18 research outputs found

    BEADS FOR PHOTO CATALYTIC DEGRADATION OF HUMIC ACID IN PEAT WATER

    Get PDF
    Degradation of humic acid in aqueous solution containing Ti0&#8322coated on ceramics beads under irradiation of 254 nm UV light has been conducted in batch reactor. The aim of this experiment was to study photocatalytic degradation of humic acid in peat water. The irradiation of the humic acid in aqueous solution was conducted in various conditions i. e solely UV, in the presence of TiO&#8322slurry and Ti0&#8322beads. The color intensity, humic acid residue, conductivity and COD (chemicaloxygen demand) of the solution were analyzed before and after iradiation. The compounds produced during photo degradation were identified using HPLC. The results showed that after photocatalytic degradation, the color intensity and the COD value of the solution decreased, while the conductivity of water increased indicating mineralization of the peat water occurred. In addition, oxalic acid as the product of degradation was observed

    Analisis Potensi dan Arahan Strategi Kebijakan Pengembangan Desa Ekowisata di Kecamatan Bumiaji Kota Batu

    Full text link
    Kota Batu merupakan salah satu daerah otonom di Provinsi Jawa Timur yang mengandalkan sektor pariwisata untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Pengembangan pariwisata lebih mengarah pada objek wisata artifisial atau buatan yang dibangun oleh investor namun menimbulkan permasalahan lingkungan. Perlu alternatif lain pengembangan pariwisata yaitu obyek wisata yang mampu menekan dampak kerusakan lingkungan sekaligus meningkatkan peran masyarakat lokal dan kesejahteraannya yaitu pengembangan Desa Ekowisata berbasis Community Based Ecotourism (CBE). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian potensi wisata dan obyek daya tarik wisata (ODTW) di desa desa wisata, menganalisis kesiapan terhadap pengembangan desa ekowisata, menganalisis desa wisata yang paling optimal untuk pengembangan desa ekowisata dan menentukan arahan strategi kebijakan pengembangan desa ekowisata di Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pengumpulan data dengan survei primer dan sekunder. Pendekatan yang digunakan adalah Analisis potensi wisata dan obyek daya tarik wisata (ODTW), Penilaian kesiapan pengembangan Community Based Ecotourism (CBE), Analisis spasial dan Analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan seluruh desa wisata di Kecamatan Bumiaji memiliki potensi wisata dan obyek daya tarik wisata (ODTW) berupa atraksi alam, sumberdaya pertanian dan budaya yang dapat lebih dikembangkan. Penilaian potensi wisata dan obyek daya tarik wisata (ODTW) menunjukkan Desa Tulungrejo dan Desa Sumberbrantas termasuk klasifikasi Sangat Baik; Analisis kesiapan terhadap pengembangan desa ekowisata berbasis masyarakat (CBE) menunjukkan Desa Tulungrejo dan Desa Bumiaji termasuk dalam klasifikasi Baik. Hasil analisis spasial menunjukkan Desa Tulungrejo merupakan desa yang paling optimal untuk pengembangan desa ekowisata di Kecamatan Bumiaji. Analisis Matrik Grand Strategy menunjukkan arahan strategi kebijakan pengembangan Desa Ekowisata di Desa Tulungrejo terletak pada kuadran 1, strategi yang digunakan bersifat agresif (SO). Kata Kunci : Kota Batu, pengembangan, potensi dan ODTW, Desa Ekowisat

    Analisis Potensi dan Arahan Strategi Kebijakan Pengembangan Desa Ekowisata di Kecamatan Bumiaji Kota Batu

    Full text link
    Kota Batu merupakan salah satu daerah otonom di Provinsi Jawa Timur yang mengandalkan sektor pariwisata untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Pengembangan pariwisata lebih mengarah pada objek wisata artifisial atau buatan yang dibangun oleh investor namun menimbulkan permasalahan lingkungan. Perlu alternatif lain pengembangan pariwisata yaitu obyek wisata yang mampu menekan dampak kerusakan lingkungan sekaligus meningkatkan peran masyarakat lokal dan kesejahteraannya yaitu pengembangan Desa Ekowisata berbasis Community Based Ecotourism (CBE). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian potensi wisata dan obyek daya tarik wisata (ODTW) di desa desa wisata, menganalisis kesiapan terhadap pengembangan desa ekowisata, menganalisis desa wisata yang paling optimal untuk pengembangan desa ekowisata dan menentukan arahan strategi kebijakan pengembangan desa ekowisata di Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pengumpulan data dengan survei primer dan sekunder. Pendekatan yang digunakan adalah Analisis potensi wisata dan obyek daya tarik wisata (ODTW), Penilaian kesiapan pengembangan Community Based Ecotourism (CBE), Analisis spasial dan Analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan seluruh desa wisata di Kecamatan Bumiaji memiliki potensi wisata dan obyek daya tarik wisata (ODTW) berupa atraksi alam, sumberdaya pertanian dan budaya yang dapat lebih dikembangkan. Penilaian potensi wisata dan obyek daya tarik wisata (ODTW) menunjukkan Desa Tulungrejo dan Desa Sumberbrantas termasuk klasifikasi Sangat Baik; Analisis kesiapan terhadap pengembangan desa ekowisata berbasis masyarakat (CBE) menunjukkan Desa Tulungrejo dan Desa Bumiaji termasuk dalam klasifikasi Baik. Hasil analisis spasial menunjukkan Desa Tulungrejo merupakan desa yang paling optimal untuk pengembangan desa ekowisata di Kecamatan Bumiaji. Analisis Matrik Grand Strategy menunjukkan arahan strategi kebijakan pengembangan Desa Ekowisata di Desa Tulungrejo terletak pada kuadran 1, strategi yang digunakan bersifat agresif (SO). Kata Kunci : Kota Batu, pengembangan, potensi dan ODTW, Desa Ekowisat

    Strategi Pembinaan Sekolah Adiwiyata di Kota Batu

    Full text link
    Program adiwiyata bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sekolah dalam mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, menanamkan pendidikan dan cinta lingkungan. Kota Batu telah mengikuti program adiwiyata sejak tahun 2008 dan telah mendapatkan penghargaan adiwiyata bagi 15 sekolah dari 147 sekolah yang ada di Kota Batu. Berdasarkan kondisi tersebut, dirumuskan permasalahan sebagai berikut : (1) Bagaimana ketercapaian indikator penilaian adiwiyata dalam pengelolaan sekolah adiwiyata di Kota Batu (2) Apa saja yang menjadi faktor pendukung dan faktor penghambat?, (3) Bagaimana merumuskan strategi pembinaan sekolah adiwiyata di Kota Batu? Penelitian ini bertujuan menjawab permasalahan tersebut dengan menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dengan teknik analisis IFAS-EFAS. Kesimpulan analisis sebagai berikut : (1) aspek partisipatif adalah aspek yang paling lemah pada sekolah adiwiyata nasional, provinsi dan kota. (2) penilaian faktor internal dan eksternal, menunjukkan bahwa sekolah adiwiyata mandiri dan nasional memiliki kekuatan dan peluang yang paling tinggi dibandingkan adiwiyata provinsi dan kota. Posisi adiwiyata mandiri dan nasional pada kuadran I (1,35 ; 0,8), adiwiyata provinsi dan kota pada kuadran II (1,35 ; -0,15) dan (0,2 ; -0,95). (3) strategi prioritas adiwiyata mandiri: strategi keberlanjutan, adiwiyata nasional: strategi pengembangan, adiwiyata provinsi: strategi pertumbuhan dan adiwiyata kota: strategi perencanaan

    Radiation-Induced Degradation of Pirimiphos Methyl in Aerated Solution

    Get PDF
    Degradation of pirimiphos methyl (1) as an active ingredient in Minawet insecticide 250 EC formulation in aqueous solution was studied. The absorbance, pH, COD (Chemical Oxygen Demand) in aerated solution, and the analyses of degradation products at various irradiation doses with dose rate of 5 kGy/h were observed. The absorbance decreased rapidly at low doses (£ 10 kGy), while at high doses (> 10 kGy) decreased slowly. The optimum irradiation dose for pirimiphos methyl degradation in aerated solution was found to be 15 kGy at pH 3.6. At that condition, more than 99% of pirimiphos methyl has been degraded and the COD of solution decreased about 82%. The analysis of irradiated samples by GC-MS and HPLC showed that 2-diethylamino-6-methyl-4-oxo-3,4-dihydropyrimidine (3) and oxalic acid were clarified as degraded product

    Radiation-Induced Degradation of Pirimiphos Methyl in Aerated Solution

    Full text link
    Degradation of pirimiphos methyl (1) as an active ingredient in Minawet insecticide 250 EC formulation in aqueous solution was studied. The absorbance, pH, COD (Chemical Oxygen Demand) in aerated solution, and the analyses of degradation products at various irradiation doses with dose rate of 5 kGy/h were observed. The absorbance decreased rapidly at low doses (£ 10 kGy), while at high doses (> 10 kGy) decreased slowly. The optimum irradiation dose for pirimiphos methyl degradation in aerated solution was found to be 15 kGy at pH 3.6. At that condition, more than 99% of pirimiphos methyl has been degraded and the COD of solution decreased about 82%. The analysis of irradiated samples by GC-MS and HPLC showed that 2-diethylamino-6-methyl-4-oxo-3,4-dihydropyrimidine (3) and oxalic acid were clarified as degraded product

    ANALISIS POTENSI KEBERLANJUTAN MULTI USAHA SUB SEKTOR PERIKANAN DI KABUPATEN SIDOARJO

    Get PDF
    Permasalahan sektor perikanan saling terkait antar sub sektor perikanan tangkap, budidaya, serta olahan dan pemasaran hasil perikanan. Penelitian bertujuan menganalisis potensi keberlanjutan usaha multi sub sektor perikanan skala kecil - menengah oleh masyarakat di Kabupaten Sidoarjo. Penelitian deskriptif dilaksanakan April 2015 s/d April 2018. Survey terestris dengan teknik rekam data tertutup dan terarah menggunakan alat bantu kuesioner. Data diberi bobot dan dianalisa menggunakan analisis shift share dan statistik untuk mengetahui keterkaitan antar sub sektor perikanan terhadap potensi keberlanjutannya. Hasil analisis keberlanjutan usaha tangkap (kode 01.T) bernilai terendah 2,3529 gap 6,0 dari nilai tertinggi 8,3529. Nilai regresi usaha penangkapan ikan Y = 0,005 + 0,961 X menunjukkan usaha penangkapan ikan belum mampu memberdayakan sektor lain. Tingkat signifikansi uji T tidak nyata 22,2%. Nilai R Square 0,005 dan Adjusted R Square -0,061 merepresentasikan tingkat kepercayaan usaha penangkapan ikan sangat rendah. Keberlanjutan usaha perikanan budidaya di tambak (simbol 02.Y) bernilai terendah 2,9783. Nilai regresi linier sebesar Y = 0,980 + 3,375 X menunjukkan usaha budidaya memberikan keberdayaan bagi sub sektor lain secara signifikan 97,8%*. Nilai R Square 0,225 dan Adjusted R Square 0,188 merepresentasikan keberlanjutan usaha budidaya kurang menjanjikan. Keberlanjutan olahan dan pemasaran hasil perikanan (kode 03.U) bernilai terendah 7,2600 dengan shift share gap positif 0,2600. Nilai regresi linier Y = 6,031 + 3,235 X signifikansi 100% menunjukkan usaha olahan dan pemasaran berpengaruh terhadap usaha lainnya, dengan nilai R Square 0,651 dan nilai Adjusted R Square 0,636. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa sub sektor olahan dan pemasaran hasil perikanan berpeluang besar untuk ditumbuh-kembangkan.Title: Analysis of Potential Sustainability of Multi Fisheries Sub Sector Business in the Sidoarjo RegencyThe problems of fisheries sector are interrelated between the capture fisheries, cultivation, processing and marketing of fishery products. The research aims to analyze the potential sustainability of small and medium scale multi sub-sector fisheries businesses by people in Sidoarjo Regency. Descriptive research was conducted from April 2015 to April 2018. Terrestrial survey with closed data recording techniques and questionnaires were used in the study. Data were measured and analyzed using shift share matrix and statistics to find out the relation between fisheries sub-sectors to their potential sustainability. Results of the capture business sustainability analysis (code 01.T) have the lowest value of 2.3529 gap 6.0 from the highest value of 8.3529. The regression value of fishing business Y = 0.005 + 0.961 X indicates that fishing businesses have not been able to empower other sectors. The significance level of the T test is not real 22.2%. The R Square value of 0.005 and Adjusted R Square -0.061 represents the relatively low level of trust in fishing businesses. The sustainability of aquaculture business in the pond (symbol 02.Y) has the lowest value of 2.9783. The linear regression value of Y = 0.980 + 3.375 X indicates that cultivation provides empowerment for other sub-sectors significantly of 97.8%*. The value of R Square 0.225 and Adjusted R Square 0.188 representing the sustainability of aquaculture is less promising. Sustainability of processed and marketing of fishery products (code 03.U) has the lowest value of 7.2600 with a positive shift share gap of 0.2600. The linear regression value Y = 6.031 + 3.235 X 100% significance indicates that the processed business and marketing affect other businesses, with the value of R Square 0.651 and the value of Adjusted R Square 0.636. It is concluded that the processed and marketing of fishery products subsector have a great opportunity to be developed

    Soil Arthropod Diversity and Composition Inhabited Various Habitats in Universitas Brawijaya Forest in Malang East Java Indonesia

    Full text link
    A study on soil arthropod abundance, diversity and composition have been done on November 2016 to March 2017 using pitfall traps. The objective of this study is to analyze variations of the soil arthropod abundance, diversity and composition among different habitats in a university forest. The study was carried out in Universitas Brawijaya Forest (UBF) Malang, East Java (7°49'S, 112°34'E, 1,200 m in altitude), consisted of four locations: an agroforestry (AF), a gallery forest (GF), the pine stands (PS) and a settlement yard (SY). At each site, a total of 10 traps (5 by 2 rows) were placed systematically at 4-m intervals. Glass cups (10 cm in diameter and 7 cm deep) were buried in the ground during 24 hours. There were 2286 individuals of arthropod collected from all sampling locations. Overall the samples collected consist of 41 families of arthropods. The abundance (mean ± SE) of soil arthropod was highest in PS and the lowest in SY. Statistically, variations in abundance among locations were significant (F = 7.39, p < 0.01). The taxa richness of arthropod was highest in GF and the lowest in SY. Statistically, variations in taxa richness among locations were significant (F = 4.26, p < 0.05). The diversity was the highest in the GF (1.9 ± 0.1) lowest in the SY (0.74 ± 0.1). Statistically, variations in diversity among study sites were significant (F = 26.73, p < 0.001). In general, scavenger dominated the composition of soil arthropods. The highest proportion of scavenger abundance present in SY was 84.9%, while the lowest in the GF was 29.3%. The highest litter transformer composition in GF was 33.9%, and the lowest in SY was 8%. The highest decomposer in PS was 26.9% and the lowest in AF was 12.9%. The highest predator in AF was 20.7% and the lowest in SY was 1%. Compositions of soil arthropod were affected by environmental factors such as soil temperature and light intensity

    ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASlLAN ADMINISTRATUR PABRIK GULA DI JAWA TIMUR

    Get PDF
    Penelitian dengan judul Analisis Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Administratur Pabrik Gula di Jawa Timur, dengan pertimbangan bahwa pada dasarnya semua kegiatan Pabrik Gula dibawah kendali dan intaraksi Administratur. Pengukuran keberhasilan Administratur menggunakan indikator jumlah produksi gula per tahun, dengan pertimbangan bahwa kegiatan utama dari Pabrik Gula adalah memprodusir gula. Selain itu jumlah produksi gula per tahun berfungsi untuk melihat berhasil tidaknya tujuan Pabrik Gula, berfungsi untuk mencegah kesimpang siuran pengukuran dan juga mampu manjamin obyektifitas pengukuran. Mengingat produksi gula sebagai indikator•keberhasilan Administratur, maka uraiaan selanjutnya berusaha mengetahui faktor- faktor apa yang diperkirakan mampu mempengaruhi produksi gula tarsebu

    TiO<sub>2</sub> BEADS FOR PHOTOCATALYTIC DEGRADATION OF HUMIC ACID IN PEAT WATER

    No full text
    Degradation of humic acid in aqueous solution containing TiO2 coated on ceramics beads under irradiation of 254 nm UV light has been conducted in batch reactor. The aim of this experiment was to study photocatalytic degradation of humic acid in peat water. The irradiation of the humic acid in aqueous solution was conducted in various conditions i.e solely uv, in the presence of TiO2-slurry and TiO2 beads. The color intensity, humic acid residue, conductivity and COD (chemical oxygen demand) of the solution were analyzed before and after irradiation.  The compounds produced during photodegradation were identified using HPLC. The results showed that after photocatalytic degradation, the color intensity and the COD value of the solution decreased, while the conductivity of water increased indicating mineralization of the peat water occurred. In addition, oxalic acid as the product of degradation was observed
    corecore