1,390 research outputs found
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MATERI PERBANDINGAN KELAS VII SMP NEGERI I BULAKAMBA KABUPATEN BREBES
Penyusunan penelitian tindakan kelas ini dengan judul : “Meningkatkan hasil belajar Matematika melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD materi perbandingan kelas VII SMP Negeri 1 Bulakamba Kabupaten Brebes”, dikarenakan siswa kurang menyukai mata pelajaran Matematika sehingga hasil belajar mereka rendah. Untuk itu perlu diupayakan pembelajaran yang menarik sehingga siswa dapat termotivasi. Salah satu usaha untuk membangkitkan motivasi belajar dengan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD untuk mengajar. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada peningkatan hasil belajar matematika melalui penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD materi perbandingan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bulakamba Kabupaten Brebes. Karena dalam proses pembelajaran didalam kelas secara individu siswa kurang aktif, sehingga rata-rata hasil belajar Matematika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bulakamba tahun pelajaran 2008/2009 di bawah 60%. Untuk menimbulkan keaktifan siswa diperlukan motivasi dan minat belajar dari siswa. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD materi perbandingan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bulakamba Kabupaten Brebes. Sehingga dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa mencapai nilai rata-rata minimum 60 dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal ≥ 85%. Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut : Ada peningkatan hasil belajar matematika melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD materi perbandingan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bulakamba Kabupaten Brebes. Tolok ukur keberhasilan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat dari :
1. Ditunjukkan peningkatan motivasi dan minat belajar pada siswa.
2. Diperoleh hasil tes yang baik dengan nilai rata-rata minimal 60 dan ketuntasan belajar ≥ 85 % secara klasikal.
Hasil atau simpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa untuk belajar , rata-rata 68,5 %.
2. Dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD diperoleh hasil evaluasi yang baik, nilai rata-rata Siklus I adalah 60,75 dan Siklus II adalah 72,5 ada peningkatan 11,75. sedangkan ketuntasan belajar secara klasikal pada Siklus I adalah 60% dan Siklus II adalah 85% ada peningkatan 25%.
Setelah mengetahui hasil ini maka peneliti berharap kepada para pembaca khususnya rekan-rekan guru untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai variasi dalam mengajar
A ducted wind turbine simulation model for building simulation
Power production is shifting away from centralized generation plants to production of heat and power at the point of demand. A technology that may play a part in this shift is the ducted wind turbine (DWT). The emergence of small building integrated micro turbines opens up the possibility of utilizing the differential pressures occurring around buildings for local power production. This paper describes work to develop and test a simple mathematical model of a ducted wind turbine and its integration within a building simulation tool. A case study in which the simulation model will be used to analyse of the likely power output from a building incorporating ducted wind turbines within the façade is also presented
Sistem Informasi Manajemen Pemesanan Makanan Cepat Saji Melalui Internet Dengan Multi Outlet
Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi belakangan ini, banyak sekali dimanfaatkan baik oleh pelajar, masyarakat umum, bahkan para produsen yang ingin meningkatkan pelayanan dan memperluas jangkauan pemasaran.Hal ini juga merambah pada produsen makanan, khususnya restoran waralaba yang semakin menjamur di Indonesia. Selama ini untuk melayani konsumen, salah satu produsen memanfaatkan saluran telpon untuk menerima pesanan dari konsumen. Tentunya pelayanan melalui saluran telpon ini mempunyai berbagai kekurangan yang tentunya dapat mengurangi kepuasan konsumen. Diantaranya konsumen hanya mengetahui nomer telpon outlet tertentu yang lokasinya sangat jauh dari konsumen padahal ada outlet yang lebih dekat dengan konsumen, hal ini tentu tidak menguntungkan konsumen karena akan menerima pesanan lebih lama dikarenakan jarak outlet yang jauh dari konsumen. Untuk memperbaiki kekurangan tersebut, tampaknya produsen ingin memanfaatkan kelebihan internet yang akhir – akhir ini mewabah di Indonesia. Dengan menggunakan sistem pemesanan makanan cepat saji melalui internet dengan multi outlet ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang sering dikeluhkan oleh konsumen. Konsumen cukup memesan makanan yang diinginkan melalui web yang disediakan dengan mengklik menu yang tersedia. Kemudian menu yang telah dipesan oleh konsumen dikirimkan ke server. Setelah itu server akan mengolah data pesanan dan dengan menggunakan algoritma jarak terpendek dan mengirimkan email kepada outlet yang terdekat dengan konsumen untuk melayani pesanan tersebut. Kemudian outlet yang lokasinya lebih dekat akan mengirimkan pesanan kepada konsumen sehingga pesanan tersebut dapat diterima konsumen lebih cepat. Untuk pembayarannya dilakukan setelah pesanan tiba ke alamat konsumen
A review of selected neighbourhood sustainability assessment frameworks using the Bellagio STAMP
Purpose
The neighbourhood sustainability assessment frameworks through which a proposed neighbourhood development can be evaluated against an array of sustainability indicators began to gain prominence in the first decade of the twenty-first century. However, how these frameworks align with the Bellagio STAMP is an area yet to be examined by existing studies to inform their better development and usage in the delivery of sustainable neighbourhoods. The purpose of this paper is to review selected neighbourhood sustainability assessment frameworks using the Bellagio STAMP with the aim of identifying areas for improvement, while also exploring the possibilities of adopting the Bellagio STAMP as a consensus approach and reference to sustainability assessment at the neighbourhood level.
Design/methodology/approach
Adopting document analysis as a data collection method, the paper reviews BREEAM communities, LEED Neighbourhood Development, Pearl community rating system and Green Star communities using the Bellagio STAMP.
Findings
Findings from the study revealed that some of the selected assessment frameworks align partially with the Bellagio STAMP in their development, while areas for improvement were identified.
Research limitations/implications
The study recommends that the Bellagio STAMP could offer helpful guidelines and procedure in conceptualising sustainability assessment at the neighbourhood level especially in developing countries where such a framework is yet to be conceived.
Originality/value
This study adds to the sustainability assessment literature by operationalising the Bellagio STAMP leading to its better understanding and application in sustainability assessment either in practice or in theory
Holistic assessment of sustainable urban development
Introducing the SUE-MoT (metrics, models and toolkits for whole-life sustainable urban development) series, this paper highlights some of the barriers that need to be addressed if the vision for holistic assessment is to be realised. The complexities of sustainability assessment raised in this paper will be further discussed in detail in the SUE-MoT series of papers that will be published in forthcoming issues of this journal. This paper highlights the priorities to address when assessment tools are presented to decision makers of urban development projects. This discussion is limited to the issues, values and solutions in the UK context
Renewable energy in remote communities
This article is the result of a competitively tendered University-funded project, this brings together two major Government Policy areas: sustainable communities and use of carbon fuels, and is aimed at influencing the policy debate on the difficulties of linking remote communities to renewable energy production because of poor distribution networks. Linkage with the Sustainable Communities agenda is an essential ingredient, as the proposal is that the renewable energy technologies will be installed and maintained by the communities themselves
Who Are We Afraid of? Indiana\u27s Criminal Reform and How It Fails to Address Those with Mental Illness and Substance Use Disorder
- …
