42 research outputs found

    Study of Exclusive Breastfeeding Behavior for Toddlers aged 7-24 months

    Get PDF
    The target of at least 80% coverage of exclusive breastfeeding for infants aged 0-6 months is still difficult to achieve. This causes exclusive breastfeeding tends to decrease from year to year. This study aims to determine the behavior of exclusive breastfeeding in the working area of the Jati Raya Community Health Center, Kendari City. The method used in this study is a qualitative phenomenological approach. The research was carried out in the working area of the Jati Raya Health Center. Research informants were mothers who had babies aged between 7-24 months and stakeholders of the Exclusive Breastfeeding program at the Jati Raya Health Center. The sampling technique was carried out by purposive sampling. Data collection was carried out through in-depth interviews. In-depth interviews were conducted with 6 informants consisting of 6 mothers who had babies aged 7-24 months and 2 stakeholders of the Exclusive Breastfeeding program. Data analysis using Content Analysis. The results showed that the mother's behavior in exclusive breastfeeding was quite good. This happens because of the many influencing factors including attitudes, subjective norms (health workers, family support), perceptions of control and good intentions of mothers in giving exclusive breastfeeding to their babies. Conclusion: Attitudes, subjective norms and perceptions of behavioral control are collectively associated with behavioral intentions and intentions are direct antecedents of exclusive breastfeeding behavior. Suggestion: increasing the coverage of exclusive breastfeeding programs can be done by helping to improve positive attitudes, changing subjective norms to support exclusive breastfeeding, improving perceived behavioral control, and strengthening intentions to give exclusive breastfeedin

    MENELUSURI WARISAN BUDAYA KEARIFAN LOKAL MELALUI SEJARAH PERKEMBANGAN BUSANA PAKAIAN TARI MELAYU JAMBI

    Get PDF
    Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode kualitatif deskriftip melalui pendekatan sejarah dan studi pustaka. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahuin bagaimana asal usul sejarah pakaian dan sejauh sejarah perkembangan pakaian busana tari melayu Jambi. Dengan latar belakang keanekaragaman suku dan etnis yang mendiami wilayah Jambi sedikit banyaknya memiliki mempengaruhi terhadap busana keseharian maupun busana tari yang digunakan masyarakat Jambi. Secara historis, pada awalnya busana pakaian yang gunakan masyarakat tradisi sesuai dengan pengaruh adat dan budaya yang melatar belakangi. Kemudian seiring dengan perkembangan zaman dan masuknya pengaruh Islam maka gaya berbusana pun mengalami perubahan menyesuaikan dengan syariat dan adat sebagaimana yang ditekankan dalam makna simbolik seloko “adat bersendikan syarak, syarak bersendikan kitabullah, syarak mengato adat memakai”. Meskipun busana tari terus bekembang dengan berbagai kreasi namun konsep syarak dan adat tetap melekat sebagai acuan dari busana tari tersebut

    BENTUK DAN PERUBAHAN ASYIEK NITI NAIK MAHLIGAI MENJADI TARI NITI NAIK MAHLIGAI MASYARAKAT SIULAK MUKAI, KABUPATEN KERINCI, PROVINSI JAMBI (1995-2020)

    Get PDF
    Niti Naik Mahligai merupakan upacara yang digunakan sebagai penobatan seorang Raja atau yang dikenal dengan nama Belian Salih dengan melewati berbagai rintangan yang berbahaya seperti meniti di atas bara api, bambu tajam, dan pedang. Seiring perkembangan zaman, upacara Asyiek Niti Naik Mahligai kemudian menjadi Tari Niti Naik Mahligai yang dilakukan masyarakat Siulak Mukai sejak tahun 1995 dengan berbagai ritual magis agar para penari dapat dirasuki oleh roh leluhur atau nenek moyang mereka. Hal inilah yang menjadi alasan dari gerakan penari bebas dan tidak terluka meski melwati berbagai adegan berbahaya selama menarikannya.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perubahan secara tekstual dan kontekstual dari Asyiek Niti Naik Mahligai menjadi tari Niti Naik Mahligai. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang mana data yang dikumpulkan melalui wawancara, dokumentasi dan observasi di analisis melalui reduksi data dan tringulasi data

    PENCIPTAAN TARI TAMBO BERANGKAT DARI GERAK SILAT KEMIYAN DI DUSUN BARU KABUPATEN SAROLANGUN

    Get PDF
    Tambo merupakan karya dengan ide garapan yang berasal dari sejarah dibalik benda pusaka Bedil Paklinggam pada masa perjuangan masyarakat pribumi melawan penjajah Belanda di Kampung Ujung Tanjung yang merupakan desa tertua di Kabupaten Sarolangun, dan di desa ini masyarakat setempat hidup tentram dalam menjalankan aktivitas sehari-hari sebagai Petani.  Karya ini berjudul Tambo yang berarti Sejarah, yang berpijak dari motif gerak silat Kemiyan Desa Dusun Baru, Kabupaten Sarolangun. Metode penciptaan karya menggunakan tahap kolaborasi, observasi, pengumpulan data, perwujudan pengembangan konsep dan perwujudan tari

    Pembinaan Vokal Grup Pada Guru dan Siswa Di SMP N 7 Muaro Jambi

    Get PDF
    Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kecakapan pada guru dan siswa dalam  bidang seni music khususnya vocal (vocal  grup) untuk mengembangkan motorik siswa dan dapat meningkatkan imajinasi serta mampu menjadi wadah pengungkapan emosi dan ekspresi. Pembelajaran vocal grup dimasukkan kedalam kurikukulum pembelajaran seni music dg kompetensi dasar yaitu siswa mampu mengekspresikan diri lewat karya music sederhana. Selain itu, vocal grup dijadikan ekstrakurikuler di sekolah mengingat bernyanyi merupakan salah satu kegiatan berkesenian yang sangat menyenangkan. Pada pelaksanaan kegiatan PKM ini, pembinaan dan pelatihan dilakukan dengan cara memberikan wawasan secara teoritis dan praktik di bidang teknik dasar olah vocal atau bernyanyi. Dan mengembangkannya kedalam bentuk vocal grup. Pembinaan vocal grup untuk guru dan siswa di SMP N 7 Muaro Jambi diharapkan dapat membantu menambah wawasan bagi guru seni budaya sehingga bisa diterapkan di dalam proses belajar mengajar. Serta dapat meningkatkan minat dan bakat serta keterampilan siswa dalam bernyanyi.&nbsp

    Seni Pertunjukan Guru Besyair: Model Pemajuan Seni Warisan Budaya Melayu Batanghari

    Get PDF
    Guru Besyair merupakan suatu bentuk seni pertunjukan produk pemajuan seni budaya, berupa perpaduan nyanyian syair, gerak, dan permainan marawis, serta keterampilan berolah sastra berisi ajaran. Sumber objek pemajuan ialah Syair Guru Syukur warisan Guru Syukur, ulama masyarakat Batanghari. Syair dinyanyikan berisi ajaran-ajaran agama Islam, moral, serta nasehat-nasehat yang biasa dibawakan sebagai bagian dari cara berdakwah pada masa lalu. Dua aspek yang dipandang potensial dalam Syair Guru Syukur untuk dijadikan sumber pemajuan adalah melodi dan bentuk teks berupa syair. Untuk memajukannya dilakukan berbagai olahan secara kreatif mencakup olah komposisi nyanyian, teks nyanyian, gerak sambil bernyanyi, permainan marawis, serta keterampilan bersoal jawab antara dua kelompok penampil dengan jumlah sekira 15 – 20 orang perkelompok. Genre seni Guru Besyair disajikan dalam bentuk nyanyian sambil duduk bersimpuh, berdempetan bahu, dalam formasi garis melengkung. Kata kunci: syair, potensi, kreatif, seni pertunjukan, pemajuan

    PENCIPTAAN TARI TAMBO BERANGKAT DARI GERAK SILAT KEMIYAN DESA DUSUN BARU, KABUPATEN SAROLANGUN

    Get PDF
    Tambo merupakan karya tari dengan ide garapan yang berasal dari sejarah di balik benda pusaka Bedil Paklinggam pada masa perjuangan masyarakat pribumi melawan penjajah Belanda di Kampung Ujung Tanjung yang merupakan desa tertua di Kabupaten Sarolangun. Karya tari Tambo berpijak dari motif gerak silat Kemiyan yang ada di desa Dusun Baru, Kabupaten Sarolangun. Metode penciptaan yang digunakan dalam proses penggarapan karya ini adalah kolaborasi, observasi, pengumpulan data, perwujudan pengembangan konsep dan perwujudan karya. Capaian dari proses karya Tambo ini adalah karya tari baru yang mengangkat kisah tentang perjuangan pribumi melawan penajajah melalui eksporasi dari gerak silat Kemiyan

    Indonesian strategy in reducing Aedes aegypty diseases in ASEAN economic community era

    Get PDF
    Indonesia is one of the countries that has a very strategic role in the ASEAN region. The state of readiness of Indonesia in ASEAN Economic Community (AEC) 2015 will involve all elements of the society due to very large population. Economically, Indonesia should be able to compete with ASEAN countries, and human resources should also be prepared. On the other hand, shifts and movements of the people between countries will be increased, this could be a threat for the country. However, those who are ready with the human resources, it might be a positive value, otherwise, it might be a weakness for unprepared countries. AEC era is not only economic power that should be concerned, but also health problems that should be a priority. Nowadays, the Aedes aegypti cases are still high in Indonesia. This paper aims to describe the strategies to reduce the disease, which also be a focus of government

    Food parenting and health status of malnutrition toodlers in Kendari, 2015 : A qualitative study

    Get PDF
    Insufficient food and health parenting for children has the most important role that causes malnourished problem. The prevalence of malnutrition in working area of Puskesmas Mekar (Public Health Center) reached 26,3% in 2013, and decreased to be 10,5% in 2014. The purpose of the research is to do an in-depth analysis on food and health parenting for the under-five children with malnutrition in working area of Puskesmas Mekar of Kendari Municipality. This is a qualitative research that uses phenomenological approach. The informants were chosen by using purposive sampling technique. The result of the research showed that the food and health parenting for the under-five children with malnutrition in working area of Puskesmas Mekar I n the case of food type provided for children were generally breast milk, rice with side dishes, and porridge. The feeding schedule is in the morning, in the afternoon, and in the evening, while the feeding frequency is 2-4 times in a day, however it is usually done with uncertain time. The feeding technique is conducted differently depends on the nursemaid. For the situation when feeding, the nursemaid commonly feeds the children while walking and watching TV. Not only the nursemaid feeds the children but also family like grandmother, father, and sister. Puskesmas usually solves the malnutrition problem by providing milk and special porridge, monitoring the body weight of children, and administering training for the nursemaid. While the health parenting for the under-five children with malnutrition in working area of Puskesmas Mekar, for sleeping schedule, the children usually sleep at two golden time namely day time and night time; the monitoring to children when playing is conducted by both the nursemaid and her family. For seeking medicine, the nursemaid usually gives traditional treatment at home such as giving febrifuge, and compressing. For health and environmental sanitation, washing hands habit done by the nursemaid is good enough. The health officers give special treatment to the malnourished children by providing them milk and special porridge, monitoring the body weight of children, and administering training for the nursemaid

    Peningkatan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Ibu dalam Upaya Pencegahan Gizi Buruk pada Balita melalui Metode Konseling Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Wua-wua Kota Kendari Tahun 2016

    Full text link
    Balita merupakan kelompok masyarakat yang mudah mengalami kekurangan gizi sebab pada kelompok tersebut masih mengalami siklus pertumbuhan dan perkembangan yang membutuhkan zat-zat gizi yang lebihbesar dari kelompok umur yang lain. Perilaku ibu merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkankurangnya gizi pada Balita, sehingga salah satu cara yang dapat dilakukan untuk merubah perilaku tersebutdapat dilakukan dengan memberikan intervensi berupa pendidikan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini yaituuntuk mengetahui peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu dalam upaya pencegahan gizi burukpada Balita melalui metode konseling gizi di wilayah kerja Puskesmas Wua-Wua Kota Kendari tahun 2016.Metode penelitian yang digunakan adalah Pra-Eksperiment dengan desain One Group Pretest-Postest.Penelitian dilakukan selama 21 hari. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu Balita yang tercatat diPuskesmas Wua-Wua. Subjek penelitian berjumlah 41 orang ibu Balita yang diambil dari 14 posyandu di 3kelurahan yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas Wua-Wua. Sampel ditentukan dengan teknik PurposiveSampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data menggunakan uji Mc Nemar. Adapun hasilpenelitian yang didapatkan yaitu metode konseling gizi efektif meningkatkan pengetahuan dan sikapresponden dalam mencegah gizi buruk Balita dengan hasil pengetahuan p value (0,004) α (0,05)
    corecore