52 research outputs found

    Analisis Performa Eccentrically Braced Frames (EBF) Vertikal Link Menggunakan Wide Flange (WF) Link

    Get PDF
    Eccentrically Braced Frames (EBF) merupakan struktur baja tahan gempa yang memiliki kapasitas geser  dan  daktilitas  yang  baik. Struktur  EBF  menjadikan  link  sebagai  elemen yang mengalami kerusakan terlebih dahulu dari elemen lainnya. EBF mempunyai 2 tipe link, yaitu link vertikal dan link horizontal. Link horizontal EBF berotasi ke arah vertikal pasca terjadi gempa besar sehingga mengganggu elemen lain di atasnya dan sulit melaku- kan perbaikan atau penggantian link, solusinya digunakan link vertikal yang memungkin- kan  untuk  perbaikan  atau  penggantian  link,  tanpa  mengubah  bagian  balok.  Dilakukan analisis berupa struktur gedung 10 lantai dengan sistem struktur EBF link vertikal meng- gunakan software SAP 2000 berupa analisis linier dan non  linier.  Selanjutnya dilakukan analisis beban siklik untuk spesimen frame 1 lantai sistem struktur EBF link vertikal meng- gunakan  software  Abaqus  CAE.  Hasil analisis  menunjukkan  bahwa pemodelan  struktur gedung EBF 10 lantai dan spesimen frame EBF 1 lantai mengalami kegagalan elemen terle- bih  dahulu  terjadi pada  link, hal ini  sesuai  dengan konsep  struktur Eccentrically  Braced Frames (EBF)

    STUDI PERILAKU PADA SAMBUNGAN RECTANGULAR CONCRETE FILLED TUBES (RCFT) DENGAN METODE FINITE ELEMENT

    Get PDF
    This research presents the result of two rectangular filled tube column-to-beam connections under cyclic loading using finite element analysis. Connections of all two models were using weld connection and shear tab attached to beam webs. In this study, 2 models were made: RR-1 and RB-2, which are RCFT connection with RBS and RCFT connection without RBS. This study is conducted to learn, the advantages of RCFT connection with RBS against RCFT connection without RBS. The analysis results observed that cyclic performance of the RBS moment connection was much superior to the connection without RBS. The highest regions of stress occur in vicinity of beam bottom flange near column face for connection without RBS. For connection with RBS, the highest regions of stress occur in reduced beam section of the bea

    Modifikasi Perencanaan Struktur Gedung Pusat Perbelanjaan Jogja Town Square Menggunakan Baja dengan Sistem Eccentrical Braced Frames (EBF

    Get PDF
    Baja merupakan salah satu marerial yang bersifat daktail, yaitu baja dapat mengalami deformasi yang besar dibawah pengaruh tegangan tarik yang tinggi tanpa hancur dan putus. Adanya sifat daktail tersebut menjadikan baja lebih efektif menahan beban gempa. Salah satu sistem tahan gempa yang terdapat pada baja adalah sistem Eccentrically Braced Frames (EBF) yang merupakan konsep desain gabungan antara konsep daktilitas dan disipasi energi yang baik dari desain MRF dengan kekakuan elastik yang tinggi dari desain CBF. Kelebihan dari sistem EBF ini adalah daktilitas struktur yang baik dengan mekanisme kelelehan geser yang terjadi pada link. Link merupakan bagian yang terletak antara joint pengaku diagonal dengan joint kolom –balok dan elemen yang diharapkan dapat menyerap energi gempa dan mengalami proses plastisifikasi pada elemen yang rusak tersebut. Pada modifikasi perencanaan struktur gedung pusat perbelanjaan Jogja Town Square ini digunakan sistem Eccentrically Braced Frames (EBF). Perhitungan struktur yang dilakukan pada sistem struktur ini mengacu pada, SNI 03-1729-2002 “Tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung”, SNI 1729:2015 “Spesifikasi untuk bangunan gedung baja struktural”, SNI 1727:2013 “Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain” PPUG 1983, SNI 1726:2012 “Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung”, dan SNI 2847:2013 “Persyatan beton struktural untuk bangunan gedung”. Pemodelan dan analisa struktur menggunakan program ETABS. Dari analisa yang telah dilakukan diperoleh, tebal pelat atap 9 cm, lantai hotel 10 cm, lantai lobbi hotel 13 cm, lantai pusat perbelanjaan 12 cm, dimensi balok anak lantai atap WF 250.175.7.11, balok anak lantai hotel WF 300.200.8.12, dimensi balok anak lantai lobby hotel dan pusat perbalanjaan WF 350.250.8.12, dimensi balok induk lantai 2-5 WF 500.200.11.19, dimensi balok induk lantai 6-9 WF 450.200.9.14, dimensi balok induk lantai atap WF 450.200.8.13 dimensi kolom lantai 1-5 CFT 650.650.25.25, kolom Lantai 6-9 CFT 550.550.25.25, kolom lantai 10-12 CFT 500.500.25.25, dimensi bresing lantai 1-5 WF 300.300.12.12, dimensi bresing lantai 6-12 WF 250.250.14.1. Panjang element link yang direncanakan 100 cm. Sambungan struktur utama direncanakan dengan baut A325. Dinding penahan tanah direncanakan menggunakan solder pile diameter 60 cm dengan kedalaman 9 m dengan tulangan utama 16 D16 dan tulangan geser D13-120. Pondasi menggunakan bored pile diameter 100 cm dengan kedalaman 24 m dengan tulangan utama 26 D22 dan tulangan geser D16-100

    Analysis of Steel Plate Shear Wall Performance with Two Wall Openings Modification

    Get PDF
    Steel plate shear wall (SPSW) is one kind of steel earthquake resistant building structural stiffener that can dissipate the tremendous amount of quake energy, where the steel plate itself had been developed from years, and still in development. Ideally, SPSW is designed so all of its parts can absorb the energy of lateral force, seismic load for instance, through inelastic deformation. Because of that, the thickness of applied steel plate in a section of a building (a portal in this case) is determined by the shear force of the portal itself. In this research, experiment had been done using multiple applicable methods for the SPSW, where the use of it depends on the architect aspect and necessity. In this experiment, the specimen will be tested with some applicable lateral loading, where in the steel plate itself, there are two openings applied to the web plate. The result of the research shows some behavior changing of the dissipating energy throughout the steel plate, especially along the edge of the openings. Because of that fact, there are some performance degradation in the specimen, compared to the normal steel plate with stiffeners, which is 26.61% reduction of ultimate strength (624.01) kN at perforated specimen, compared to 850.24 kN at non-perforated specimen) and 11.5% reduction of dissipated energ

    Analisis Perilaku Konfigurasi Pelat Pengaku pada Sistem Struktur Steel Plate Shear Wall (SPSW) yang Tersambung pada Sisi Horizontal Boundary Element (HBE)

    Get PDF
    Sistem Steel Plate Shear Wall (SPSW) adalah sebuah sistem struktur yang mampu menunjukkan deformasi kekakuan awal yang tinggi, berperilaku daktail, dan mendisipasi energi yang besar, sehingga cocok menjadi sistem penahan gempa yang besar. Pelepasan pelat pengisi pada kolom dapat menguntungkan karena kemungkinan kegagalan awal yang terjadi pada kolom dapat diminimalisir. Untuk meningkatkan gaya geser dan disipasi energi maka perlu adanya penambahan pelat pengaku pada elemen shearwall. Pada penelitian ini dilakukan pengujian terhadap beberapa model konfigurasi pelat pengaku yaitu diantaranya; berbentuk cross dan strip model. Hasil pengujian yaitu berupa; diagram kurva histeresis, pola deformasi pelat, kapasitas disipasi energi dan kapasitas gaya geser. Penelitian ini menggunakan metode elemen hingga dengan program bantu ABAQUS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan pelat pengaku pada daerah TFA (tension field action) memiliki pengaruh yang sangat signifikan dalam meningkatkan kekakuan awal yang baik, meningkatkan kapasitas gaya geser dan menghasilkan disipasi energi yang sangat baik

    Studi Numerik terhadap Kinerja serta Perilaku Elemen Reduced Bracing Section dan Stiffeners pada Concentrically Braced Frames

    Get PDF
    Kualitas respon seismik dari CBF ditentukan dari kinerja pengakunya  (bracing). Untuk mencapai kinerja terbaik dari CBF, pengaku harus gagal dahulu sebelum komponen lainya dari  sistem  rangka  itu  sendiri.  Penggunakan  reduced  saction  bracing  bertujuan  untuk mempercepat kegagalan pada bracing. Dalam penelitian ini reduced section pada bracing mengacu pada sistem yang ada pada reduced beam section (RBS) dan double reduced beam section  (DRBS).  Selain  penerapan  reduced  section  pada  bracing  dalam  penelitain  juga menggunakan  diagonal  stiffeners  sebagai  pengaku  pada  bracing.  Penggunaan  stiffeners bertujuan untuk memperkuat bagian tengah dari bracing. Penggunaan diagonal stiffeners di  penelitian  ini  mengacu  pada  SNI  1729-2002.  Diagonal  stiffeners  akan  dipasang  single stiffeners dan triple stiffeners dengan jarak antar stiffeners 200 mm dan tebal 10 mm. Dari hasil analisis didapatkan bahwa penggunaan reduced section pada bracing menghasilkan energi disipasi yang cukup baik. Sedangkan penambahan diagonal stiffener pada bracing menghasilkan nilai daktilitas yang lebih baik

    STUDI PERILAKU STRUKTUR ECCENTRICALLY BRACED FRAME (EBF) AKIBAT BEBAN GEMPA DAN BEBAN SIKLIK

    Get PDF
    ABSTRAK: Salah satu alternatif dalam merancang bangunan gedung tahan gempa adalah dengan menggunakan struktur baja dengan sistem Eccentrically Braced Frame (EBF). Sistem struktur EBF merupakan sistem yang mensyaratkan perilaku inelastik hanya terjadi pada balok link selama pembebanan gempa sehingga link akan mengalami rotasi inelastik, sedangkan komponen lainnya dari EBF tetap dalam kondisi elastik. Terdapat tiga kriteria balok link yang dimungkinkan dalam sistem struktur EBF, yaitu short link (EBF-S), intermediate link (EBF-I), dan long link (EBF-L) yang ditentukan dari normalisasi panjang link dengan rasio antara kapasitas momen plastis (Mp) dan kapasitas geser plastis (Vp). Analisis struktur dilakukan terhadap tiga model bangunan 10 lantai yang menggunakan sistem EBF tipe Split K-Braces dengan variasi panjang link. Proses analisis struktur secara umum dilakukan dengan bantuan software ETABS, sedangkan untuk analisis mikro terhadap satu portal struktur EBF digunakan bantuan software ABAQUS. Dari hasil analisis struktur ETABS dan ABAQUS dapat disimpulkan bahwa model gedung EBF-S mempunyai simpangan lateral yang paling kecil dan gaya geser dasar ultimate yang paling besar jika dibandingkandengan EBF-I dan EBF-L, hal ini menunjukkan bahwa EBF-S mempunyai kekakuan struktur yang paling besar dibandingkan dengan struktur lainnya, demikian juga model portal EBF-S memiliki luas bidang tegangan-reganganyang paling besar dari model EBF-I dan EBF-L, hal ini menunjukkan bahwa EBF-S memiliki daktilitas dan kemampuan disipasi energi yang paling baik

    CONNECTION MODEL OF CONCRETE FILLED STEEL TUBE (CFT) COLUMN TO STEEL BEAM UNDER CYCLIC

    Get PDF
    Various types of structural technology began to develop rapidly, one of which was composite steel. Composite steel (Concrete Filled Steel Tube) is a structure consisting of two or more materials with different material properties and form one unit so as to produce better combined properties. Compared to conventional steel, this column has many advantages such as convenient formwork for concrete cores provided by steel tubes, increased strength and good ductility. This study uses the CFT column as the main variable by considering variations in the CFT column on the connection using ABAQUS. Modeling was carried out with a test object of 203 × 133 × 7.8 × 5.8 mm and the CFT column dimensions of rectangular 220 × 220 × 6 mm, and circular Ø 220 mm t = 8 mm. The research method uses two steps static-general method with static-risk. The results of these two research methods have the results of approaching and having the same behavior. Modeling has fulfilled the requirements of modeling the column-beam joints that can be used in a system of earthquake-resistant reinforced steel composite concrete frame structures. Based on the modeling results that have been done, modeling has fulfilled the connection that has sufficient ductility capability

    Analysis Mooring System Configuration of Submerged Floating Tunnel

    Get PDF
    Submerged Floating Tunnels (SFT) is a tubular structure that is submerged and floating in depth remains through the system of anchors consisting of a cable connected to the seabed. SFT structure imposed its own weight and is assisted by the buoyancy or uplift caused by water, cross sectin of the tunnel is designed so that buoyancy can overcome the structural weight and experienced a lift force that causes the floating structure. Fastening system (mooring system) also play a role which is to inhibit the SFT structure, minimize displacement and stress caused by environmental burden, such as earthquakes and hydrodynamic load that can aggravate the condition SFT structure in case of crossing the sea with SFT system. SFT will give a fairly small impact on the environment as it floated in the water, and with built using a modular system, the SFT (Submerged Floating Tunnels) can reach a distance long enough and does not cause pollution. Basically the same as the force that occurs archimides principle, where the objects are in the water to get a compressive force to the top. Cross sectional analysis SFT, will be modeled by 7 different models that have been in previous studies. The model's of SFT with steel cable to hold the structure in order to remain strong with the inclination selected. Analysis is done by modeling the triangle wiring configuration with different angle of incliflation cable. The analysis by comparing the test model were made earlier with prototype analyzed numerically. The expected structure did not undergo excessive deformation due to the environmental burden. Therefore, the structure of the SFT will be done with the Abaqus as finite element analysis. So, obvious deformation occurred in the cable. Therefore, it was expected to obtain the optimum angle of inclination was 54º
    corecore