138 research outputs found

    PELAKSANAAN WEWENANG WAKIL PRESIDEN N DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

    Get PDF
    No details the authority owned by the Vice President could potentially lead to legal uncertainty. Whereas in the construction of the position incumbent of the position of the Vice President has a position that is very fundamental research purposes in writing this is to know the authority of the Vice President in the Organization of the Government and To knowing the implementation authority Vice President in organizing the Government. In this study the normative legal research using methods based on relevant legislation and other legal materials related to the substance of the research, then connected with problems in This research. Research results show that the authority of the Vice President is not set explicitly in the legislation. Authority of the Vice President are only found by analyzing the legislation. ' Where there are 3 Vice Presidential Authority: the authority of the Vice President as the representative of the President, the powers of the Vice President As President, the Maid Authority of the Vice President as successor to the President whereas the implementation authority Vice President subject to the authority of the source.  Source  from authority of the attribution of the implementation authority Vice President gained the authority directly by the 1945 Constitution and its implementation without going through intermediaries. For the delegation of authority then the implementation authority in advance must there is a delegation of authority that has the force of law so that the execution of the authority of the Vice-president can be strengthened by positive law in order to set up and defend it

    Pelaksanaan Wewenang Wakil Presiden N dalam Penyelenggaraan Pemerintahan

    Full text link
    No details the authority owned by the Vice President could potentially lead to legal uncertainty. Whereas in the construction of the position incumbent of the position of the Vice President has a position that is very fundamental research purposes in writing this is to know the authority of the Vice President in the Organization of the Government and To knowing the implementation authority Vice President in organizing the Government. In this study the normative legal research using methods based on relevant legislation and other legal materials related to the substance of the research, then connected with problems in This research. Research results show that the authority of the Vice President is not set explicitly in the legislation. Authority of the Vice President are only found by analyzing the legislation. ' Where there are 3 Vice Presidential Authority: the authority of the Vice President as the representative of the President, the powers of the Vice President As President, the Maid Authority of the Vice President as successor to the President whereas the implementation authority Vice President subject to the authority of the source.  Source  from authority of the attribution of the implementation authority Vice President gained the authority directly by the 1945 Constitution and its implementation without going through intermediaries. For the delegation of authority then the implementation authority in advance must there is a delegation of authority that has the force of law so that the execution of the authority of the Vice-president can be strengthened by positive law in order to set up and defend it

    PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DRILL AND PRACTICE DAN DEMONSTRASI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JANGKIT DILIHAT DARI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran PJOK Kelas X SMA Negeri 1 Lahat)

    Get PDF
    This study aims to determine the effect of the Learning Method and Leg Muscle Explosion Power on Outbreak Skill Ability. The design used in this study was an experimental squasi with a 2 x 2 factorial design. The study population was all students of class X MIPA SMA Negeri 1 Lahat in the 2019-2020 Academic Year consisting of 4 classes. The class that was used as the sample of the experimental group was Class X MIPA 1 and the control class was Class X MIPA 2. The sample selection was carried out using a purposive random sampling technique. The collected data is processed statistically using a two-way variance (anava) analysis technique. The results showed that: (1) the jumping ability of students learning with the Drill and Practice learning method was higher than the jumping ability of students learning with the learning method Demonstration (2) the jumping ability of students who studied with higher leg muscle explosive power was higher than the jumping ability of students who learn with low limb muscle explosive power (3) There is no interaction between learning methods and leg muscle explosive power to jumping abilit

    Perencanaan Pengembangan Wisata Alam dan Pendidikan Lingkungan (Studi di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Cikampek)

    Full text link
    KHDTK Cikampek merupakan kawasan hutan yang difungsikan untuk tempat penelitian dan pengembangan kehutanan. Dalam perkembangannya, kawasan ini juga dimanfaatkan sebagai tempat wisata bagi masyarakat sekitar. Puslitbang Peningkatan Produktivitas Hutan (Pusprohut), sebagai pengelola kawasan merespon dinamika perkembangan yang terjadi dengan mewacanakan pengembangan wisata alam dan pendidikan lingkungan. Pengembangan kawasan dilakukan agar kegiatan wisata dapat dikelola sekaligus dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) menganalisis proses perencanaan pengembangan kawasan, 2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses perencanaan, 3) aktor yang terlibat dalam proses perencanaan pengembangan wisata alam dan pendidikan lingkungan di KHDTK Cikampek. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Perencanaan pengembangan wisata alam dan pendidikan lingkungan di KHDTK Cikampek melalui tahapan 1) Penyiapan Kondisi Pemungkin, 2) Kajian Studi Pengembangan Potensi dan Program Wisata, serta Kajian Feasibility Pengusahaan Wisata, 3) Penyiapan Sumberdaya Manusia, 4) Penguatan Kelembagaan, 5) Penyiapan infrastruktur dan fasilitas, 6) Penyusunan Program, 7) Sosialisasi, 8) Pelaksanaan dan Implementasi Kegiatan, 9) Monitoring dan Evaluasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses perencanaan pengembangan kawasan adalah faktor sumberdaya manusia, faktor lingkungan, faktor kebijakan, serta faktor dana dan anggaran. Pihak yang terlibat dalam pengembangan kawasan adalah Pemerintah, akademisi dan masyarakat. Pemerintah adalah Pusprohut sebagai pengelola, Disbudpar, akademisi tim pengkaji dari universitas, serta masyarakat sekitar kawasan. Pemerintah memiliki peran yang penting khususnya di bidang pembuatan kebijakan, akademisi menjadi konsultan pembantu dan masyarakat dapat memberikan masukan, saran serta pemikiran dalam proses perencanaan melalui diskusi atau pertemuan

    STUDI TERHADAP PEMIKIRAN M. QURAISH SHIHAB TENTANG MAKNA AHL AL-KITAB DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HUKUM PERKAWINAN BEDA AGAMA DI INDONESIA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1). Pengertian Ahl Kitab menurut pendapat M. Quraish Shihab. 2). Dalil-dalil yang digunakan oleh M. Quraish Shihab tentang pemaknaannya terhadap Ahl al-Kitab dan bagaimana validitas dari dalil yang digunakannya dalam menanggapi perkawinan antara pria muslim dengan wanita Ahl al-Kitab. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pustaka (library research), Sedangkan sifat penelitiannya berupa deskriptif analitis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1). Pengertian Ahl Kitab menurut Quraish Shihab adalah komunitas yang memiliki kitab. Dan komunitas tersebut hanya terbatas pada orang Yahudi dan Nasrani, selain kedua agama tersebut bukan termasuk ahl kitab. 2). Dalil yang digunakan oleh Quraish Shihab dalam memaknai ahl kitab adalah surat Al-Maidah ayat 5 dan surat Al-Bayyinah ayat 1. Quraish membedakan orang kafir menjadi dua kelompok yaitu ahl kitab dan orang musyrik. Perbedaan tersebut dapat dipahami dari huruf wawu yang berarti “dan” dalam surat Al-Bayyinah ayat 1. Huruf ini dari segi bahasa digunakan untuk menghimpun dua hal yang berbeda. Dengan demikian yang dilarang mengawinkannya dengan wanita muslimah adalah pria musyrik, sedang yang dibenarkan oleh surat Al-Maidah ayat 5 adalah mengawini wanita ahl kitab. Meskipun diperbolehkan mengawini wanita ahl Kitab, tetapi hanya wanita ahl Kitab yang menjaga kehormatannya yang boleh dinikahi. Namun ketika tujuan pernikahan yakni membentuk keluarga yang sakinan tidak dapat tercapai, dan lebih banyak madlaratnya daripada maslahatnya (khawatir terpengaruh oleh wanita ahl kitab), maka Quraish mendukung ketentuan-ketentuan yang ada dalam KHI tentang perkawinan beda agama, atas dasar kemaslahatan. Dengan demikian antara pendapat Quraish tentang perkawinan beda agama dengan KHI tidak ada bertentangan. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi para mahasiswa, para tenaga pengajar, para peneliti serta semua pihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Syari’ah dan Hukum UNISNU JEPARA

    Evaluasi Penyediaan Layanan Kesehatan di Daerah Pemekaran dengan Metode CIPP (Studi pada Pemerintah Daerah Kabupaten Tana Tidung)

    Full text link
    Pemerintah Kabupaten Tana Tidung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2007 Tanggal 10 Agustus 2007 tentang pembentukan Kabupaten Tana Tidung di Provinsi Kalimantan Timur. Tujuan utama dalam pemekaran Kabupaten Tana Tidung adalah untuk mendekatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat dan pemerataan pembangunan. Sejak dimekarkan dan IPM Kabupaten Tana Tidung mulai dihitung, status kinerja pembangunan manusia di Kabupaten Tana Tidung relatif masih rendah, khususnya pada komponen kesehatan. Hal tersebut menunjukkan belum maksimalnya tingkat pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini untuk mempermudah menganalisis evaluasi penyediaan layanan publik bidang kesehatan, peneliti menggunakan model CIPP. Dimana setelah dilakukan evaluasi dengan model CIPP, peneliti dapat menyimpulkan bahwa tingkat pelayanan kesehatan masih belum maksimal. Sehingga, saran yang dapat diberikan adalah Pemerintah Kabupaten Tana Tidung perlu untuk memperbaiki fasilitas kesehatan yang ada dan meningkatkan tenaga kesehatan yang memenuhi standar baik dari segi kualitas mapun kuantita

    Nephroprotective Effect of Pentoxyphylline Through Improvement in the Expression of TGF-beta1, Collagen Type-1, and Renal Interstitial Fibrosis in Swiss Strain Mice After Being Induced by Doxorubicin

    Full text link
    BACKGROUND: Use of doxorubicin (DXR) in the treatment of cancer has been increasing along with the increase in cancer morbidity. Nephrotoxic effects of DXR are still a problem. Pentoxyphylline (PTX) as an electron-donor material can be nephroprotective, so the combination of DXR and PTX might reduce the nephrotoxic effects of DXR. The aim of this study was to prove the nephroprotective effect of PTX and DXR nephrotoxicity through the improvement of TGF-β1, collage type-1, and renal interstitial fibrosis. METHODS: Twenty-four males Swiss strain mice, divided into three groups namely Control (C) injected with NaCl 0.9%; DXR induced nephrotoxicity (D); and effect of PTX on D (P/D) by intraperitoneally, respectively, each group consisted of 8 mice. Injections were given once a week for three consecutive weeks. At 8th week post-treatment, all eight mice of each group were sacrificed. Examination of TGF-β1 and collagen type-I expression was done by immunohistochemistry with monoclonal antibody. Renal interstitial fibrosis examination was done by a histopathologist, using Verheoff van Giesen staining. The statistic analysis was carried out using one-way ANOVA. RESULTS: TGF-β1 expression increased from C to D and subsequently decreased in P/D (4.50±3.89 vs. 177.88±68.78 vs. 36.88±9.51). Collagen type-I expression increased from C to D and subsequently decreased in P/D (12.00±14.32 vs. 186.25±125.62 vs. 36.00±29.14). Renal interstitial fibrosis expression increased from C to D and subsequently decreased in P/D (16.75±6.14 vs. 85.00±7.33 vs. 60.50±11.40). The expression of TGF-β1, collagen type-1, and renal interstitial fibrosis were higher significantly in D group as compared to C group (p<0,001). The expression of TGF-β1, collagen type-1, and renal interstitial fibrosis were lower significantly in P/D group as compared to D group (p<0.005). CONCLUSIONS: PTX was proved to be nephroprotector inducing by DXR. KEYWORDS: PTX, nephroprotector, TGF-β1, collagen type-I, renal interstitial fibrosis

    Otomatisasi Proses Sputtering Berbasis Mikrokontroler AT89C51

    Get PDF
    Saat ini proses sputtering di laboratorium Akselerator P3TM-BATAN Yogyakarta dilakukan secara manual oleh seorang operator. Proses sputtering merupakan pendeposisian lapisan tipis antara 2 senyawa. Pengendalian secara manual tersebut memiliki kelemahan-kelemahan fundamental, seperti ketelitian timer yang rendah dan pengoperasian yang tidak praktis serta mengandung resiko yang tinggi terhadap proses sputtering.Perlu dirancang suatu sistem kendali otomatis pada proses sputtering berbasis mikrokontroler AT89C51 yang dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut. Hasil sampel proses sputtering berupa Aluminium-Seng dengan pengujian pada XRF diperoleh kesamaan ketebalan lapisan tipis sebesar 80 netto dengan toleransi 2 %. Sistem kendali manual yang ada dapat digantikan dengan sistem otomatis berbasis mikRokontroler AT89C51 dengan sensor suhu dan timer digital. Ketelitian hasil sistem timer 10 menit sebesar 99,9819 %, timer 15 menit sebesar 99,9909 %, timer 20 menit sebesar 99,9884 %, timer 25 menit sebesar 99,9936 %, dan timer 30 menit sebesar 99,9966 %

    ANALISIS PENGARUH NILAI TES POTENSI AKADEMIK PADA EVALUASI PEMROGRAMAN DASAR TERHADAP MOTIVASI DAN KEMAMPUAN PEMROGRAMAN

    Get PDF
    Zaman sekarang tidak ada yang tidak menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, oleh karena itu dunia pekerjaan banyak membutuhkan calon pekerja di bidang pemrograman serta teknik komputer dan jaringan. Tidak hanya banyak membutuhkan calon pekerja dibidang tersebut dunia pekerjaan juga menuntut pekerja memiliki skill yang mumpuni dalam bidang tersebut. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan nilai tes potensi akademik dan motivasi belajar dengan evaluasi pemrograman dasar. Metode penelitian menggunakan metode korelasi. Sedangkan, desain penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasi ganda dengan sampel mahasiswa PTI 2017 sebanyak 30 orang dan dilakukan tes potensi akademik, tes pemrograman dasar, dan angket motivasi belajar. Hasil dari kedua tes dan angket menjadi variabel yang akan dihitung korelasinya untuk mengetahui hubungan tes potensi akademik dan motivasi belajar dengan tes pemrograman dasar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan antara tes potensi akademik dan motivasi belajar dengan tes pemrograman dasar memiliki hubungan yang positif dan signifikan. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,535 dengan kategori sedang dan bernilai positif, sedangkan nilai signifikan yang didapatkan adalah 0,011. Dan hasil uji hipotesis diperoleh dari nilai hitung F sebesar 10,119 yang mempunyai nilai lebih besar dari nilai tabel F dengan signifikansi 0,05 sebesar 3,354 yang berarti menolak H0 menerima H1 dimana “ada pengaruh signifikan antara nilai tes potensi akademik dan motivasi belajar dengan nilai akhir pemrograman dasar terhadap kemampuan pemrograman”. Kata Kunci: Tes Potensi Akademik, Kemampuan Pemrograman, Motivasi Belaja

    Founding Family Ownership and Firm Performance: Empirical Evidence From Consumer Goods Industry in Indonesia

    Full text link
    This research investigates the significant influence of family ownership on firm performance in order to provide information to decision makers and other interested parties. The analysis includes comparisons between family and non-family firm performance in Indonesia. The samples are taken from 31 consumer goods companies, listed on the Indonesian Stock Exchange, ranging from 2005 to 2009. The results show that non-family firms perform better than family firms and no significant influence between family ownership and firms' profitability. On the other hand, family ownership has negative contribution to firm market valuation. The study suggests that family firms have lower financial performance than that of non-family. Family members within the top position have major control rights and contribute a negative influence to firm performance. The evidence raises concerns about possible profit manipulation and weak governance law in Indonesia, and as a result there is an expropriation of wealth to the majority and family related shareholders
    corecore