan keputusan. Oleh karena solusi-solusi diusulkan untuk mengatasi situasi dan mengubahnya menjadi situasi sistem yang ideal yaitu: peran pengambil keputusan yang diklarifikasi, setiap sektor atau pemangku kepentingan mampu melihat, mencari, menggunakan, dan berbagi informasi terintegrasi dengan benar, dan setiap keputusan yang efisien diimplementasikan dengan tepat ke dalam tindakan.Kata kunci: pengambilan keputusan, keterbatasan kesadaran, perangkap tersembunyi, sistem terintegrasi, ketidakpastian hukum, mega-proyek

STUDI JENIS-JENIS IKAN LAUT DI TEMPAT PELELANGAN IKAN CILAMAYA GIRANG BLANAKAN KABUPATEN SUBANG BERDASARKAN HASIL TANGKAP NELAYAN

Tempat pelelangan ikan (TPI) di Cilamaya Girang Blanakan adalah tempat yang berfungsi untuk menampung ikan hasil tangkapan nelayan sebelum berpindah ke konsumen. Jumlah ikan hasil tangkapan nelayan tergantung waktu penangkapan, terkadang hasil tangkapan jumlahnya banyak dan terkadang sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mencatat jumlah dan jenis-jenis ikan yang tertangkap oleh nelayan serta fluktuasi waktu penangkapan ikan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan desain survai. Cara Mengidentifikasi ikan berdasarkan ciri-ciri yang dicocokan dengan sumber acuan kunci determinasi dari buku identifikasi ikan sedangkan untuk mengetahui waktu penangkapan dilihat dari rata-rata penangkapan setiap jenis ikan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tercatat 15 jenis ikan laut yaitu : Alectis indica (kuwe rambut), Alectis ciliaris (kuwe rumbai), Caranx sexfasciatus (kuwe mata belo), Gnathanodon speciosus (kuwe macan), Megalaspis cordyla (tetengkek), Megalaspis cordyla (kakap merah), Lutjanus johnii (jenaha), Epinephelus coioides (kerapu balong), Epinephelus malabaricus (kerapu lumpur), Lobotes surinamensis (kekap batu), Siganus guttatus (baronang), Platax teira (Gebel, Platak), Thalassoma purpureum (betet), Scomberomorus commerson (tenggiri), Pastinachus sephen (pari pasir). Sedangkan Rata-rata waktu penangkapan tertinggi semua jenis ikan terjadi sekitar bulan Februari sampai April dan penangkapan terendah terjadi sekitar bulan Desember dan Januari. Jenis-jenis ikan yang ditangkap nelayan jumlahnya tidak bisa ditentukan pada waktu dan bulan yang sama karena penangkapan ikan tergantung dengan kondisi lingkungan dan musim yang sedang terjadi. Kata kunci: Identifikasi, jenis-jenis ikan, waktu penangkapan, musim, TPI Cilamaya Girang Blanakan

Information Technology of Easy English for Children (Blog Education)

Easy English for Children adalah sebuah blog edukatif yang sengaja dibuat untuk mempermudah belajar bahasa inggris bagi siswa. Sasaran kami adalah siswa SD yang masih sangat awam dalam pelajaran bahasa Inggris. Dengan menggunakan blog ini diharapkan pelajaran bahasa Inggris menjadi lebih mudah dipahami karena blog adalah sebuah media ajar yang sekarang ini lebih mudah diakses oleh siswa di seluruh Indonesia. Dalam final project ini, penulis berusaha untuk memberikan edukasi dengan memanfaatkan media internet dan juga memilih berbagai fitur yang cocok untuk anak anak dengan harapan mereka dapat bermain sambil belajar dan tidak cepat bosan tentunya

EFEKTIVITAS PROGRAM COMMUNITY BASED CORRECTIONS (CBC) DALAM RANGKA MENGURANGI RESIDIVISME

Konsep Community Based Correction (CBC) dalam pemasyarakatan mengklaim lebih efektif dibanding konsep lainnya dalam mengurangi residivisme daripada penjara tradisional, lebih murah daripada penjara, dan untuk menentukan arah dari sebuah penelitian ini digunakan konsep dasar dari sistem pemasyarakatan guna mengurangi kepadatan terutama residivis yang turut andil di dalam Lembaga Pemasyarakatan. Dalam artikel ini menentukan apakah alternatif dari program Community Based Correction (CBC) tersebut mencapai hasil yang ditentukan atau tidak. Perihal yang didapat adalah dinyatakan bahwa tingkat residivisme pemasyarakatan lebih rendah daripada narapidana hanya dalam beberapa kasus dan biaya lebih murah hanya dalam beberapa kasus. Hal ini juga menunjukkan bahwa pemasyarakatan berfungsi sebagai alternatif yang benar untuk penjara dalam beberapa kasus tetapi lebih sering hanya memperluas jaring dan meningkatkan kontrol negara atas pelaku kriminal