15 research outputs found
Penerapan Teknik Ecoprint pada Dedaunan Menjadi Produk Bernilai Jual
Penyuluhan seni teknik ecoprint yang dilaksanakan terhadap ibu-ibu kelompok Program Keluarga Harapan (PKH) Dusun Bibis, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul merupakan salah satu bentuk kegiatan yang perlu dilaksanakan secara rutin antara ISI Yogyakarta dan mitra, karena memberikan dampak positif bagi mitra. Pada mulanya, kelompok ibu-ibu ini dalam kesehariannya tidak produktif, setelah mendapatkan penyuluhan ecoprint, rutinitas sehari-hari menjadi lebih kreatif. Penyuluhan ini dilakukan secara bertahap dengan menggunakan metode tatap muka langsung dengan teknik ceramah, diskusi, pemberian slide, dan praktik. Karena teknik ecoprint merupakan teknik yang sederhana, praktis, cepat dibandingkan teknik batik, serta bahan dan alat yang digunakan sederhana, ibu-ibu kelompok PKH bisa dengan cepat menyerap ilmu pelatihannya. Selain itu, bahan yang digunakan sudah tersedia di lingkungan sekitar tempat tinggal, yakni berbagai dedaunan. Hasil penyuluhan ecoprint ini mampu mewujudkan berbagai jenis produk, di antaranya: masker, jilbab, scarf, kain panjang, dan baju. Di penghujung penyuluhan ini, ibu-ibu PKH sebagai peserta penyuluhan memamerkan hasil karya mereka di Balai Kelurahan Bangunjiwo. The ecoprint technical art counseling carried out to the mothers of the Bibis Hamlet Family Hope Program (PKH), Bangunjiwo, Kasihan, Bantul group is one form of activity that needs to be carried out regularly between ISI Yogyakarta and partners, because it has a positive impact on partners. At first, this group of mothers was not productive on a daily basis, after receiving ecoprint counseling, their daily routine became more creative. This outreach is carried out in stages using face-to-face methods with lecture, discussion, slide presentation, and practice techniques. Because the ecoprint technique is a simple, practical, fast technique compared to the batik technique, and the materials and tools used are simple, PKH group women can quickly absorb the knowledge of the training. In addition, the materials used are readily available in the environment around the residence, namely various leaves. The results of this ecoprint counseling are able to realize various types of products, including: masks, headscarves, scarves, long cloths, and clothes. At the end of this counseling session, PKH women as extension participants displayed their work at the Bangunjiwo Village Hall
LAMPU HIAS DENGAN DEKORASI MOTIF BATIK PARANG DAN KAWUNG INOVASI PENCIPTAAN KERAMIK
ABSTRACTProduct innovation is a strategy that must be carried out by(UMKM) in the craft business in order to always have a competitive advantage. This research is a discussion to get ceramic products that have an assessment of Indonesia so that they can compete in the global market. Parang and Kawung traditional batik motifs representing the freedom of choice of Indonesia were chosen as a form of innovation that was tried to be mixed with ceramic decorative lighting products. This batik motif is not only placed on ceramic decorative lighting products, but will be made together and become a part or character of the ceramics. This study uses a renewal method in the design of ceramic products, starting from the exploration of trends, analysis, sketching, and the last is per work design drawings or designs. Embodiment or production is done by experimentation to get the right material composition, technique, and production method or process. It will also conduct a market test by exhibiting prototype products in art-shops owned by ceramic craftsmen.The research target in the first year is the creation of techniques or production methods, and 10 ceramic designs that are in accordance with market trends and tastes. In the second year the creation of 10 prototype products and submitted to IPR, approved scientific articles, and market testing. The results of this study are expected to help craftsmen diversify their products to increase sales for the export market.ABSTRAKInovasi produk adalah strategi yang harus terus dilakukan oleh usaha mikro kecil menengah (UMKM) kerajinan agar selalu memiliki keunggulan kompetitif. Penelitian ini adalah sebuah eksplorasi penciptaan untuk mendapatkan produk keramik yang memiliki nuansa etnis Indonesia sehingga dapat berkompetisi pada pasar global. Motif batik tradisional Parang dan Kawung mewakili nuansa etnis Indonesia dipilih sebagai bentuk inovasi yang dicoba untuk di-mix-kan dengan produk lampu hias keramik. Motif batik tersebut tidak hanya sekedar ditempelkan pada produk lampu hias keramik, akan tetapi dibuat menyatu dan menjadi bagian atau karakter dari keramik tersebut. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan estetis dalam merancang desain produk keramik, dimulai dari ekplorasi trend, analisis, pembuatan sketsa, serta yang terakhir adalah perancangan gambar kerja atau desain. Perwujudan atau produksi dilakukan dengan eksperimentasi untuk mendapatkan komposisi bahan, teknik, dan metode atau proses produksi yang tepat. Selain itu juga akan dilakukan uji pasar (market test) dengan memamerkan produk prototype di art-shop yang dimiliki oleh pengrajin keramik. Target penelitian pada tahun pertama adalah terciptanya teknik atau metode produksi, dan 10 desain keramik yang sesuai dengan trend dan selera pasar. Pada tahun ke dua terciptanya 10 produk prototype dan mendaftarkan ke HKI, penerbitan artikel ilmiah, serta uji pasar. Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat membantu para pengrajin melakukan diversifikasi produk guna meningkatkan penjualan terutama untuk pasar ekspor
Penciptaan Seni Kerajinan Keramik Komoditi Ekspor Berbasis Material Earthenware Dan Teknologi Lokal
Penelitian ini bertujuan menciptakan bentuk seni kerajinan keramik menyelaraskan dengan trend design yang berkembang di luar negeri. Fokus utamanya adalah terciptanya produk keramik bernuansa natural khas Indonesia yang dapat diterima oleh masyarakat dunia, dapat meningkatkan ekspor non migas, dan meningkatkan nilai seni serta ekonomi para pengrajin seni kerajinan keramik. Target penelitian pada tahun pertama berhasil menciptakan 25 produk prototipe seni kerajinan keramik bermaterial earthenware dengan teknologi lokal, yakni berbagai bentuk guci sebagai master design. Pada tahun kedua diciptakan varian baru dengan desain yang berbeda sejumlah 25 produk prototipe, sehingga pada akhir tahun ke dua ini akan didapatkan total sejumlah 50 desain keramik baru. Setalah itu akan diadakan uji pasar, mendaftarkan hasil penelitan ke HKI, juga menyusun artikel ilmiah dan melaporkan hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan frame estetis dan ekonomis, penciptaanya melalui studi pustaka dan lapangan untuk mengetahui kecenderungan trend, dianalisis, mengadakan eksplorasi dan eksperimentasi, dan mewujudkan produk keramik yang unik sesuai trend, dilanjutkan menguji cobakan master design ke pasar.
Kata Kunci: Seni kerajinan keramik, komoditi ekspor, earthenware, ketrampilan lokal
Lampu Hias dengan Dekorasi Motif Batik Parang dan Kawung Inovasi Penciptaan Keramik
Inovasi produk adalah strategi yang harus terus dilakukan oleh usaha mikro kecil menengah (UMKM) kerajinan agar selalu memiliki keunggulan kompetitif. Penelitian ini adalah sebuah eksplorasi penciptaan untuk mendapatkan produk keramik yang memiliki nuansa etnis Indonesia sehingga dapat berkompetisi pada pasar global. Motif batik tradisional Parang dan Kawung mewakili nuansa etnis Indonesia dipilih sebagai bentuk inovasi yang dicoba untuk di-mix-kan dengan produk lampu hias keramik. Motif batik tersebut tidak hanya sekedar ditempelkan pada produk lampu hias keramik, akan tetapi dibuat menyatu dan menjadi bagian atau karakter dari keramik tersebut. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan estetis dalam merancang desain produk keramik, dimulai dari ekplorasi trend, analisis, pembuatan sketsa, serta yang terakhir adalah perancangan gambar kerja atau desain. Perwujudan atau produksi dilakukan dengan eksperimentasi untuk mendapatkan komposisi bahan, teknik, dan metode atau proses produksi yang tepat. Selain itu juga akan dilakukan uji pasar (market test) dengan memamerkan produk prototype di artshop yang dimiliki oleh pengrajin keramik. Target penelitian pada tahun pertama adalah terciptanya teknik atau metode produksi, dan 10 desain keramik yang sesuai dengan trend dan selera pasar. Pada tahun ke dua terciptanya 10 produk prototype dan mendaftarkan ke HKI, penerbitan artikel ilmiah, serta uji pasar. Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat membantu para pengrajin melakukan diversifikasi produk guna meningkatkan penjualan terutama untuk pasar ekspor.
Kata Kunci: keramik, inovasi, motif bati
KONTEMPORER FINISHING PADA MEDIA GERABAH NON SILIDRIS DENGAN TEKNIK PAINTING IN THE WATER
Creative terracotta products are required to meet the best possible standard ofmaterial, technique, and finishing method. Innovation in the shapes and finishing application ofnon-cylindrical terracotta products can be an appropriate solution to crease centre of interest,and to meet the need for contemporary and modern terracotta products in the market. Most ofthe artisans of terracotta products have not diversified their products. Neither have they madeinnovation about the design for non-cylindrical terracotta products for interior or exteriorornaments. The finishing of products has not improved due to the minimal knowledge in thecomposition of color and technique.This study is an applied research to identify the innovation in shapes of non-cylindricalterracotta products and the quality of terracotta art products. Finishing is the last step in theprocess of production. It has to be in harmony with the contemporary design and trend in orderto increase the price of products. This study specifically found the finishing composition withthe method of painting in the water the process of which is performed in the water to result inunique and artistic color combination.Products of the creative industry of terracotta have attracted both domestic andinternational consumers’ attention. Innovation in non-cylindrical shapes and application ofcontemporary finishing technique of painting in the water will be attractive and beneficial inimproving the quality of terracotta productions in global market era. Therefore, they can resultin superior advantages that lead to the increase of economic welfare especially for thoseinvolved in creative works of terracotta.Key words: finishing, terracotta, product, creative, technique Produk-produk kreatif seni gerabah terracotta dituntut mampu memenuhi standarkualitas baik dari segi, bahan, teknik, dan finishingnya. Inovasi bentuk gerabah non silindris danaplikasi finishing mampu menjadi solusi yang tepat untuk membuat centre of interest, danmengarah pada pemenuhan kebutuhan gerabah kontemporer atau modern, sehingga dapatmemenuhi keinginan pasar. Kalangan pengrajin banyak yang belum melakukan diversifikasidan inovasi desain bentuk gerabah non silindris yang difungsikan sebagai elemen seni hias interior/eksterior. Finishing produk gerabah juga mengalami kendala dan seolah hanya pasrahdengan finishing yang ada, dikarenakan minimnya pengetahuan dalam mengkomposisikanwarna dan teknik finishing baru yang dianggap sulit.Penelitian ini merupakan penelitian terapan yang mengarah pada inovasi bentukproduk gerabah non silindris dan pencapaian mutu finishing pada produk seni gerabahterracotta. Finishing merupakan teknik akhir dalam menyelesaikan produk agar menjadi lebihbaik, menyelaraskan dengan trend desain terkini, dan mampu mengangkat harga jual suatuproduk. Penelitian ini akan menemukan komposisi finishing dengan metode painting in thewater. Dimana proses pelaksanaan finishing gerabah dilakukan dalam air dengan hasil finishingkontemporer dengan perpaduan warna yang unik dan artistik.Produk-produk dari dunia industri kreatif terutama seni gerabah terracotta mulaibanyak diminati oleh konsumen, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Inovasi bentukgerabah non silindris dan aplikasi finishing kontemporer dengan teknik painting in the waterakan menjadi salah satu daya tarik dan mampu meningkatkan mutu produksi seni gerabahterracotta yang akan memberikan dampak kemajuan pada seni tradisional di era pasar global.Sehingga mampu memberikan keunggulan yang berdampak pada penghasilan ekonomikesejahteraan, terutama bagi insan dunia kreatif pada bidang seni gerabah terracota. Kata kunci: finishing, gerabah terracotta, produk, kreatif, tekni
KOMPOSISI TANAH UNTUK TEKNIK REPRODUKSI KERAMIK DI SENTRA GERABAH PAGERJURANG KLATEN
The study aims to identify ideal formula of clay compositionas the main material of functional ceramics produced in cylindrical and non-cylindrical shapes with the hand and feet rotating techniques.The rotating technique has some limitations because it cannot be employed in the making of non-cylindrical shapes.Even worse that the existing rotating techniques have failed to produce high-quality ceramics as demanded by consumers. Preciseness ofsize, shapes, and thickness of ceramic wall is a great concern and thus it is necessary to have the analysis of technical aspects and raw materials.The ceramic products from Pagerjurang have attracted many foreign consumers. The products have to meet the specified standard of quality including thematerial,model/shape, size, and timeliness of order accomplishment. Reproduction technique is the appropriate solution to have the desired shapes, sizes, and thickness of ceramic wall. Manual experiments are required to test the quality of clay whilelaboratory testing is needed to test the chemical elements.The ideal formula of clay composition as the main material of ceramic products in Pagerjurang will enable ceramic reproduction through single casting, multiple casting, and slip castingso that the expected export quality standard can be met.In this way, the preciseness of shape, size, and thickness of ceramic wall as well as diversified non-cylindrical products requested by consumers can be ensured. Thus it will provide better economic advantages for the ceramic artisans in Pagerjurang.Key words:ceramic of pagerjurang,reproduction techniqu
Spirit Pribahasa Mambangkik Batang Tarandam In The Ceramic Artwork
Mambangkik batang tarandam is a Minangkabau proverb meaning an attempt to revitalize something ancient to be beneficial and sustainable. There is a cultural transformation and value change in traditional art and lifestyle of the Minangkabau People. This creation aims at (1) understanding and internalizing the spirit of mambangkik batang tarandam contained in the forgotten, neglected, marginalized, and faded symbols through creative and innovative ceramic; (2) resurging the people, especially the people of Minangkabau, to revitalize Minangkabau’s traditional arts that have nearly been ignored and neglected. The art works were created in four phases: (1) Exploration; (2) Experiment; (3) Design; and (4) Realization. The ceramics were made of stoneware clay from Singkawang and Sukabumi. Pinching, slabbing, and casting techniques were employed. At the end, the ceramics were combined with bamboo, wood, cloth, and fiberglass as the supplementary materials. In conclusion, the created art works are expressed to do not only express beauty and self expression but become social criticism and awareness to maintain the presently neglected local wisdoms
Keramik ekspresi dalam simbol: Mambangkik batang tarandam
Mambangkik batang tarandam adalah sebuah peribahasa Minangkabau, diartikan sebagai upaya mengangkat kembali, sesuatu yang sudah lama tenggelam agar menajdi bermanfaat & berkelanjutan. Penciptaan karya keramik ini menggunakan tanah liat stoneware dari Singkawang & Sukabumi, dibentuk dengan teknik-teknik pinching, slabbing & casting. Pada tahap akhir keramik digabung dengan bahan-bahan bambu, kayu, kain & fiberglass sebagai pendukung perwujudannya
Spirit Pribahasa Mambangkik Batang Tarandam In The Ceramic Artwork
Mambangkik batang tarandam is a Minangkabau proverb meaning an attempt to revitalize something ancient to be beneficial and sustainable. There is a cultural transformation and value change in traditional art and lifestyle of the Minangkabau People. This creation aims at (1) understanding and internalizing the spirit of mambangkik batang tarandam contained in the forgotten, neglected, marginalized, and faded symbols through creative and innovative ceramic; (2) resurging the people, especially the people of Minangkabau, to revitalize Minangkabau’s traditional arts that have nearly been ignored and neglected. The art works were created in four phases: (1) Exploration; (2) Experiment; (3) Design; and (4) Realization. The ceramics were made of stoneware clay from Singkawang and Sukabumi. Pinching, slabbing, and casting techniques were employed. At the end, the ceramics were combined with bamboo, wood, cloth, and fiberglass as the supplementary materials. In conclusion, the created art works are expressed to do not only express beauty and self expression but become social criticism and awareness to maintain the presently neglected local wisdoms
Gonjong rumah gasang Minangkabau sebagai sumber inspirasi dalam penciptaan karya keramik.
Tujuan penciptaan untuk menciptakan karya keramik khas Mnagngkabau dari bentuk Gonjong rumah gadang yang diwujudkan kedalam karya keramik yang imajinatif dari deformasi bentuk Gonjong rumah gadang, inovatif pada hasil-hasil percobaan terhadap berbagai bahan baku (tanah liat) dan formula glasir.Metode penciptaan yang digunakan adalah metode eksperimen, metode proses danmetode pengumpulan data.Dari hasil perancangan ini hadir dalam lima buah karya dengan berbagai hasil percobaan tanah dan percobaan bahan glasir dengan judul nan ampek, rangkiang sitinjau laut, bak kinantan katabang, bagonjong ciek jo tigo dan sebuah karya fungsional tempat penutup lilin