180 research outputs found
Development of Data Acquisition and Control Software for Neutron Radiography Facility at Serpong, Indonesia
A system for data acquisition and control software for the neutron radiography facility at Serpong has been developed. The software was developed to replace the previously existing control software which was no longer used due to problems on its computer hardware. Visual Basic running under Microsoft Windows operating system was used in developing the new software. In the hardware side, the film grabber and the motor driver were replaced. In the new system, the film grabber which was used to capture the image in the old system is replaced with a programmable CCD camera. The motor driver which was used to control the camera in two directions has been replaced with a four-direction motor driver. The software is capable of displaying the images in a real time mode and record the images in the hard disk of a personal computer. To obtain optimal image quality, the software processes the captured images by performing temperature adjustment, camera exposure time adjustment, and integration of the captured image in a certain frame numbers. The software is capable of taking a number of snapshots at a certain time interval. For neutron tomography purposes, the software takes the snapshots automatically at a sample position in line with the stepping movement of the rotating sample table. The snapshots were saved in a picture format and a numeric format for further processing. The software has been successfully tested for real time method and tomography reconstruction. The data captured by using this software has been verified using both commercial and in-house computed tomography software. Received: 16 January 2013; Revised: 20 August 2013; Accepted: 23 August 201
Energy Science Centre di Semarang
Science Centre merupakan sarana pendidikan nonformal, yang memadukan Iptek dengan hiburan melalui peragaan-peragaan yang menarik, mudah, dapat diaplikasikan dan dapat dimainkan, menciptakan pengalaman mengesankan, dengan tujuan mendekatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan masyarakat di kehidupan sehari-hari. Keberadaan Science Centre masih langka di Indonesia padahal pembangunan Science Centre di Indonesia merupakan wacana lama pemerintah berdasarkan SK Menteri Riset dan Teknologi No. 15/M/Kp/IX/1984 untuk mengaji, studi banding, dan konsepsi Science Centre. Kemudian pada 2001, muncul Rencana Implementasi Kepmen Ristek No. 75/M/Kp/IX/2001 tentang perlunya pembangunan Science Centre. Permasalahannya adalah, Science Centre yang seperti apa yang mampu mengakomodasi kebutuhan kognitif pengunjungnya? Science Centre di Indonesia sampai saat ini belum memiliki standar yang jelas, maka dari Penulis mengangkat tema “energy” berdasarkan pada Kurikulum 2013 sebagai dasar pemenuhan kebutuhan kognitif pengunjungnya. Pengambilan tema energi didasarkan pada kaitannya dengan kehidupan kita sehari-hari yang tidak pernah lepas dari penggunaan energi. Dengan adanya Energy Science Centre di Semarang ini, diharapkan masyarakat terutama pelajar menjadi lebih dekat dan menyukai Iptek yang ternyata tidak pernah lepas dari kehidupan sehari-hari
ART CENTRE FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO
Fakultas Ilmu Budaya merupakan salah satu Fakultas yang khusus mempelajari mengenai kebudayaan dan kesusastraan. Universitas Diponegoro, yang merupakan salah satu Universitas besar di Jawa Tengah juga memiliki Fakultas Ilmu Budaya. Misi dari pembentukan fakultas ini tidak lepas dari beragamnya kebudayaan dan kesusastraan di daerah Jawa Tengah serta banyaknya tokoh Jawa Tengah yang menjadi panutan dalam kesusastraan Indonesia, sehingga dirasakan betapa perlunya sebuah fakultas yang mempelajari sejarah, budaya dan kesusastraan di Jawa Tengah
Development of Data Acquisition and Control Software for Neutron Radiography Facility at Serpong, Indonesia
A system for data acquisition and control software for the neutron radiography facility at Serpong has been developed. The software was developed to replace the previously existing control software which was no longer used due to problems on its computer hardware. Visual Basic running under Microsoft Windows operating system was used in developing the new software. In the hardware side, the film grabber and the motor driver were replaced. In the new system, the film grabber which was used to capture the image in the old system is replaced with a programmable CCD camera. The motor driver which was used to control the camera in two directions has been replaced with a four-direction motor driver. The software is capable of displaying the images in a real time mode and record the images in the hard disk of a personal computer. To obtain optimal image quality, the software processes the captured images by performing temperature adjustment, camera exposure time adjustment, and integration of the captured image in a certain frame numbers. The software is capable of taking a number of snapshots at a certain time interval. For neutron tomography purposes, the software takes the snapshots automatically at a sample position in line with the stepping movement of the rotating sample table. The snapshots were saved in a picture format and a numeric format for further processing. The software has been successfully tested for real time method and tomography reconstruction. The data captured by using this software has been verified using both commercial and in-house computed tomography software. Received: 16 January 2013; Revised: 20 August 2013; Accepted: 23 August 201
TAMAN KANAK-KANAK BERBASIS KURIKULUM SINGAPURA DI KEBAYORAN BARU JAKARTA
Taman kanak-kanak memiliki peran penting untuk mengembangkan kepribadian anak serta mempersiapkan mereka memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Fisik dari bangunan taman kanak-kanak harus dapat mengakomodasi kurikulum yang diterapkan sehingga kegiatan belajar mengajar sesuai dengan perkembangan usia anak usia dini. Kurikulum yang digunakan pun beragam, banyak taman kanak-kanak yang menggunakan kurikulum international mengambil studi kasus pada Kinderland Preschool penulis menemukan potensi pada kurikulum berbasis Singapura. Taman kanak-kanak ini memiliki potensi untuk dikembangkan lagi karena kurikulum Singapura memiliki kegiatan belajar aktif didalam kelas sehingga membutuhkan luasan kelas yang cukup luas dan memiliki fungsi satu ruang kelas yang beragam, namun tanpa dipungkiri letak lokasinya yang berada di tengah kota sehingga terdapat peraturan setempat yang mengakibatkan luas yang boleh terbangun tidak terlalu besar dan juga perlu diperhatikan keamanan bangunan untuk anak-anak usia dini.
Dari permasalahan diatas dapat disimpulkan bahwa perlu adanya solusi permasalahan dalam bentuk desain, untuk membantu proses perancangan diperlukan sebuah pedoman perencanaan dan perancangan untuk membantu mencari solusi yang kemudian dilanjutkan ke tahap eksplorasi.
Dalam membuat pedoman perencanaan dan perancangan taman kanak-kanak berbasis kurikulum Singapura langkah yang dilakukan yaitu memahami kurikulum Singapura, sistem pendidikan Kinderland yang merupakan studi kasus taman kanak-kanak berbasis kurikulum Singapura di Jakarta, persyaratan yang dikeluarkan pemerintah Singapura dalam membangun taman kanak-kanak dan menganalisa pemilihan lokasi. Dilakukan juga peninjauan dengan pendekatan fungsional, teknis, kinerja dan kontekstual
Pengembangan Perangkat Lunak Akuisisi Data Dan Kontrol Difraktometer Serbuk Resolusi Tinggi
Pada tulisan ini, dipresentasikan sebuah sistem akuisisi data dan kendali untuk difraktometer serbuk resolusi tinggi (High Resolution Powder Diffractometer, HRPD). Sistem terdiri dari dua bagian yaitu bagian kontrol instrumen seperti sistem penggerak, sistem pembaca posisi, dan sistem pencacah pulsa neutron, dan bagian akuisisi data yang mengendalikan instrumen secara otomatis sesuai dengan mode pengukuran yang diinginkan. Tampilan perangkat lunak ini dibuat sedemikian rupa sehingga tampak lebih user friendly, dan memudahkan pengguna dalam melakukan eksperimen karena perangkat lunak ini akan melakukan pengukuran secara otomatis tanpa ada intervensi lebih lanjut dari pengguna sesuai dengan parameter yang dimasukkan pengguna. Hasil pengujian menunjukkan bahwa perangkat lunak ini telah berjalan dengan baik dibuktikan dengan pengukuran kinerja dengan menggunakan peralatan difraktometer serbuk resolusi tinggi
RESORT HOTEL DI PADANGBAI, BALI
Bali dikenal sebagai tujuan wisata yang sangat populer, tidak hanya di Indonesia tetapi juga mancanegara. Citra Bali sebagai tujuan wisata tropis yang eksotis, indah dan memiliki daya tarik kuat akan budaya yang dimiliki, menjadikan Bali sebagai salah satu tujuan wisata yang paling banyak diminati wisatawan asing maupun domestik. Banyak dari para wisatawan datang ke Bali untuk menghilangkan rasa jenuh akibat rutinitas kota yang cenderung monoton setiap harinya.
Sesuai Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008, mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, beberapa daerah di Bali ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN). Kawasan Strategis Nasional (KSN) adalah kawasan yang penataan ruangnya di prioritaskan karena mempunyai pengaruh penting terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan, termasuk didalamnya adalah wilayah yang ditetapkan sebagai warisan dunia. Salah satu dari daerah tersebut adalah Kabupaten Karangasem. Kabupaten Karangasem dinilai strategis terkait dengan tipologi KSN yaitu pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan dalam pengembangan perekonomian masyarakat sekitar dan perekonomian nasional yang produktif
REST AREA TIPE A RUAS TOL SEMARANG – SOLO DENGAN KONSEP “ZERO ENERGY BUILDING” (ZEB)
Rest Area Tipe A Ruas Tol Semarang-Solo dengan Konsep “Zero Energy Building” (ZEB)
Oleh: Alifa Wardyasari, Eddy Prianto, Bharoto
Seiring berjalannya waktu kebutuhan akan moda transportasi semakin meningkat baik itu moda transportasi umum maupun pribadi. Begitu pula dengan infrastuktur transportasi semakin ditingkatkan, seperti jalan tol. Pemerintah mengembangkan jalan Tol Trans Jawa yang juga termasuk dalam Asian Highway 2, sepanjang 1.167 km yang membentang dari Merak hingga Banyuwangi demi kelancaran berkendara. Salah satu ruasnya ialah ruas tol Semarang-Solo memiliki panjang 72,7 km. Pada ruas tol Semarang-Solo direncanakan akan terdapat 9 Rest Area, yang terdiri dari 4 Rest Area tipe A dan 5 Rest Area tipe B. Rest Area sangat dibutuhkan dalam jalan tol karena jalan tol yang cenderung lurus dan adanya batas laju kendaraan menuntut pengendara untuk selalu fokus tanpa henti, sehingga tak jarang pengendara mengalami kelelahan sedangkan pengemudi dilarang berhenti di sembarang tempat. Di Indonesia, rest area dulunya hanya berupa warung - warung yang menjual berbagai jenis makanan dan menyediakan fasilitas toilet, berbeda dengan keadaan sekarang teknologi semakin maju sehingga fasilitas penunjang pun turut meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Kemajuan tersebut tidak lepas dari kebutuhan akan listrik. Lokasi rest area yang berada di dalam area tol yang tertutup dan jauh menyebabkan sulitnya menyalurkan jaringan listrik, sehingga seringkali ditemui jalanan tol yang difasilitasi lampu jalan hanya terdapat pada lokasi yang dekat dengan pintu tol maupu
Apartemen untuk Wanita di Kota Semarang
Peningkatan jumlah penduduk kota Semarang berimbas pula pada peningkatan permintaan akan tempat tinggal. Akan tetapi, jumlah lahan yang tersedia tidak memungkinkan lagi untuk pembangunan secara horizontal. Solusinya adalah membangun rumah tinggal secara vertikal. Apartemen salah satunya adalah wujud hunian berbentuk vertikal. Di sisi lain, permintaan akan apartemen datang dari kalangan wanita yang menginginkan privasi dan tingkat kenyamanan dan keamanan yang tinggi. Berdasarkan fenomena tersebut, keberadaan Apartemen untuk Wanita di kota Semarang dapat menjadi salah satu alternatif pilihan wanita bertempat tinggal dan agar terpenuhi kebutuhan-kebutuhan dari wanita tersebut.
Kajian diawali dengan mempelajari tinjauan mengenai Apartemen, meliputi pengertian, macam apartemen, jenis ruang apartemen, sistem pengelolaan apartemen, tinjauan mengenai wanita, kebutuhan wanita, serta tinjauan mengenai apartemen yang tepat untuk wanita. Dilakukan juga tinjauan mengenai kota Semarang dan gambaran umum apartemen di kota Semarang. Selain itu, dilakukan pendekatan fungsional, kinerja, teknis, dan kontekstual. Pemilihan tapak dilakukan berdasarkan potensi tapak tersebut untuk memenuhi kebutuhan apartemen untuk wanita.
Selanjutnya sebagai kesimpulan, diperoleh luasan program ruang yang diperlukan pada Apartemen untuk Wanita serta ilusrasi desain berupa gambar grafis 2 dimensi dan 3 dimensi
PASAR DESA DI CIKUPA TANGERANG
PASAR DESA DI CIKUPA, TANGERANG
ABSTRAK
Pasar Cikupa beralamatkan di Jalan Raya Serang KM 15 yang juga merupakan jalur nasional yang menghubungkan pulau Jawa dan pulau Sumatra, atau juga dikenal sebagai jalan yang menghubungkan Anyer dan Panarukan. Pasar ini berada tepat di pinggir jalan sehingga lokasi pasar ini mudah ditemukan.
Telah berdiri sejak jaman Belanda sekitar tahun 1930, pada jaman itu pasar Cikupa ini berwujud dua bangunan ke belakang berlantai satu dan terbuat dari kayu. Kemudian pada tahun 1997, terjadi perombakan besar dengan dibangun gedung pasar Cikupa yang bertahan hingga sekarang dengan penambahan bangunan baru di pinggir jalan raya Serang KM 15. Pada mulanya, waktu operasional pasar desa adalah setiap hari Selasa dan Sabtu, namun karena bertambahnya jumlah penduduk hari operasional pasar ini menjadi setiap hari.
Pasar desa ini merupakan fasilitas umum yang beroperasi di bawah naungan pemerintah Desa. Dengan luas lahan seluas 10.000 m2, di pasar ini terdapat 300 kios dan 600 losd. Pasar desa ini adalah pasar desa terbesar di Kabupaten Tangerang , dan letaknya strategis mengingat Kecamatan Cikupa berada di bagian tengah Kabupaten Tangerang sehingga jangkauan pelayanan pasar ini luas yaitu 7 KM ke arah wilayah Pasar Kemis, 6 KM ke arah wilayah Balaraja, 10 KM ke arah Wilayah Curug, dan 10 KM ke arah wilayah Tigaraksa.
Masalah dapat terlihat dari kosongnya sebagian besar kios di lantai 2 yang merupakan zona pedagang pakaian. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh banyaknya pedagang liar yang memilih berjualan di area permukiman warga di sekitar pasar yang beroperasi tanpa izin sehingga infiltrasi pengunjung ke dalam pasar berkurang dan membuat pedagang enggan berjualan di dalam pasar, khususnya di lantai 2.
Ekomdayo dan Hidayatsyah (2012) menyatakan bahwa pasar tradisional yang dianggap berhasil adalah pasar yang ramai oleh aktivitas ekonomi dan sosial, yang ditandai dengan tersedianya ruang-ruang yang nyaman, aksesibel, dan menjadi wadah aktivitas sosio-kultural.
Kata Kunci : Pasar Tradisional, Kriteria Perancangan, Cikup
- …