30 research outputs found

    Membangun Karakter Pebelajar Unggulan Melalui Pembelajaran Matematika

    Get PDF
    Ministry of National Education has proclaimed the needs to develop Character Education in every educational level. In order to help better implementation of character education, the author proposes to focus the mathematics teaching and learning to produce excellent learner characters, i.e. learners which have: (1) self initiative, (2) critical, creative, and innovative thinking, and (3) wise and cautious. In addition to teaching mathematical content, the author suggests the mathematics teachers to use mathematician autobiography as a tool to realize the importance of those excellent characters, and use the classroom as a place for modeling those characters. In addition, the author suggests the use of cognitive conflict, puzzles and module system approach to develop the excellent learner characters. Keywords: Cautious, Creative, Critical, Character, Excellent Learners, Innovative, Mathematics, Self Initiatives, Teaching and Learning Activities, Thinking, Wise

    TANTANGAN PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU DALAM RANGKA MEMBELAJARKAN MATEMATIKA DI ABAD KE-21 DAN MEMBANGUN KARAKTER PESERTA DIDIK

    Get PDF
    Kemajuan TIK di abad ke-21 telah mengakibatkan terjadinya perubahan pada kondisi pembelajaran serta hasil belajar yang ingin dicapai. Dua variabel tersebut merupakan faktor pentingdalam penentuan metode pembelajaran. Karena itu, agar pembelajaran matematika di abad ke-21bisa bermanfaat bagi Gen z, di dalam tulisan ini, penulis memaparkan kondisi pembelajaran terkini, hasil belajar yang diharapkan dimiliki lulusan di abad ke-21, dan berbagai bentuk pembelajaran yang kiranya cocok dengan kondisi dan hasil pembelajaran tersebut. Di bagian akhir, penulis mencoba melihat prospek dari Pembelajaran Berbasis Proek (PjBL) sebagai bentuk pembelajaran untuk abad ke-21

    ANALYSIS OF STUDENTS’ MATHEMATICAL LITERACY SKILL IN SOLVING PISA MATHEMATICAL PROBLEMS

    Get PDF
    This study aims to determine students’ mathematical literacy skills in solving PISA mathematical problems. Mathematical literacy is the capacity of individuals to formulate, use, and interpret mathematics in various contexts. Students’ mathematical literacy skills can be seen in the way students work in solving PISA questions. This study is qualitative descriptive research. Data from the analysis of students’ mathematical literacy skills were obtained through tests in the form of descriptive questions adopted from PISA questions, analysis based on indicators of mathematical literacy skill according to PISA, and the interview results with students who worked on the PISA questions. This study shows that students’ mathematical literacy skills were in the medium to the low category; this can be seen from the percentage of students’ answer scores in working on PISA questions. Therefore, it is necessary to provide reasoning questions such as PISA questions to help students improve their mathematical literacy skills

    Matematika: buku guru SMP/MTs kelas VIII

    Get PDF
    Matematika adalah bahasa universal dan karenanya kemampuan matematika siswa suatu negara sangat mudah dibandingkan dengan negara lain. Selain dari itu, matematika juga dipakai sebagai alat ukur untuk menentukan kemajuan pendidikan di suatu negara. Kita mengenal PISA (Program for International Student Assessment) dan TIMSS (The International Mathematics and Science Survey) yang secara berkala mengukur dan membandingkan antara lain kemajuan pendidikan matematika di beberapa negara. Standar internasional semacam ini memberikan arahan dalam merumuskan pembelajaran matematika di SMP/MTs. Hasil pembandingan antara yang kita ajarkan selama ini dengan yang dinilai secara internasional menunjukkan adanya perbedaan, baik terkait materi maupun kompetensi. Perbedaaan ini menjadi dasar dalam merumuskan pembelajaran Matematika dalam Kurikulum 2013. Buku Guru Matematika Kelas VIII SMP/MTs Kurikulum 2013 ini ditulis dengan berdasarkan pada materi dan kompetensi yang disesuaikan dengan standar internasonal tersebut. Terkait materi misalnya, sebagai tambahan, sejak kelas VIII telah diajarkan antara lain tentang bilangan, himpunan, aljabar dan penerapannya, perbandingan, geometri dan penyajian data. Keseimbangan antara matematika angka dan matematika pola dan bangun selalu dijaga. Kompetensi pengetahuan bukan hanya sampai memahami secara konseptual tetapi sampai ke penerapan melalui pengetahuan prosedural dalam pemecahan masalah matematika. Kompetensi keterampilan berfikir juga diasah untuk dapat memecahkan masalah yang membutuhkan pemikiran order tinggi seperti menalar pemecahan masalah melalui permodelan, pembuktian dan perkiraan/pendekatan

    Matematika SMP/MTs Kelas VII semester 2

    Get PDF
    Matematika adalah bahasa universal dan karenanya kemampuan matematika siswa suatu negara sangat mudah dibandingkan dengan negara lain. Selain dari itu, matematika juga dipakai sebagai alat ukur untuk menentukan kemajuan pendidikan di suatu negara. Kita mengenal PISA (Program for International Student Assessment) dan TIMSS (The International Mathematics and Science Survey) yang secara berkala mengukur dan membandingkan antara lain kemajuan pendidikan matematika di beberapa negara. Standar internasional semacam ini memberikan arahan dalam merumuskan pembelajaran matematika di SMP/MTs. Hasil pembandingan antara yang kita ajarkan selama ini dengan yang dinilai secara internasional menunjukkan adanya perbedaan, baik terkait materi maupun kompetensi. Perbedaaan ini menjadi dasar dalam merumuskan pembelajaran Matematika dalam Kurikulum 2013. Buku Siswa Matematika Kelas VII SMP/MTs Kurikulum 2013 ini ditulis dengan berdasarkan pada materi dan kompetensi yang disesuaikan dengan standar internasonal tersebut. Terkait materi misalnya, sebagai tambahan, sejak kelas VII telah diajarkan antara lain tentang bilangan, himpunan, aljabar dan penerapannya, perbandingan, geometri dan penyajian data. Keseimbangan antara matematika angka dan matematika pola dan bangun selalu dijaga. Kompetensi pengetahuan bukan hanya sampai memahami secara konseptual tetapi sampai ke penerapan melalui pengetahuan prosedural dalam pemecahan masalah matematika. Kompetensi keterampilan berfikir juga diasah untuk dapat memecahkan masalah yang membutuhkan pemikiran order tinggi seperti menalar pemecahan masalah melalui permodelan, pembuktian dan perkiraan/pendekatan. Setiap awal bab pada buku siswa ini disajikan kover bab. Bagian ini berisi ilustrasi dan deskripsi singkat yang menarik berkaitan dengan materi bab yang bersangkutan. Selain itu, di awal bab juga disajikan Kompetensi dasar dan Pengalaman Belajar yang akan kalian capai dalam setiap bab

    Originality Versus Non-Originality Problem Seeking

    Get PDF
    This study describes students’ implementation of originality problem-seeking and non-originality problemseeking in resolving numeracy problems. It used a case study design. The data collection process was started by providing numeracy problems. Further, the data related to originality and non-originality problem-solving in completing numeration issues were garnered through interviews. Our data suggested that the students using non-originality problem-seeking mostly only limited the scope of the problem to the question being asked in the item. Thus, they presented relatively similar problem identification. Meanwhile, two of our participants had originality problem-seeking with different answers, completed with logical rationale. Further, those two participants also used wider scope of a problem than the problem being explicitly stated in the question item. Their problem identification was made based on their experience and analysis results

    IMPLEMENTASI PAKEM UNTUK MEMBENTUK KOMPETENSI SISWA SD SESUAI KURIKULUM ABAD 21

    Get PDF
    PAKEM merupakan pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. PAKEM telah diimplementasikan sejak 2003 di Indonesia dan PAKEM dipandang mampu menciptakan pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dalam belajar, kreatif dalam menciptakan produk belajar, efektif sesuai dengan kompetensi masing-masing individu dan siswa merasa senang dalam belajar. Namun apakah PAKEM mampu membentuk kompetensi siswa yang sesuai dengan yang tertera dalam kurikulum abad 21. Pada artikel ini nantinya akan penulis ungkap terkait PAKEM dalam membentuk kompetensi siswa sesuai kurikulum abad 21. Jika PAKEM memang tidak mampu membentuk kompetensi siswa sesuai kurikulum abad 21 maka hal apakah yang harus diperbaiki dalam PAKE

    Buku guru SMP Kelas VII : matematika

    Get PDF
    Buku Guru Matematika Kelas VII SMP/MTs Kurikulum 2013 ini ditulis dengan berdasarkan pada materi dan kompetensi yang disesuaikan dengan standar internasonal tersebut. Terkait materi misalnya, sebagai tambahan, sejak kelas VII telah diajarkan antara lain tentang bilangan, himpunan, aljabar dan penerapannya, perbandingan, geometri dan penyajian data. Keseimbangan antara matematika angka dan matematika pola dan bangun selalu dijaga. Kompetensi pengetahuan bukan hanya sampai memahami secara konseptual tetapi sampai ke penerapan melalui pengetahuan prosedural dalam pemecahan masalah matematika. Kompetensi keterampilan berpikir juga diasah untuk dapat memecahkan masalah yang membutuhkan pemikiran order tinggi seperti menalar pemecahan masalah melalui permodelan, pembuktian dan perkiraan/pendekatan. Setiap awal bab pada buku ini disajikan kover bab. Bagian ini berisi ilustrasi dan deskripsi singkat yang menarik berkaitan dengan materi bab yang bersangkutan. Selain itu, di awal bab juga disajikan Kompetensi dasar, indikator dan Pengalaman Belajar yang akan kalian capai dalam setiap bab. Kata-kata kunci merupakan inti dari materi. Bacalah terlebih dahulu kata-kata kuncinya sebelum kalian mempelajari isi materi

    PENGGUNAAN MODUL BERDASARKAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Kemandirian dalam belajar merupakan salah satu ciri dalam pembelajaran abad 21. Untuk mengembangkan kemandirian belajar siswa bisa melalui penggunaan bahan ajar. Namun bahan ajar yang ada selama ini nampaknya masih kurang menfasilitasi siswa untuk belajar secara mandiri. Salah satu bahan ajar yang dapat menfasilitasi siswa untuk belajar secara mandiri adalah penggunaan bahan ajar modul. Oleh karena itu, pengembangan bahan ajar modul dibuat dengan tujuan untuk mengembangkan kemandirian siswa. Di dalam artikel ini, penulis menggali potensi bahan ajar berupa modul yang dikembangkan berdasarkan pendekatan saintifik untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa. Pembahasan dimulai dengan kajian tentang kemandirian, pendekatan saintifik, bahan ajar berupa modul, dan potensi bahan ajar berbentuk modul dengan pendekatan saintifik untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa

    Causes of Student Errors in Solving Numeration Problems : A Case Study on Students with a Strongly Field Independent Cognitive Style

    Get PDF
    This research aims to uncover the causes of errors in solving numeracy problems related to trigonometry among students with a strongly field-independent cognitive style. The research method employs a case study with a qualitative approach. The subjects of this study are students of class XI MA Ibadurrochman Malang. The instrument in this study consists of the main instrument, namely the researcher himself and supporting instruments consisting of GEFT (Group Embedded Figure Test) sheets and Numeration Problem Solving Test Sheets (TPMN) and interview guidelines. This data analysis technique used interactive model analysis. The research findings indicate that the causes of student errors in solving numeracy problems are primarily rooted in their previous knowledge, which results in these errors. In other words, their previous knowledge is unable to serve as a foundational material for generating ideas in solving new problems encountered. These new problems related to trigonometry are used not only to apply previously acquired knowledge to the issues at hand but also to learn new mathematical concepts. Consequently, numeracy problems become a solution for students to study mathematics coherently
    corecore