14 research outputs found

    Corporate entrepreneurship on Government Linked Companies performance: the role of perceived environmental munificence and dynamism as moderating variables / Ibrahim Awang Besar

    Get PDF
    Financial performance of the Government Linked Companies (GLCs) has been the subject of public scrutiny and their performance has always been compared with the performance of non-government linked companies (non- GLCs). Generally, GLCs performance is said to be underperformed as compared to non-GLCs and continues to be a major concern. A tall order was given to GLCs to improve their financial performance by advocating innovation, proactiveness and risk-taking as means of transforming the economy from a knowledge-based to innovation-based economy. The aim of this research is to examine the effects of corporate entrepreneurship dimensions on organization’s financial performance of GLCs in Malaysia. In addition, external factors such as munificence and dynamism were injected to examine if these variables do moderate the relationship between the corporate entrepreneurship and financial performance. Scales for dimensions of corporate entrepreneurship, financial performance and environmental munificence and dynamism have been adopted from the existing literature. Using usable data of 282 from the 450 respondents as a sample frame, across diverse industries such as construction, consumer products, finance, industrial products, infrastructure, plantation, properties and trading and services, this research analyzes the effect of corporate entrepreneurship dimensions on financial performance of GLCs

    Masyarakat Tutur Siswa Beda Budaya di Sekolah Menengah Pertama Al Kautsar Bandar Lampung dalam Kajian Etnografi Komunikasi

    Get PDF
    Siswa SMP Al Kaustar 2019/2020 Bandar Lampung sebagai masyarakat tutur terdiri dari beragam etnik, etnik terbanyak adalah Lampung dan Jawa. Perbedaan etnik menjadikan siswa baru mengalami culture shock yang dapat menimbulkan dampak negatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola komunikasi siswa yang dilatarbelakangi etnik berbeda, yaitu Etnik Lampung dan Etnik Jawa.  Penelitian ini menggunakan metode etnografi komunikasi dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan karakteristik informan, yaitu:siswa perantau kelas 7, 8 dan 9, Siswa perantau mengalami gegar budaya, siswa memiliki cukup banyak waktu dan kesempatan untuk dimintai keterangan, dan siswa tidak mengalami gegar budaya sebagai informan pembanding.Sehingga  responden berjumlah 11 orang siswa dan satu guru bimbingan konseling. Hasil penelitian menunjukkan pola komunikasi siswa di SMP Al Kautsar tentang penggunaan bahasa khas Kota Bandar Lampung sebagai bahasa pergaulan, hingga siswa mengalami culture shock.  Pola komunikasi merupakan penggabungan komponen komunikasi yang terdiri dari: genre, topik peristiwa komunikatif, tujuan dan fungsi peristiwa, setting, partisipan, isi pesan, urutan tindakan, kaidah interaksi, dan norma interpretasi. Penelitian ini memberikan kontribusi berupa rekomendasi untuk para pihak sekolah untuk memberi materi pengenalan siswa baru tentang keberagaman budaya, kekhasan bahasa sebagai awal perilaku toleransi

    Strategi Marketing Public Relations Koppi Asia dalam Membangun Brand Awareness

    Get PDF
    AbstrakPertumbuhan bisnis kopi di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan, sehingga menjadikan persaingan yang sangat ketat bagi para pengusaha bidang kopi, hal ini menjadikan pengusaha kedai kopi untuk selalu berinovasi dalam menghadapi persaingan yang kian memanas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui strategi Marketing public relations Koppi Asia dalam membangun brand awareness di kota Palembang. Teori yang digunakan adalah Tahapan Marketing Public Relations yang mencakup strategi pull, push dan pass. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Koppi Asia cukup berhasil dalam menanamkan brand awareness kepada konsumen. Sehingga menjadikan Koppi Asia sebagai brand kopi yang mampu berkembang dan bersaing dengan brand lainnya. AbstractThe growth of the coffee business in Indonesia has increased quite significantly, thus making the competition very tight for coffee farm entrepreneurs, this makes coffee shop entrepreneurs always compete in increasingly heated competition. The purpose of this study was to determine Koppi Asia's marketing public relations strategy in building brand awareness in the city of Palembang. The theory used is the Stages of Marketing Public Relations which include pull, push and pass strategies. The method used is qualitative. Data collection technique is in-depth interviews. The results of this study indicate that Koppi Asia is quite successful in instilling brand awareness among consumers. So that makes Koppi Asia a coffee brand that is able to develop and compete with other brands

    Penolakan sentimen etnik dalam politik semasa Malaysia: kes pilihan raya kecil 2009 Bukit Selambau, Kedah = The rejection of the politics of ethnic sentiments in contemporary Malaysia: The case of the 2009 Bukit Selambau, Kedah by-election

    Get PDF
    Etnik merupakan faktor penting dalam mempengaruhi proses dan pola tingkahlaku politik di Malaysia. Dengan keadaan demografi dan struktur ekonomi penduduk Malaysia yang berbilang kaum maka politik perkauman telah sekian lama diterima oleh majoriti pengundi negara ini sejak merdeka. Bagaimanapun, politik perkauman telah tercabar dan ditumbangkan di beberapa negeri, termasuk Kedah, dalam pilihanraya umum 2008. Kertas ini menganalisis pendapat umum pra-pilihanraya oleh pelbagai etnik penduduk tempatan mengenai pilihan raya kecil DUN Bukit Selambau, Kedah dan membandingkannya dengan keputusan sebenar pilihanraya kecil tersebut . Secara keseluruhannya, hasil kajian pendapat umum ini menunjukkan bahawa 41.2 peratus responden Melayu, 45.5 peratus responden Cina dan 41.1 peratus responden India menyatakan PKR akan mengekalkan kerusi DUN Bukit Selambau. Dapatan ini adalah selaras dengan keputusan pilihan raya kecil pada 7 April 2009 yang memihak kepada PKR. Pada zahirnya keputusan pilihan raya kecil ini menunjukkan majoriti pengundi menolak politik perkauman Barisan Nasional dan menyokong ideologi ‘Makkal Sakthi’ atau kuasa rakyat PKR. Ia juga menunjukkan impak keputusan pilihan raya umum 2008 yang lalu masih kekal dimana pengundi memilih pakatan parti yang menguasai Kerajaan Negeri Kedah supaya wakil rakyat yang mereka pilih berpeluang dilantik sebagai EXCO Kerajaan Negeri. Keputusan pilihan raya kecil ini juga jelas menunjukkan bahawa pihak yang tewas iaitu BN perlu melakukan 'post mortem' secara terperinci, telus dan tegas bagi memperbaiki kelemahannya. Ini kerana apa yang berlaku dalam pilihan raya kecil tersebut tidak harus dilihat sebagai 'kalah di satu kerusi sahaja' tetapi perlu dilihat dalam skop yang lebih luas dalam menghadapi pilihan raya umum akan datang

    Pemberdayaan Masyarakat Menghadapi Perkembangan Destinasi Ekowisata di Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat

    No full text
    Developing the tourism sector in various regions certainly benefits the local community. Such beautiful and exotic nature makes the area valuable and unique. On the other hand, local indigenous people must also be able to survive and keep up with changes in tourism development in their area. The method used is counseling and simulation. This service tries to explore and study social communication problems, primarily business communication, that occurs in communities in remote areas. Problems in society, the first is the lack of understanding of the proper and correct post-harvest processing of agricultural and plantation products; the second is the lack of knowledge of the importance of establishing MSMEs and the use of legal brands and third, the forestry and tourism departments have not entirely given the trust in tourism management. , even though the local community has made a significant contribution to the forestry department financially by inviting forest encroachers to come down the mountain. The result of this service activity is that there is a need for entrepreneurship assistance to the community and government of Suoh District, especially Suka Marga Village, as an area that directly impacts tourism objects, which aim to increase independence and welfare. Legal assistance is also needed so that the community and local government have a better understanding of the law

    Masyarakat Tutur Siswa Beda Budaya di Sekolah Menengah Pertama Al Kautsar Bandar Lampung dalam Kajian Etnografi Komunikasi

    Full text link
    Siswa SMP Al Kaustar 2019/2020 Bandar Lampung sebagai masyarakat tutur terdiri dari beragam etnik, etnik terbanyak adalah Lampung dan Jawa. Perbedaan etnik menjadikan siswa baru mengalami culture shock yang dapat menimbulkan dampak negatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola komunikasi siswa yang dilatarbelakangi etnik berbeda, yaitu Etnik Lampung dan Etnik Jawa. Penelitian ini menggunakan metode etnografi komunikasi dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan karakteristik informan, yaitu:siswa perantau kelas 7, 8 dan 9, Siswa perantau mengalami gegar budaya, siswa memiliki cukup banyak waktu dan kesempatan untuk dimintai keterangan, dan siswa tidak mengalami gegar budaya sebagai informan pembanding.Sehingga responden berjumlah 11 orang siswa dan satu guru bimbingan konseling. Hasil penelitian menunjukkan pola komunikasi siswa di SMP Al Kautsar tentang penggunaan bahasa khas Kota Bandar Lampung sebagai bahasa pergaulan, hingga siswa mengalami culture shock. Pola komunikasi merupakan penggabungan komponen komunikasi yang terdiri dari: genre, topik peristiwa komunikatif, tujuan dan fungsi peristiwa, setting, partisipan, isi pesan, urutan tindakan, kaidah interaksi, dan norma interpretasi. Penelitian ini memberikan kontribusi berupa rekomendasi untuk para pihak sekolah untuk memberi materi pengenalan siswa baru tentang keberagaman budaya, kekhasan bahasa sebagai awal perilaku toleransi

    Politik pembangunan dalam pilihan raya kecil Dewan Undangan Negeri (DUN) Batang Air, Sarawak

    Get PDF
    Politik pembangunan merupakan aspek penting dalam kemajuan sosioekonomi sesuatu kawasan, terutamanya di kawasan yang masih belum membangun di kawasan pedalaman. Politik pembangunan dapat diterjemahkan melalui projek pembangunan yang memberi faedah yang tersirat kepada rakyat antaranya ialah meningkatkan pendapatan rakyat, menambahkan peluang pekerjaan, menambahkan peluang perniagaan, menaikkan taraf ekonomi rakyat dan juga pelbagai lagi faedah yang bakal diterima oleh rakyat sekiranya pembangunan berada di kawasan mereka. Dalam konteks negeri Sarawak, negeri tersebut dilingkungi kawasan pedalaman yang sangat luas dan jaringan perhubungan dan pengangkutan memainkan peranan penting dalam menjana pembangunan kawasan atau bahagian. Dalam pilihan raya umum ke 12 yang lalu, Barisan Nasional (BN) telah dinafikan majoriti 2/3 di Parlimen dan hanya boleh membentuk kerajaan pusat dengan majoriti asas. Namun, benteng terakhir BN ialah di kawasan Malaysia Timur iaitu Sabah dan Sarawak di mana hampir 95 peratus kerusi Dewan Undangan Negeri (DUN) dan Parlimen di kedua-dua negeri tersebut dikuasai BN. Pilihan raya kecil DUN Batang Air diadakan kerana kematian penyandangnya iaitu Datuk Dublin Unting Ingkot kerana penyakit angin ahmar. Ia dikatakan menjadi kayu pengukur pengaruh BN dan Parti Keadilan Rakyat (PKR) yang akan menghadapi pilihan raya DUN yang akan diadakan selewat-lewatnya pada tahun 2012. Dapatan kajian yang dijalankan menunjukkan 88.6 peratus menyatakan BN akan memenangi pilihan raya tersebut berbanding PKR 3.6 peratus. Setelah pilihan raya kecil diadakan, hasilnya dimenangi BN dengan majoriti yang bertambah lebih sekali ganda iaitu dari 806 undi kepada 1854 undi dan ini membuktikan sentimen politik pembangunan terus kekal di kawasan tersebut kerana pembangunan hanya dapat dijalankan dengan memilih parti yang memerintah sesebuah negeri. Justeru, artikel ini akan menyingkap faktor politik pembangunan dalam mempengaruhi keputusan pilihan raya kecil tersebut

    Brand Image of Papa Toms Café (Papa Toms Café’s Phenomenological Study in Building Brand Image on Instagram)

    No full text
    One of the effective social media for marketing communication is Instagram. It is an online platform where millions of people interact virtually every day. It has great potential for a promotional and marketing practice. This research was conducted to determine the implied sense on Papa Toms Café in building brand image on Instagram. The research used analytical description method with a phenomenological approach. The theory used a theory of Integrated Marketing Communications (IMC) so that it will be able to reveal the sense of Papa Toms Café in building brand image through Instagram. Based on the research results above, it can be conclude that (a) Subjective Sense; Regarding to the IMC Theory, the communication elements applied by Papa Toms Café in the use of  Instagram medium to improve brand image is a means of publicity and direct marketing so that they can carry out sales/marketing directly to consumers, (b) Objective Sense; Papa Toms Café uses Instagram medium to improve brand image which has an objective sense as a means of creating brand awareness. The existence of an open space to communicate between Papa Toms Café and online customers in order to create loyal customers considering the increasingly competitive culinary business competitions, posting schedules must be continuously implemented so that the objectives of the IMC elements carried out can be optimally achieved for Papa Toms Café's marketing objectives.Keyword: Brand image, communication, media, consumer

    Analisis trend pengundian berdasarkan kaum di kawasan Bukit Gantang, Perak

    Get PDF
    The Parliamentary by-election of Bukit Gantang was held on the 7th April 2009 after the death of incumbent, Roslan Shaharum, of PAS. This election is said to be an indicator of public referendum whether to accept or not the establishment of a new government under the BN State government. The result of the study shows that almost 100 percent of the Malays, Chinese and Indians respondents choose television as their main source of political information. In terms of candidate selection criteria, 72.1 percent of Chinese respondents, 67.9 per cent Malays and 47.9 per cent Indians choose people-friendly candidate. 78.7 percent of the Malays, 81.6 per cent Chinese and 48.9 per cent of Indian respondents agree that they will not allow their elected representatives to resign and join other party. Concerns about the constitutional crisis of Perak state, the Malays were more likely to show support for the Royal Institution but not from the Chinese and Indian respondents. Referring to the expected victory, 27.0 percent of Malay respondents, 34.2 per cent Chinese and 57.3 per cent Indians said PAS will win the election compared to 45.5 percent of Malay respondents, 35.5 per cent Chinese and 20.8 per cent Indians predicted BN will win the by-election of Bukit Gantang. The three ethnic groups agreed that the Prime Minister of Malaysia, Dato’ Sri Mohd. Najib Tun Haji Abdul Razak will lead the development of the country more innovative and progressiv
    corecore