26 research outputs found

    Analisis Penggunaan Metode Eksperimen terhadap kemampuan Anak Usia Dini Dalam Melakukan Analisa Sebab –Akibat

    Get PDF
    Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD) adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada perkembangan seluruh aspek kepribadian anak. Pembelajaran anak usia dini sangat beragam karena pada dasarnya anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan didukung oleh orang dewasa termasuk guru dan orangtua. Anak USIA Dini diperbolehkan belajar apa saja sesuai dengan perkembangan termasuk belajar mengenal konsep sebab akibat dengan metode eksperimen yang merupakan suatu kegiatan pemberian penhalaman secara langsung untuk mengembangkan keterampilan proses agar mampu menjelajahi serta memahami alam sekitar. Konsep sebab –akibat adalah kemampuan abstrak yang dimiliki setiap anak mengenai apa yang terjadi, hal ini mulai dari lingkungan terdekat, seiring perkembangan, kemampuan ini dapat menngkat ketahap pengertian mengenai proses yaitu suatu hubungan timbal balik peristiwa terjadi. Metode eksperimen adalah suatu cara penyajian materi pembelajaran dimana anak secara aktif mengalami dan membuktikan sendiri tentang apa yang dipelajari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian dibagi dalam tiga aspek yaitu aspek pengamatan, aspek pemahaman konsep dan aspek menyimpulkan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode eksperimen mampu dipahami oleh anak usia dini terutama mengenai konsep sebab – akibat.Kata Kunci: Anak Usia Dini, Metode Eksperimen, Konsep sebab –akibat.

    PEMBERDAYAAN POS PAUD BERBASIS LIFE SKILLS DALAM MENDUKUNG KOTA LAYAK ANAK DI KELURAHAN SADENG KECAMATAN GUNUNG PATI

    Get PDF
    PEMBERDAYAAN POS PAUD BERBASIS LIFE SKILLS DALAM MENDUKUNG KOTA LAYAK ANAK DI KELURAHAN SADENG KECAMATAN GUNUNG PAT

    ANALISA SIKAP DAN MINAT ANAK TERHADAP PENDIDIKAN SAINS PADA TINGKAT PENDIDIKAN DASAR

    Get PDF
    General purpose of this research is to develop attitudes and interest in science education,?é?á while the specific objectives of this research is to develop attitudes and interest in science education at the primary level. The method used in this study is a qualitative method. The main instrument in this study is the researcher, while supporting instrument used in this study were: 1) Polls or Questionnaires are a number of written questions used to obtain information from the respondents. In this study, a questionnaire used to determine the initial conditions for the study of the subject. 2) Observation Sheet is used by researchers at the time of observation activities. The conclusion that can be derived from this study are: 1). aspects - aspects that are used in the development of attitudes and interest in science education at the primary level in Surakarta used 7 aspects. 2). Attitude and interest in developing a science education at the primary level in the city of Surakarta using scala Likert scale range 1 -5, wherein each - each scale describe the characteristics of children in the attitude and interest toward science education

    Upaya Meningkatkan Motorik Kasar Anak Melalui Permainan Tradisional Lompat Tali Pada Kelompok B Usia 5-6 Tahun Di TK Bakti Pertiwi 01 Semarang

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi kemampuan motorik kasar anak usia dini di TK Bakti Pertiwi 01 Semarang kelompok B, terlihat masih rendah dalam hal melompat, engklek, dan berjinjit. Kemampuan motorik kasar (kekuatan dan keseimbangan) anak usia dini di TK Bakti Pertiwi 01 Semarang kelompok B, belum berkembang secara optimal. Anak usia dini di TK Bakti Pertiwi 01 Semarang kelompok B, cenderung kurang aktif dalam mengikuti kegiatan belajar di kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya meningkatkan kemampuan motorik kasar anak melalui permainan tradisional lompat tali pada kelompok B usia 5-6 tahun di TK Bakti Pertiwi 01 Semarang. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus. Sumber data penelitian adalah guru dan anak kelompok B. Data penelitian berupa hasil studi peningkatan kemampuan motorik kasar anak melalui permainan tradisional lompat tali pada kelompok B usia 5-6 tahun di TK Bakti Pertiwi 01 Semarang. Prosedur penelitian menggunakan epat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan kredibilitas data dengan trianggulasi teknik, yaitu hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dan statistik deskripstif. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan, bahwa upaya meningkatkan kemampuan motorik kasar anak melalui permainan tradisional lompat tali pada kelompok B usia 5-6 tahun di TK Bakti Pertiwi 01 Semarang, dilakukan pembelajaran motorik kasar anak dengan dua siklus dan dilakukan dengan empat tahapan, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi. Hasil capaian motorik kasar anak kelompok B di TK Bakti Pertiwi 01 Semarang pada siklus I, diperoleh nilai total rata-rata persentase sebesar 75% dalam kategori berkembang sesuai harapan. Pada siklus II, diperoleh nilai total rata-rata sebesar 87% dalam kategori berkembang sangat baik. Dapat disimpulkan bahwa capaian motorik kasar anak yang dilakukan melalui kegiatan lompat tali dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak kelompok B di TK Bakti Pertiwi 01 Semarang, siklus I sebesar 75% dalam kategori berkembang sesuai harapan meningkat pada siklus II menjadi 87% dalam kategori berkembang sangat baik. Kata Kunci: Perkembangan Motorik Kasar Anak, Permainan Tradisional Lompat Tal

    UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN MUSIKAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ALAT MUSIK TRADISIONAL ANGKLUNG PADA ANAK KELOMPOK B RA KARAKTER SEMARANG

    Get PDF
    Latar belakang yang mendorong penelitian ini adalah rendahnya kecerdasan musikal pada anak kelompok B RA Karakter Semarang.Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya variasi kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan kecerdasan musikal anak.Permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) anak belum mampu disiplin saat bermain angklung, 2) masih banyak anak yang cenderung bermain angklung sendiri, 3) anak yang belum mampu mengingat nada, 4) kurangnya kemampuan anak dalam mengkoordinasi mata, tangan dan telinga saat bermain angklung.Hal ini berdasarkan pengamatan yang dilakukanpada saat guru menunjuk angka di papan tulis anak menggerakan angklungnya masih dengan sesuka hati dan terlihat saat anak selesai bermain angklung masih banyak yang belum mengembalikkan angklung pada tempatnya.Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini untuk meningkatkan kecerdasan musikal anak melalui permaianan alat musik tradisional angklung pada anak kelompok B RA Karakter Semarang.Metode penelitian dilakukan dengan tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B1 di RA Karakter Semarang yang berjumlah 13 anak, terdiri dari 4 anak laki-laki dan 9 anak perempuan tahun ajaran 2018/2019. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi dan dokumentasi.Hasil pengamatan kecerdasan musikal anak melalui permainan alat musik tradisional angklung yang diperoleh dari awal penelitian adalah 15,38% (2 anak) dengan kategori baik, kemudian peneliti memberikan siklus I kepada anak kelompok B1 untuk meningkatkan kecerdasan musikal. Siklus I mengalami peningkatan mencapai 46,15% (6 anak) dengan kategori baik, karena belum berhasil maka diberikanlah siklus II. Siklus kedua ini memberikan kenaikan sebesar 92,30% (12 anak) dengan kategori baik dan dapat dikatakan penelitian ini berhasil 92,30% sehingga tidak perlu melanjutkan siklus II.Permainan alat musik tradisional angklung mampu meningkatkan kecerdasan musikal anak, karena melalui bermain angklung anak lebih kreatif dan inovatif dalam menikmati musik, anak juga lebih peka tehadap musik mampu mengingat irama, nada dan harmoni.Kesimpulannya bahwa upaya meningkatkan kecerdasan musikal anak melalui permainan alat musik tradisional angklung berhasil dilakukan.Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan adalah supaya kegiatan bermain alat musik tradisional angklung dapat digunakan sebagai salah satu variasi kegiatan pembelajaran bagi guru untuk meningkatkan kecerdasan musikal pada anak. ABSTRACTThe background that led to this study was the low musical intelligence in children in group B RA Semarang characters. This was caused by a lack of variation in activities related to the improvement of children's musical intelligence.The problems in this study are 1) children have not been able to discipline when playing angklung, 2) there are still many children who tend to play angklung themselves, 3) children who have not been able to remember the tone, 4) lack of children's ability to coordinate eyes, hands and ears when playing angklung .This is based on observations made when the teacher points to the number on the board the child moves the angklung still at will and looks when the child finishes playing angklung there are still many who have not returned the angklung in place. The aim to be achieved in this study is to improve children's musical intelligence through game of traditional angklung musical instrument in children group B RA Semarang character.The research method is carried out by class action. The subjects of this study were children of group B1 in the Semarang Character RA totaling 13 children, consisting of 4 boys and 9 daughters in the 2018/2019 school year. The data in this study were obtained through observation and documentation.The results of observations of children's musical intelligence through traditional angklung musical instruments obtained from the beginning of the study were 15.38% (2 children) with good categories, then the researchers gave cycle I to children of group B1 to improve musical intelligence. Cycle I experienced an increase of 46.15% (6 children) with a good category, because it has not succeeded then given cycle II. This second cycle gives an increase of 92.30% (12 children) in a good category and it can be said that this study was successful at 92.30% so that there was no need to continue the second cycle. Traditional angklung musical instrument games can improve children's musical intelligence, because through playing angklung children are more creative and innovative in enjoying music, children are also more sensitive to music being able to remember rhythm, tone and harmony. The conclusion is that efforts to improve children's musical intelligence through traditional angklung musical instruments are successfully carried out.Based on the results of this study the suggestions that can be conveyed are so that the activities of playing traditional angklung musical instruments can be used as a variation of learning activities for teachers to improve musical intelligence in children.

    PEMBERDAYAAN POS PAUD BERBASIS LIFE SKILLS DALAM MENDUKUNG KOTA LAYAK ANAK DI KELURAHAN SADENG KECAMATAN GUNUNG PATI

    Get PDF
    PEMBERDAYAAN POS PAUD BERBASIS LIFE SKILLS DALAM MENDUKUNG KOTA LAYAK ANAK DI KELURAHAN SADENG KECAMATAN GUNUNG PAT

    PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK KELOMPOK B DI TK MANDIRI PEDURUNGAN SEMARANG

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat kemandirian siswa TK terutama berkaitan dengan aktivitas sehari-hari. Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk melatih pemahaman dan kemampuan kemandirian pada siswa TK adalah dengan menggunakan metode pembelajaran bermain peran. Masalah pokok yang dikaji adalah apakah ada pengaruh metode pembelajaran bermain peran terhadap tingkat kemandirian siswa TK. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh metode pembelajaran bermain peran terhadap tingkat kemandirian siswa TK. Berdasarkan kajian teori diajukan hipotesis ada pengaruh metode pembelajaran bermain peran terhadap tingkat kemandirian siswa Di TK Mandiri Pedurungan Semarang.Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh bermain peran terhadap kemandirian anak prasekolah di TK Mandiri Pedurungan Semarang Tahun Ajaran 2016/2017. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bermain peran terhadap kemandirian anak.Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan model true eksperimental yang menggunakan rancangan eksperimen pretest-posttestone grup design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa TK Mandiri Pedurungan Semarang kelompok B dengan jumlah 15 siswa.Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Pengumpulan data menggunakan skala kemandirian siswa.Berdasarkan hasil rata-rata pre test sebesar 54,93, kemudian post test rata-ratanya menjadi 71,27 sehingga terdapat peningkatan rata-rata sebesar 16,34. Hasil uji perbedaan menggunakan uji t yang didapatkan nilai t sebesar -2,68858 pada taraf signifikansi 5%, maka dapat dinyatakan metode pembelajaran menggunakan metode bermain peran efektif dalam meningkatkan kemandirian siswa secara signifikan.Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bermain peran terhadap kemandirian anak di TK Mandiri Pedurungan Semarang Tahun Ajaran 2016-2017 dapat dinyatakan terdapat pengaruh secara signifikan, yang artinya bahwa metode pembelajaran bermain peran pada anak TK mampu meningkatkan kemandirian siswa secara signifikan.Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas maka guru PAUD hendaknya lebih variatif dalam memberikan pembelajaran dan bimbingan kepada muridnya sehingga siswa tidak mengalami kejenuhan pada saat penyampaian materi.16ABSTRACTThis research is motivated by low level of independence of kindergarten students especially related to daily activities. One alternative that can be used to train understanding and independence abilities in kindergarten students is by using role playing learning methods. The main problem that is studied is whether there is influence of role playing method to the level of independence of kindergarten students. The purpose of this research is to know the influence of role playing method to the level of independence of kindergarten students. Based on the theoretical study of hypotheses, there is the influence of learning method of role play to the level of student independence In TK Mandiri Pedurungan Semarang.The problem in this research is whether there is influence of role play to the independence of preschool children in TK Mandiri Pedurungan Semarang Academic Year 2016/2017. The objective to be achieved in this research is to know the influence of role play on children independence.The research method used is experimental with true experimental model using experimental design of pretest-posttestone group design. The population in this research is the students of TK Mandiri Pedurungan Semarang group B with the number of 15 students. The sampling technique used is total sampling. Data collection using student self-reliance scale.Based on the average pre test result of 54.93, then the post test average becomes 71.27 so that there is an average increase of 16.34. Differences test results using t test obtained t-value of -2.68858 at 5% significance level; it can be expressed learning method using the method of playing an effective role in improving student independence significantly.This research can be concluded that role play to the independence of children in TK Mandiri Pedurungan Semarang academic year 2016-2017 can be stated there is influence significantly, which means that method of learning role playing in kindergarten children able to increase student independence significantly.Based on the results of the above study then PAUD teachers should be more varied in providing learning and guidance to students so that students do not experience saturation at the time of delivery of the material

    PENGARUH KEGIATAN SENAM BEBEK TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI ANAK TK A DI TK ISLAM SULTAN AGUNG 01 SEMARANG

    Get PDF
    AbstrakLatar belakang yang mendorong penelitian ini adalah banyak dijumpai pada anak usia 4-5 tahun belum mempunyai sikap kepercayaan diri di sekolah seperti saat pagi hari tiba disekolah anak masih tidak bisa bergabung bermain dengan temannya hanya duduk/berdiam diri, saat circle time bagi anak yang kepercayaan dirinya masih belum ada anak tersebut saat membuat lingkaran hanya diam sampai anak tersebut diajak untuk bergandeng tangan membuat lingkaran, saat ada kejadian di dalam kelas anak yang kepercayaan dirinya kurang hanya berdiam diri melihat kegaduhan/keramaian yang ada, saat pembelajaran berlangsung bagi anak yang kepercayaan dirinya masih belum muncul anak tersebut berdiam tidak ada respon saat penyampaian materi seperti memberikan jawaban yang sangat singkat tidak diberi penjelasan, dan saat kegiatan akan pulang guru menanyakan apa saja yang telah dilakukan selama dikelas anak tersebut memberikan jawaban pelan sekali sampai kadang tidak terdengar suaranya. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah terdapat pengaruh kegiatan senam bebek terhadap kepercayaan diri anak TK A di TK Islam Sultan Agung 01 Semarang. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh kegiatan senam bebek terhadap kepercayaan diri anak TK A di TK Islam Sultan Agung 01 Semarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dalam bentuk Quasi Experimental Design dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design.Populasi penelitian adalah seluruh TK di wilayah Kota Semarang. Sampel yang diambil adalah dua sekolah KB-TK Islam Sultan Agung 01 Semarang berjumlah 20 anak sebagai kelas eksperimen dan KB-TK Khodijah 04 Semarang berjumlah 20 anak sebagai kelas kontrol. Dengan menggunakan teknik Non Probability Sampling bebentuk Purposive Sampling.Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, angket dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji t diketahui thitung lebih dari ttabel (8,467463601> 1,71). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak. Dengan kata lain terdapat pengaruh kegiatan senam bebek terhadap kepercayaan diri anak TK A di KB-TK Islam Sultan Agung 01 Semarang. Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan adalah kegiatan senam bebek dapat digunakan sebagai media membangkitkan kepercayaan diri anak.    Abstract The encouraging background of this research is found in children aged 4-5 years has not had the attitude of confidence in school as when the morning arrived at school children still can not join to play with her friend just sitting / silence, during circle time for children who trust he still has no child when making a circle just silent until the child is invited to join hands to make a circle, when there is an incident in the classroom a confident that the child is less just silent to see the noise / crowd that existed, while the lesson takes place for children with self confidence still not appear the child abide no response when the delivery of materials such as giving a very short answer was not given an explanation, and when the activity will go home the teacher ask what has been done during the classroom the child gave a slow answer once until sometimes not heard his voice. The problem in this research is whether there is influence of duck gymnastics activity to the confidence of kindergarten children in Islamic Kindergarten Sultan Agung 01 Semarang. The objectives to be achieved in this research is to find out whether there is influence of duck gymnastics activity to the confidence of the kindergarten children in Islamic Kindergarten Sultan Agung 01 Semarang. This type of research is quantitative research in the form of Quasi Experimental Design with the design of the study Nonequivalent Control Group Design.Populasi research is all kindergarten in the city of Semarang. Samples taken are two schools of KB-TK Islam Sultan Agung 01 Semarang amounted to 20 children as experimental class and Kindergarten Khodijah 04 Semarang is 20 children as control class. By using technique of Non Probability Sampling bebentuk Purposive Sampling.Data in this research obtained by interview, observation, questionnaire and documentation. The results showed that t test is known to be more than t table (8,467463601> 1.71). From these results it can be concluded that H0 is rejected. In other words there is the influence of duck gymnastics activities to the confidence of the kindergarten children in the Islamic Kindergarten of Sultan Agung 01 Semarang. Based on the results of this research suggestions that can be delivered is the activity of duck gymnastics can be used as a medium to generate confidence of childre

    PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP SIKAP MANDIRI ANAK USIA DINI DI KELOMPOK BERMAIN FAJAR RACHMA SEMARANG

    Get PDF
    ABSTRAKLatar belakang yang mendorong penelitian ini adalah kemandirian peserta didik Kelompok Bermain Fajar Rachma masih rendah.Setelah melakukan kegiatan bermain anak belum mau merapikan atau mengembalikan mainan ke tempat semula, ketika makan mereka lebih senang disuap, memakai dan melepas sepatu masih harus diingatkan. Untuk kegiatan bermain anak kurang tertarik mereka merasa malu jika dipanggil untuk bergabung bermain bersama-sama. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapabesar pengaruh bermainperanterhadapsikapmandirianakusiadini di KB FajarRachma Semarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dalam bentuk penelitianeksperimendengan desain penelitian one grup pre test and  post test.. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak. Dengan kata lain terdapat pengaruh bermainperanterhadapsikapmandirianakusiadini di KB FajarRachma.Kata Kunci : Bermain Peran, Sikap mandiri  ABSTRACTThe encouraging background of this research is the independence of students of Rachel Fajar Bermain Group is still low. After doing the children's play activities have not been willing to tidy up or restore the toys to the original place, when eating they prefer to be bribed, wear and take off shoes still have to be reminded. For less interested children play activities they feel embarrassed if called to join play together. The goal to be achieved in this research is to know how big influence of role play to attitude of early child self-sufficiency in KB Fajar Rachma Semarang. The type of this research is quantitative research in the form of experimental research with one group pre test and post test design. From these results it can be concluded that H0 is rejected. In other words, there is a role play influence on the early child self-sufficiency in KB Fajar Rachma Semarang.Keywords: Role Playing, Self-Attitud
    corecore