549 research outputs found

    Perlindungan Hukum terhadap Kreditur Atas Tidak Diterimanya Permohonan Pailit terhadap Perusahaan Asing yang Menjalankan Kegiatan USAhanya di Indonesia

    Get PDF
    Ketentuan-ketentuan Internasional dalam hukum kepailitan Indonesia tidaklah secara rinci dan tegas berkenaan mengenai permasalahan kepailitan lintas batas khususnya mengenai tata cara pengajuan permohonan pernyataan pailit yang tidak membedakan antara debitor atau kreditor asing dengan debitor atau kreditor lokal. Berdasarkan ketentuan Hukum Kepailitan dalam hal pengajuan kepailitan yang diajukan terhadap debitor yang tidak berkedudukan di wilayah negara Republik Indonesia hanya dapat dilakukan apabila debitor tersebut menjalankan profesi atau USAha di Indonesia. Namun pengaturan menjalankan profesi dan USAha potensial menimbulkan konflik sejauh apakah seseorang debitor dapat dikatakan telah menjalankan profesi dan USAha di Indonesia, oleh karena adanya pengaturan yang kurang tegas dalam ketentuan Pasal 2 ayat (4) Undang-Undang Kepailitan No 4 Tahun 1998 sebagaimana juga diatur dalam ketentuan Pasal 3 ayat (4) Undang-Undang Kepailitan No. 37 Tahun 2004. Intrepretasi hukum dalam menentukan kedua unsur tersebut perlu kiranya dilakukan untuk memberikan kepastian hukum. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa setiap badan USAha baik perorangan maupun badan hukum dalam menjalankan profesi serta kegiatan USAhanya di Indonesia wajib memiliki legalitas dari pejabat yang berwenang dan mematuhi peraturan Perundang-undangan yang berlaku, sehingga putusan Pengadilan Niaga Nomor: 30/PAILIT/2002/PN.Niaga/Jkt.Pst sudah sesuai dengan undang-undang kepailitan Indonesia dalam kaitannya dengan ketentuan Hukum Perdata Internasional yang menganut place of incorporation. Perlindungan hukum yang dapat diberikan terhadap para kreditor untuk tetap memperoleh hak-haknya adalah dengan melalui mekanisme Alternatif Disputes Resolution (ADR) yang merupakan prinsip fundamental penyelesaian sengketa perdagangan Internasional

    Hubungan Antara Iklim Organisasi Dengan Keterikatan Kerja Pada Karyawan PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Semarang

    Full text link
    Organisasi dengan iklim organisasi yang positif dapat meningkatkan motivasi, keterlibatan dan produktivitas karyawan, serta kepuasan kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan keterikatan kerja dalam diri karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara iklim organisasi dan keterikatan kerja pada karyawan PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Semarang. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 109 orang karyawan tetap PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Semarang, serta sampel penelitian berjumlah 65 karyawan. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Keterikatan Kerja (29 aitem, α = 0,921) dan Skala Iklim Organisasi (31 aitem, α = 0,915). Analisis regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara iklim organisasi dan keterikatan kerja (r = 0,786; p < 0,001), yang berarti bahwa semakin positif iklim organisasi maka semakin tinggi keterikatan kerja karyawan, dan sebaliknya, semakin negatif iklim organisasi maka semakin rendah keterikatan kerja karyawan. Iklim organisasi memberikan sumbangan efektif sebesar 61,8% pada keterikatan kerja. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa tingkat konsistensi variabel keterikatan kerja sebesar 61,8% dapat diprediksi oleh iklim organisasi, sisanya 38,2% ditentukan oleh faktor lain yang tidak diukur dalam penelitian ini

    Perilaku Pencegahan Infeksi Menular Seksual Pada Wanita Pekerja Seksual Kabupaten Tegal

    Full text link
    Wanita Pekerja Seks merupakan kelompok risiko tinggi terkena IMS dan paling berpengaruh dalam persebaran IMS. Lokalisasi Peleman berada di Kabupaten Tegal, dengan kasus IMS lebih dari 50%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku WPS dalam upaya pencegahan IMS di Lokalisasi Peleman. Jenis penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan informan snowball sampling. Informan berjumlah 6 WPS, 6 teman WPS, 6 mucikari dan 1 petugas kesehatan Puskesmas Jatibogor. Teknik pengambilan data berupa wawancara mendalam dan observasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk narasi. Penelitian ini dilakukan tahun 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa WPS cukup aktif mencari informasi IMS melalui teman, petugas kesehatan, penyuluhan, media cetak dan elektronik, tetapi tidak melalui mucikari. Hampir semua WPS merayu pelanggan untuk memakai kondom dan dapat memakai kondom dengan baik. Vaginal higiene WPS belum baik, mereka membersihkan vagina bagian dalam menggunakan antiseptik dan pasta gigi. Female sex workers are the high risk group to be infected STIs and the most influential group that responsible for the spreading of STIs. Peleman prostitution site is located in Tegal district which has more than 50% STIs case. The purpose of this research is to find out the image of female sex workers behaviour in the effort of STIs prevention in Peleman prostitution site.This research was qualitative research and used snowball sampling technique. Informant for this research amounts 6 FSW, 6 FSW\u27s friends, 6 pimps, and 1 health workers of Puskesmas Jatibogor. The data collection in this research used in-depth interview and observation. The data analyzed descriptively and presented in narrative form. This result was held in 2014 year. The result showed that FSW were quite actively looking for STIs information through friends, health workers, elucidation, print and electronic media, but not through a pimp. Almost all of FSW asked costumers to used condoms and could use condoms properly. Vaginal hygiene of FSW has not been good, they really cleaned the inside of vagina using an antiseptic and toothpaste

    Functional models and extending strategies for ecological networks

    Get PDF
    Complex network analysis is rising as an essential tool to understand properties of ecological landscape networks, and as an aid to land management. The most common methods to build graph models of ecological networks are based on representing functional connectivity with respect to a target species. This has provided good results, but the lack of a model able to capture general properties of the network may be seen as a shortcoming when the activity involves the proposal for modifications in land use. Similarity scores, calculated between nature protection areas, may act as a building block for a graph model intended to carry a higher degree of generality. The present work compares several design choices for similarity-based graphs, in order to determine which is most suitable for use in land management

    Pengaruh Varietas Apel dan Campuran Bakteri Asam Asetat terhadap Proses Fermentasi Cider

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pearan varietas apel dan rasio bakteri asam asetat dalam fermen- tasi cider. Dua varietas apel (Manalagi and Rome Beauty) dan dua kultur bakteri (Acetobacter pasteurianus INT-7 and Acetobacter aceti JCM 7640) digunakan dalam penelitian ini. Ekstrak buah apel dinokulasi dengan bakteri asam asetat dengan rasio 1:1 dan 1:2. Sebagai substrat ditambahkan ke dalam medium fermentasi etanol sebanyak 5 %. Fermentasi silakukan secara aerobik pada suhu ruang selama 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fermentasi cider menggunakan varietas apel Rome Beauty dengan perbandingan A. pasteurianus : A. aceti = 1:2 menghasilkan asam asetat sebanyak 3,11 %, yield produk 0,85 dan efisiensi sebesar 60,56 %

    Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Pendekatan Inkuiri dengan Pembelajaran Konvensional pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS SMA N 14 Padang

    Full text link
    The research was motivated by the low learning outcomes studied economics . This is caused by several factors , among the contributing factors is the method or approach used by teachers is still conventional , less students are actively involved in the learning and assessment that is used is still assessing the results of the assessment process yet . The purpose of this study was to look at differences in student learning outcomes using the inquiry approach to learning directly in SMA Negeri 14 Padang .This research is experimental research and research design used was purposive sampling . The population in this study were all students of class XI IPS SMA Negeri 14 Padang were registered in 2013/2014 , while the samples in this study were students of class XI IPS as an experimental class 5 and class XI IPS 3 as the control class .The data analysis technique used is the t test for normal distribution of data and groups of data have a homogeneous variance . The results showed that the average learning outcomes experimental class is 89.8 while the average of the control class learning outcomes is 80.83 . Based on the analysis of the data obtained , t = 3.631 > table = 1,654 then the decision is H0 is rejected and H1 is accepted .So it can be concluded that there are differences in student learning outcomes using the inquiry approach with conventional learning , where learning using an inquiry approach to higher learning outcomes than learning outcomes using conventional learning . This study is expected to be beneficial to all parties including the school principal to socialize inquiry approach to economic studies teachers in particular , for teachers to be able to apply the approach to inquiry and research institute, and later as reference material for future research . Keywords : Inquiry Approaches and Learning Outcome

    Clinical metabolomics and nutrition: the new frontier in neonatology and pediatrics.

    Get PDF
    In the pediatric clinic, nutritional research is focusing more and more on preventing the development of long-term diseases as well as supporting the repair processes important in the therapy of already fully developed diseases. Most children who are hospitalized or affected by chronic diseases could benefit from specific and careful attention to nutrition. Indeed, the state of nutrition modulates all body functions, including the different metabolic processes which, all together, have a profound effect on the development of the health and future of all individuals. Inappropriate food, even in the first periods of life, can accelerate the development of chronic metabolic diseases, especially in the pediatric age. To gain further insights into metabolic cycles and how they are connected with diet and health, nutrition and metabolomics interact to develop and apply modern technologies for metabolic assessment. In particular, nutritionists are evaluating the metabolomic approach to establish the single nutritional phenotypes, that is, the way in which diet interacts with individuals' metabolisms. This strategy offers the possibility of providing a complete definition of the individual's nutritional and health status, predict the risk of disease, and create metabolomic databases supporting the development of "personalized nutrition," in which diet is attuned to the nutritional needs of individual patients
    corecore