17 research outputs found

    Systemic Sclerosis in Two Generations Family: a Mother and Offspring

    Full text link
    Systemic sclerosis (SSc) is uncommon connective tissue disease characterized by a pathological thickening and tethering of the skin and involvement of internal organ (i.e gastrointestinal tract, heart, lungs, and kidneys). Systemic sclerosis seems to result from a multifactorial process (alteration of the immune system, genetic, and environmental factors) but its pathogenesis remains unclear. A familial history of SSc represents an important risk factor for developing the disease.1 We describe two generations family who developed SSc

    Surgical Wound Dehiscence Treatment: Tata Laksana Dehisensi Luka Operasi

    Get PDF
    Objective: This article describes management of surgicalwound dehiscence. in a cesarean section.Method: Case report.Case: A 39 years-old woman, P4, presented with reddish puscoming out from open surgical wound on day 4 following acaesarean section. Laboratory fi ndings revealed a conditionof Hypoalbuminemia, leukocytosis, and a Staphylococcusaureus was detected on pus from the wound base. Upon theresuturing, the wound was dressed with antimicrobial wounddressings and pad and changed every 12 hours. After 3 days,the wound was dressed with modern antimicrobial wounddressings gel and pad, changed every 3 days and plannedfor necrotomy afterwards. A presence of dry, granulationtissue was observed before the resuturing.Conclusion: Selection of dressing regimen shouldbe individualized according to the wounds. Modernantimicrobial wound dressing can be a good therapy optionfor surgical wound dehiscence after caesarean section.Keywords: surgical site infection, surgical wound, wounddehiscence.Tujuan: Artikel ini melaporkan tata laksana dehisensi lukaoperasi seksio sesarea.Metode: Laporan kasus.Kasus: Seorang perempuan 39 tahun, P4, datang dengankeluhan nanah kemerahan keluar dari luka operasi terbukapostoperasi seksio sesarea hari ke-4. Temuan laboratorium:Hipoalbuminemia, leukositosis, dan Staphylococcusaureus dari kultur dasar luka. Sebelum operasi penjahitankembali, luka dibalut dengan pembalut dan bantalan lukaantimikroba modern yang diresapi dengan hidrogel, digantisetiap 12 jam. Setelah 3 hari, luka dibalut dengan gel danpembalut luka antimikroba modern yang diresapi denganhidrogel, diganti setiap 3 hari dan direncanakan untuknekrotomi. Sebelum operasi dilakukan kembali, luka tampakkering dengan dasar jaringan granulasi.Kesimpulan: Regimen pembalutan harus disesuaikandengan kebutuhan masing-masing luka. Pembalut lukaantimikroba modern dapat menjadi pilihan terapi yang baikuntuk dehisensi luka bedah setelah operasi seksio sesarea.Kata kunci: dehisensi luka, infeksi luka operasi, luka operasi

    Representasi Nasionalisme Warga Perbatasan Kalimantan Barat dalam Film (Analisis Semiotika pada Film Tanah Surga...katanya)

    Full text link
    Film bertema nasionalisme dianggap memiliki daya tarik tersendiri. Berbeda dengan film lainnya yang memiliki tema drama dan mengangkat fenomena kehidupan sehari-hari, film yang bertema nasionalisme sangat dipengaruhi oleh faktor sosial politik yang ada di Indonesia. Pada film Tanah Surga... Katanya memperlihatkan secara gamblang kondisi keterpurukan dan kekalahan Indonesia dari negara tetangga (Malaysia) dalam hal mensejahterakan rakyatnya. Film ini bercerita tentang sudut pandang lain dari semangat nasionalisme bangsa Indonesia yaitu bagaimana perjuangan warga perbatasan Kalimantan Barat untuk mempertahankan semangat nasionalismenya di tengah kehidupan yang serba terbatas di daerah perbatasan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi nasionalisme warga perbatasan Kalimantan Barat dalam film Tanah Surga... Katanya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori representasi Stuart Hall dalam paradigma konstruktivis. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan analisis semiotika John Fiske “the code of television” yang memasukkan kode-kode sosial ke dalam tiga level yakni level realitas, level representasi dan level ideologi.Hasil penelitian menunjukkan pada level realitas film ini menunjukkan realitas kesenjangan yang terjadi di perbatasan Kalimantan Barat dan perbatasan Malaysia (Sarawak). Perbatasan Kalimantan digambarkan miskin (tradisional) sedangkan Malaysia digambarkan sejahtera (modern). Pada level representasi film ini menunjukkan visualisasi pesan nasionalisme di tengah keterpurukan warga perbatasan Kalimantan Barat yang disampaikan melalui beberapa aspek teknis. Alur cerita, konflik, dan dialog menceritakan kehidupan Salman dan Kakek Hasyim sebagai tokoh utama yang memiliki jiwa nasionalisme melawan setiap keadaan perbatasan yang menguji rasa nasionalisme. Level ideologis dalam film ini mengungkapkan ideologi nasionalisme warga perbatasan Kalimantan Barat melalui bentuk-bentuk perlawanan atau perjuangan melawan menghadapi keadaan (kemiskinan, keterpencilan, ketidakadilan dalam pembangunan). Bentuk-bentuk nasionalisme warga perbatasan meliputi, nasionalisme pada simbol-simbol negara, nasionalisme dalam mempertahankan kewarganegaraan, nasionalisme dalam kemiskinan, nasionalisme untuk generasi selanjutnya

    A different zirconia precursor for Li7La3Zr2O12 synthesis

    Get PDF
    Li7La3Zr2O12 (LLZO) is a promising solid electrolyte for all-solid-state lithium-ion batteries. Some studies on LLZO synthesis have been conducted without considering the crystal structure of ZrO2 as the main precursor. In this research, different-precursors have been used for LLZO synthesis which was a monoclinic ZrO2 powder (m-ZrO2) and tetragonal ZrO2 powder (t-ZrO2). The reaction was conducted at 950 �C 6 h and followed by sintering at 1000 �C 6 h under Argon gas flow. The result shows that LLZO made from m-ZrO2 (LLZO(A)) and t-ZrO2 (LLZO(B)) contains t-LLZO and c-LLZO which is surprisingly having a similar c/t ratio of 0.124e0.125. The LLZO(A) and LLZO(B) provide a silver blocking ionic conductivity of 1.245 x 10�6 Scm�1 and 1.647 x 10�6 Scm�1, respectively. In addition, LLZO(B) provides lower specific resistance than LLZO(A) in between LiCoO2 and meso-carbon microbeads (mcmb) electrodes. CV analysis of the symmetrical Li-LLZO(B)eLi cell shows an electrochemical potential of 3.3 V (vs Li/Liþ) oxidation and 3.4 V reduction (vs Li/Liþ). A time-based Galvanostatic chargeedischarge to Li-LLZO(B)eLi shows a capacity drop after the 1st 40 cycles from 0.0383C/cm2 into 0.0303C/cm2 during the 2nd 40 cycles, and it remains stable up to 120 cycles. It confirms the long-term electrochemical stability of LLZO(B) which was produced from t-ZrO2. The solid-state reaction method provides less expensive production and environmentally friendly by the absence of organic solvent

    KEPENTINGAN TIONGKOK DALAM PEMBANGUNAN BENDUNGAN DI SUNGAI MEKONG

    Get PDF
    Sungai Mekong memainkan peran yang sangat penting dalam menopang perekonomian negara-negara di daerah subregional Mekong, seperti Tiongkok, Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja dan Vietnam. Berbeda dengan negara-negara lainnya yang lebih mengutamakan aliran sungai untuk irigasi dan perikanan, Tiongkok melihat adanya potensi yang tinggi dalam pengembangan sumber daya energi hydropower. Hal ini akhirnya mendorong pemerintah untuk memulai program pembangunan cascade of eight dams di Provinsi Yunan. Akan tetapi dalam perkembangannya proyek ini memperoleh banyak kritikan terutama dari negara-negara subregional lainnya, berkaitan dengan berbagai dampak lingkungan yang diakibatkan oleh pembangunan hydropower tersebut. Posisi Tiongkok yang berada didaerah hulu sungai mengakibatkan negara-negara yang berada dibawahnya juga merasakan dampak negatif dari pembangunan hdropower tersebut. Walaupun demikian, pemerintah Tiongkok terlihat tidak gentar dan tetap melanjutkan proyek pembangunan tersebut hingga pembangunan bendungan terakhir. Teori pattern of development dari Hollis B. Chenery digunakan untuk mengidentifikasi alasan-alasan dibalik pembangunan bendungan tersebut. Melalui teori tersebumiaot diketahui bahwa pelaksanaan pembangunan bendungan Tiongkok di sungai Mekong berkaitan dengan upaya pembangunan di wilayah barat Tiongkok dan sebagai upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri

    Prevalence and Risk Factors of Underweight for Adolescent in Indonesia: A Cross-sectional From Global School-based Student Health Survey 2015

    Full text link
    Objective: The aim of this study was to estimate the prevalence and risk factors of underweight among adolescents in Indonesia in 2015.Methods: Cross-sectional data were analyzed from 7643 school-going adolescents from Indonesia, the "Global School-Based Student Health Survey (GSHS)" in 2015. Bodyweight was inspected by self-reported weight and height and the standards of child body mass index from WHO. The data were analyzed by univariate, bivariate, and associations with underweight were assessed using multinomial logistic regression analysis.Results: The prevalence of adolescents was found that 3002 (39.3%) were underweight in Indonesia, 2015. Sex of the adolescent who has high risk underweight was female (AOR=1.72, 95% CI=1.57-1.90) with an age range of 10-15 years old (AOR=2.37, 95% CI=2.09-2.69). Alcohol use (AOR=0.73, 95% CI=0.60-0.89) and drug use (AOR=1.82, 95% CI=1.01-3.04) were risk behavior factors for underweight among adolescents in Indonesia.Conclusion: High prevalence of underweight for adolescent were identified in Indonesia. Several correlates were identified which can help to adjust interventions from the government to the adolescent in each province

    Systemic sclerosis in two generations family: a mother and offspring

    Get PDF
    Systemic sclerosis (SSc) is uncommon connective tissue disease characterized by a pathological thickening and tethering of the skin and involvement of internal organ (i.e gastrointestinal tract, heart, lungs, and kidneys). Systemic sclerosis seems to result from a multifactorial process (alteration of the immune system, genetic, and  environmental factors) but its pathogenesis remains unclear. A familial history of SSc represents an important risk factor for developing the disease.1 We describe two generations family who developed SSc

    Radiologi emergensi

    No full text
    vii, 302 hlm. : ilus. ; 25 cm
    corecore