11 research outputs found

    ANALISIS DAMPAK PEMBELAJARAN E-LEARNING BAGI MAHASISWA INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI KUPANG JELANG PENYEBARAN CORONA VIRUS DISEASE 2019

    Get PDF
    Tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah untuk menganalisis Dampak Pembelajaran E-Learning Bagi Mahasiswa Institut Agama Kristen Negeri Kupang Menjelang Penyebaran Covid 19 tujuan yang akan dicapai adalah untuk menganalisis Dampak Pembelajaran E-Learning Bagi Mahasiswa Institut Agama Kristen Negeri Kupang Menjelang Penyebaran Covid 19. Metode yang digunakan adalah metode  deskriptif.Maka hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah: 1). Penguasaan Teknologi Yang Masih Rendah: Penguasaan teknologi yang masih rendah jumlah total 1.481 dengan presentasi (100%) dapat disimpulkan bahwa jumlah jawaban dari para mahasiswa 441 (30%) memiliki kategori sangat setuju, 346 (23%) memiliki kategori setuju, 263 (18%) memiliki kategori tidak setuju, dan jumlah jawaban yang diperoleh dari mahasiswa 431 (29%) memiliki kategori sangat tidak setuju; 2). Keterbatasan sarana dan prasarana: Keterbatasan sarana dan prasarana untuk dengan jumlah jawaban total 303 dengan presentasi (100%). 89 dengan prentasi (29,4%) memiliki kategori sangat setuju, 34 dengan presentasi (11,2%) memiliki kategori setuju, 70 dengan presentasi (23,1%) memiliki kategori tidak setuju, dan 110 dengan  presentasi (36,3%) memiliki kategori sangat tidak setuju; 3). Keterbatasan Jaringan Internet: Keterbatasan jaringan internet untuk mahasiswa jumlah total jawaban adalah 951 dengan presentasi 100%. 350 dengan presentasi (37%) memiliki kategori sangat setuju, 174 dengan presentasi (18%) memiliki kategori setuju, 127 dengan presentasi (13%) memiliki kategori tidak setuju dan 300 dengan presentasi (32%) memiliki kategori sangat tidak setuju; dan 4). Biaya: jumlah jawaban yang dipilih dari mahasiswa terkait dengan biaya  adalah 100 dengan pesntasi (33%) memiliki kategori sangat setuju, 27 dengan presentasi (9 %) memiliki kategori setuju, 85 dengan presentasi (28%) memiliki kategori tidak setuju dan 89 dengan presentasi (30%) memiliki kategori sangat tidak setuj

    UPAYA PELESTARIAN NATONI (TUTURAN ADAT) DALAM BUDAYA TIMOR DAWAN (ATONI METO)

    Get PDF
    This research were aimed to describe natoni traditional speeches which were the reflection of Timor Dawan culture. This research used qualitative phenomenological approach. The research method used were antropological with survey means: observations and interviews. Results gained from this research were; natoni had been around since ancient time and still passed down to today’s generations; complete traditional costume were used when performing natoni. Regarding time and place to do natoni, data showed that natoni could be done at any time or place; natoni doers were traditional figures hich understands natoni. Natoni is traditional speech in the form of poem which performed reciprocally; the aim of Natoni were as a homage and introduction to local culture; the values of natoni were universal. The structure of Natoni begins with initial phase which contained preparation and ended on closing phase with additional event of souvenir presentation. People were making efforts by continuously presenting natoni performances in the communities so that natoni would become community custom

    ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SISTEM ZONASI DALAM PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

    Get PDF
    The objectives achieved in this study are: 1). Describe and analyze the implementation of the zoning system policy in the Admission of New Students in the State Senior High School 1 Kupang; 2). Identifying and describing the obstacles found in the implementation of the zoning system policy in the Acceptance of New Students at State Senior High School 1 Kupang; and 3). Want to know the advantages and disadvantages of the implementation of the zonesi system in the acceptance of new students in the State Senior High School 1 Kupang. Then the results of the research found are: 1). These four things will affect the level of success and failure of implementing a policy, namely: a). Communication; b). Resource; c). Disposition; and D). organizational structure. 2). The participation shown by the Kupang State High School 1 stakholder is: a). Providing opportunities to the surrounding community; b). Transportation cost savings; and c). Reduces jam

    KOLABORASI KEPEMIMPINAN ANTARA KEPALA SEKOLAH DAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA DI SMKN 1 KUPANG

    Get PDF
    The objectives to be achieved in this study, namely: 1). To find out the Principal's performance in developing facilities and infrastructure for educators at the State 1 Kupang Vocational High School; and 2). To find out the performance of the School Committee in developing the facilities and infrastructure of educators at the State 1 Kupang Vocational High School. This study uses a qualitative method approach, which leads to case study research. The results of this study are: 1). Regarding the leadership of the principal include: a). think of support from other parties so that further sustainability can be carried out effectively and efficiently; b). The principal as the implementer of infrastructure development at the State 1 Kupang Vocational High School should be good at providing, planning and facilitating; c). The controller of the development of infrastructure in the State 1 Vocational High School Kupang where the principal is the top controlling leader who determines the key to the success of the school to achieve the objectives, and control at the Kupang 1 State Vocational High School is a process to continuously observe the implementation of work plans that have been prepared make corrections to irregularities in the development of the pre-existing facilities that occurred. Whereas those relating to the leadership of the school committee include: a). advisory agency in managing school facilities and infrastructure; b). Supporting agency in the management of school facilities and facilities; c). The controlling agency in the management of school facilities and infrastructure was realized in the participation of the school committee in the Keuanan Asli School Plan drafting meeting, directly checking the condition of facilities and infrastructure in the school and always being directly involved in the process of eliminating facilities and infrastructure; d). Mediator in managing school facilities and infrastructure; and e). Improving the quality of school facilities and infrastructure certainly cannot be separated from the obstacles faced. The main obstacles faced by school committees in an effort to improve the quality of facilities and infrastructure are the problem of funds and the limited land owned by the school.Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini, yakni: 1). Untuk mengetahui kinerja Kepala Sekolah dalam mengembangkan sarana dan prasarana pendidik pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kupang; dan 2). Untuk mengetahui kinerja Komite Sekolah dalam mengembangkan sarana dan prasarana pendidik pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kupang. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif, yang mengarah pada penelitian studi kasus. Hasil penelitian ini adalah: 1). Berkaitan dengan kepemimpinan kepala sekolah meliputi: a). memikirkan dukungan dari pihak lain sehingga, keberlanjutan selanjutnya bisa berjalan dengan efektif dan efisien; b). Kepala sekolah sebagai pelaksana pengembangan sarana prasarana di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kupang hendaknya pandai menyediakan, merencanakan dan memfasilitasi; c). Pengendali pengembangan sarana prasarana di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kupang dimana kepala sekolah merupakan pemimpin pengendali puncak yang menentukan kunci keberhasilan sekolah untuk mencapai tujuan, serta pengendalian di sekolah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kupang merupakan proses untuk mengamati secara berkesinambungan pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi terhadap penyimpangan pengembangan sarana prasrana yang terjadi. Sedangkan yang berkaitan dengan kepemimpinan komite sekolah, meliputi: a). badan pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam pengelolaan sarana dan prasarana sekolah; b). Badan pemberi dukungan (supporting agency) dalam pengelolaan sarana dan prsarana sekolah; c). Badan pengontrol (controlling agency) dalam pengelolaan sarana dan prasarana sekolah terwujud dalam keikutsertaan komite sekolah dalam rapat penyusunan Rencana Keuanan Asli Sekolah, melakukan pengecekan secara langsung kondisi sarana dan prasarana yang ada di sekolah dan selalu hadir terlibat langsung dalam proses penghapusan sarana dan prasarana; d). Mediator dalam pengelolaan sarana dan prasarana sekolah; dan e). Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana sekolah tentu tidak lepas dari hambatan-hambatan yang dihadapi. Hambatan utama yang dihadapi oleh komite sekolah dalam usaha meningkatkan kualitas sarana dan prasarana yaitu masalah dana dan terbatasnya lahan yang dimiliki oleh sekolah

    Model Rekonsiliasi Kultural dan Teologis Ritus “Pihe Ihi” Kabupaten Sabu Raijua

    No full text
    Tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah: 1). Untuk mengetahlui bagaimana proses ritus“pihi ihi“ sebagai model rekonsiliasi  kultural dan teologis dalam kaitan dengan pelecehan seksual dan kekerasan fisik di Desa Ballu Kecamatan Raijua Kabupaten Sabu Raijua Propinsi Nusa Tenggara Timur; 2). Untuk mengetahui makna yang tekandung dalam Ritual “Pihi ihi” bagi orang Sabu. 3). Untuk mengetahui pandangan teologis Kristen terhadap model rekonsiliasi budaya “pihe ihi” bagi Orang Sabu. Penulisan ini menggunakan Metode Penelitian deskriptif Kualitatif dengan jumlah informan sebanyak 5 orang untuk mewakili reprentasi dari masyarakat Desa Ballu Kecamatan Raijua.Hasil Penelitian bahwa ritus  rekonsiliasi Kultural (ritus pihe ihi  )dan rekonsiliasi Teologis sama-sama ada korban dalam mencapai sebuah perdamaian namun dengan korban yang berbeda. Dalam rekonsiliasi kultural yang menjadi korban adalah hewan sedangkan dalam rekonsiliasi teologis yang menjadi korban adalah Yesus Kristus sendiri sebagai korban perdamaian tersebut. Sehingga model rekonsiliasi budaya dapat dipakai sebagai kontekstualisasi dari rekonsliliasi teologis. Sehingga bukan hanya dalam teologi yang memiliki rekonsiliasi tetapi budaya juga memiliki model rekonsiliasinya sendiri. Kedua rekonsiliasi di aatasl juga sama-sama memiliki tujuan yang sama yaitu akhir damai dari sebuah konfli

    Peran Kepala Sekolah dalam Memotivasi Guru-Guru di SMTK Benfomeni Kapan

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya Kepala Sekolah dalam meningkatkan motivasi guru di Sekolah Menengah Teologi Kristen Benfomeni Kapan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Teologi Kristen Benfomeni Kapan. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum atau guru pemasaran, wakil kepala sekolah bidang humas, dan kepala tata usaha Sekolah Menengah Teologi Kristen Benfomeni Kapan. Metode pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif. Hasil penelitian diketahui bahwa: lingkungan fisik, suasana kerja, penghargaan terhadap guru, serta pengembangan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran. Upaya kepala sekolah untuk mengatasi hambatan dalam meningkatkan motivasi dan kinerja guru yaitu Kepala Sekolah melakukan pembinaan displin kerja dengan cara memberikan contoh keteladanan terhadap guru, melakukan komunikasi persuasif dengan cara mengawali pembicaraan dengan guru, dan rutin memberikan motivasi dalam bentuk kata-kata penyemangat serta arahan dalam setiap kesempatan

    EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL GAMBAR DI MASA PANDEMI

    No full text
    Tujuan yang dicapai adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan media visual gambar dalam proses pembelajaran pendidikan agama kristen. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Metode ini didasarkan pada cara berpikir dengan menggunakan pendekatan filsafat postpositivisme yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah. Maka hasil yang diperoleh adalah perubahan hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan agama kristen di kelas, ternyata seluruh siswa kelas IV Sekolah Dasar Inpres Soliu ternyata penggunaan media visual gambar sangat efektif dalam proses pembelajaran di kelas. Keefektifan penggunaan media visual gambar ini terletak pada beberapa komponen penting yaitu: 1). Bentuk gambar yakni dalam mendesain gambar bentuk gambar yang dipakai oleh guru harus sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan; 2). Ukuran gambar yakni ukuran gambar yang digunakan oleh guru harus mampu untuk menjangkau seluruh peserta didik yakni besar sehingga dapat dilihat oleh peserta didik; serta 3). Kemenarikan atau daya tarik yakni desain media visual gambar dari modelnya, pewarnaan harus benar dan menarik minat serta perhatian siswa. Sehingga dengan Seluruh siswa yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran dapat akti

    Peran Guru Pendidikan Agama Kristen dalam Pendampingan Siswa di Masa Pubertas

    No full text
    Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peran guru agama kristen dalam melakukan pendampingan kepada siswa masa pubertasdi Sekolah Menengah Teologi Kristen Benfomeni Kapan. Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah deskriptif. Subyek yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah siswa dan guru pendidikan agama kristen. Maka hasil penelitian adalah Peran guru Pendidikan Agama Kristen di Sekolah Menengah Teologi Kristen Benfomeni Kapan adalah: a). Guru pendidikan agama kristen selalu melakukan bimbingan spiritual bagi seluruh siswa; b). Guru pendidikan agama kristensering menasihat siswa sebelum adanya masalah; c). Guru pendidikan agama kristenselalu menegur siswa pada saat melakukan kesalahan; dan d). Guru pendidikan agama kristenselalu memberi sangsi kepada siswa dan bersurat kepada orang tua sebagai konsekuensi dari kelalaian manjalankan aturan sekola

    Pengaruh Literasi Digital terhadap Hasil Belajar Mahasiswa

    No full text
    Tujuan yang dicapai pada artikel ini adalah untuk mengetahui penerapan literasi digital terhadap mahasiswa program studi pendidikan Kristen, institut agama Kristen negeri kupang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis expo post facto.  Subyek dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester. Teknik yang dipakai dalam mengumpulkan data, yakni: observasi, angket dan studi dokumen. Maka hasil yang diperoleh pada penelitian ini bahwa dalam penggunaan literasi digital olah seluruh dosen dan mahasiswa dalam menghasilkan pembelajaran yang kondusif. Dari hasil penelitian tersebut ternyata tidak terdapat signifikan bagi hasil belajar mahasisw

    Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Suku Atoin Meto Kabupaten Timor Tengah Selatan

    No full text
    Riset ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan karakter berbasis kearifan budaya atoin meto di Kabupaten Timor Tengah Selatan. metode yang dipakai dalam riset ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian terdiri dari tokoh masyarakat, kepala sekolah, guru, dan siswa. Maka hasil penelitian yang diperolah saat melakukan penelitian yakni: 1).Pendidikan karakter meliputi penerapan delapan belas nilai-nilai pendidikan karakter di sekolah dan disinkronkan dengan nilai-nilai budaya lokal sebagai tindakan untuk melestarikan budaya agar generasi penerus dapat melestarikan sehingga jangan punah karena penyalahgunaan teknologi, 2). Kearifan budaya atoin meto di Kabupaten Timor Tengah Selatan meliputi suku mollo, suku amanatun, suku amanuban serta sarang budaya. Dari ketiga suku memiliki banyak kearifan, nilai-nilai luhur yang mempunyai makna yang kha
    corecore