22 research outputs found
PERANCANGAN SCRAPER BAK SEDIMENTASI PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA) CIKOKOL TANGERANG
Scraper adalah suatu alat yang terbuat dari baja dan banyak digunakan dalam proyek untuk mengeruk atau mengikis lumpur, meratakan tanah, dan sebagainya.
Untuk memperoleh air bersih banyak cara yang digunakan baik yang memakai scraper maupun yang menggunakan sistem pengendapan, tetapi dalam sistem pengendapan tetap juga menggunakan scraper yang berfungsi untuk mengeruk endapan lumpur. Pada perancangan ini model scraper yang dibuat yaitu scraper bak sedimentasi.
Bak sedimentasi merupakan media pengendapan lumpur dan kotoran dalam air. Hasil perancangan menunjukkan bahwa air masuk kedalam bak sedimentasi, dan dalam bak sedimentasi tersebut lumpur dan kotoran-kotoran akan mengendap. kemudian setelah 8 jam lumpur tersebut akan dibuang ke saluran pembuangan oleh scraper yang digerakkan dengan rantai sproket, sehingga air yang keluar dari bak sedimentasi sudah bersih dari lumpur dan kotoran
Pengembangan Materi Ajar Sejarah Pokok Bahasan Kemerdekaan Indonesia dalam Penanaman Nilai Nasionalisme Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kroya Tahun 2016/2017
Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan pengembangan materi ajar sejarah kemerdekaan Indonesia dalam penanaman nilai nasionalisme siswa kelas XI. (2) Mengetahui dan menganalisis kelayakan handout peristiwa penting sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia 1945 dilihat dari hasil validasi yang dilakukan oleh ahli materi dan ahli media serta tanggapan guru dan tanggapan siswa. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Research and Development dengan pendekatan kualitatif dengan tahapan menurut Borg & Gall yaitu potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain I, revisi desain I, Validasi desain II, revisi desain II dan uji coba pemakaian. Bahan ajar yang selama ini digunakan di kelas yaitu power point, dan buku paket. Model konvensional seperti ceramah dan merangkum yang digunakan guru dalam mengajar sehingga minat membaca siswa masih rendah. Berdasarkan tingkat kelayakan hasil validasi ahli materi dan ahli media handout menunjukan hasil 94,60 % untuk validasi materi tahap I dan 96,01 % untuk validasi materi tahap II, serta 97,44 % untuk validasi media tahap I dan 98,57 % untuk validasi media tahap II. Selain itu mendapatkan hasil tanggapan guru sebesar 93,42 %, serta hasil analisis tanggapan siswa sebesar 86,61% (kategori baik)
Pengembangan Media Pembelajaran Sejarah Menggunakan Video Dokumenter dengan Subtema Pertempuran Palagan Ambarawa di Kelas XI SMA N 1 Ambarawa
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis kelayakan hasil pengembangan media pembelajaran sejarah mrnggunakan video dokumenter dengan subtema Pertempuran Palagan Ambarawa yang sesuai dengan kebutuhan siswa di kelas XI SMA N 1 Ambarawa. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Research and Development. Sumber data pada penelitian ini ialah guru, siswa, proses pembelajaran, dokumen dan angket. Uji objektivitas data yaitu triangulasi metode, triangulasi sumber dan validitas. Teknik analisi data dalam penelitian ini adalah deskriptip kualitatif untuk tahab pendahuluan, teknik analisa kuantitatif untuk tahab pengembangan dan tahab evaluasi menggunakan teknik analisa kuantitatif menggunakan skala likert. Hasil tingkat kelayakan dari ahli media menunjukan rata-rata 82,78% (kategori sangat baik), ahli materi rata-rata 87,5% (kategori sangat baik). Kelas XI IPS I mendapat angka respon sebesar 87,2% (kategori sangat baik) dan untuk kelas XI MIPA IV mendapat angka respon sebesar 81,6% (kategori baik)
Pengaruh Pelaksanaan Pendidikan Multikultural Pada Mata Pelajaran Sejarah Terhadap Sikap Pluralis Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Pekalongan Tahun Pelajaran 2017/2018
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan pendidikan multikultural pada mata pelajaran sejarah terhadap sikap pluralis siswa kelas XI SMA Negeri 2 Pekalongan tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif ekspost facto. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara, studi dokumentasi, dan angket atau kuesioner. Analisis data menggunakan 2 teknik yaitu teknik analisis deskriptif persentase dan analisis statistik. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh pelaksanaan pendidikan multikultural pada mata pelajaran sejarah terhadap sikap pluralis siswa. Berdasarkan hasil analisis statistik, pada uji hipotesis diperoleh probabilitas (Sig.) 0,000 < 0,05 sehingga diambil keputusan Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan pada koefisien determinasi diketahui nilai sebesar 0,099. Hal ini berarti pelaksanaan pendidikan multikultural pada mata pelajaran sejarah berpengaruh sebesar 9,9% terhadap sikap pluralis siswa. Sementara sebesar 90,1% sikap pluralis dipengaruhi oleh faktor lain. Saran yang dapat diberikan yaitu guru sebagai pemegang peranan penting dalam pembelajaran, harus tetap menanamkan nilai-nilai multikultural kepada siswa bahkan perlu ditingkatkan misalnya melalui penggunaan media dan model pembelajaran yang bervariasi. Harapannya agar menghasilkan output yang berkualitas, berkarakter serta mampu menerima dan menghargai perbedaan yang ada di sekitar.
Kata kunci: multikultural, pluralis, pembelajaran sejara
Implementasi Nilai Nasionalisme dalam Pembelajaran Sejarah Pokok Bahasan Organisasi-Organisasi Kemerdekaan di Kelas XI IPS 1 SMA Nasional Nusaputera Semarang
Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui implementasi nilai nasionalisme dalam pembelajaran sejarah pokok bahasan organisasi-organisasi kemerdekaan kelas XI IPS I di SMA Nasional Nusaputera Semarang. (2) Untuk mengetahui kendala-kendala yang dialami oleh guru saat menerapkan implementasi nilai nasionalisme pada proses pembelajaran sejarah pokok bahasan organisasi-organisasi kemerdekaan kelas XI IPS I di SMA Nasional Nusaputera. (3) Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi kendala saat menerapkan nilai nasionalisme pada proses pembelajaran sejarah pokok bahasan organisasi-organisasi kemerdekaan kelas XI IPS I di SMA Nasional Nusaputera Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi nilai nasionalisme dalam pembelajaran sejarah pokok bahasan organisasi-organisasi kemerdekaan di kelas XI IPS I SMA Nasional Nusaputera Semarang sudah berjalan dengan baik. Nilai nasionalisme yang diimplementasikan dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi meliputi religius, bangga menjadi bangsa Indonesia, cinta tanah air dan bangsa, disiplin, dan menghargai jasa pahlawan. Kendala yang dialami oleh guru yaitu peserta didik, menurunnya tingkah laku, media elektronik, dan keterbatasan waktu. Upaya yang dilakukan oleh guru yaitu terus menerus memberikan penyampaian nilai nasionalisme tersebut
Perbedaan Hasil Belajar dengan Menggunakan Media Video Edukasi dan Media Video Dokumenter pada Pembelajaran Sejarah di SMA N 12 Semarang Tahun Ajarah 2017/2018
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar peserta didik dengan menggunakan media video edukasi dalam pembelajaran sejarah di Kelas X IPS SMA N 12 Semarang tahun ajaran 2017/2018, untuk mengetahui hasil belajar peserta didik dengan menggunakan media video dokumenter dalam pembelajaran sejarah di kelas X IPS SMA N 12 Semarang tahun ajaran 2017/2018, dan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dengan menggunakan media video edukasi dengan media video dokumenter pada pembelajaran sejarah di Kelas X IPS SMA N 12 Semarang tahun ajaran 2017/2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis eksperimen. Lokasi penelitian di SMA N 12 Semarang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dokumentasi, tes, observasi, serta angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik dengan menggunakna media video edukasi yaitu sebesar 85,5. Sedangkan rata-rata hasil belajar peserta didik dengan menggunakan media video dokumenter sebesar 74,6. Selain itu melalui uji t telah dihasilkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar antara peserta didik yang menggunakan media video edukasi dengan menggunakan media video dokumenter sebesar 3,583.
Kata kunci: hasil belajar; video; edukasi; dokumente
IMPLEMENTASI MODEL HYBRID WAVELET-ARIMA DALAM MEMPERKIRAKAN SUKU BUNGA KREDIT MODAL KERJA
Situasi kredit modal kerja perbankan di Indonesia dalam sektor ekonomi saat ini menunjukkan eskalasi yang cukup signifikan dengan mencapai angka 2,88 kuadriliun rupiah dan naik sebesar 1.45% pada Desember tahun 2022 untuk permintaan kredit modal kerja. Hal itu dipicu dari suku bunga kredit modal kerja yang mengalami depresiasi setiap tahunnya dan apabila tidak terkontrol akan memicu inflasi. Maka, perkiraan dapat menjadi solusi untuk memonitori pola perubahan suku bunga KMK pada lima jenis Bank di Indonesia untuk mengantisipasi menaiknya jumlah permintaan. Metode untuk memodelkan serta memperkirakan data deret waktu yang tidak stasioner adalah model ARIMA. Untuk memperoleh hasil perkiraan yang lebih akurat tanpa harus mengidentifikasi stasioneritas data deret waktu digunakan metode Wavelet dengan Maximal Overlap Discrete Wavelet Transform (MODWT) Haar sebagai pre-processing data deret waktu hingga diperoleh koefisien wavelet dan koefisien skala yang kemudian setiap koefisien tersebut dikombinasikan dengan model ARIMA untuk memperoleh hasil perkiraan. Hasil validasi perkiraan suku bunga kredit modal kerja tahun 2022 pada Bank Persero model terbaik Wavelet-ARIMA level j = 1 dengan MAPE 0.51%, Bank Pemerintah Daerah model terbaik Wavelet-ARIMA level j = 2 dengan MAPE 1.62%, Bank Swasta Nasional model terbaik Wavelet-ARIMA level j = 1 dengan MAPE 0.54%, Bank Umum model terbaik Wavelet-ARIMA level j = 2 dengan MAPE 0.70% serta Bank Asing dan Campuran model terbaik Wavelet ARIMA level j = 1 dengan MAPE 4.81%. Hasil tersebut membuktikan bahwa pemodelan Hybrid Wavelet-ARIMA memiliki keakuratan terbaik dibandingkan pemodelan dengan ARIMA. Pemodelan Hybrid Wavelet-ARIMA memiliki keakuratan terbaik dibandingkan pemodelan ARIMA dan perkiraan suku bunga kredit modal kerja tahun 2023 di Indonesia akan mengalami pola yang stasioner untuk kelima jenis Bank dengan model Hybrid Wavelet-ARIMA.
*****
The current banking working capital credit situation in Indonesia in the current economic sector shows a significant escalation reaching 2.88 quadrillion rupiah and increased by 1.45% in December 2022 for working capital credit requests. This was triggered by interest rates for working capital loans depreciates every year and if it is not controlled it will trigger it inflation. Thus, estimates can be a solution for monitoring change patterns working capital credit rates at five types of banks in Indonesia to anticipate increasing demand. Methods for modeling as well as estimating data non-stationary time series is the ARIMA model. To get results more accurate estimates without having to identify the stationarity of the data time series used the Wavelet method with Haar’s Maximal Overlap Discrete Wavelet Transform (MODWT) as pre-processing of time series data until obtained wavelet coefficients and scale coefficients which are then combined with the ARIMA model to obtain forecasting results. The validation results on the forecast working capital loan interest rate in 2022 on Bank Persero the best model is Wavelet-ARIMA level j = 1 with MAPE 0.51%. Bank Pemerintah Daerah the best model is Wavelet-ARIMA level j = 2 with MAPE 1.62%, Bank Swasta Nasional the best model is Wavelet-ARIMA level j = 1 with MAPE 0.54%, Bank Umum the best model is Wavelet-ARIMA level j = 2 with MAPE 0.70% and Bank Asing dan Campuran the best model is Wavelet-ARIMA level j = 1 with MAPE 4.81%. These results prove that the Hybrid Wavelet-ARIMA modeling has the best accuracy compared to modeling with ARIMA. Hybrid Wavelet-ARIMA modeling has the best accuracy compared to ARIMA modeling and forecasting of working capital loan interest rates in 2023 at Indonesia will experience a stationary pattern for the five types of Banks with the Hybrid Wavelet-ARIMA model
The role of micro, small and medium enterprises (MSMEs) towards community welfare in Medan City
In pursuit of a prosperous life, individuals possessing the capacity to create business opportunities often play a pivotal role in meeting the fundamental needs of their communities. One of the prominent channels through which such endeavours manifest is the establishment and operation of Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs). This research is dedicated to comprehensively examining the profound impact of MSMEs on the community's welfare. Employing a descriptive qualitative approach, the study was conducted within the MSME sector of Medan City. The outcomes of this study underscore the profoundly positive influence of MSMEs on various facets of the community's well-being, including healthcare, education, income levels, housing conditions, and access to communication technology. The results affirm the crucial role of MSMEs in fostering economic growth and elevating the quality of life for the residents of Medan. This research sheds light on the multifaceted contributions of MSMEs to enhancing community welfare, demonstrating their significance as agents of positive change in pursuing a prosperous society
HR Development Perspective On The Economic Growth Of Rural Banks In Indonesia In The Society 5.0 Era
One of the banking businesses in Indonesia is Rural Banks requiring tough human resources (HR) with appropriate competence. The activity of managing and developing human resources (HR) is an important and strategic thing in HR management in a Rural Bank (BPR). The purpose of this research are to find the point of skill improvement, competence improvement, human resources' skill transformation into work system , human resources' capability improvement, industry society 5.0-based human resource development and economic growth. This research employed a descriptive quantitative method through path analysis using SPSS 22. The purposive sampling technique, 95 workers of the population were taken using questionnaires distributed via email. The results of this study demonstrated that the improvement of human resources (HR) skills, competence, and skill transformation to the work system positively and significantly affected the increase in HR's capabilities in the Rural Banks throughout Indonesia, and these three variables had an effect on HR development in the Rural Banks based on Industry Society 5.0. Simultaneously, the improvement of HR's skills, competence, and the skill transformation to the work system had a positive and significant impact on HR development based on Industry Society 5.0 in the Rural Banks throughout Indonesia through the increase in HR's capabilities as an intervening variable
Keywords: industry society 5.0, human resources, rural banks, development, capability, improvement, economic growth
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL (PEL) DI KOTA MEDAN (Studi Kasus Usaha Kecil Dan Menengah Sebagai Sektor Basis)
The concept of Local Economic Development (LED) is an analytical tool that can be used to describe and measure economic conditions in a region. The territory in question may be administrative territory or region / region of particular business / commodity development, including small and medium enterprises (SMEs). Small and Medium Enterprises (SMEs) are part of the most strategic economic sector, concerning the livelihood of the people and is an important pillar in supporting and moving the joints of the economy in many countries .. SMEs play several important roles in Indonesia, one of them important players In Local Economic Development (LED) and community development. The purpose of this study is directed to determine the factors - factors that affect Local Economic Development with SMEs as the base sector in the city of Medan. The research method used in this research is Quantitative Descriptive Research Method. Data collection is done by using secondary and primary data. Then the analysis used to test the research hypothesis that has been determined by using the sample data obtained. The Inferential Statistics Method used in the analysis of this research data is Structural Equation Modeling (SEM). Descriptive result of this research is there are three variables have the average score of each - each variable is smaller than the middle threshold score 9. The three latent variables referred to include: social capital, socio-economic characteristics, and economic development policy However, when viewed From educational and skill perspectives, labor market and geographical characteristics greater than the middle threshold score 9. The results of this study are social capital, education and expertise, social characteristics, labor market, economic development policy and local culture are six factors Have a positive and significant impact on the succession of local economic development program of Medan city