17 research outputs found

    Model Pembelajaran Berbasis Project Based Learning untuk Mahasiswa Tunanetra (Low Vision) pada Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran ABK)

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model pembelajaran project based learning untuk mahasiswa tunanetra low vision maupun mahasiswa regular dalam satu rombongan belajar di Prodi Pendidikan Khusus Universitas Adi Buana. Model pembelajaran project based learning ini diimplementasikan pada mata kuliah evaluasi pembelajaran ABK selama 9 pertemuan. Metode pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan dick and carey. Model pembelajaran yang berbasis project-based learning diterapkan pada mata kuliah Evaluasi Pembelajaran ABK yang diikuti oleh 21 mahasiswa, yang terdiri dari 20 mahasiswa regular dan 1 mahasiswa tunanetra low vision. Implementasi model ini dilakukan di semester gasal tahun ajaran 2021/2022. Berdasarkan hasil evaluasi ahli materi pembelajaran, diperoleh nilai 78,3%, dengan demikian pengembangan materi dikategorikan sangat valid. Hasil validasi ahli desain pembelajaran diperoleh skor nilai 76,8%, sehingga dikategorikan dengan sangat valid. Hasil validasi ahli media diperoleh skor nilai 77,0%, sehingga dikategorikan sangat valid. Mahasiswa menilai materi pembelajaran sudah sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dengan memperoleh rerata skor 91%, dikategorikan sangat baik

    Pemberdayaan Guru Dalam Implementasi Pembelajaran Secara Inklusif Bagi Anak Tunantera di TK/SD Bersama IGTKI Mojokerto

    Get PDF
    Tujuan dari kegiatan yang berjudul Pemberdayaan Guru Dalam Implementasi Pembelajaran Secara Inklusif Bagi Anak Tunantera di TK/SD Bersama IGTKI Mojokerto, adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan mengajar anak tunanetra dalam setting inklusi di bangku taman kanak-kanak. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Khusus UNIPA Surabaya, dilaksanakan pada tanggal 7-8 Februari 2020 di TK Pembina Kota Mojokerto dengan diikuti oleh 30 peserta dari anggota IGTKI Kota Mojokerto. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan simulasi peer teaching. Adapun materi yang diberikan adalah mengenai konsep dasar anak tunanetra dan konsep dasar pendidikan inklusi yang disusun dalam bentuk handout, power point, dan video pendukung pelatihan. Setelah pelaksanaan pelatihan, selanjutnya tim melakukan evaluasi dan FGD dengan mitra atas kegiatan yang dilaksanakan. Diperoleh hasil bahwa setelah adanya pemaparan materi dan diskusi, pemahaman peserta berubah. Hal ini ditunjukan ketika telah selesai pelaksanaan disksusi, pemateri mengajukan pertanyaan peserta dengan mantap menjawab hal yang mereka ketahui. Adanya perubahan pemahaman peserta dari yang tidak tahu menjadi tahu tentang implementasi pembelajaran secara inklusif bagi anak tunantera merupakan sebuah indikator keberhasilan dalam menyampaikan informasi

    Studi Deskriptif Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Anak Tunarungu Tingkat Sekolah Dasar

    Get PDF
    Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi kurikulum 2013 untuk anak tunarungu. Adapun lokasi penelitian adalah di SDLB-B Karya Mulia II Surabaya. Sumber data penelitian adalah guru kelas dan kepala sekolah. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui cara: 1) pengamatan, 2) wawancara, dan 3) dokumentasi. Secara keseluruhan, penerapan kurikulum 2013 untuk siswa tunarungu terdapat modifikasi pada aspek materi, metode pengajaran, media pembelajaran dan penilaian. SDLB-B Karya Mulia II Surabaya dalam menerapkan kurikulum 2013 untuk anak didiknya menitikberatkan pada program khusus (progsus) siswa tunarungu yaitu program bina bicara, bina komunikasi persepsi bunyi dan irama (BKPBI), keterampilan dan kewirausahaan. Beberapa kendala dalam implementasi kurikulum 2013 diantaranya adalah: (1) masih kurangnya ketersediaan sarana prasarana dan media, dan (2) tingkat kemampuan siswa yang beragam membuat guru harus lebih memperhatikan pemilihan media, metode, dan strategi pembelajaran untuk siswa tunarungu

    IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SMP NEGERI 32 SURABAYA

    Get PDF
    Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) pelaksanaan program BK bagi ABK di sekolah inklusi SMP Negeri 32 Surabaya, (2) pendekatan yang digunakan, (3) hambatan yang dihadapi, serta (4) solusi yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang dihadapi. Sumber data dalam penelitian terdiri dari: guru bimbingan dan konseling; kepala SMP Negeri 32 Surabaya; wali kelas, guru pendamping khusus (GPK), dan koordinator pelaksanaan dan inklusi. Subjek primer dalam penelitian ini adalah guru bimbingan dan konseling. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi. Dari hasil penelitian diperoleh data yakni: kurikulum untuk ABK yang digunakan di SMP Negeri 32 Surabaya adalah kurikulum 2013 yang dimodifikasi sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan ABK dengan panduan dari hasil need asesment. Metode yang digunakan guru BK pada umumnya sama dengan siswa normal, hanya saja pelaksanaannya sedikit berbeda. Guru menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab dan metode tutor sebaya. Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan program BK bagi ABK di sekolah inklusi SMP Negeri 32 Surabaya mencakup (1) ciri khas/karakteristik siswa, (2) sikap dan konsentrasi belajar, (3) mengelola bahan ajar/media, (4) kurangnya pengetahuan dan keterampilan guru, (5) kurikulum sekolah, (6) sarana dan prasarana. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang dihadapi adalah: (1) melakukan studi banding dengan sekolah lain yang juga menerima siswa berkebutuhan khusus, (2) memanfaatkan ajang musyawarah guru BK, (3) rutin mengirim guru untuk mengikuti pelatihan/seminar, (4)  menjalin kerjasama dengan psikolog atau dengan guru pendidikan luar biasa.  Kata kunci : Anak Berkebutuhan Khusus, Bimbingan dan Konseling, Sekolah Inklusi &nbsp

    KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODUL AUDIO INTERAKTIF MENGENAL BAGIAN AKAR DAN FUNGSINYA UNTUK SISWA TUNANETRA KELAS IV DI SLB YPAB SURABAYA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan pembelajaran IPA dengan menggunakan modul interaktif mengenal bagian akar dan fungsinya untuk siswa tunanetra kelas IV di SLB  YPAB Surabaya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian diadakan di SLB-A YPAB Surabaya. Subjek penelitian ini adalah siswa tunanetra kelas IV SLB-A YPAB Surabaya yang berjumlah 5 orang. Penelitian ini menggunakan sampling penuh atau karena semua siswa dijadikan subjek penelitian. Model desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah treatment by subject design (one group Pre test-post test design). Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes. Hasil dari penelitian ini diperoleh hasil uji hipotesis perhitungan nilai pretest dan posttest mengenai  pembelajaran IPA menggunakan modul audio interaktif mengenal akar dan fungsinya dihasilkan nilai Z hitung = -2.023 dengan P = 0.043 dengan taraf signifikansi (a ) 5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan modul audio interaktif mengenal akar dan fungsinya berpengaruh positif terhadap pembelajaran IPA pada siswa tunanetra kelas IV di SLB A YPAB Surabaya.   Kata kunci : siswa tunanetra, modul audio interaktif, pembelajaran IP

    Pelatihan Layanan Pembelajaran Adaptif Pada Anak Berkebutuhan Khusus Dalam Setting Pendidikan Inklusi

    Get PDF
    Tujuan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini untuk memberikan pengetahuan dan meningkatkan pemahaman guru regular dan guru GPK (guru pendamping khusus) tentang anak berkebutuhan khusus dan intervensinya dalam setting pendidikan inklusif. Diharapkan nantinya peserta dalam kegiatan ini mampu memberikan layanan yang adaptif untuk anak berkebutuhan khusus di sekolahnya. Adapun jumlah peserta dalam PPM ini adalah 80 orang, terdiri dari guru regular dan guru GPK. Kegiatan PPM ini diselenggarakan secara daring, dengan metode pembelajaran ceramah, diskusi, dan pembahasan kasus. Hasil dari kegiatan yang dicapai terdiri dari: 1) pemahaman guru mengenai profil anak berkebutuhan khusus, 2) pemahaman guru mengenai bentuk-bentuk intervensi untuk ABK, 3) kemampuan guru dalam merancang layanan pembelajaran yang adaptif untuk ABK di setting sekolah inklus

    FILSAFAT ALIRAN PROGRESIVISME DAN KAITANNYA UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DALAM SETTING PENDIDIKAN INKLUSI

    Get PDF
    Artikel ini berisi tentang pandangan aliran filsafat progresivisme dan kaitannya untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) dalam setting pendidikan inklusi. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalami keterbatasan atau hambatan, baik dari segi fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional, yang kemudian berdampak secara signifikan pada proses perkembangannya dibandingkan dengan anak normal lain seusianya. Negara Indonesia telah menjamin pendidikan untuk ABK melalui pendidikan inklusif agar mereka dapat memaksimalkan kemampuan belajarnya dan menggali potensi dirinya. Artikel ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menelaah buku, literatur, catatan dan jurnal yang berkaitan dengan pandangan aliran progresivisme terhadap anak berkebutuhan khusus dan pandangan mengenai pendidikan inklusi. Data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan analisis data dengan menggunakan reduksi data, penyajian data, verifikasi, dan penarikan kesimpulan. Dalam kaitannya  aliran filsafat progresivisme dengan pendidikan inklusif untuk anak berkebutuhan khusus tercermin pada lima komponen yakni tenaga pendidik, kurikulum, pengelolaan kelas, system evaluasi dan akesibilitas. Kata kunci: progresivisme, pendidikan inklusi, anak berkebutuhan khusu

    Pengaruh Media Pembelajaran Interaktif untuk Pendidikan Seks Usia Dini bagi Siswa Tunagrahita

    Get PDF
    Anak tunagrahita juga sama seperti anak normal pada umumnya yang memiliki perkembangan seksual. Sayangnya masyarakat masih banyak yang beranggapan bahwa anak tunagrahita tidak memiliki hasrat seksual. Kurangnya pendidikan seks usia dini pada anak tunagrahita merupakan masalah yang serius. Mereka rentan terhadap pelecehan seksual. Anak tunagrahita tidak paham dengan anggota tubuhnya. Karena itu dibutuhkan bimbingan dan strategi untuk memberikan pelayanan pendidikan seks usia dini untuk anak tunagrahita. Penelitian menggunakan desain penelitian one group pre-test post-test, dimana desain ini melibatkan satu kelompok diberi pre-test, treatment, dan post-test. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis kuantitatif dengan penghitungan statistik t-test berpasangan (paired). Layanan dengan media pembelajaran interaktif untuk pendidikan seks usia dini dilakukan secara 3 tahap, (1) pre-test, (2) perlakuan, (3) post-test agar terlihat apakah ada perkembangan dari pre-test ke post-test. Penelitian dilakukan pada 10 orang anak tunagrahita SLB-C Alpha Kumara Wardhana I Surabaya yang kemudian akan diolah dengan uji statistik t-testberpasangan (paired). Hasil yang didapat dari pre-test dan post-test berdasar nilai signifikansi (Sig.). adalah 0.00 yang berarti Sig.tailed <0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima sehingga dapat diambil kesimpulan media pembelajaran interaktif berpengaruh terhadap pendidikan seks usia dini bagi anak tunagrahita di SLB-C Alpha Kumara Wardhana I Surabaya

    MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU PAUD DALAM MENANGANI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI PAUD

    Get PDF
    The purpose of identifying and assessing children with special needs training is to improve: 1) early childhood teacherĂ¢â‚¬â„¢s knowledge about types of special needs children, 2) skills of early childhood teacher in identifying special needs children, and 3) skills of early childhood teacher in assessing special needs children. This activity was attended by 20 early childhood teacher from Peek A Boo School and Permata Bunda Schools in Sidoarjo. The methods used in training activities are lectures, group discussions, and practices. The results of this activity were obtained that after attending the training: 1) there was an increase in the knowledge of early childhood teacher regarding the types of children with special needs from 65% to 90%, 2) The skills of  teachers in identifying also increased, from 10% to 55% able to identify children with special needs , and 3) an increase in assessment activities of children with special needs, from 10% to 50%. Thus, this training can effectively increase the knowledge and adequacy of early childhood teacher to identification and assessment activities of children with special needs.Tujuan dari kegiatan pelatihan identifikasi dan asesmen anak berkebutuhan khusus adalah untuk meningkatkan: 1) pengetahuan guru PAUD mengenai jenis-jenis ABK, 2) meningkatkan keterampilan guru PAUD dalam melakukan identifikasi ABK, dan 3) meningkatkan keterampilan guru PAUD dalam mengasesmen ABK. Kegiatan ini diikuti oleh 20 orang guru PAUD dari sekolah PAUD Peek A Boo dan PAUD Permata Bunda Sidoarjo. Metode yang digunakan dalam kegiatanpelatihan adalah ceramah, diskusi kelompok, dan praktek. Hasil dari kegiatan ini diperoleh bahwa setelah mengikuti pelatihan adalah: 1) terjadi peningkatan pengetahuan guru PAUD mengenai jenis-jenis ABK yakni dari 65% menjadi 90%, 2) Keterampilan guru dalam mengidentifikasi juga mengalami peningkatan, dari 10% menjadi 55% mampu mengidentifikasi ABK, serta 3) adanya peningkatan dalam kegiatan asesmen ABK, dari 10% menjadi 50%. Dengan demikian, pelatihan ini efektif dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru PAUD dalam kegiatan identifikasi dan asesmen anak berkebutuhan khusus (ABK)

    Analisis Minat Karier Berdasarkan Teori Karier Holland Siswa Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Gresik

    Get PDF
    This study aims to analyze the career interests of junior high school students in the city of Gresik. Data collection used career interest instruments based on Holland's career theory (RIASEC) which was then developed by researchers. This research uses descriptive quantitative research. Sampling used random sampling of 476 students in SMPN Gresik city area (Sunan Giri Gresik Middle School with 88 students, Gresik 2nd Middle School with 298 students, and Gresik 15th Middle School with 90 students). The research instrument was tested for the validation and reliability of Cronbach's alpha. The results showed that the career personality type of junior high school students in Gresik district was the highest, namely the social career personality type, which was 32.8%. Next, namely the career personality type towards the conventional type as much as 18.7%. As many as 14.9% of junior high school students in Gresik district have a realistic career personality type. As many as 11.1% of junior high school students in Gresik district have the investigative career personality type. 12% of junior high school students in Gresik Regency and 10.5% of students have artistic career personality types.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis minat karir siswa SMP di kota Gresik. Pengambilan data menggunakan instrumen minat karir yang berdasarkan teori karir Holland (RIASEC) yang kemudian dikembangkan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan peneilitan kuantitatif deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan random sampling sejumlah 476 siswa yang berada di SMP wilayah kota Gresik (SMP Sunan Giri Gresik sebanyak 88 siswa, SMPN 2 Gresik sebanyak 298 siswa, dan SMPN 15 Gresik sebanyak 90 siswa). Instrumen penelitian dilakukan uji validasi dan reliabilitas alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe kepribadian karir siswa SMP di kabupaten Gresik yang tertinggi yakni tipe kepribadian karir Sosial yakni sebanyak 32,8%. Selanjutnya yakni tipe kepribadian karir kearah tipe konvensional sebanyak 18,7%. Sebanyak 14,9% siswa SMP di kabupaten Gresik memiliki tipe kepribadian karir realistis. Sebanyak 11,1% siswa SMP di kabupaten Gresik memiliki tipe kepribadian karir investigative.  12% siswa SMP di Kabupaten Gresik  dan 10,5% siswa yakni memiliki tipe kepribadian karir artistik
    corecore