271 research outputs found

    Pemanfaatan Serbuk Kayu Jati (Tectona Grandis L.) Yang Direndam Dalam Air Dingin Sebagai Media Tumbuh Jamur Tiram (Pleurotus Comunicipae)

    Full text link
    The growth responds of Pleurotus comunicipae to the use of cold water-soaked teakwood sawdust as a growth medium was investigated. Teakwood sawdust was soaked in cold water during the time periods of 1, 3, 5 and 7 days) with ten replications. Unsoaked teakwood sawdust was also prepared and used as a control. Measurement variabels consisted of time required for a completely covering mycelial growth, number of fruitbody, and fungal mass (green and dry weight). Results showed that P. comunicipae placed on soaked teakwood sawdust medium had a better growth than control (without soaking) medium. The medium with increased soaking period produced a good growth ability of P.comunicipae. At teakwood sawdust soaked for 7 days, the average of mycelial growth to cover teakwood sawdust medium, number of fruiting bodies, green weight and dry weight at the first harvesting were 52.6 days, 8.6 units, 100.5 grams and 13.4 grams, respectively. Keywords: teakwoods sawdust, Pleurotus comunicipae, cold water soaking, growth abilit

    Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pengurangan Bilangan Sampai Dengan 500 Kelas II SDN 2 Tinigi Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli

    Get PDF
    Permasalahan Utama dalam Penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa Kelas II SDN 2 Tinigi Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli pada pengurangan bilangan sampai dengan 500. Salah satu faktor yang menyebabkan kemampuan siswa rendah adalah adalah metode mengajar yang selama ini digunakan cenderung membuat siswa pasif dan berpusat pada guru. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dalam mengajarkan materi pengurangan bilangan samapai dengan 500 di kelas II SDN 2 Tinigi Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus dengan jumlah siswa 17 orang, setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Dari hasil tindakan siklus 1 diperoleh nilai rata-rata ketuntasan belajar klasikal 69,41 dengan persentase ketuntasan 17,64% serta hasil tindakan siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata ketuntasan belajar klasikal 92,94 dengan persentase ketuntasan 100% dilihat dari KKM 70 penelitian ini disebut berhasil dengan kategori BAIK. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SDN 2 Tinigi Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli

    Simulation of sub-drains performance using visual MODFLOW for slope water seepage Problem

    Get PDF
    Numerical simulation technique was used for investigating water seepage problem at the Botanic Park Kuala Lumpur. A proposed sub-drains installation in problematic site location was simulated using Modular Three-Dimensional Finite Difference Groundwater Flow (MODFLOW) software. The results of simulation heads during transient condition showed that heads in between 43 m (water seepage occurred at level 2) until 45 m (water seepage occurred at level 4) which heads measurement are referred to mean sea level. However, elevations measurements for level 2 showed the values between 41 to 42 m from mean sea level and elevations for level 4 between 42 to 45 m from mean sea level. These results indicated an increase in heads for level 2 and level 4 between 1 to 2 m when compared to elevations slope at the level 2 and level 4. The head increases surpass the elevation level of the slope area that causing water seepage at level 2 and level 4. In order to overcome this problems, the heads level need to be decrease to 1 until 2 m by using two options of sub-drain dimension size. Sub-drain with the dimension of 0.0750 m (diameter), 0.10 m (length) and using 4.90 m spacing was the best method to use as it was able to decrease the heads to the required levels of 1 to 2 m

    The Effectiveness of Spatial Agrarian Functions/National Land Agency in Resolving Land Disputes Through Mediation

    Get PDF
    The aims of this study are (i) to analyze and explain the effectiveness of the ATR/BPN function in resolving land disputes in Maros Regency, and (ii) to analyze and explain the factors that influence the effectiveness of the ATR/BPN function in resolving disputes through mediation. This research is an empirical research, namely legal research conducted with an approach to the legal reality in society. The data analysis technique used is descriptive qualitative, that is, after the data has been collected it is then poured in the form of a logical and systematic description, then analyzed to obtain clarity of problem solving, then deductive conclusions are drawn, namely from general things to specific things. The results of this study indicate that as a mediator, the ATR/BPN Office of Maros Regency has the function of assisting the parties in understanding each other's views and helping to find things that are considered important to them. Mediation within the land agency environment, in this case the ATR/BPN Office of Maros Regency, actually makes it easier for the community to resolve land disputes because at this time mediation efforts already have a legal umbrella equipped with adequate technical guidelines and instructions so that there is no doubt for the implementing apparatus to carry it out

    Simulation of sub-drains performance using visual MODFLOW for slope water seepage Problem

    Get PDF
    Numerical simulation technique was used for investigating water seepage problem at the Botanic Park Kuala Lumpur. A proposed sub-drains installation in problematic site location was simulated using Modular Three-Dimensional Finite Difference Groundwater Flow (MODFLOW) software. The results of simulation heads during transient condition showed that heads in between 43 m (water seepage occurred at level 2) until 45 m (water seepage occurred at level 4) which heads measurement are referred to mean sea level. However, elevations measurements for level 2 showed the values between 41 to 42 m from mean sea level and elevations for level 4 between 42 to 45 m from mean sea level. These results indicated an increase in heads for level 2 and level 4 between 1 to 2 m when compared to elevations slope at the level 2 and level 4. The head increases surpass the elevation level of the slope area that causing water seepage at level 2 and level 4. In order to overcome this problems, the heads level need to be decrease to 1 until 2 m by using two options of sub-drain dimension size. Sub-drain with the dimension of 0.0750 m (diameter), 0.10 m (length) and using 4.90 m spacing was the best method to use as it was able to decrease the heads to the required levels of 1 to 2 m

    Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 20 Toli-Toli Pada Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat

    Full text link
    Masalah utama dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas V SDN 20 Tolitoli dalam menyelesaikan operasi hitung campuran bilangan bulat. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: “Bagaimana pembelajaran Tutor Sebaya dapat meningkat hasil belajar siswa kelas V SDN 20 Tolitoli pada Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat?”. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa tersebut, maka peneliti menggunakan Pembelajaran Tutor Sebaya dalam menyelesaikan operasi hitung campuran bilangan bulat. Pembelajaran Tutor Sebaya adalah salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Dimana pembelajaran tutor sebaya, teman sebaya yang lebih pandai memberikan bantuan belajar kepada teman-teman sekelasnya di sekolah, sehingga diharapkan yang kurang paham tidak segan-segan untuk mengungkapkan kesulitan yang dihadapinya. Dalam penerapan pembelajaran tutor sebaya langkah-langkah yang digunakan yaitu 1) pilih materi yang memungkinkan, materi tersebut dapat dipelajari siswa secara mandiri, 2) bagilah para siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen, Para siswa yang pandai disebar dalam setiap kelompok dan bertindak sebagai tutor sebaya, 3) masing-masing kelompok diberi tugas mempelajari sub-sub materi. Setiap kelompok dipandu oleh siswa yang pandai sebagai tutor sebaya, 4) beri mereka waktu yang cukup untuk persiapan, 5) setiap kelompok melalui wakilnya menyampaikan sub materi sesuai tugasnya yang telah diberikan, 6) setelah semua kelompok menyampaikan tugasnya secara berurutan sesuai dengan urutan sub materi, beri kesimpulan dan klarifikasi. Peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Rancangan penelitian ini mengacu pada model Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari 4 komponen, yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi, dan 4) refleksi. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini berupa data aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran yang diperoleh dengan menggunakan lembar observasi, data hasil catatan lapangan, data hasil wawancara dengan beberapa siswa, data hasil belajar siswa yang diperoleh dengan memberikan tes individu kepada siswa serta lembar penilaian diri, sikap dan minat. Hasil secara keseluruhan dari penelitian yang telah dilaksanakan adalah peningkatan hasil belajar siswa pada materi operasi hitung campuran bilangan bulat. Hal ini dapat dilihat dari persentase ketuntasan belajar secara klasikal pada siklus I yang hanya mencapai 74,30 % kemudian pada siklus II, persentase ketuntasan belajar klasikal mencapai hasil 84,71 %. Hasil observasi, penelitian sikap dan minat rata-rata berada dalam kategori baik. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 20 Tolitoli pada operasi hitung campuran bilangan bulat

    Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 4 Bajugan Pada Operasi Hitung Campuran

    Full text link
    Permaslahan utama pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas V SDN 4 Bajugan pada materi operasi hitung campuran. Salah satu faktor yang menyebabkan kemampuan siswa rendah adalah metode mengajar yang selama ini digunakan cenderung membuat siswa pasif dan berpusat pada guru. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individualization (TAI) dalam mengajarkan operasi hitung campuran di kelas V SDN 4 Bajugan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian tindakan kelas partisipan , yakni peneliti terlibat langsungdalam proses penelitian mulai dari pelaksanaan tindakan sampai berakhirnya tindakan. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus dengan jumlah siswa 6 orang, setiap siklus terdiri dari perencanaan pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Dari hasil tindakan siklus I diperoleh ketuntasan belajar klasikal sebesar 50% dengan nilai rata-rata 6,3. Hasil tindakan siklus II diperoleh ketuntasan belajar klasikal 100% dengan nilai rata-rata 7,4. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individualization (TAI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 4 Bajugan
    corecore