133 research outputs found

    REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR BERBICARA DI SMA

    Get PDF
    Penelitian ini mengkaji kesantunan berbahasa politisi, wujud tuturan, fungsi tuturan, dan pamanfaatan hasil analisis kesantunan berbahasa sebagai bahan ajar berbicara di SMA. Penelitian ini dilatarbelakangi adanya tuturan politisi yang kurang santun dalam kegiatan berkomunikasi. Akibatnya tuturan tersebut akan berpengaruh terhadap masyarakat dan ada yang menggunakannya dalam kegiatan berkomunikasi. Penelitian ini dirumuskan sebagai berikut. 1) Bagaimanakah kesantunan berbahasa politisi dalam Indoneseia Lawyers Club? 2) Bagaimanakah wujud tuturan kesantunan berbahasa politisi dalam Indonesia Lawyers Club? 3) Bagaimanakah fungsi tuturan kesantunan berbahasa politisi dalam Indonesia Lawyers Club? 4) Bagaimanakah bahan ajar berbicara dari kesantunan berbahasa politisi dalam Indonesia Lawyers Club?. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesantunan berbahasa politisi dalam Indonesia Lawyers Club; mendeskripsikan wujud tuturan kesantunan berbahasa politisi dalam Indonesia Lawyers Club; mendeskripsikan fungsi tuturan kesantunan berbahasa politisi dalam Indonesia Lawyers Club; mendeskripsikan pemanfaatan kesantunan berbahasa politisi sebagai bahan ajar berbicara di SMA. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari Leech. Teori tersebut digunakan untuk mengkaji kesantunan berbahasa politisi dengan enam maksim yang terdiri dari maksim kebijaksanaan, maksim penerimaan, maksim kemurahan, maksim kerendahan hati, maksim kecocokan, dan maksim kesimpatian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan politisi dalam Indonesia Lawyers Club selama bulan November tahun 2013. Teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan teknik dokumentasi. Hasil penelitian ini mendeskripsikan bahwa pematuhan yang paling banyak dari keenam maksim tersebut adalah maksim kebijaksanaan, Pelanggaran yang paling sering terjadi terdapat dalam maksim penerimaan, kemurahan, kerendahan hati, kecocokan, dan kesimpatian. Wujud tuturan kesantunan berbahasa dalam tuturan representatif, ekspresif, direktif, komisif, dan deklarasi. Fungsi pertuturan kesantunan berbahasa terdapat dalam fungsi menyatakan, menanyakan, memerintah, meminta maaf, dan mengkritik. Berdasarkan hasil analisis pada kesantunan berbahasa politisi dapat dibuat sebuah modul pembelajaran berbicara untuk SMA kelas X yang berbasis kesantunan berbahasa. Modul kesantunan berbahasa tersebut berupa cara berpendapat dengan santun dalam masalah politik. This research reviewing politeness politician, a form of speech, speech function, and the results of analysis of linguistic politeness use as speaking in high school teaching materials. This research is motivated politicians any less politican speech in communication activities. As a result, the speech will affect the community and no one will use it in communication activities. The background of the problems in this research are. 1) How is the politness of political language in the Indonesia Lawyers Club? 2 (How is the form of the politness of political language in the Indonesia Lawyers Club? 3) How is the function of the politness of political language in the Indonesia Lawyers Club? 4) How is the speaking teaching material of the politeness politician in the Indonesia Lawyers Club? The purpose of this research is to describe the politness of political language in the Indonesia Lawyers Club; to describe the form of the politness of political language in the Indonesia Lawyers Club; to describe the function of the politness of political language in the Indonesia Lawyers Club; to describe the utilization of the politness of political language as speaking teaching material at high school. Leech's theory was used in this research. This theory was used to examine the politness of political language in six maksim: tact maxim, generosity maxim, approbation maxim, modesty maxim, agreement maxim and sympathy maxim. This study used a descriptive research method. Sources of data in this study is the speech of politicians in Indonesia Lawyers Club during the month of November of 2013. The documentation technique was used to collect the data. The result of this research showed that from the six maxim, the most suited maxim was tact maxim, the most controversial maxim was generosity maxim, approbation maxim, modesty maxim, agreement maxim and sympathy maxim. The forms of the politeness of political language are in therepresentative,expressive,directives,commissive, and declaration speeches. The function of the politness of political language can be found in the function of declaring, asking, commanding, asking forgiveness, and criticizing. A speaking learning module for a high school 10th grader can be made from the result of the analysis toward the politness of political language. The module politeness is a polite way to contend with the political issues

    Evaluasi Pengembangan Busrel dan Bus Terpadu di Kota Tangerang

    Full text link
    Pertumbuhan penduduk dan ekonomi di kota-kota besar di Indonesia khususnya di Kota Tangerang semakin memacu perkembangan pada pusat pelayanan yang ada, seperti pemukiman, industri maupun perdagangan. Hal ini mempengaruhi tingkat kebutuhan transportasi yang memadai untuk menunjang kegiatan karena apabila prasarana dan sarana tidak dapat menunjang kegiatan maka akan terjadi kemacetan lalu lintas. Berdasarkan perda No.6 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Tangerang 2012-2023, Kota Tangerang merencanakan pengembangan prasarana dan sarana baru jaringan kereta api intra kota yang menghubungkan antar pusat pelayanan, maka dari itu diperlukan adanya alternatif alat transportasi massal lain selain kereta api yang memiliki kelebihan dibandingkan alat transportasi massal yang ada. Untuk menentukan alat transportasi massal yang tepat untuk diterapkan pada Kota Tangerang, maka perlu adanya evaluasi mengenai beberapa alat transportasi massal yang memungkinkan dikembangkan di Kota Tangerang. Studi ini mengevaluasi upaya pengembangan Busrel dan Bus Terpandu di Kota Tangerang. Evaluasi ini dibuat untuk penanganan masalah kemacetan lalu lintas yang terjadi di dalam Kota Tangerang dengan cara mengevaluasi alat transportasi massal yaitu Busrel dan Bus Terpandu

    Mikrobiota Dominan Dan Perannya Dalam Cita Rasa Tape Singkong

    Get PDF
    Tape singkong adalah jenis pangan fermentasi traditional Indonesia. Kualitasnya ditentukan oleh mikrob. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan menginvestigasi mikrob dominan dan mengkaji peranan mikrob tersebut terhadap cita rasa tape singkong. Analisis mikrob dilakukan terhadap tape singkong yang diperoleh dari Jakarta. Identifikasi khamir dilakukan berdasarkan sekuen daerah ITS rDNA, dan identifikasi bakteri berdasarkan sekuen gen 16S rRNA. Kelimpahan khamir ditemukan sekitar 10 7 CFU/g yang terdiri atas Saccharomyces cereviceae dan Pichia jadini. Bakteri yang dominan ditemukan Bacillus subtilis, Lactobacillus plantarum, dan Pseudomonas fragi. Masing-masing dengan kelimpahan 10 8 CFU/g. Tape singkong telah diproduksi menggunakan S. cereviceae (KO), S. cereviceae + B. subtilis (K1), S. cereviceae + L. plantarum (K2), dan S. cereviceae + P. fragi (K3). Produksi tape singkong menggunakan S. cereviceae (KO) memiliki kualitas paling rendah karena teksturnya keras, tidak beraroma, tidak manis, sehingga tidak memiliki karakteristik tape singkong secara umum. Tape singkong yang diproduksi menggunakan S. cereviceae + B. subtilis (K1) paling menguntungkan karena rasanya manis, aroma alkoholnya tidak terlalu tajam, dan tekstur lembut sehingga merupakan jenis tape singkong yang paling disenangi oleh panelis

    Identifikasi Dinamika Harga Lahan di Kawasan Cipadu Kota Tangerang

    Full text link
    Kawasan Cipadu terletak di Kecamatan Larangan Kota Tangerang, merupakan kawasan yang terkenal dengan kawasan perdagangan/ jasa, khususnya perdagangan tekstil. Kawasan ini mempunyai tingkat pertumbuhan penduduk 4,82% dan perkembangan fisik yang sangat pesat. Kondisi tersebut berdampak pada Perubahan fungsi lahan di wilayah studi dan sekitarnya. Penggunaan lahan yang pada awalnya didominasi oleh Perumahan mulai beralih fungsi menjadi pertokoan dan kios-kios pedagang tekstil (mixed use) sebagai imbas dari keberadaan pasar tekstil di kawasan tersebut. Peralihan fungsi lahan ini disertai pula dengan kenaikan harga lahan, khususnya pada bagian kawasan yang telah beralih fungsi menjadi kegiatan perdagangan. Kenyataan ini membuktikan bahwa tingginya kenaikan harga lahan sangat dipengaruhi oleh fungsi lahan atau jenis penggunaan lahan bersangkutan. Kegiatan perdagangan/ jasa sebagai kegiatan yang memiliki nilai ekonomi tinggi cenderung memacu kenaikan harga lahan yang tinggi pula. Studi ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai dinamika harga lahan di wilayah studi dan aspek-aspek mempengaruhinya serta proyeksi harga lahan di wilayah studi pada masa mendatang. Untuk mencapai tujuan tersebut studi ini mengkaji berbagai aspek-aspek yang terkait diantaranya penggunaan lahan, kependudukan dan transportasi. Dari hasil analisis diketahui bahwa faktor-faktor yang sangat mempengaruhi dinamika harga lahan di Kawasan Cipadu adalah aksesibilitas, penggunaan lahan dan kependudukan. Di samping itu, harga lahan di Kawasan Cipadu berdasarkan hasil proyeksi kenaikan harga lahan sampai dengan tahun 2014 akan mencapai rata-rata Rp 373.420/m². Hasil studi ini diharapkan dapat menjadi masukan terutama bagi Pemerintah Kota Tangerang didalam merumuskan kebijakan penataan ruang dan Peruntukkan lahan di Kawasan Cipadu

    Laju Pertumbuhan Tanaman Dan Produksi Dua Varietas Kacang Hijau (Phaseolus Radiatus L.) Dengan Pemeberian Pupuk Guano

    Full text link
    The aim of this research was aplication guano on mung bean which hope to can increase the growth and production. This research was conducted at experimental field of Agriculture Faculty USU in Juli-September 2014 using factorial randomized block design with two factor, i.e. types of varieties (betet and walet) and guano (none; 200; 400 and 600 kg/ha). Parameter observed were relative growth rate and dry weight of seeds per sample. The result showed that varieties and guano application significantly affect the parameters of relative growth rate in the 10-21 day after planted (DAP). The interaction of two factor significantly affect on parameters dry weight of seeds per sample. However application of guano on mung bean no significant effect the parameters crop growth rate, days to flowering, days to harvesting, number of seed per sample, weight of 1000 seed and seed production per plot

    Kajian Penanaman Kedelai Di Bawah Kelapa Sawit Umur Empat Tahun Di PTPN III Kebun Rambutan

    Full text link
    To study the growth and yield of soybean under of oilpalm age four years at PTPN III KebunRambutan, a research has been done in February to May 2012. The design used was random plotdesign with two treatment. The first factor are varieties (Anjasmoro and Nanti) and the secondfactor are planting system (Square and Hexagonal planting system).The result showed that varietieshas significant effect of the plants length at 3, 4, 5, and 6 weeks after planting (WAP), amount ofleafs, age of flowering, weight of dry branches, production per plot, and amount of 100 seeds. Theplanting system has only influence of amount of 100 seeds. There was no interaction between thetwo treatments that was observed for all parameters

    Pendugaan Tingkatan Bahaya Erosi Pada Tanaman Kopi (Coffea SP.) Di Beberapa Kecamatan Di Kabupaten Dairi

    Full text link
    This study aims to determine the level of danger of erosion on land coffee plant ( Coffea Sp ) insome of the District Dairi . Coffee plants can grow in a variety of soil types and grows well ataltitude 800 sd 2000 m above sea level , the temperature is 15 sd 25oC , rainfall 1,750 mm peryear sd 3.000 and pH 5.5 up to 6.5 . Number of Production Smallholders 2758.85 tonnes ofRobusta and Arabica coffee 10088.50 tonnes . In 2006 amounted to 2,865 tons , an increase of18,168 tonnes (2008 ) , dropped to 2,060 tons (2009 ) , be 12 847 tonnes (2010 ). 19,000 hectaresof land used , used for Robusta coffee smallholders and 8,495 for Arabica coffee 10504.5hectare
    • …
    corecore