1,367 research outputs found
Perbaikan Sistem Persediaan Berdasarkan Fluktuasi Harga Beli Bahan Baku Kertas di PT. Hersome Indonesia, Sidoarjo
PT. Hersome Indonesia merupakan perusahaan yang memproduksi paper bag sebagai produk
utamanya. Harga bahan baku kertas yang tidak menentu, yaitu terkadang naik atau turun,
menyebabkan perusahaan pernah mengalami kerugian karena tidak dapat menentukan jumlah
pemesanan yang optimal pada saat terjadi perubahan harga. Untuk mengatasi masalah tersebut maka
dilakukan peramalan harga bahan baku utama dan perbaikan sistem persediaan berdasarkan
fluktuasi harga beli bahan baku utama. Metode Single-item Single Supplier digunakan apabila satu
jenis barang berasal dari satu supplier, sedangkan Multi-item Single Supplier digunakan apabila
lebih dari satu jenis barang yang dipesan dari satu supplier. Metode Known Price Increases
digunakan untuk menentukan jumlah pemesanan optimal apabila terjadi kenaikan harga beli, Special
Sales Price digunakan untuk menentukan jumlah pemesanan optimal apabila terjadi penurunan
harga dari harga sebelumnya, dan Economic Order Quantity (EOQ) digunakan untuk menentukan
jumlah pemesanan optimal apabila tidak terjadi perubahan harga. Total biaya dengan metode usulan
untuk periode Januari 2008 – Desember 2008 adalah sebesar Rp. 4.886.133.492,04, sedangkan
metode awal menghasilkan total biaya Rp. 5.223.868.600,77. Hal ini berarti terjadi penghematan
sebesar 6,47%. Dengan demikian sistem persediaan usulan dapat dijadikan acuan untuk sistem
persediaan pada periode berikutnya
Perbaikan Sistem Persediaan Berdasarkan Fluktuasi Harga Beli Bahan Baku Utama dan Penataan Gudang Bahan Baku Utama di PT. Hersome Indonesia, Sidoarjo
PT. Hersome Indonesia merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang memproduksi
paper bag sebagai produk utamanya. Bahan baku utama untuk memproduksi paper bag adalah
kertas. Harga kertas tidak menentu yaitu terkadang terjadi kenaikan atau penurunan, sehingga
perusahaan terkadang memperoleh kerugian karena tidak dapat menentukan jumlah pemesanan
yang optimal pada saat terjadi perubahan harga, tetapi terkadang perusahaan juga mendapat
keuntungan apabila terjadi penurunan harga. Selain itu, pada gudang bahan baku utama sistem
pengaturan bahan baku utama kurang teratur sehingga memperpanjang jarak untuk proses
pengambilan barang.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka dilakukan peramalan harga bahan baku utama, perbaikan
sistem persediaan berdasarkan fluktuasi harga beli bahan baku utama, dan penataan gudang bahan
baku utama. Metode Single-item Single Supplier digunakan apabila satu jenis barang yang dipesan
berasal dari satu supplier, sedangkan Multi-item Single Supplier digunakan apabila lebih dari satu
jenis barang yang dipesan berasal dari satu supplier yang sama. Metode Known Price Increases
digunakan untuk menentukan jumlah pemesanan optimal apabila terjadi kenaikan harga beli,
Special Sales Price digunakan untuk menentukan jumlah pemesanan optimal apabila terjadi
penurunan harga dari harga sebelumnya, dan Economic Order Quantity (EOQ) digunakan untuk
menentukan jumlah pemesanan optimal apabila tidak terjadi perubahan harga. Total biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk periode Januari 2008 – Desember 2008 apabila menggunakan
metode usulan diperoleh total biaya sebesar Rp. 4.886.133.492,04 dibandingkan total biaya
metode awal sebesar Rp. 5.223.868.600,77. Hal ini berarti terjadi penghematan sebesar 6,47%.
Dengan demikian sistem persediaan usulan dapat dijadikan acuan untuk sistem persediaan pada
periode berikutnya.
Pengaturan tata letak gudang bahan baku utama dilakukan berdasarkan hasil maksimum
persediaan yang diperoleh dari perhitungan perbaikan sistem persediaan. Pengaturan layout pada
gudang bahan baku utama diatur dengan menggunakan metode Class-Based Storage Policy untuk
5 bahan baku berdasarkan hasil peramalan yaitu Art Paper 150 gr (100 x 65), Art Paper 150 gr
(109 x 79), Ivory 170 gr (100 x 65), Ivory 170 gr (109 x 79), dan Kraft 125 gr dan Random
Storage Policy untuk 21 jenis bahan baku utama lainnya. Pengaturan dengan menggunakan Class-
Based Storage Policy karena 5 jenis bahan baku tersebut sering dipesan, sehingga di letakan di
dekat pintu untuk memudahkan proses pengambilan, sedangkan pengaturan dengan Random
Storage Policy karena 21 jenis bahan baku utama lainnya jarang dipesan, sehingga diletakan pada
space yang tidak ditentukan secara spesifik untuk masing-masing jenis.
Setelah dilakukan analisis perbandingan total jarak antara layout lama dan layout baru
untuk sekali proses pengambilan untuk satu jenis barang tertentu, didapatkan total jarak untuk
layout usulan lebih pendek dibanding total jarak untuk layout awal. Total jarak proses
pengambilan untuk satu jenis kertas tertentu, misalnya Art Paper 150 gr (109 x 79) pada layout
awal sebesar 235,32 m, sedangkan untuk layout usulan sebesar 149,98 m. Total jarak yang
ditempuh untuk proses pengambilan bahan baku utama metode awal sebesar 1.516,04 meter,
sedangkan total jarak yang ditempuh untuk untuk proses pengambilan bahan baku utama metode
usulan sebesar 970,72 meter. Pengaturan layout pada gudang bahan baku dengan menggunakan
metode usulan menghasilkan penghematan sebesar 35,97%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa pengaturan layout dengan menggunakan metode usulan lebih baik dari pengaturan layout
dengan menggunakan metode awa
PENINGKATAN KINERJA GURU MELALUI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KOMPETENSI GURU
The performance of teachers who are still not in accordance with their abilitiestoday is a problem in the management of education. There are several factorsthat can affect the performance of the teacher, including individualcharacteristics and teacher competence, but these two factors also still haveshortcomings in their management. For this reason, the purpose of this study isto examine the influence of individual characteristics and teacher competencieson teacher performance at the teachers of SMK Negeri 1 Siantar, SimalungunRegency, totaling 24 people. This study uses quantitative and qualitative analysis with the use of validity and reliability tests where the results are valid andreliable. For the normality test that the data has a normal distribution, then forthe simple regression equation and multiple regression that the results of thecorrelation coefficient of individual characteristics and teacher competence onteacher performance are positive. For the partial test that individualcharacteristics have a positive and significant effect on teacher performance, forthe partial test of the teacher competency variable on teacher performance it haspositive and significant results. The results for the simultaneous test are knowntogether that individual characteristics and teacher competencies have a positiveand significant effect on teacher performance, this shows that when individualcharacteristics and teacher competencies are good, teacher performance willalso be good
Preliminary assessment of the gender aspects of disaster vulnerability and loss of human life in South Africa
South Africa has reached a medium level of human development and has a heterogeneous situation with respect to disaster risk management. In this article, a preliminary assessment of the gender aspects of disaster vulnerability and fatalities is presented. The United Nations, the Health Systems Trust and Statistics South Africa were used as data sources for the following gender-segregated values: the life expectancy at birth, unemployment rates, the human development index values, the maternal mortality rates and the number of deaths from unnatural and non-natural causes. The relevant inequality indices were then calculated and used to draw conclusions regarding the gender aspects of disaster risk management in South Africa. Results of the calculations indicate that between 1980 and 2011 men were 10% more vulnerable with respect to their health status. However, the gender differences have been decreasing in recent years. Access of women to healthcare is decreasing with time, potentially decreasing the recovery potential of whole families. Women are more economically vulnerable than men in South Africa, as they are 16.3% – 33% more likely to be unemployed than men. Educational status of both genders in South Africa is comparable based on literacy and enrolment rates at primary and secondary level. On the other hand, men are five times more likely to suffer fatal injuries during disasters
PENGELOLAAN POTENSI SDM UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA PADA IBU-IBU PELAKU UMKM DI PULAU BANDA KABUPATEN MALUKU TENGAH
Maraknya UMKM yang dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga menjadi hal yang sangat dalam menghadapi dinamika perekonomian saat ini Selain sebagai ibu rumah tangga, Ibu-Ibu adalah pion untuk menambah pendapatan keluarga. Program Sosialisasi tentang Pegelolaan Potensi SDM dalam mingkatkan pendapatan keluarga menjadi sangat penting untuk ibu-ibu Pelaku UMKM di Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah. Kegiatan PKM ini dirancang khusus untukuntuk ibu-ibu pelaku usaha , dengan fokus pada peningkatan pemahaman, keterampilan, pengetahuan, dan mentalitas kewirausahaan dalam mengelola usaha sesuai potensi yang dimiliki . Program PKM ini mencakup serangkaian pelatihan, workshop dan share pengalaman oleh Dosen fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pattimura , yang juga punya pengalaman sebagai praktisi bisnis.. Tujuan PKM ini untuk memberi pemahaman dan pendampingan tentang pengelolaan Potensi SDM untuk meningkatkan pendapatan ibu-ibu pelaku usaha serta menjawab tantangan yang dihadapi dan memberikan solusi dakam melihat peluang dalam menjalankan usaha. Terdapat manfaat yang signifikan dari kegiatan ini, karena dengan bertambahnya pengetahuan tentang pengelolaan potensi SDM, maka akan meningkatkan pendapatan ibu-ibu Pelaku usaha di Pulau banda Kabupaten Maluku Tenga
FAKTOR MEMPENGARUHI VAKSINASI COVID-19 PADA MASYARAKAT MASA PANDEMI DI PUSKESMAS TAPIAN DOLOK
Terjadinya pandemi COVID-19, membuat vaksinasi COVID-19 menjadi hal yang penuh polemik. Beberapa negara di dunia melakukan aksi penolakan karena dianggap tidak efektif dalam mencegah Covid-19. Dampak lain yang timbul jika masyarakat terus menimbun keragu-raguan dan tidak membiarkan diri untuk di vaksin ialah akan terjadi kelumpuhan di bidang Kesehatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode survei analitik dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah sebagian masyarakat di masa pandemi C0VID-19 dengan jumlah 12118 orang yang berada di wilayah cakupan Puskesmas Tapian Dolok Kecamatan Tapian Dolok Kabupaten Simalungun. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian populasi masyarakat di masa pandemi COVID-19 yang dijadikan sampel dengan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling yang menggunakan rumus Slovin berjumlah 40 Masyarakat. Pengetahuan (p=0.006), Kecemasan (p=0.005), Sikap (p=0.004), Dukungan Kerabat (p=0.001), dan Dukungan Tenaga Kesehatan (p=0.001) Variabel Pengetahuan, Kecemasan, Sikap, Dukungan Kerabat, dan Dukungan Tenaga Kesehatan memiliki hubungan yang signifikan terhadap Vaksinasi pada Masyarakat di Masa Pandemi COVID-19 di Puskesmas Tapian Dolok Kabupaten Simalungun Tahun 2022 dan Faktor yang paling dominan pada penelitian ini adalah Kecemasan (P=0.007)
Victims of Physical Violence Have a Higher Risk to Be Perpetrators: A Study in High School Students Population
BACKGROUND: Violence experienced by a person can trigger mental disorders. It was reported that 1 in 4 children in the world had experienced severe and sustained physical violence. The form of violence varies from various bullying actions that seem mild, to deadly physical violence.
AIM: This study aimed to see the association between the victim and perpetrator of violence in high school students.
METHODS: A Hundred and Forty-Four high school students were chosen by stratified random sampling. They were assessed using Hurt, Insulted, threatened with harm, and Screamed (HITS) assessment tool. Univariate, bivariate, and multivariate analysis were used in this analysis, along with a cross-tabulation table.
RESULTS: Out of the 144 subjects, 66 (45.8%) admitted that they experienced violence in different gradations. A total of 34 (47.2%) respondents revealed that the perpetrators of the most frequent acts of violence were either one or both of their parents. The odds ratio (OR) of the subjects who experienced violence to commit violence is 3.571 (Confidence Interval (CI) 95% = 1.792-7.120).
CONCLUSION: More than 60% of high school students who experienced acts of violence turned out to experience more than one type of violence. The most frequent perpetrators of violence are the parents (47.2%), followed by friends and siblings. Those who experienced violent acts are 3.5 times more likely to become a perpetrator of violence
Microbial water quality of treated water and raw water sources in the Harare area, Zimbabwe
Microbial water quality is an essential aspect in the provision of potable water for domestic use. The provision of adequate amounts of safe water for domestic purposes has become difficult for most municipalities mandated to do so in Zimbabwe. Morton-Jaffray Treatment Plant supplies potable water to Harare City and areas surrounding Harare. This study investigated microbial water quality and the impact of microbial water quality related disasters in the area supplied by the Morton Jaffray Treatment Plant. Questionnaires were distributed to household owners in Harare who receive their water from the Municipality and those who use alternate water supplies. Candidates were randomly selected from their workplace. The raw water quality of Manyame River and its tributaries was assessed. Treated water in households was assessed for microbial quality using hydrogen sulphide test and heterotrophic bacteria plate count. Raw water sources were found to be contaminated by faecal matter. Household water sources tested negative for faecal contamination but positive for heterotrophic bacteria. CFU quantities ranged from 1 to 452 CFU/m. for all samples. The WHO guidelines for domestic water sources state that water used for domestic purposes should not be contain than 100 CFU/m.. Public perceptions of water quality ranged from eunsafef to ehighly contaminatedf. A decrease in the level of aesthetic appeal resulted in residents resorting to alternative sources such as wells and rivers for their domestic water. The current state of treated water was suitable for domestic use. Pathogen monitoring of domestic water is recommended using the hydrogen sulphide test and R2A agar test
- …