6 research outputs found

    Penerapan Metode Six Sigma dengan Pendekatan Dmaic pada Proses Handling Painted Body Bmw X3 (Studi Kasus: PT. Tjahja Sakti Motor)

    Full text link
    Kualitas adalah pemenuhan kebutuhan dan harapan pelanggan atau bahkan dapat melebihi kebutuhan dan harapan dari pelanggan tersebut. Setiap Perusahaan perlu meningkatkan kualitas baik produk maupun proses yang ada. Six sigma adalah sebuah sistem yang komprehensif dan fleksibel untuk mencapai, mempertahankan, dan memaksimalkan sukses bisnis. Salah satu alat dalam melaksanakan six sigma adalah Define, Measure, Analyze, Improve dan Control (DMAIC). PT. TSM (PT.Tjahja Sakti Motor) merupakan salah satu anak Perusahaan PT. Astra International Tbk yang bergerak dibidang otomotif, dan sebagai agen pemegang merk mobil BMW. Penelitian ini fokus pada divisi handling khususnya produk Painted Body BMW X3. Dalam proses handling Painted Body BMW X3 masih berada dalam keadaan stabil dengan tidak adanya data proporsi yang berada diluar batas kendali dengan hasil akhir =0,2; UCL 10,68; LCL=0. Tingkat sigma dari produksi Painted Body BMW X3 saat ini berada di level 3,3 sigma sehingga diperlukan perbaikan yang dilakukan untuk mencapai level 6 sigma. Menggunakan alat diagram pareto dengan menggunakan data cacat produksi yang ada, didapat 4 jenis defect yaitu Flex (31,3%), Chip (24,7%), Contamination (18,7%), Scratch (13.3%) yang akan dijadikan prioritas dalam penanganan masalah

    Implementasi Lean Manufacuring pada Proses Produksi untuk Mengurangi Pemborosan Persediaan

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan manufaktur sepatu bertaraf Internasional. Saat ini, terdapat penumpukan persediaan yang terjadi di setiap stasiun kerja. Penelitian ini mengidentifikasi alat yang tepat untuk memetakan secara detail aliran nilai (value stream), mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya pemborosan, memberikan dan mengimplementasikan usulan tindakan perbaikan untuk meminimalkan pemborosan persediaan pada proses produksi. Mengacu pada pendekatan lean manufacturing, penelitian ini dimulai dengan memetakan aliran proses saat ini dengan menggunakan Value Stream Mapping (VSM). Tahap berikutnya, dilakukan identifikasi pemborosan dengan menggunakan Waste Assessment Model (WAM) dan menetapkan alat yang cocok untuk memetakan secara detail aliran nilai dengan menggunakan VALSAT. Selanjutnya, menganalisis penyebab dominan dari pemborosan persediaan dengan menggunakan fishbone diagram. Alat yang tepat untuk memetakan aliran nilai secara detail dengan menggunakan VALSAT adalah Process Activity Mapping (PAM) dengan total skor 500,12. Kemudian, faktor dominan yang menjadi penyebab terjadinya pemborosan persediaan disebabkan oleh 3 faktor yaitu manusia, metode, dan material. Tahap penyelesaian masalah dilakukan dengan merancang sistem kanban dan diimplementasikan ke value stream tersebut. Setelah mengimplementasikan usulan tindakan, diperoleh jumlah persediaan berkurang. Pada kondisi aktual sebelum diterapkan sistem kanban, jumlah persediaan tercatat 12.945 pasang. Setelah diterapkan sistem kanban, jumlah persediaan menjadi 11.602 pasang

    Studi Kasus Tentang Pengembangan Proses Bisnis PT Sinar Sosro

    Full text link
    Penelitian ini merupakan pengembangan dari studi kasus proses bisnis PT Sinar Sosro. Permasalahan yang dialami PT Sinar Sosro dalam memasarkan salah satu produknya Joy Tea Green tidaklah semulus dan sebaik produk pendahulunya Teh Botol. Beberapa latarbelakang permasalahan dirumuskan dengan menggunakan teknik brainstorming diantaranya berupa keterlambatan pengenalan (launch) produk Joy Tea Green, kurang tepatnya segmentasi pasar hingga desain kemasan dan iklan yang terlihat menjemukan. Beberapa rekomendasi dihasilkan agar permasalahan ini dapat diselesaikan diantaranya dengan melakukan re-desain proses bisnis PT Sinar Sosro, dimulai dari segmentasi ulang pasar, diferensiasi produk yang berbeda dengan produk lainnya, hingga proses rancang ulang kemasan yang lebih

    Edukasi dan Sosialisasi Alat Pemotong Singkong Menjadi Keripik Singkong untuk Peningkatan Kualitas dan Produktivitas di Desa Sukapura, Kabupaten Bandung

    Get PDF
    Dalam mengembangkan potensi ekonomi desa, Desa Sukapura mencoba mengembangkan lebih jauh salah satu potensi yang ada yaitu mengolah bahan singkong, seperti halnya olahan keripik singkong yang menjadi cemilan favorit masyarakat Indonesia. Dalam proses produksi keripik singkong, salah satu proses kritis yang mempengaruhi kualitas produk adalah proses pemotongan singkong yang mana diharapkan akan menghasilkan irisan yang tipis dan konsisten. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi terkait alat pemotong singkong sederhana namun lebih meningkatkan produktivitas dan kualitas. Metode yang digunakan adalah presentasi dan demonstrasi terkait penggunaan alat pemotong singkong dengan 4 mata pisau kepada ibu-ibu PKK Desa Sukapura. Dari kegiatan ini, peserta sangat antusias mengikuti kegiatan dan peserta juga telah berhasil menghasilkan produk keripik singkong yang siap santap. Selain itu, hasil kuesioner menyatakan bahwa peserta menyetujui jika kegiatan ini sesuai dengan kebutuhan desa serta peserta juga menyetujui jika kegiatan ini terus berlanjut kedepannya hingga produk keripik singkong layak untuk dipasarkan

    Analysis of Student Mentality with Rating Scale Mental Effort on Online Lecturing

    Full text link
    Online lectures are distance learning carried out by all students and teachers who are in separate locations and involve multiple platforms in the implementation of online lectures. The problems experienced by students related to online lectures such as difficulties in using technology, and understanding the material so that it triggers a high mental workload from each student. This study aims to analyze the mental workload of industrial engineering students at Telkom University, Bandung. This study uses the Rating Scale Mental Effort (RSME) method to determine the mental workload related to the use of technology in online lectures. In the results of measuring mental workload, using a questionnaire distributed to students with 48 respondents. Based on the results obtained, the indicator that received the highest average RSME value reached 83.75, on the work anxiety indicator. Therefore, it is necessary to improve online learning and further research
    corecore