336 research outputs found

    Pemalsuan Tandatangan Dalam Penerbitan Surat Mandat Saksi Pemilu Legislatif Dalam Persepektif Hukum Pidana (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 1138 K/Pid/2018)

    Get PDF
     AbstrakPemalsuan tanda tangan ataupun cap/stempel merupakan salah satu diantara bentuk pemalsuan surat dan Penggunaan surat palsu yang dimaksud ialah seseorang yang dengan sengaja menggunakan surat yang diketahuinya adalah palsu. Disimpulkan bahwa Pengaturan tindak pidana pemalsuan tanda tangan dalam persepektif hukum pidana, Kejahatan pemalsuan adalah “Kejahatan yang di dalamnya mengandung sistem ketidakbenaran atau palsu atas suatu hal (objek) yang sesuatunya itu nampak dari luar seolah-olah benar adanya, padahal sesungguhnya bertentangan dengan yang sebenarnya. Objek tindak pidana selalu berhubungan erat dengan suatu kepentingan hukum yang hendak dilindungi dengan dibentuknya tindak pidana yang bersangkutan. Pertanggungjawaban pidana pemalsuan tanda tangan dalam hukum pidana positif Indonesia, yang di muat dalam Buku II KUHP dikelompokkan menjadi 4 golongan, yakni: Kejahatan sumpah palsu (Bab IX), Kejahatan pemalsuan uang (Bab X), Kejahatan pemalsuan materai dan merek (Bab XI) Kejahatan pemalsuan surat (Bab XII). Penggolongan tersebut didasarkan atas obyek dari pemalsuan, yang jika dirinci lebih lanjut ada 6 objek kejahatan, yaitu  keterangan di atas sumpah,  mata uang,  uang kertas,  materai,  merek,  surat. Pemalsuan surat diatur dalam Pasal 263 s/d 276. Pertimbangan hakim atas tindak pidana pemalsuan tanda tangan surat mandat saksi dalam  Putusan Mahkamah Agung Nomor 1138 K/Pid/2018 Majelis Hakim berkesimpulan jika, perbuatan Terdakwa tersebut dapat dikategorikan sebagai perbuatan untuk menjalankan perintah atasan yang telah mendapat persetujuan dan telah diketahui oleh pemberi perintah Keterangan Saksi korban perihal kerugian sejumlah Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), maka Majelis Hakim berpendapat jika keterangan tersebut hanyalah keterangan sepihak tanpa dapat dibuktikan lebih lanjut atas hal tersebut.Kata Kunci : Pemalsuan, Tanda Tangan, Surat Mandat, Pemilu, Legislatif. AbstractForgery of signatures or stamps is one form of forgery of letters and the use of fake letters in question is someone who intentionally uses a letter that he knows is fake. It was concluded that the regulation of the crime of forgery of signatures in the perspective of criminal law, the crime of forgery is "a crime in which it contains a system of untruth or falsehood of a thing (object) where something appears from the outside as if it were true, when in fact it is contrary to the truth. . The object of a crime is always closely related to a legal interest to be protected by the establishment of the crime concerned. The criminal liability of forgery of signatures in Indonesia's positive criminal law, which is contained in Book II of the Criminal Code is grouped into 4 groups, namely: Crimes of perjury (Chapter IX), Crimes of counterfeiting money (Chapter X), Crimes of counterfeiting stamps and marks (Chapter XI) The crime of forgery of letters (Chapter XII). The classification is based on the object of forgery, which if further detailed there are 6 objects of crime, namely information on oath, currency, paper money, stamp duty, brand, letter. The forgery of letters is regulated in Articles 263 to 276. The judge's consideration of the crime of forging the signature of the witness's mandate letter in the Supreme Court's Decision Number 1138 K/Pid/2018 The Panel of Judges concluded that if the Defendant's actions could be categorized as an act to carry out orders from superiors who has received approval and it has been known by the giver of the order. Statement of the victim's witness regarding the loss of Rp. 50,000,000.00 (fifty million rupiah), then the Panel of Judges is of the opinion that the information is only a one-sided statement without further proof of this. Keywords: Counterfeiting, Signature, Mandate Letter, Election, Legislative

    Respon pertumbuhan dan hasil tanaman sawi (Brassica juncea L.) secara hidroponik terhadap pemberian berbagai konsentrasi produk nutrisi hidroponik

    Get PDF
    Sawi merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura dari jenis sayuran. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode rekayasa pembuatan produk nutrisi hidroponik dari bahan kimia, mempelajari komposisi nutrisi (mikro dan makro) produk nutrisi hidroponik dan efektivitasnya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi, dan mengetahui formulasi produk nutrisi hidroponik yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil tanaman sawi yang optimal. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian UISU Jalan Karya Wisata Gedung Johor, Medan dengan ketinggian tempat ± 25 m di atas permukaan laut dengan topografi datar. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Non Faktorial 3 ulangan dengan formulasi produk nutrisi hidroponik sebagai perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan dan hasil tanaman sawi terbaik secara hidroponik dengan pemberian produk nutrisi hidroponik dengan konsentrasi 1249.09 mL nutrisi/15 mL air dan 1619.42 mL nutrisi /15 mL air

    STUDI PERBANDINGAN KINERJA STRUKTUR GEDUNG EKSISTING TERHADAP SNI 1726:2019 DAN 1727:2020

    Get PDF
    Abstrak Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan penilaiaan kelayakan Standar Nasional Indonesia terus mengalami pembaruan. Pembaruan meliputi perbaikan, perubahan koefisien, serta penambahan ataupun penyesuaiaan rumus perhitungan dengan menyesuaikan kondisi terkini, meskipun tidak signifikan namun hal tersebut harus dipahami dengan baik oleh para pelaku konstruksi sehingga tidak terjadi kesalahan dalam merencanakan atau mengevaluasi kinerja suatu struktur. Analisis perbandingan diperlukan untuk mengetahui pengaruh pembaruan SNI terhadap kinerja suatu konstruksi, pada analisis ini dilakukan studi perbandingan menggunakan model struktur apartemen 18 lantai yang berlokasi di Kota Tanggerang, struktur ini direncanakan menggunakan pedoman SNI perencanaan di tahun 2002 yang sudah tidak berlaku di tahun 2021, sehingga perlu dilakukan ctual terhadap beban ctual yang akan diterima oleh struktur tersebut. Analisis dilakukan dengan memodelkan ulang struktur dalam dua kondisi, pertama mengacu SNI Pembebanan terdahulu (SNI 03-1727-1989; 03-1726-2002) dan kondisi kedua mengacu SNI Pembebanan terbaru (SNI 1727:2020; 1726:2019). Hasil perbandingan didapatkan perubahan tingkat kinerja dari immediate occupancy menjadi damage control. Kata kunci: Pembaruan SNI, Studi Perbandingan Struktur Bangunan Bertingkat, dan Kinerja Struktur  Abstract Along with the development of science, technology, and feasibility assessment, SNI continue to experience updates. Updates include improvements, changes in coefficients, as well as additions or adjustments to calculation formulas by adjusting to current conditions, although they are not significant, they must be well understood by construction engineer so that there are no errors in planning or evaluating the performance of a structure. Comparative analysis is needed to determine the effect of updating SNI on the performance of a construction, in this analysis a comparative study was conducted using an 18-storey apartment structure model located in Tangerang City, this structure is planned to use the SNI planning guidelines in 2002 which are no longer valid in 2021, so that it is necessary to control the actual load to be received by the structure. The analysis was carried out by re-modelling the structure in two conditions, first referring to the previous SNI for loading (SNI 03-1727-1989; 03-1726-2002) and the second condition referring to the latest SNI for loading (SNI 1727:2020; 1726:2019). The results of the comparison show a change in the level of performance from immediate occupancy to damage control area. Keywords: SNI update, Comparative Study of Highrise Building, and Structural Performanc

    Application of Sludge and Manure on Subsoils as Medium of Palm Oil Seedling (Elaeis guineensis Jacq)

    Get PDF
    An experiment to study the effect of sludge and manure application and their interaction on the response of palm oil seedling in main nursery, physical and chemical properties of subsoil has been conducted. The experiment was carried out in experimental farm of Agricultural Faculty,UISU,located at Medan Johor District in elevation a

    Improving User Comfort Classroom at the Kalimantan Institute of Technology with Maintenance Factors

    Get PDF
    In building construction, the implementation of maintenance activities plays an important role in the quality of the building. By carrying out these activities regularly, it’s hoped to minimize and prevent damage to buildings and make users feel comfortable. Kalimantan Institute of Technology must have comfortable study spaces. This study aims to determine the effect of the class maintenance factor on the user's comfort level. The analysis brought by determining what factors are influencing, these factors influence, and the most dominant factors affecting the most. Primary data was obtained by distributing questionnaires to respondents, secondary data inactive students, and lecturers at the Kalimantan Institute of Technology, and supporting research data in ministerial regulations, books, research journals, and others. The data analysis process uses IBM SPSS as an auxiliary program with multiple linear regression analysis methods. Based on the research and data processing conducted, it’s concluded that 8 factors influence the maintenance, namely the maintenance of user comfort by 80.8% and the variable maintenance of the room walls. The room wall maintenance variable is the most dominant factor influencing the comfort of classroom users. Knowing these factors can implement optimal implementation to support the comfort of class users at the Kalimantan Institute of Technologists

    Karakteristik Mineralogi Tanah Pesisir Pantai Aceh Utara Yang Terpengaruh Tsunami

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sifat mineralogi tanah pesisir pantai Aceh Utara yang terpengaruh Tsunami. Sembilan belas contoh tanah horison permukaan dan horison bawah dari delapan profil tanah telah diambil guna dianalisis sifat mineral fraksi pasir dan mineral fraksi liat. Penentuanposisi profil tanah dibuat berdasarkan ada tidaknya pengaruh Tsunami dan jarak dari pinggir pantai. Profil tanah dipengaruhi Tsunami terdiri dari jarak <500 meter dari pinggir pantai dan jarak 1000-2500 meter dari pinggir pantai. Profil tanah tidak dipengaruhi Tsunami berjarak 3000-5000 meter dari pinggirpantai. Hasil analisis mineral fraksi pasir menunjukkan bahwa tanah yang diteliti didominasi oleh mineral sukar lapuk (MSL). Selain mineral sukar lapuk juga dijumpai mineral mudah lapuk (MML) dan mineral hasil lapukan (MHL). Tanah-tanah terpengaruh Tsunami memiliki MML lebih tinggi dibanding tanah tidak terpengaruh Tsunami. Hasil analisis diferensial termal (DTA) dan difraksi sinar-X (XRD) memperlihatkan tanah yang diteliti didominasi oleh bahan amorf dan kaolinit. Bahan amorf pada tanah terpengaruh Tsunami lebih tinggi daripada tanah tidak terpengaruh Tsunami. Hasil analisis DTA bahan amorf dicirikan oleh reaksi endotermik suhu 84oC sampai 175oC, dan kaolinit oleh reaksi endotermik 576-578oC. Hasil analisis XRD bahan amorf dicirikan oleh reaksi cembung tidak berpola dan kaolinit muncul melalui reaksi pertama berukuran 7.17-7.19Å dan kedua berukuran 3.56 Å. Pada tanah terpengaruh Tsunami ditemukan adanya mineral goetit, sebaliknya pada tanah tidak terpengaruh Tsunami tidak ditemukan mineral ini. Lumpur Tsunami menyebabkan berbedanya pola puncak (peak) kurva mineral fraksi liat. Pada tanah terpengaruh Tsunami, pola puncak kurva mineral liat tidak tegasdan tidak menonjol, sedangkan pada tanah tidak terpengaruh Tsunami lebih tegas dan lebih menonjol

    UJI LENTUR BALOK BETON BERTULANG BAJA RINGAN DENGAN SKEMA TULANGAN TUNGGAL

    Get PDF
    Abstrak Dalam dunia konstruksi, balok beton bertulang menggunakan tulangan longitudinal agar dapat menahan tegangan tarik yang terjadi pada penampang beton tersebut dan tulangan longitudinal yang digunakan adalah baja tulangan (rebar reinforcement). Tegangan tarik yang dapat mencapai 420 Mpa merupakan alasan utama baja tulangan digunakan pada beton bertulang, namun, akibat perkembangan teknologi, terdapat material yang mempunyai tegangan tarik yang melebihi baja tulangan yaitu baja ringan. Baja ringan adalah baja canai dingin (light cold rolled) dengan kualitas tinggi yang bersifat ringan dan tipis, namun memiliki tegangan tarik yang melebihi baja tulangan biasa yaitu 550 Mpa, oleh karena itu, untuk mengetahui kapasitas lentur balok beton berbaja ringan maka dilakukan penelitian dengan memanfaatkan baja ringan sebagai tulangan longitudinal yang selanjutnya dilakukan uji lentur sesuai  SNI-4431-2011. Baja canai dingin yang digunakan adalah baja ringan tipe C (C75x0.75) dengan 3 skema benda uji. Skema pertama yaitu dengan memanfaatkan baja ringan secara utuh sedangkan skema kedua dan ketiga adalah hanya dengan memanfaatkan badan dari baja ringan tersebut sehingga masing-masing skema memiliki rasio penulangan sebesar 0.47%, 0.28%, dan 0.28%. Selain itu, beton bertulang biasa dengan rasio 0.63% turut diuji sebagai pembanding (skema 4). Hasil uji lentur menunjukkan bahwa skema 1 menunjukkan kuat lentur terbesar dari skema lainnya yaitu sebesar 7.48 Mpa. Selanjutnya, meskipun skema kedua dan ketiga memiliki rasio penulangan yang sama skema kedua memiliki kuat lentur 0.24 Mpa lebih besar dari skema ketiga yang bernilai 5.76 Mpa. Akhirnya, beton dengan tulangan biasa dengan rasio terbesar memiliki kuat lentur sebesar 5.06 Mpa. Kata kunci: Baja Ringan, Rasio Penulangan, Tulangan Longitudinal, Uji Lentur    Abstract In the world of construction, reinforced concrete beams generally use longitudinal reinforcement to withstand the tensile stress that occurs in the concrete section and the longitudinal reinforcement used is rebar reinforcement. The tensile stress that can reach 420 Mpa is the main reason reinforcing steel is used in reinforced concrete. However, due to technological developments, there is a material that has tensile stress that exceeds that of reinforcing steel, namely mild steel. Mild steel is light cold-rolled steel with high quality which is light and thin but has tensile stress that exceeds ordinary reinforcing steel, which is 550 Mpa. Therefore, to determine the flexural capacity of lightweight steel beams, research was carried out using mild steel as longitudinal reinforcement, which was then carried out by bending tests according to SNI-4431-2011. Cold rolled steel used is mild steel type C (C75x0.75) with 3 specimen schemes. The first scheme is to make full use of mild steel, while the second and third schemes are only to utilize the body of the mild steel so that each scheme has a reinforcement ratio of 0.47%, 0.28%, and 0.28%. Also, ordinary reinforced concrete with a ratio of 0.63% was also tested for comparison (fourth scheme). The flexural test results show that scheme 1 shows the largest flexural strength of the other schemes, namely 7.48 Mpa. Furthermore, although the second and third schemes have the same reinforcement ratio, the second scheme has a bending strength of 0.24 MPa which is greater than the third scheme which is 5.76 MPa. Finally, concrete with ordinary reinforcement with the largest ratio has a bending strength of 5.06 Mpa. Keywords: Bending Test, longitudinal reinforcement, Mild Steel, Reinforcement Rati

    Principal Leadership Effectiveness and Some the Determinant Variable

    Get PDF
    This study aims to answer eight problems related to leadership effectiveness. It is realized that the quality of education in general and the achievement of students in particular is not a stand-alone thing, but it is the result of a learning process that is determined by various factors such as principals, teachers, students, curriculum, source books, libraries, laboratories, and facilities. other supports. The population of this study was the principal of a high school in Medan, amounting to 231 people. Sampling was carried out using a stratified proportional random sampling technique using the Cochran formula to produce a sample of 114 people. The research instrument used a questionnaire with a Likert. Research data is processed and analyzed by path analysis. The results of this study indicate that there is a direct effect of job design on managerial competence 0.5881; job design on achievement motivation 0.3105; job design on leadership effectiveness 0.2481; interpersonal communication on managerial competence 0.1428; interpersonal communication on achievement motivation 0.2573; interpersonal communication on leadership effectiveness 0.1779; teacher managerial competence on leadership effectiveness 0.1644; and achievement motivation on leadership effectiveness 0.1893. It can be stated that increasing the effectiveness of the principal's leadership can be done through job design, interpersonal communication, managerial competence, and achievement motivation.Penelitian ini bertujuan untuk menjawab delapan permasalahan yang berkaitan dengan efektivitas kepemimpinan. Disadari bahwa mutu pendidikan pada umumnya dan prestasi peserta didik pada khususnya bukanlah suatu hal yang berdiri sendiri, melainkan merupakan hasil dari suatu proses pembelajaran yang ditentukan oleh berbagai faktor seperti kepala sekolah, guru, siswa, kurikulum, buku sumber, perpustakaan, laboratorium, dan fasilitas. pendukung lainnya. Populasi penelitian ini adalah kepala sekolah SMA di Medan yang berjumlah 231 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik stratified proportional random sampling menggunakan rumus Cochran sehingga menghasilkan sampel sebanyak 114 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan Likert. Data penelitian diolah dan dianalisis dengan analisis jalur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh langsung desain pekerjaan terhadap kompetensi manajerial 0,5881; desain pekerjaan terhadap motivasi berprestasi 0,3105; desain pekerjaan pada efektivitas kepemimpinan 0,2481; komunikasi interpersonal pada kompetensi manajerial 0,1428; komunikasi interpersonal terhadap motivasi berprestasi 0,2573; komunikasi interpersonal terhadap efektivitas kepemimpinan 0,1779; kompetensi manajerial guru terhadap efektivitas kepemimpinan 0,1644; dan motivasi berprestasi terhadap efektivitas kepemimpinan 0,1893. Dapat dikatakan bahwa peningkatan efektivitas kepemimpinan kepala sekolah dapat dilakukan melalui desain pekerjaan, komunikasi interpersonal, kompetensi manajerial, dan motivasi berprestasi
    corecore