60 research outputs found

    Efektifitas Menaikkan Area Kontak Telapak Kaki Pada Pengurangan Tekanan Di Daerah Tumit Bagi Penderita Inferior Calcanea Spur

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan memperoleh luas kontak sol sepatu untuk setiap penderita calcanea/heel spur yang beban terbesar di area tumitnya lebih kecil dari gaya tekan nyeri (GTN) minimum. Beban di area tumit diperoleh dari analisis Metode Elemen Hingga (MEH) dan hasilnya dibandingkan dengan pengukuran menggunakan sensor FSR 402 yang dipasang di medial heel (MH), lateral heel (LH) dan center of heel (CH). GTN diukur menggunakan Algometer FDIX 25 di sekitar tumbuhnya spur. Hasil penelitian pada 16 penderita (3 laki-laki dan 13 perempuan) menunjukkan beban terbesar di CH untuk semua prosentase luas area kontak sol sepatu 0% - 100% lebih kecil dari GTN minimum, tetapi beban di LH masih lebih besar dari GTN minimum pada prosentase luas area 0% - 50%. Solusinya dipilih prosentase luas kontak sol sepatu 50% untuk pasien perempuan dan 75% untuk pasien laki-laki. Beban di LH pada prosentase luas kontak 50% memang masih berpotensi menimbulkan nyeri tetapi tidak signifikan karena hanya berbeda 34% lebih tinggi dibandingkan dengan GTN minimum. Penentuan prosentase luas kontak sol sepatu yang lebih besar pada pasien laki-laki dikarenakan area kontak telapak kaki laki-laki lebih besar dibandingkan perempuan

    PENGEMBANGAN PEMINDAI DOKUMEN MENJADI PEMINDAI TELAPAK KAKI UNTUK IDENTIFIKASI FLAT FOOT

    Get PDF
    Di banyak rumah sakit di dunia dalam mengidentifikasi telapak kaki rata (flat foot) masih menggunakan wet foot test. Metode ini tidak akurat karena disamping sulitnya mengetahui penderita benar-benar berdiri tegak saat mencetak telapak kakinya di kertas grafik serta kemungkinan tidak tercetaknya beberapa bagian telapak kaki karena pengecatan awal yang tidak merata. Hasil yang diharapkan diperoleh dari penelitian ini adalah rancang bangun alat pemindai telapak kaki (foot scanner) berbiaya murah menggunakan pemindai dokumen (document scanner) dan perangkat lunak untuk mendefinisikan dan mengkategorikan kaki rata (flat foot) menggunakan metode Cavanagh’s arch index (AI). Jejak telapak kaki (footprint) yang dihasilkan alat ini, yang berformat digital, memudahkan dalam mengolah gambar dan menghitung nilai AI-nya dengan perangkat lunak MATLAB

    MEMAHAMI REVERSE ENGINEERING MELALUI PEMBONGKARAN PRODUK DI PROGRAM S-1 TEKNIK MESIN

    Get PDF
    Ketrampilan merancang kini telah diajarkan di beberapa jurusan/departemen teknik mesin di Indonesia dengan mencantumkan mata kuliah perancangan misalnya Perancangan Produk, Perancangan Mesin, dll. menggantikan Elemen Mesin yang lebih condong ke KBK Konstruksi. Kegiatan merancang dengan menggunakan konsep reverse engineering memudahkan mahasiswa memahami spesifikasi produk, keunggulan dan kelemahan produk, proses produksi produk serta estimasi biaya produksi sebelum melakukan perancangan produk baru. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui pembongkaran produk (yang dianalisa). Paper ini membahas manfaat pembongkaran produk sebagai langkah awal memahami konsep reverse engineering dalam Tugas Perancangan Mesin.   Kata kunci : Perancangan produk, elemen mesin, reverse engineering, tugas perancangan

    Pemindaian 3D Telapak Kaki dan Cara Menghasilkan Koordinat Konturnya untuk Keperluan Perancangan Sepatu Ortotik

    Get PDF
    Pemindaian 3D telah banyak diterapkan di berbagai bidang kedokteran, forensic, anthropology, anthropometry, topography, hingga reverse engineering. Penelitian ini mengkaji pemindaian 3D telapak kaki dan cara menghasilkan koordinat kontur xyz–nya. Alat pemindai yang digunakan adalah 3D scanner for foot orthotic buatan Vismach Technology China yang dilengkapi software untuk menghasilkan luaran berekstensi standard dxf/stl/wrl/obj/ply/asc. Koordinat kontur xyz diperoleh dari software AutoCAD dan MS Excel yang sudah terdapat coding khusus untuk membaca koordinat dari file AutoCAD. Struktur data koordinat xyz di MS Excel berbentuk baris pertama menyatakan ujung jari jempol dan baris terakhir menyatakan ujung tumit. Dari hasil koordinat ini evaluasi panjang dan lebar telapak kaki, menentukan ukuran sepatu, mendesain sepatu orthotic bagi penderita flat foot dan calcanea spur, dan pembagian area telapak kaki untuk pengukuran beban menjadi mudah dilakukan. Disamping itu luaran scanner berbentuk 3D mesh dan citra berekstensi stl bermanfaat dalam memodelkan kontak telapak kaki menggunakan MEH serta merancangbangun prototype sol sepatu dengan bantuan software SOLIDWORKS dan Rhinoceros

    STUDI TENTANG PENENTUAN WAKTU, ONGKOS DAN EFISIENSI PEMESINAN SERTA KORELASINYA DENGAN KUALITAS PRODUK PADA PROSES TURNING DENGAN MESIN BUBUT CNC TU-2A

    Get PDF
    Penelitian ini membahas pengaruh kedalaman pemotongan terhadap angka kekasaran permukaan, ongkos pemesinan terhadap efisiensi pemesinan serta waktu pemotongan total terhadap ongkos pemesinandengan mesin CNC bubw TU-2A. Tujuan penelitian ini adalah menentukan korelasi antar variable pengujian tersebut sehingga dapat diketahui kombinasi putaran spindle kecepatan pemakanan dan kedalaman pemotongan yang ideal dimana produk yang dihasilkan masih relatif halus dan ongkos pemesinannya relatif rendah. Hasil penelitian menunjukan semakin besar kedalaman potong (sampai a : I mm) serta semakin rendah rpm spindle (hingga n = 700 rpm), kekasaran permukaan makin besar. Sementara itu efisiensi pemesinan berkorelasi positif terhadap ongkos pemesinan, padahal efisiensi pemesinan berhubungan langsung (linier) dengan waktu pemesinan. Waktu pemesinan yang rendah bias dicapai dengan menset kedalaman pemotongan tinggi (a = I mrn), putaran spindle tinggi (;= 1200) dankecepatan pemakanan rendah (F = 60 mm/menit), yang bias digunakan untuk proses pengkasaran Sementara untuk proses penghalusan/finishing dianjurkan menggunakan putaran spindle tinggi n : lZ00 rpm, kedalaman pemotongannya rendah a = A,2 mm dan kecepatan pemakanannya rendah F : 60 mm/menit.Kata Kunci I Bubut, CNC, Kekasaran, Korelasi, Ongko

    PERHITUNGAN FAKTOR KONSENTRASI TEGANGAN PADA PIPA KONSTRUKSI PERCABANGAN 60o AKIBAT GAYA AKSIAL MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

    Get PDF
    Dewasa ini pipa banyak digunakan untuk elemen struktur misalnya untuk rangka bangunan, konstruksi reklame, tiang listrik dan telepon dll. Seperti halnya dalam sistem perpipaan, penggunaan pipa untuk struktur tidak dapat menghindari adanya percabangan. Hal ini akan menyebabkan konsentrasi tegangan disekitar percabangan tersebut ketika struktur tersebut dikenai pembebanan. Dalam tahapan disain, untuk memperkirakan besarnya tegangan maksimum yang terjadi lazimnya diperlukan faktor konsentrasi tegangan (Kt). Besarnya Kt ini dipengaruhi oleh dimensi dan geometri elemen serta modus pembebanannya. Penelitian ini ditujukan untuk mencari besarnya Kt untuk percabangan pipa 90o yang dikenai beban aksial untuk berbagai rasio perbandingan diameter pipa utama dan cabang dengan metode elemen hingga. Tahapan penelitian berturut-turut adalah geometric modelling, finite element modelling, eksekusi model, analisis distribusi tegangan dan perhitungan Kt. Representasi hasilnya adalah berupa grafik Kt versus d/D dimana d adalah diameter cabang dan D adalah diameter utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga besarnya harga Kt sangat tergantung dari disain pipa konstruksi yang dibuat.   Kata Kunci : Percabangan Pipa,   Faktor   Konsentrasi   Tegangan,   Metode   Elemen Hingga

    PENGARUH VARIASI MASSA REFRIGERAN R-12 DAN PUTARAN BLOWER EVAPORATOR TERHADAP COP PADA SISTEM PENGKONDISIAN UDARA MOBIL

    Get PDF
    Refrigeran merupakan salah satu yang paling sering kita lihat dan kita gunakan.Refrigeran R-12 secara berangsur-angsur mulai tidak di konsumsi,ini dikarenakan refrigeran tersebut mempunyai efek negatif terhadap lingkungan seperti merusak lapisan ozon dan sifat menimbulkan pemanasan global.penelitian ini bertujuan untuk membandingkan coefficient of performance (COP) antara High Cool dengan Low Cool, dengan memvariasikan putaran blower, isian refrigeran pada putaran yang tetap.   Kata Kunci : Variasi putaran blower, massa refrigeran , COP
    corecore