22 research outputs found

    OBSERVASI PEMANFAATAN SUMBER DAYA IKAN UNGGULAN DAN STRATEGI PENGEMBANGANNYA DI PERAIRAN KABUPATEN BANGKA SELATAN

    Get PDF
    South Bangka Regency is surrounded by sea waters which are in the central position of three fish migration routes (Strait of Malacca, Java Sea, and Natuna waters). Therefore, it has a great opportunity to develop its fish resources. This study aims to analyze the types of superior fish resources, production trends, and formulate priority strategies for the development of superior fish resources in South Bangka Regency waters. The methods used are the scoring method, curve estimation model, and the AHP method. Squid, shrimp, grouper, red snapper, and mackerel were selected as superior fish resources. The production trend of squid, red snapper, and grouper followed the polynomial model, while shrimp and mackerel were each logarithmic and exponential. The priority strategies for the development of superior fish resources in South Bangka Regency waters were promotion of optimizing the utilization of superior fish resources (RK= 0.250), introduction of technology and creative activities in fishing (RK= 0.217), and development of fisheries business based on regional potential (RK= 0.167).Kabupaten Bangka Selatan dikelilingi oleh perairan laut yang berada di posisi sentral tiga jalur migrasi ikan (Selat Malaka, Laut Jawa, dan perairan Natuna). Oleh karenanya, berpeluang besar untuk mengembangkan sumber daya ikan yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan menganalisis jenis sumber daya ikan unggulan, trend produksinya, serta merumuskan strategi prioritas pengembangan sumber daya ikan unggulan di perairan Kabupaten Bangka Selatan. Metode yang digunakan adalah metode scoring, model curve estimation, dan metode AHP. Cumi-cumi, udang, kerapu, kakap merah, dan tenggiri terpilih sebagai sumber daya ikan unggulan. Trend produksi cumi-cumi, kakap merah, dan kerapu mengikuti model polinomial, sedangkan untuk udang dan tenggiri masing-masing bersifat logaritmik dan eksponensial. Strategi prioritas pengembangan sumber daya ikan unggulan di perairan Kabupaten Bangka Selatan adalah promosi optimalisasi pemanfaatan sumber daya ikan unggulan (RK= 0,250), introduksi teknologi dan aktivitas kreatif dalam penangkapan ikan (RK= 0,217), dan pengembangan usaha perikanan berbasis potensi wilayah (RK= 0,167)

    KEBUTUHAN PERBEKALAN MELAUT PADA KAPAL BOUKE AMI DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA

    Get PDF
    Kegiatan penangkapan ikan pada kapal bouke ami yang berbasis di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta membutuhkan berbagai komponen perbekalan. Akan tetapi, perbekalan yang dibawa selama ini sering tidak mencukupi karena trip operasinya cukup lama, yaitu hingga 3 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis perbekalan, menghitung kebutuhan perbekalan, dan mendeskripsikan penanganan perbekalan pada kapal bouke ami. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei melalui pengamatan langsung terhadap aktivitas sampel kapal. Sampel kapal ditetapkan melalui stratified random sampling dengan memilih 13 kapal berukuran <30 GT, 5 kapal berukuran 31-50 GT dan 19 kapal berukuran 51-100 GT. Analisis data dilakukan secara deskriptif, baik secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis perbekalan yang dibutuhkan terdiri dari perbekalan operasional kapal (solar, air bersih, dan pelumas) dan perbekalan konsumsi (bahan konsumsi, obat-obatan, dan lain-lain). Kebutuhan perbekalan yang paling besar terdapat pada armada ukuran 51-100 GT yaitu Rp798.765.000/unit/tahun, yang dialokasikan untuk solar 78,87%, air bersih 0,38%, pelumas 2,93%, perbekalan konsumsi 17,82%. Penanganan perbekalan pada kapal bouke ami sudah berjalan dengan baik dengan cara menyimpan perbekalan operasional kapal di bagian belakang kapal sedangkan perbekalan konsumsi disimpan pada palkah pendingin, dapur, dan kamar nakhoda. Tindakan yang dilakukan jika perbekalan tidak mencukupi selama kegiatan penangkapan yaitu pengiriman perbekalan dari fishing base ke fishing ground oleh pemilik kapal. Adapun tindakan saat perbekalan berlebih dibagikan kepada rombongan tim lain saat menuju fishing base. Kata kunci: bouke ami, konsumsi, penanganan, perbekalan, PPSNZ

    MODEL PENGEMBANGAN USAHA PERIKANAN TANGKAP PROSPEKTIF DI WILAYAH PERAIRAN ACEH

    Get PDF
    Sektor kelautan dan perikanan dapat menjadi penggerak utama pembangunan di seluruh Indonesia, termasuk di Provinsi Aceh. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong pengembangan usaha perikanan tangkap prospektif yang menopang keberlanjutan usaha dan sumberdaya ikan di masa datang.  Penelitian ini bertujuan menentukan jenis usaha perikanan tangkap yang prospektif dan menyusun model pengembangannya di perairan Aceh. Penelitin menggunakan metode analisis prospek investasi dan pemodelan numerik kalkulatif. Usaha jaring insang hanyut (JIH), pancing tonda, jaring insang tetap (JIT), bubu, bagan perahu, dan trammel net propspektif untuk dikembangkan di perairan Aceh, karena mempunyai nilai NPV, IRR, ROI, dan B/C ratio di atas standar, sedangkan perangkap lainnya tidak prospektif. Bila potensi sumberdaya ikan yang belum termanfaatkan di peraran Aceh dikelola 100 % (model III), maka usaha jaring insang hanyut (JIH), pancing tonda, jaring insang tetap (JIT), bubu, bagan perahu, dan trammel net masing-masing dapat ditambah 27 unit, 7 unit, 34 unit, 933 unit, 18 unit, dan 73 unit. Sedangkan jika dikelola 30 % (model I) dan 60 % (model II), maka keenam usaha perikanan tangkap tersebut masing-masing dapat ditambah 8 unit dan 16 unit, 2 unit dan 4 unit, 10 unit dan 21 unit, 280 unit dan 560 unit, 5 unit dan 11 unit , serta 22 unit dan 44 unit. Kata kunci:      model numerik kalkulatif, perairan Aceh, prospek investasi, dan usaha perikanan tangkapSektor kelautan dan perikanan dapat menjadi penggerak utama pembangunan di seluruh Indonesia, termasuk di Provinsi Aceh. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong pengembangan usaha perikanan tangkap prospektif yang menopang keberlanjutan usaha dan sumberdaya ikan di masa datang.  Penelitian ini bertujuan menentukan jenis usaha perikanan tangkap yang prospektif dan menyusun model pengembangannya di perairan Aceh. Penelitin menggunakan metode analisis prospek investasi dan pemodelan numerik kalkulatif. Usaha jaring insang hanyut (JIH), pancing tonda, jaring insang tetap (JIT), bubu, bagan perahu, dan trammel net propspektif untuk dikembangkan di perairan Aceh, karena mempunyai nilai NPV, IRR, ROI, dan B/C ratio di atas standar, sedangkan perangkap lainnya tidak prospektif. Bila potensi sumberdaya ikan yang belum termanfaatkan di peraran Aceh dikelola 100 % (model III), maka usaha jaring insang hanyut (JIH), pancing tonda, jaring insang tetap (JIT), bubu, bagan perahu, dan trammel net masing-masing dapat ditambah 27 unit, 7 unit, 34 unit, 933 unit, 18 unit, dan 73 unit. Sedangkan jika dikelola 30 % (model I) dan 60 % (model II), maka keenam usaha perikanan tangkap tersebut masing-masing dapat ditambah 8 unit dan 16 unit, 2 unit dan 4 unit, 10 unit dan 21 unit, 280 unit dan 560 unit, 5 unit dan 11 unit , serta 22 unit dan 44 unit. Kata kunci:      model numerik kalkulatif, perairan Aceh, prospek investasi, dan usaha perikanan tangka

    SISTEM PENYEDIAAN DAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK IKAN SEGAR DI HYPERMARKET

    Get PDF
    Fresh sh product is one food that is offered in Giant Hypermarket. Supply system and quality control of products is important to ful l consumer’s need and satisfaction. The study was aimed to examine the supplysystem and quality control of fresh sh products at Giant. The analysis method used were the ABC analysis, singleexponential smoothing method, p control charts, and diagrams of causation. The results of this study indicatethat fresh sh products must be controlled properly by the Giant, these include banana prawn and shrimp small pancet which were categorized as product A. The budget available for product A reached is Rp1,158,979,112 or 73.7% of the total inventory cost and reached 2,394.24 kg or 8% of the total supply of seafood per year. The single exponential smoothing method with parameter smoothing (α) 0.9; was considered as the best parameter to be used for estimate supply of banana prawn, in the year 2010. The proportion of banana prawn that is not ful lled quality standard is still under control. Such condition is expected can be maintained and improved fresh sh quality by the Division of Seafood Giant by considering the factors in uencing the product quality control system which include human, technology, materials, and handling methods aspects.Keywords: fresh sh products, Giant Hypermarket, quality control, supply system, single exponential smoothing

    PENGEMBANGAN PRODUK TERI OLAHAN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI CAROCOK TARUSAN, PROVINSI SUMATERA BARAT

    Get PDF
    Masyarakat yang tinggal di kawasan Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Tarusan mengolah ikan teri menjadi teri asin yang disebut ikan bada cuci. Ikan bada cuci yang dijual di Padang, Bukittinggi, dan Pekanbaru saat ini harganya kalah bersaing dengan produk serupa dari daerah lain. Apabila hal ini berlanjut maka masyarakat akan menderita kerugian dan bahkan kehilangan mata pencaharian. Penelitian ini bertujuan: 1) mengidentifikasi akar penyebab permasalahan harga ikan bada cuci dari Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Tarusan kalah bersaing dengan produk serupa dari daerah lain, 2) memberikan rekomendasi agar harga ikan bada cuci dari Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Tarusan dapat lebih bersaing. Metode penelitian menggunakan metode survei dan teknik pengumpulan data berupa sensus. Tujuan pertama penelitian dicapai dengan menggunakan Diagram Ishikawa. Adapun tujuan kedua dicapai dengan mengidentifikasi proses produksi ikan bada cuci dan peluang penurunan biaya produksinya secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akar penyebab permasalahan harga ikan bada cuci dari Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Tarusan kalah bersaing dengan produk serupa dari daerah lain adalah kurangnya pengetahuan manajemen usaha dan modal usaha dari pengolah. Rekomendasi yang dapat diberikan agar harga ikan bada cuci dari Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Tarusan dapat bersaing antara lain adalah: 1) dari segi biaya produksi, terdapat biaya yang berpeluang untuk dikurangi yaitu harga bahan baku dan harga bahan bantu pengolahan, 2) dari segi teknis, diperlukan modernisasi peralatan pengolah dan pengering, serta 3) dari segi manajemen, diperlukan pelatihan manajemen usaha dan pengembangan pemasaran untuk pengolah. Kata kunci: Carocok Tarusan, ikan bada cuci, ikan teri, persaingan harga, proses produks

    PERBEKALAN MELAUT PADA UNIT PENANGKAPAN BOUKE AMI DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA MUARA ANGKE JAKARTA

    Get PDF
    Provision of fishing supplies is ones of the important economic activity that determining fishing and processing on fishing catches business, especially on ships that sail for a relatively long time. This research was conducted in February-March 2020 at the Muara Angke Archipelago Fishery Port, Jakarta Province which aims to identify the type of supply needs at the Bouke ami Fishing Unit, calculate the actual number of supplies at the Bouke ami Fishing Unit, and determine the supply handling system at the Bouke ami Fishing Unit. Data collection method uses a survey method with interview and questionnaire techniques. The sampling technique was purposive sampling. The data obtained were analyzed descriptively qualitative and quantitative. The types of supplies needed at the Bouke ami Fishing Unit are diesel, lubricant, oil, clean water, rice, granulated sugar, carrots, cabbage, pumpkin, tea, coffee, instant noodles, medicine, gas, and cigarettes. The actual number of supplies needed for the Bouke ami Fishing unit depends on the number of crew members, the GT size of the ship, the fishing area, and the fishing time length. The handling system of each supply of rice, vegetables, instant noodles is stored in a refrigerated hatch so it does not rot easily, while oil, diesel are placed behind the ship, and medicines, sugar, coffee, cigarettes are placed in the ship captain’s room.Penyediaan perbekalan melaut merupakan salah satu aktivitas ekonomi yang penting dalam menentukan usaha penangkapan ikan dan pengolahan hasil tangkapan terutama pada kapal yang melaut dalam waktu yang relatif lama. Kapal yang melaut pada waktu yang lama sering mengalami kekurangan perbekalan, sehingga mempengaruhi kegiatan penangkapan bahkan hasil tangkapan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2020 yang bertempat di Pelabuhan Perikanan Nusantara Muara Angke, Kota Jakarta, Provinsi DKI Jakarta yang bertujuan untuk mengidentifikasi jenis kebutuhan perbekalan pada unit penangkapan bouke ami, menghitung jumlah aktual kebutuhan perbekalan pada unit penangkapan bouke ami dan menentukan sistem penanganan perbekalan pada unit penangkapan bouke ami. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survei dengan teknik wawancara dan kuesioner. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Data yang didapatkan dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kebutuhan perbekalan pada unit penangkapan bouke ami yaitu, solar, oli, minyak, air bersih, beras, gula pasir, wortel, kol, labu, teh, kopi, mie instant, obat-obatan, gas, dan rokok. Jumlah aktual kebutuhan perbekalan unit penangkapan bouke ami disebabkan oleh faktor jumlah ABK, ukuran GT kapal, daerah penangkapan ikan, dan lama melaut. Sistem penanganan masing-masing perbekalan beras, sayuran, mie instan disimpan di palka berpendingin agar tidak mudah busuk, sedangkan oli, solar diletakkan di belakang kapal, dan obat-obatan, gula, kopi, dan rokok diletakkan di kamar nakhoda

    PENDEKATAN PRODUKSI BERSIH DAN TITIK KRITIS AKTIVITAS PERIKANAN TANGKAP YANG BERBASIS DI PPN BRONDONG, LAMONGAN

    Get PDF
    Trend hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong cenderung meningkat selama rentang waktu 2008 – 2017, peningkatan intensitas pendaratan hasil tangkapan berpeluang menimbulkan dampak negatif terhadap mutu ikan dan lingkungan sekitar.  Pencegahan penurunan mutu hasil tangkapan dimulai dari di atas kapal, pendaratan di dermaga, hingga penanganan di tempat pelelangan ikan diperlukan untuk meminimalisir dampak tersebut. Penelitian ini bertujuan menganalisis penanganan mutu ikan, titik kritis dan limbah/komponen sisa yang terbentuk, serta merumuskan strategi produksi bersih. Penelitian ini menggunakan metode analisis peta kendali p, analisis titik kritis, model regresi berganda, dan pollution prevention approach model.  Penanganan mutu ikan hasil tangkapan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong masih belum maksimal (terdapat cacat mutu di luar kendali). Titik kritis aktivitas perikanan tangkap yang berbasis di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong terdiri atas penanganan dingin ikan dan umpan di kapal, kelayakan kapal, durasi pendaratan dan pengkondisian ikan selama pendaratan, upaya mempertahankan suhu ideal ikan selama proses, serta kecepatan dan ketepatan proses di tempat pelelangan ikan. Limbah/komponen sisa yang pengaruhnya siginfikan adalah lelehan es (sig 0,022) dan tumpahan bahan bakar minyak (sig 0,000).  Strategi produksi bersih prioritas di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong adalah pelatihan rantai dingin dan pemberian es yang sesuai standar (rethink), pemasangan permanen tangki bahan bakar minyak dan segera perbaiki instalasi yang bocor (recovery), membuang lelehan es keruh dan mengontaminasi (reduce), serta pelatihan peningkatan kesadaran dan mitigasi risiko kebocoran instalasi bahan bakar minyak (rethink).    The trend of fish production in Fishing Port Brondong tended to increase during 2008 – 2017, but the intensity of its activities had a negatives impact on the quality and the  environment. Prevention from onboard ships, landing in port, to handling in fish auctions is needed to minimize these impacts. This study aims to analyze the handling of fish quality, critical points and waste/residual components formed and to formulate a clean production strategy. The research used p control chart analysis, critical point analysis, multiple regression model, and the pollution prevention approach model. Handling the quality of fish caught in Fishing Port Brondong was still not optimal (there were quality defects out of control). The critical points of capture fisheries activities based on Fishing Port Brondong were cold handling of fish and bait on board, ship worthiness, duration of landing and conditioning of fish during landing, efforts to maintain the ideal temperature of fish during processing, speed and accuracy of processing in a fish auction. Waste/residual components that had a significant effect were melted ice (sig 0.022) and fuel spills (sig 0.000). The priority clean production strategies on Fishing Port Brondong were cold chain training and provision of ice according to standards (rethink), permanent installation of fuel tanks and immediate repair of leaky installations (recovery), removing cloudy and contaminating melted ice (reduce), training to increase awareness and mitigating the risk of leaking fuel installations (rethink)

    DISTRIBUSI MUATAN KAPAL PURSE SEINE KABUPATEN PAMEKASAN, JAWA TIMUR

    Get PDF
    Kapal purse seine memiliki ukuran yang sangat beragam dan beroperasi untuk menangkap ikan secara bergerombol. Dalam pengoperasiannya juga dibutuhkan kebutuhan ruang muat dan distribusi muatan yang baik sehingga stabilitas kapal tetap terjaga. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi distribusi muatan sehingga dapat menghasilikan stabilitas kapal purse seine. Metode penelitian ini menggunakan metode simulasi model kapal. Hasil penelitian ini diperoleh nilai KG terendah pada kapal model B2 yaitu sebesar 1,423 dan nilai KG tertinggi pada kapal model A1 dan A2 yaitu sebear 1,459. Adapun kapal model B2 dan C2 yang menghasilkan nilai yang telah memenuhi standar International Maritime Organization (IMO). Berdasarkan hasil penelitian kapal model B2 cenderung memiliki stabilitas yang lebih unggul dibandingkan kapal model lainnya

    DESAIN KONSEPTUAL SISTEM BASIS DATA UNTUK PENDATAAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN SKALA KECIL BERBASIS ANDROID

    Get PDF
    Logbook penangkapan ikan sangat diperlukan sebagai pencatatan data hasil tangkapan, yang umumnya berisi tentang jumlah dan jenis tangkapan, lokasi penangkapan ikan, dan waktu operasi penangkapan ikan. Namun, hingga kini data pencatatan dari aktivitas operasi penangkapan ikan tersebut, utamanya pada kelompok perikanan skala kecil, masih belum dapat berjalan baik. Hal ini karena belum ada mekanisme dan teknis pencatatan data yang sederhana dan handal untuk aktivitas penangkapan ikan skala kecil, utamanya untuk perahu ikan yang berukuran 5 GT kebawah. Kewajiban pengisian logbook penangkapan ikan hanya berlaku pada perahu ikan diatas 5 GT. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur data utama yang diperlukan dalam pencatatan data hasil tangkapan untuk perikanan skala kecil, dan menyusun desain konseptual sistem basis data pendataan hasil tangkapan ikan perikanan skala kecil dibawah 10 GT berbasis aplikasi digital/android. Analisis data digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan pengembangan sistem informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan struktur data utama dalam sistem basis data aplikasi yang dibuat, diantaranya adalah user id, nama kapal, nama pengguna, jenis alat tangkap, jenis ikan hasil tangkapan, harga ikan, daerah penangkapan ikan, lokasi pendaratan ikan, dan bobot ikan. Aplikasi sistem basis data untuk pendataan hasil tangkapan Nelayan Skala Kecil Berbasis Aplikasi Android yang telah dirancang ini diberi nama Buku Nelayanku. Kata kunci: aplikasi android, perikanan skala kecil, sistem basis dat

    TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PELAYANAN BONGKAR MUAT HASIL TANGKAPAN DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA

    Get PDF
    Salah satu fungsi pelabuhan perikanan adalah memberikan pelayanan bongkar muat hasil tangkapan. Sangat penting untuk mengetahui kepuasan pelanggan sebagai feedback jasa yang telah diberikan. Dalam penelitian ini belum diketahui kepuasan pelanggan terhadap pelayanan bongkar muat hasil tangkapan di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah menentukan tingkat kepuasan pelanggan serta mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam kepuasan pelanggan. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Responden terdiri dari 20 orang pemilik kapal dan 20 orang pengurus kapal dari jumlah populasi kapal yang mendaratkan hasil tangkapan sebanyak kurang lebih 300 kapal per bulan. Data dianalisis menggunakan analisis Customer Satisfaction Index (CSI) dan Importance Performance Analysis (IPA). Dari analisis CSI diperoleh tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan bongkar muat hasil tangkapan di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta sebesar 81,78 % yang berada pada kategori “Sangat Memuaskan”. Faktor-faktor yang berperan dalam kepuasan pelanggan yaitu kehadiran petugas di lapangan, kemampuan petugas dalam melayani, ketersediaan petugas saat dibutuhkan, kelancaran kegiatan bongkar muat hasil tangkapan, terjaminnya kerahasiaan dokumen, dan sikap petugas dalam pelayanan. Namun demikian masih ada faktor-faktor yang membuat pelanggan tidak puas terhadap pelayanannya. Kata kunci: bongkar muat, kepuasan pelanggan, pelabuhan perikanan, pelayanan pelabuha
    corecore