517 research outputs found

    Pengembangan Budidaya Kacang Tanah (Arachis Hypogeae L) dan Pendapatan Petani di Desa Manurung Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan

    Get PDF
    To the effect of observational which is knows technically and economically hit cost, acceptance and peanut farming income at Silvan Manurung. Peanut production average as big as 112.265,02 kg / farmers or as big as 2.263,27 / farmers (2,66 tons / ha) . Farmer acceptance average as big as Rp. 27. 159. 200,00 / farmer or Rp. 31. 952. 000,00 / ha, meanwhile income of groundnut farming average as big as Rp.. 21. 301. 770,83 / farmers or as big as Rp. 25. 060. 906,86 / h

    Kontribusi Tenaga Kerja dalam Keluarga terhadap Pendapatan USAhatani Padi (Oryza Sativa L) di Desa Tambak Sirang Laut Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan

    Get PDF
    This research intent to know technical aspect and farmings economic aspect paddy, and to know labour contribution in family to farming income paddy at Tambak Sirang Laut Village. Pull samples by use of survey method with tech observation, farmer sampling that perform paddy farming which is by use of simple random tech( Simple random is sampling ). Total farmer that labour varietas\u27s paddy farming Unus\u27s Siam as much 80 person, then done by take at random simple( Simple Random is Sampling ) as much 36 % (30 person) of all population. Paddy production average 2.135,00 kg / farmer or as big as 4.270,00 kg / ha (4,3 tons / ha). Acceptance average as big as Rp. 19. 215. 000,00 / farmer or Rp. 38. 430. 000,00 / ha On A Par income as big as Rp. 16. 805. 103,78 / farmers or as big as Rp. 33. 610. 207,57 / ha labour Percentage in family (TKDK) to full scale labour (TK) which is as big as 48,02%. labouring contribution in family to paddy farmer income average as big as 10,29%

    Pengelolaan Supervisi Kepala Sekolah (Studi Situs SMP Negeri 2 Suruh Kabupaten Semarang)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) karakteristik setting kelas supervisi kepala sekolah di SMP Negeri 2 Suruh kabupaten Semarang; (2) karakteristik media supervisi kepala sekolah di SMP Negeri 2 Suruh Kabupaten Semarang; (3) karakteristik kegiatan supervisi kepala sekolah di SMP Negeri 2 Suruh Kabupaten Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan desain etnografi. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2 Suruh Kabupaten Semarang. Nara sumber dalam penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis tertata dalam situs. Keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Setting kelas supervisi bersifat fleksibel, yaitu menyesuaikan setting kelas pembelajaran yang digunakan guru. Setting kelas supervisi kepala sekolah yang dilakukan di dalam kelas adalah dalam bentuk klasikal dan bentuk berkelompok. Setting kelas supervisi yang dilakukan di ruang multimedia dan laboratorium bahasa menyesuaikan tata ruang yang ada. Penentuan setting kelas memperhatikan aspek efektifitas, efisiensi waktu pembelajaran, dan kenyamanan. Dalam setting kelas supervisi, menemapatkan tim supervisor di belakang agar dapat memberikan kenyamanan belajar pada siswa; (2) Media yang digunakan dalam supervisi kepala sekolah antara lain (a) penggunaan surat edaran untuk mensosialisasikan kegiatan supervisi, (b) penyusunan instrumen penilaian supervisi, dan (c) penggunaan handycam dan camera digital. Masing-masing media memiliki fungsi beragam dengan tujuan yang sama yaitu untuk mendukung pelaksanaan supervisi kepala sekolah. Aspek yang diperhatikan dalam penggunaan media supervisi kepala sekolah adalah aspek fungsional dan efektifitas penggunaan media untuk supervise; (3) Kegiatan supervisi diawali dengan aktivitas perencanaan supervisi yang terdiri dari penentuan program dan jadwal supervisi, penyusunan instrumen, dan sosialisasi. Kegiatan supervisi dilaksanakan dengan menggunakan teknik supervisi individual dan sebagian didelegasikan oleh kepala sekolah kepada wakil kepala sekolah urusan kurikulum (urusan pengajaran) serta guru-guru senior yang tergabung dalam tim supervisor dan terdiri dari 4 orang. Kegiatan setelah pelaksanaan supervisi adalah tindak lanjut yang dilakukan dalam bentuk pembinaan, pemantauan instrumen administrasi kegiatan belajar mengajar, dan pemantapan instrumen supervisi

    Besarnya Kontribusi Cabe Besar (Capsicum Annum L) terhadap Pendapatan Petani Padi (Oryza Sativa L) di Kelurahan Binuang

    Get PDF
    To the effect research is subject to be know management / Chili farming management outgrows and rice, and knows farming income contribution Chili outgrow to wetland rice income rain tank at Binuang\u27s sub-district. Contribution or contribution of Chili farming outgrows to rice farming income constitute compare of Chili farmer earnings outgrows with full scale earnings from farming Chili outgrows and RICE farming that is taken into account up to once season plants out. Full scale earnings average as big as Rp. 46. 385. 360,52 / farmers. Contribution on USAhatani Chili as big as 82,22% and as big as rice farming 17,78% Contribution that gave by Chili farming outgrows to sizable rice farmer income which is (82,22%)

    AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

    Get PDF
    Pemerintah telah memberlakukan Kurikulum 2013 sebagai upaya untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yang sesuai dengan perkembangan zaman dan memiliki ciri khas dalam penggunaan pendekatan scientific/ilmiah pada proses pembelajarannya. Tidak mudah untuk menerapkan  pendekatan scientific dengan baik dan benar khususnya pada mata pelajaran matematika. Banyak aspek yang menjadi ukuran keberhasilan penerapan tersebut salah satunya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika  menggunakan pendekatan scientific dengan subjek siswa kelas XI SMA Labschool yang ditentukan berdasarkan kategori tinggi, sedang dan rendah. Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi terhadap kegiatan siswa dalam proses pembelajaran dan hasil wawancara yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk ketiga subjek komponen yang belum terlaksana dengan baik adalah mengkomunikasikan. Aktivitas yang berlangsung hanya sebatas berdiskusi dengan teman sekelompok, sedangkan mengkomunikasikan yang dituntut dalam pendekatan scientific memiliki beberapa kegiatan yang harus di laksanakan. Hal itu terjadi karena beberapa faktor diantaranya waktu yang tersedia tidak cukup untuk melaksanakan kegiatan tersebut sehingga terlewatkan.. Ketiga subjek memiliki aktivitas yang berbeda dalam setiap kegiatan dan belum seluruhnya sesuai dengan deskripsi yang diharapkan dalam pendekatan scientific. &nbsp

    PEMBUATAN SILASE DENGAN MEMANFAATKAN BAHAN PAKAN LOKAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI SUSU SAPI PERAH

    Get PDF
    Kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan dengan judul “Pembuatan Silase dengan Memanfaatkan Bahan Pakan Lokal sebagai upaya Peningkatan Produksi Susu Sapi Perah”, bertujuan supaya peternak dapatmenyediakan pakan sepanjang tahun dengan memanfaatkan bahan pakan lokal sebagai pakan sapi perah dengan biaya yang murah, sehingga dapat meningkatkan produksi susu.Lokasi kegiatan di kelompok peternak sapi perah Andini Lestari2, Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Banyumas. Luaran yang didapatkan  adalah a) produk pakan silase; b) ternak sapi dengan produksi susu minimal 11 liter/ekor/hari. Metode yang digunakan adalah sosialisasi atau penyuluhan, pelatihan, dan demplot atau  praktek.Evaluasi dilakukan pada setiap kegiatan yaitu, dengan melakukan pre-test dengan rataan nilai 65 dan post-test dengan rataan nilai 85 sebagai indikator tingkat keberhasilan kegiatan ceramah yang telah dilakukan, sedangkan tingkat keberhasilan demplot yang diberikan dengan indikator 90%  peserta  dapat melakukan sendiri proses pembuatan pakan silase dengan bahan pakan lokal yang ada atau yang digunakan pasca demplot. Selanjutnya keberhasilan penerapan Ipteks diukur dengan peningkatan produksi susu sapi perah (minimal 11 liter/ekor/hari) pada kelompok peternak sapi perah “Andini Lestari 2”selama 5 (lima) bulan dari awal masa laktasi. Kata kunci:  Kelompok Andini Lestari 2, Sapi perah, Bahan pakan lokal, Silase, Susu ABSTRACT Community service activities that have been carried out under the title "Making Silage Using Local Feed Ingredients as an Effort to Increase Dairy Cows Production", aim to provide breeders with feed throughout the year by utilizing local feed ingredients as dairy feed at low cost, thereby increasing production. Location of activities in the dairy farmer group Andini Lestari2, Karangtengah Village, Cilongok District, Banyumas. The outputs obtained were a) silage feed products; b) cattle with a minimum milk production of 11 liters / head / day. The method used is socialization or counseling, training, and demonstration plots or practice. Evaluation is carried out in each activity, namely, by conducting a pre-test with an average value of 65 and a post-test with an average score of 85 as an indicator of the success rate of the lecture activities that have been carried out, while The success rate of the demonstration plot which is given with an indicator of 90% of participants can carry out the process of making silage feed with local feed ingredients that are available or used after the demonstration plot. Furthermore, the success of science and technology application is measured by increasing the production of milk for dairy cows (at least 11 liters / head / day) in the "Andini Lestari 2" dairy farmer group for 5 (five) months from the start of the lactation period. Keywords:  Andini Lestari Group 2, Dairy cows, Local feed ingredients, Silage, Mil

    The Strategy of the School Principal in Improving Teacher Performance in the 4.0 Revolution Era in Min Banda Aceh, Indonesia

    Get PDF
    Leadership is an essential component in running an organisation. A leader needs a strategy where educators are willing and able to develop skills in the current era. This study aims to find out what strategies are used by a leader in improving teacher performance in the Revolutionary Era 4.0 at MIN Banda Aceh, Indonesia. The method used is a descriptive analysis method with a qualitative approach – data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The subjects are Principals, Curriculum Assistants and Teachers of MIN 6 Model Banda Aceh and MIN 9 Banda Aceh. This study had eight research subjects: two school principals, two deputy heads of curriculum and four teachers. The results showed that: 1) MIN 9 Banda Aceh programs implemented to improve teacher performance in the 4.0 revolution era were the mini KKG program and the Digital Class Program programmed by the Ministry of Religion to support changes and developments in increasingly advanced technology. 2) School Principals have several strategies for improving teacher performance in Revolutionary Age 4.0. The initial strategy was to provide training to educators, and the second strategy was to provide opportunities for teachers by attending webinars and private lessons on the operational use of IT. The 3rd strategy is Disciplining the teachers. The discipline of using is composed of several indicators, namely, the field of attendance, the punishment of dress, the discipline of entering class, the sentence of sharing a sense (social) and the penalty of responsibility. 3) The evaluation is carried out by supervising teaching staff starting from the initial, core, and closing activities and looking at administrative completeness such as syllabus, lesson plans, modules, ppt, teaching materials and materials according to the students. 4) The obstacles to implementing the mini KKG and Digital Class programs are insignificant. These obstacles can be overcome properly
    corecore