5 research outputs found

    Studi Biokemoinformatika Kandungan Kimia Daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) sebagai Antihiperglikemia serta Prediksi Parameter Farmakokinetik dan Toksisitas

    Get PDF
    Berdasarkan studi in vitro, in vivo dan uji klinis, sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) terbukti memiliki aktivitas sebagai antihiperglikemia. Namun, mekanisme aksi dan zat aktif yang bertanggung jawab terhadap aktivitas antihiperglikemia dari sambiloto belum diketahui secara pasti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi kandungan kimia dari daun sambiloto dengan beberapa target molekuler yang terlibat dalam penyakit diabetes mellitus (DM) serta prediksi parameter farmakokinetik dan toksisitas dari senyawa-senyawa tersebut. Pada penelitian ini sebanyak 14 kandungan kimia daun sambiloto ditambatkan pada 6 target molekuler yaitu aldosa reduktase, α-glukosidase, protein tyrosine phosphatase 1B, peroxisome proliferator-activated receptor gamma, reseptor insulin dan glycogen sintase kinase 3B menggunakan metode docking molekuler yakni Autodock 4.2 yang sebelumnya telah divalidasi. Senyawa kimia dari daun sambiloto yang memiliki interaksi terbaik, selanjutnya diprediksi profil farmakokinetik dan toksisitasnya menggunakan SwissADME dan Toxtree. Berdasarkan hasil docking molekuler dapat diketahui bahwa senyawa yang diprediksi memiliki afinitas pengikatan terbaik dengan target molekuler DM adalah 19-O-asetilanhidroandrografolid, β-sitosterol, neoandrografolid, daukosterol dan asam oleanolat. Hasil prediksi SwissADME menunjukkan bahwa kelima senyawa ini memiliki peluang untuk menjadi obat oral, beberapa diantaranya merupakan substrat Pglikoprotein dan mampu menembus sawar darah otak. Sementara hasil prediksi Toxtree menunjukkan toksisitas yang rendah sampai tinggi dan semua senyawa tidak berpotensi dalam menyebabkan karsinogenisitas baik melalui mekanisme genotoksik maupun non genotoksik

    DOCKING MOLEKULER SENYAWA POTENSIAL DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP RESEPTOR FOLAT

    Get PDF
    Asam folat merupakan mikronutrien yang sangat diperlukan oleh ibu hamil dalam perkembangan sistem saraf. Konsumsi daun kelor dapat meningkatkan kadar hemoglobin yaitu >11 gr%. Potensi zat gizi yang terkandung dalam daun kelor mampu memenuhi kebutuhan zat gizi ibu hamil. Namun identifikasi senyawa aktif tersebut terhadap makromolekul atau target aksi molekuler asam folat belum diketahui dengan jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kandungan kimia daun kelor yang dapat berinteraksi dengan reseptor folat secara in silico serta prediksi parameter farmakokinetika basis webserver SwissADME. Target molekuler yang dipilih adalah reseptor folat alfa (PDB: 4LRH) dengan teknik docking molekuler menggunakan Autodock 4.2 yang telah dilakukan validasi sebelumnya terhadap ligan asli. Target molekuler yang dipilih adalah reseptor folat alfa (PDB: 4LRH) dengan teknik docking molekuler menggunakan Autodock 4.2 yang telah dilakukan validasi sebelumnya terhadap ligan asli. Hasil docking molekuler menunjukkan bahwa senyawa potensial daun kelor adalah glucosinalbin, niazidin, niazinin, niazirin dan rhamnetin yang memiliki nilai energi ikatan kurang dari -8 kkal/mol. Namun senyawa potensial tersebut tidak lebih kurang dari nilai energi ikatan asam folat sebagai ligan asli pada makromolekul reseptor asam folat alfa. Hasil prediksi parameter farmakokinetika menunjukkan bahwa seluruh senyawa potensial daun kelor menunjukkan bahwa niazinin, niazirin dan rhamnetin terabsorpsi dengan tinggi dalam saluran gastrointestinal, kecuali niazidin dan glucosinalbin. Rhamnetin merupakan senyawa potensial yang dapat dikatalisis oleh enzim CYP3A4, CYP1A2 dan CYP2D6

    Analisis Penggunaan Fitofarmaka sebagai Terapi Swamedikasi di Kotamobagu

    No full text
    Tumbuhan sebagai sumber obat-obatan dapat dijadikan alternatif dari penggunaan obat sintetik yang banyak menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Sediaan fitofarmaka dapat disejajarkan dengan obat modern karena khasiatnya yang telah terbukti dan bahan serta proses pembuatannya yang sudah distandardisasi. Fitofarmaka sudah banyak beredar dan digunakan oleh masyarakat, terlebih lagi di masa pandemi sekarang ini. Penggunaan fitofarmaka di masyarakat lebih khususnya dalam sebuah keluarga, tidak terlepas dari peran, sikap dan pengetahuan perempuan. Perempuan memiliki peran yang kuat dalam kehidupan keluarga. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penggunaan fitofarmaka sebagai terapi swamedikasi pada perempuan di Kelurahan Motoboi Kecil, Kotamobagu. Jenis penelitian yang digunakan adalah desain observasional analitik dengan menggunakan kuesioner sebagai instrument. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Sampel yang digunakan adalah semua perempuan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah responden pada penelitian ini adalah 296 orang. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pendidikan, pekerjaan, pengetahuan dan sikap mempengaruhi penggunaan fitofarmaka. Hal ini dibuktikan oleh hasil uji statistik dengan metode Chi-Square yang menunjukkan nilai p = 0,000 < 0,05 artinya terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan, pekerjaan, pengetahuan dan sikap responden dengan penggunaan fitofarmaka sebagai terapi swamedikasi di Kotamobagu

    Sosialisasi Manfaat Buah Nanas (Ananas comosus L.) sebagai Antikanker

    No full text
    Kanker adalah pembelahan sel yang tidak terkendali yang dapat menghancurkan jaringan tubuh. Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia terdapat lebih dari 14 juta orang didiagnosis kanker pada tahun 2012 dan kurang lebih 9 juta jiwa meninggal akibat kanker pada tahun 2016. Selain itu, berdasarkan data Riskesdas, prevalensi tumor/kanker dari tahun ke tahun terus meningkat. Peningkatan resiko penyakit kanker diakibatkan oleh perilaku gaya hidup antara lain, merokok, konsumsi alkohol, konsumsi junk food, diet yang salah, dan lain sebagainya. Tujuan dilakukannya pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat (dosen dan mahasiswa) mengenai manfaat buah nanas sebagai antikanker. Kegiatan pengabdian dilakukan di Kampus Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika Kotamobagu. Proses pengabdian dilakukan dalam dua tahap, yakni tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah bertambahnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit kanker dan manfaat buah nanas sebagai antikanker. Senyawa aktif dalam nanas yang beraktivitas sebagai antikanker adalah bromelain. Senyawa bromelain pada nanas memiliki aktivitas sitotoksik yang diujikan pada sel kanker payudara MCF-7 dengan nilai IC50 60 ?g/mL. Proses penghambatan pertumbuhan sel kanker payudara oleh bromelain melalui peningkatan p53 dan Bax, serta penurunan ekspresi Cox-2 dan Bcl-2. Kata Kunci : Kanker, Nanas, Kotamobag

    Analisis Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek X Kota Kotamobagu

    No full text
    Pelayanan kefarmasian yang awalnya berfokus pada drug oriented atau pengelolaan obat saat ini berkembang menjadi patient oriented yakni pelayanan kefarmasian yang lebih mengedepankan kualitas hidup pasien, tidak hanya sekedar memasarkan obat kepada pasien saja. Pelayanan kefarmasian yang baik harus menjamin bahwa efektivitas, keamanan dan kerasionalan penggunaan obat. Penelitian ini menggunakan metode non eksperimental, deskriptif kualitatif. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner yang isinya mengacu pada PERMENKES NO. 73 Tahun 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tenaga kefarmasian yang ada di apotek X ada 10 orang, 1 apoteker pengelola apotek, 2 apoteker pendamping dan 7 tenaga teknis kefarmasian. Penerapan standar I telah mencapai 92%, standar II mencapai 85% dan standar III mencapai 90%. Disampung itu, ada 2 poin yang belum dilaksanakan oleh apotek ini yaitu pemusnahaan resep dan pelayanan home pharmacy care. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek X Kota Kotamobagu termasuk dalam kategori baik
    corecore