REST AREA TIPE A RUAS TOL SEMARANG – SOLO DENGAN KONSEP “ZERO ENERGY BUILDING” (ZEB)

Abstract

Rest Area Tipe A Ruas Tol Semarang-Solo dengan Konsep “Zero Energy Building” (ZEB) Oleh: Alifa Wardyasari, Eddy Prianto, Bharoto Seiring berjalannya waktu kebutuhan akan moda transportasi semakin meningkat baik itu moda transportasi umum maupun pribadi. Begitu pula dengan infrastuktur transportasi semakin ditingkatkan, seperti jalan tol. Pemerintah mengembangkan jalan Tol Trans Jawa yang juga termasuk dalam Asian Highway 2, sepanjang 1.167 km yang membentang dari Merak hingga Banyuwangi demi kelancaran berkendara. Salah satu ruasnya ialah ruas tol Semarang-Solo memiliki panjang 72,7 km. Pada ruas tol Semarang-Solo direncanakan akan terdapat 9 Rest Area, yang terdiri dari 4 Rest Area tipe A dan 5 Rest Area tipe B. Rest Area sangat dibutuhkan dalam jalan tol karena jalan tol yang cenderung lurus dan adanya batas laju kendaraan menuntut pengendara untuk selalu fokus tanpa henti, sehingga tak jarang pengendara mengalami kelelahan sedangkan pengemudi dilarang berhenti di sembarang tempat. Di Indonesia, rest area dulunya hanya berupa warung - warung yang menjual berbagai jenis makanan dan menyediakan fasilitas toilet, berbeda dengan keadaan sekarang teknologi semakin maju sehingga fasilitas penunjang pun turut meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Kemajuan tersebut tidak lepas dari kebutuhan akan listrik. Lokasi rest area yang berada di dalam area tol yang tertutup dan jauh menyebabkan sulitnya menyalurkan jaringan listrik, sehingga seringkali ditemui jalanan tol yang difasilitasi lampu jalan hanya terdapat pada lokasi yang dekat dengan pintu tol maupu

    Similar works