169 research outputs found

    Hubungan Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Kemampuan Mengajar Guru Dengan Inovasi Pendidikan

    Full text link
    Relationship of Principal Leadership Behavior and Ability Teaching Teachers with Educational Innovation in SMA se-Malang Raya, this study aims to: describe the leadership behavior of principals, teachers' teaching skills, educational innovation, knowing the relationship between principal leadership behaviors and educational innovation, the relationship between teaching skills of teachers and educational innovation, and determine whether there is relationship Principal leadership behaviors and teaching skills of teachers with educational innovation in SMA Se-Malang Raya. This study uses a quantitative approach to the design of associative research. Its population is a high school teacher State Se-Malang Raya, while sampling using cluster sampling technique. The analysis technique used is descriptive analysis techniques and multiple regression. The results showed that: the principal leadership behavior in either category, the level of teaching skills of teachers in the high category, the level of educational innovation in a category well, there is no relationship between leadership behavior of school principals and educational innovation, there is significant correlation between the ability of teachers to teach and educational innovation, and no significant relationship between leadership behavior of principals, teachers' teaching ability and innovative education in high schools as Malang Raya

    Fungsi Etika Profesi Bagi Kurator Dalam Menjalankan Tugas

    Get PDF
    Kurator dalam menjalankan profesinya tentu mempunyai kode etik profesi kurator sebagai standar profesi kurator dalam melaksanakan tugasnya. Pekerjaan kurator merupakan profesi, maka kepadanya berlaku juga kaidah etika yang terdapat dalam kode etiknya, yang dijabarkan lebih lanjut dalam aturan profesinya. Kurator merupakan profesi yang mandiri, sehingga mereka harus bergabung dalam suatu organisasi profesi yang ada. Permasalahan utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah fungsi kode etik profesi kurator bagi kurator dalam menjalankan tugas sebagai kurator. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan Perundang-undangan dan pendekatan konseptual dengan bahan hukum sekunder yang didapat melalui perpustakaan yang diperlukan dalam rangka mengidentifikasi bahan-bahan hukum tersebut secara sistematis. Dari hasil penelitian, bahwa ada beberapa fungsi kode etik kurator yang sangat penting bagi kurator dalam menjalankan tugasnya dan mekanisme pemberian sanksi bagi kurator yang melakukan pelanggaran kode etik juga sangat jelas diterangkan dalam kode etik profesi kurator yang dikeluarkan oleh organisasi profesi kurator yang ada di Indonesia.Curator in performing his profession has an ethical code of conduct for curator as a standard for curator in performing his work. Curator is a profession. It means that it has ethical code of conduct which is described further in the code of conduct of the profession. Curator is an independent profession, curators have to join the existing professional organization. The main problem needs to be answered in this research is what the function of ethical code of conduct for curator in performing his job as a curator is. This research was conducted using the methods of law approach and conceptual approach with secondary law obtained from the library which is needed in order to identify those sources systematically. The results showed that there are several functions of ethical code of conduct of curator that are important for curator in performing his job and the mechanism of giving sanction to curator who breaks the code of conduct is also clearly described in code of conduct of curator issued by organization of curator existing in Indonesia

    Pengaruh Motivasi Intrinsik dan Disiplin Kerja Karyawan terhadap Kinerja Karyawan PT. Genindo Prima Sakti Cabang Serang Banten dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening

    Full text link
      Motivasi intrinsik dan disiplin kerja sangat berkaitan langsung dengan kinerja karyawan. Karyawan  yang memiliki motivasi intrinsik secara langsung akan dapat meningkatkan kinerja yang dia miliki, begitu juga dengan disiplin kerja yang dimiliki oleh karyawan, disiplin kerja yang yang tinggi dan sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan oleh Perusahaan, sehingga kinerja yang dimiliki juga akan meningkat. Penelitian ini dilakukan pada PT. Genindo Prima Sakti Cabang Serang Banten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi intrinsik dan disiplin kerja yang dimediasi kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Jumlah sampel yang ditetapkan sebanyak 96 responden dengan menggunakan metode sensus. Sebagai variabel independen, yaitu motivasi intrinsik dan disiplin kerja, dan variable intervening adalah kepuasan kerja, sedangkan variabel dependennya adalah kinerja karyawan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Squares-Struktural Equetion Modeling (PLS-SEM) dengan Smart PLS 3.0. meliputi uji model struktural atau inner model, pengujian hipotesis, model pengukuran outer model dan pengujian sobel test. Dari  hasil  analisis  dapat  diketahui  bahwa  variabel  motivasi intrinsik tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan, hal ini dapat dilihat dari nilai t-statistic yang lebih kecil dari 1,960 yakni sebesar 0,939, maupun secara tidak langsung melalui kepuasan kerja. Hal ini dapat dilihat dari pengujian sobel didapat nilai t yang lebih rendah dari 1,960 yakni sebesar 0,414. Sedangkan untuk variabel disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja dan variabel kepuasan kerja dapat memediasi disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Selanjutnya hasil nilai R-square menunjukan bahwa variabel motivasi instrinsik dan disiplin kerja dapat  menjelaskan variabel Kepuasan Kerja (KK) sebesar 36,8%, sisanya sebesar 63,2% dijelaskan oleh variabel lainya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Selanjutnya variabel Motivasi Intrinsik (MI) dan variabel Disiplin Kerja (DK) juga dapat menjelaskan variabel Kinerja Karyawan (KIN) sebesar 56,6%, sisanya sebesar 43,4% dijelaskan oleh variabel lainya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.   Kata kunci : Motivasi intrinsik, disiplin kerja, kepuasan kerja, kinerja karyawan.&nbsp

    PENILAIAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM BUNGA BARU

    Get PDF
    The purpose of this study was to determine the Financial Performance Credit Unions New Interest inNamosain Kupang in The analysis technique used is the Quantitative Descriptive describe and explain thecircumstances Cooperative performance in 2011 and 2012 and did an explanation of the results. Analysistools used are financial ratios to approach PEARLS. The study of cooperative performance in 2011 ofProtection components shows the results of 64.74%, this value into the category of good performance,efective Financial Structure 24.27%, this value into the category of performance Less Good, QualityAsets 123.63%, The values in the category of very good performance, rate of return on cost 51.73%where the value is in the category of performance is quite good, Liquidity 41.92%%, this value into thecategory of performance is quite good, Signs of Growth 39.92 % where the value is in the category of lessgood performance. Thus, the performance of the Cooperative New Interest in 2011 was in the category ofreasonably well with a value of 57.70%. The study of cooperative performance in 2011 shows that theProtection shows the results of 54.31%, this value into the category of performance is quite good, efectiveFinancial Structure 25.98%, this value into the category of performance Less Good, Quality Asets157.18% , this value into the category of very good performance, rate of return on cost of 96.84% wherethe value is in the category of very good performance, Liquidity 21.64%, this value into the category ofless good performance, Signs of Growth 33.30 %, the value is in the category of performance than Good.Thus, the performance of the Cooperative New Interest in the year 2012 is included in the GOODcategory with a value of 64.85%, this means an increase of cooperative performance is good enough to begood Cooperative Performance New Interest in 2011 was in the category Good Enough for a value of57.70%, and the performance of cooperative New Interest in 2012 in the category of a good with a valueof 64.85%. The results showed Protection for 2011 and 2012 in both categories, it is advisable to beincreased next year by increasing reserve funds and reduce the risk of total loans negligence. The resultsshowed Rate of return on cost for 2011 and 2012 in the category No Good, it is suggested that thiscondition can be corrected in the next year, by way of increasing the value of the return on investment inloans

    Mediasi sebagai Alternatif dalam Pengurusan dan Pemberesan Harta Pailit oleh Kurator Kepailitan

    Full text link
    Mediasi merupakan salah satu upaya penyelesaian sengketa dimana para pihak yang berselisih atau bersengketa bersepakat untuk menghadirkan pihak ketiga yang independen guna bertindak sebagai mediator (penengah). Mediasi juga merupakan suatu alternatif penyelesaian sengketa di luar pengadilan, mengingat penyelesaian perkara melalui pengadilan dianggap sangat lambat, membuang waktu dan mahal serta berbelit-belit. Di dalam Kepailitan dikenal adanya Kurator yang menurut Pasal 1 angka 5 Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Kurator memiliki peran penting dalam pengurusan dan pemberesan harta debitor pailit untuk kepentingan debitor maupun kreditor. Kurator yang diangkat dalam melakukan pengurusan dan pemberesan harta pailit harus seorang yang mandiri dan tidak boleh mempunyai benturan kepentingan dengan debitor ataupun kreditor. Penelitian ini merupakan penelitian normatif dengan pendekatan konsep (conceptual approach). Hasil dari penelitian ini adalah bahwa mediasi merupakan upaya positif dalam penyelesaian sengketa yang lebih ekonomis dari segi biaya maupun waktu. Kurator sebagai suatu profesi yang juga mempunyai tugas dan fungsi untuk membagi harta pailit juga dapat di fungsikan sebagai mediator dalam proses kepailitan

    Analisa Pengaruh Volatilitas Arus Kas, Volatilitas Penjualan, Tingkat Hutang, Book Tax Gap, dan Tata Kelola Perusahaan terhadap Persistensi Laba

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh volatilitas arus kas, volatilitas penjualan, tingkat hutang, book tax gap, dan tata kelola Perusahaan terhadap persistensi laba. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2013. Total sampel 114 Perusahaan. Analisis penelitian ini menggunakan regresi berganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa volatilitas arus kas, volatilitas penjualan, tingkat book tax gap, komposisi dewan komisaris, dan komite audit berpengaruh signifikan tehadap persistensi laba, sedangkan tingkat hutang tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap persistensi laba

    Determinan Auditor Switching pada Perusahaan Non Keuangan

    Full text link
    This study aimes to analyze the determinant of auditor switching in non financial firms. This study uses 6 independent variables, these are change in management, financial distress, client size, auditor size, going concern audit opinion, and growth of client companies. This study used a sample of non financial firms listed Indonesia Stock Exchange (IDX) during the period 2009-2012. There were 45 firms in the Indonesian company that meet the criteria as a sample. This study used quantitative and analytical method used logistic regression using SPSS21.Results of this study showed that not all of the variables in this study significantly influence with auditor switching. Only change in management and going concern audit opinion that significantly influence on auditor switching. Other factors examined in this study such as financial distress, client size, auditor size and growth of client firms didn't significantly influence on auditor switchin

    Aplikasi Layanan Pelanggan Jasa dalam Bidang Kelistrikan Berbasis SMS Gateway pada PT. PLN Persero Pangkalpinang

    Get PDF
    Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari tentunya sangat berpengaruh bagi masyarakat. Berbagai layanan komunikasi, seperti SMS (Sort Message Service) yang memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan atau mengirimkan informasi kapan saja dan dimana saja saat dibutuhkan. Penggunaan fasilitas SMS pada setiap handphone juga relatif mudah dan bisa dioperasikan oleh banyak orang. Berawal dari teknologi komunikasi tersebut maka dibuatlah suatu aplikasi layanan pelanggan berbasis SMS Gateway pada PT. PLN (Persero) Pangkalpinang yang bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam mengakses informasi secara mudah, cepat, dan murah.Metode penelitian yang digunakan adalah pengumpulan data yang terdiri dari observasi, wawancara, studi kepustakaan, analisa sistem dimana pada analisa sistem penulis menganalisa sistem yang ada, perancangan sistem, coding, compiler, testing dan implementasi program. Dengan adanya aplikasi ini dapat memudahkan pelanggan yang menggunakan jasa kelistrikan untuk me-request dan mengetahui informasi mengenai tagihan listrik, informasi no telphone per area sehingga menjadi lebih mudah dan lebih cepat dalam mendapatkan atau menyampaikan informasi kapan pun dan dimana pun selagi masih terhubung ke jaringan seluler sehingga pelanggan tidak perlu datang ke PT. PLN (Persero). Aplikasi ini juga sangat membantu pihak instansi dalam memberikan informasi secara otomatis kepada semua pelanggannya tanpa pemberitahuan informasi melalui lisan maupun brosur edaran sehingga biaya yang dikeluarkan lebih murah

    Analysis of Differences in Credit Distribution, Non-performing Loans and Profits of Rural Banks (BPR) with the Issuance of the Financial Services Authority

    Get PDF
    This study aims to determine differences in credit distribution, non-performing loans, and profits at Rural Banks Owned by Regional Governments in DIY before and during the Covid-19 Pandemic after the issuance of Number 11/POJK.03/2020. This research was conducted by quantitative comparative method. The samples taken in this study are data regarding the level of lending, non-performing loans (NPL), and net income from the publication reports of Perumda BPR Bank Jogja, PT BPR Bank Sleman (Perseroda), PT BPR Bank Bantul (Perseroda), PD BPR Bank Kulon Progo Market, and PT BPR Bank Daerah Gunungkidul in 2018, 2019, 2020 and 2021. Data testing was carried out using a paired sample T/T-test using the SPSS program, with a significance value of 5%. The results of this study include differences in credit distribution at Rural Banks Owned by Regional Governments in the Special Region of Yogyakarta before and during the Covid-19 Pandemic after the issuance of Financial Services Authority Regulation (POJK) Number 11/POJK.03/2020, then there is no significant differences in non-performing loans of Regional Government-Owned Rural Banks in the Special Region of Yogyakarta before and during the Covid-19 Pandemic after the issuance of Financial  Services Authority Regulation (POJK) Number 11/POJK.03/2020, as well as significant differences in bank profits Local Government-Owned People's Credit in the Special Region of Yogyakarta before and during the Covid-19 Pandemic after the issuance of Financial Services Authority Regulation (POJK) Number 11/POJK.03/2020

    IMPLEMENTASI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2019 DI DESA BAAMPAH KECAMATAN MENTAYA HULU

    Get PDF
    Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa memberikan semangat baru bagi desa untuk bangkit baik dari segi pembangunan, perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya. Lahirnya UU tersebut telah membuka peluang bagi desa untuk mengelola anggaran yang cukup besar baik yang bersumber dari pusat (DD), Pemerintah Daerah (ADD, DBH Pajak dan Retribusi Daerah) dan Pendapatan Asli Desa itu sendiri. Pengelolaan keuangan desa menjadi satu hal yang harus menjadi perhatian karena anggaran tersebut harus dikelola dengan transparan dan akuntabel sesuai dengan asas pengelolaan keuangan desa. Arahan baik berupa pembinaan dan pengawasan dari pihak kecamatan dan kabupaten menjadi faktor yang sangat penting sehingga Kepala Desa selaku penanggungjawab pengelolaan keuangan desa bertindak sesuai dengan kewenagan yang diberikan dan ketentuan yang mengaturnya mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban. Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur telah menetapkan Peraturan Bupati Nomor 4 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Desa sebagai turunan dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018, hal tersebut sebagai pedoman dan memberikan kemudahan bagi desa dalam hal mengelola anggaran
    corecore