29 research outputs found
Feeding Treatment Based on Palm Oil Byproduct and Supplementation to Support Reproduction Performance of Bull
Palm oil waste (by product)can be used as a potential feed for livestock. Nevertheless, the study research of the effect of Palm oil waste (by product) as a feed to the bull performance was limited. The purpose of this research is to get technology to improve semen quality through improving protein of feed based on palm oil waste (byproducts). This research was conducted in PTPN 6 Jambi and used 30 bulls that separated into 3 treatments, treatment I (feed protein 12% and suplementation), treatment II (feed protein 12%) and treatment III (existing feed, feed protein 10%). Parameter were measured i.e feed consumption, libido, sperm motility, mass movement, sperm concentration, sperm abnormality, volume, pH, consistency, colour, body condition score and average daily gain. Design of this research was completely randomized design. Data was analyzed use ANOVA. The result showed that there is no significantly different on semen quality between treatmens. Semen quality of three treatments were appropriate to standart of quality semen of bull (sperm abnormality 50% and sperm concentration >500 million/ml). Based on this consideration, feed with protein level 10% more efficient because it needs less cost but results a good semen quality. The conclusion of this research is protein level 10% can supporting performance reproduction of bull
Feeding Treatment Based on Palm Oil Byproduct and Supplementation to Support Reproduction Performance of Bull
Palm oil waste (by product)can be used as a potential feed for livestock. Nevertheless, the study research of the effect of Palm oil waste (by product) as a feed to the bull performance was limited. The purpose of this research is to get technology to improve semen quality through improving protein of feed based on palm oil waste (byproducts). This research was conducted in PTPN 6 Jambi and used 30 bulls that separated into 3 treatments, treatment I (feed protein 12% and suplementation), treatment II (feed protein 12%) and treatment III (existing feed, feed protein 10%). Parameter were measured i.e feed consumption, libido, sperm motility, mass movement, sperm concentration, sperm abnormality, volume, pH, consistency, colour, body condition score and average daily gain. Design of this research was completely randomized design. Data was analyzed use ANOVA. The result showed that there is no significantly different on semen quality between treatmens. Semen quality of three treatments were appropriate to standart of quality semen of bull (sperm abnormality 50% and sperm concentration >500 million/ml). Based on this consideration, feed with protein level 10% more efficient because it needs less cost but results a good semen quality. The conclusion of this research is protein level 10% can supporting performance reproduction of bull
Feeding Treatment Based on Palm Oil Byproduct and Supplementation to Support Reproduction Performance of Bull
Palm oil waste (by product)can be used as a potential feed for livestock. Nevertheless, the study research of the effect of Palm oil waste (by product) as a feed to the bull performance was limited. The purpose of this research is to get technology to improve semen quality through improving protein of feed based on palm oil waste (byproducts). This research was conducted in PTPN 6 Jambi and used 30 bulls that separated into 3 treatments, treatment I (feed protein 12% and suplementation), treatment II (feed protein 12%) and treatment III (existing feed, feed protein 10%). Parameter were measured i.e feed consumption, libido, sperm motility, mass movement, sperm concentration, sperm abnormality, volume, pH, consistency, colour, body condition score and average daily gain. Design of this research was completely randomized design. Data was analyzed use ANOVA. The result showed that there is no significantly different on semen quality between treatmens. Semen quality of three treatments were appropriate to standart of quality semen of bull (sperm abnormality 50% and sperm concentration >500 million/ml). Based on this consideration, feed with protein level 10% more efficient because it needs less cost but results a good semen quality. The conclusion of this research is protein level 10% can supporting performance reproduction of bull
Pengaruh Interaksi Genetik dengan Lingkungan Terhadap Performans Sapi Potong Silangan Induk
Keberadaan sapi potong silangan di peternak di beberapa daerah telah mengurangi populasi sapi lokal, harus di antisipasi pengaruhnya terhadap produktivitas ternak akibat adanya interaksi genetic dengan lingkungan. Penelitian dilakukan untuk mendapatkan data performans fisiologi dan produktivitas sapi silangan Bos taurus dengan Bos indicus (Simpo/Limpo) induk yang genetiknya mengalami interaksi dengan kondisi lingkungan. Penelitian dilakukan selama 12 bulan, di kab. Sleman prov. DIY dan di kab. Probolinggo prov. Jatim sebagai daerah dataran rendah (DR) serta di kab. Magelang prov. Jateng dan di kab. Malang prov. Jatim sebagai daerah dataran tinggi (DT). Di setiap lokasi digunakan 20 sapi Simpo/Limpo (S/L) dan 20 sapi Peranakan Ongole (PO, sebagai kontrol) induk milik peternak. Peralatan yang digunakan : thermometer, stetoskop, stop watch, timbangan, pita ukur, alat analisis hormon dan nutrien ransum. Parameter yang diamati : Temperatur udara di dalam dan di sekitar kandang ; performans fisiologi ; kadar progesteron, estrogen dan cortisol ; berat, ukuran dimensi dan kondisi badan ; konsumsi nutrien ransum ; performans reproduksi sapi. Data yang diperoleh, sebagian disajikan secara deskriptif, sebagian dianalisis menggunakan Rancaangan Acak Lengkap pola Faktorial 2 (DR dan DT) x 2 (PO dan S/L) dan interaksi yang terjadi dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan : Temperatur udara diurnal di DR dan di luar kandang selalu lebih tinggi dibanding di DT dan di dalam kandang, serta pada jam 6 sampai 17 di atas comfort zone S/L ; terjadi interaksi yang nyata (
Karakter Motilitas Spermatozoa Hasil Sexing pada Sapi Peranakan Ongole dengan Volume Awal yang Berbeda
ABSTRAK. Sexing spermatozoa bertujuan untuk mengatur jenis kelamin sesuai harapan. Salah satu metode sexing adalah dengan menggunakan Sentrifugasi Gradien Densitas Percoll. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai parameter motilitas menggunakan Computer-assisted Sperm Analysis dan proporsi spermatozoa X dan Y menggunakan metode Sentrifugasi Gradien Densitas Percoll dengan volume awal yang berbeda. Penelitian dilakukan di Loka Penelitian Sapi Potong Grati, Pasuruan, pada bulan Januari sampai Maret 2020. Materi yang digunakan adalah Semen Sapi Peranakan Ongole berumur ±5 tahun dan bobot badan ±700 kg sebanyak 3 ekor, motilitas masa ≥ 2+ dan motilitas individu ≥ 70%. Metode yang digunakan adalah eksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan volume saat sexing yaitu P1= 1 ml, P2= 1,5 ml dan P3= 2 ml dengan ulangan 11 kali. Ulangan juga berfungsi sebagai kelompok (block). Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dilakukan sexing dan pendinginan hingga 5oC persentase motilitas adalah P1:71,02+10,08 %; P2: 79,63+8,65 % dan P3: 83,38+6,67 %, sedangkan motilitas progresif pada P1: 47,68+8,71%; P2: 59,61+7,26 % dan P3: 62,21+6,74%. Curvilinear Velocity (VCL) pada P1: 50,9±7,73 µm/s, P2: 55,2±5,03 µm/s dan P3: 53,2±5,97%. Straight-line Velocity (VSL) pada P1: 20,8±8,19 µm/s; P2: 21,6±6,02 µm/s; P3: 22,1±5,77 µm/s, sedangkan Average Path Velocity (VAP) pada P1: 30,2±7,82 µm/s; P2: 32,5±6,14 µm/s dan P3 : 31,5±6,18 µm/s. Linearity (LIN) pada P1: 40,2±12,26%;P2: 39,1±10,31%;P3: 39,8±7,25%. Straightness (STR) pada P1: 67,2±11,20%; P2: 65,7±10,06%;P3: 67,2±7,92% sedangkan Wobble (WOB) pada P1: 59±9,49%; P2: 58,8±8,63% dan P3: 59,1±7,74%. Kesimpulan dari penelitian adalah motilitas dan motilitas progresif spermatozoa pada sampel dengan volume awal 2 ml lebih baik dibandingkan dengan sampel dengan volume awal 1 ml dan 1,5 ml. (Characteristics of Sexing Spermatozoa Motility in Ongole Cattle with Different Initial Volume) ABSTRACT. Sperm sexing is a technique of sorting a specific type of sperm cell to fertilize the egg cell. One of the sexing methods that can be used for spermatozoa sexing is percoll gradient density centrifugation. This research aims to find out various motility parameters using Computer-assisted Sperm Analysis and the proportion of spermatozoa X and Y using density gradient centrifugation method percoll with different initial volume. The study was conducted at Grati Beef Cattle Research Station, Pasuruan, from January to March 2020. Materials of the study were Semen of 3 Filial Ongole Cattles, aged ± 5 years, with ± 700 kg body weight, mass motility ≥ 2+, and individual motility ≥ 70%. The method used was experimental using a Randomized Group Design with 3 treatment volume when sexing i.e. T0= 1 ml, T1= 1.5 ml dan T2= 2 ml with repetition 11 times. The repetition also functions as groups (blocks). The results showed that after sexing and cooling up to 5oC, the percentage of motility is T0:71.02+10.08 %; T1: 79.63+8,65 % and T2: 83.38+6.67 %. Progressive motility on T0: 47.68+8.71%; T1: 59.61+7.26 % and T2: 62.21+6.74%. Curvilinear Velocity (VCL) on T0: 50.9±7.73 µm/s, T1: 55.2±5.03 µm/s and T2: 53.2±5.97%. Straight-line Velocity (VSL) on T0: 20.8±8.19 µm/s; T1: 21.6±6.02 µm/s; T2: 22.1±5.77 µm/s. The Average Path Velocity (VAP) on T0: 30.2±7.82 µm/s; T1: 32.5±6.14 µm/s and T2 : 31.5±6.18 µm/s. Linearity (LIN) on T0: 40.2±12.26%; T1: 39.1±10.31%;T2: 39.8±7.25%. Straightness (STR) on T0: 67.2±11.20%; T1: 65.7±10.06%; T2: 67.2±7.92%. Wobble (WOB) on T0: 59±9.49%; T1: 58.8±8.63% and T2: 59.1±7.74%. The conclusion of the study is the motility and progressive motility of spermatozoa in samples with an initial volume of 2 ml is better than samples with an initial volume of 1 ml and 1.5 ml
Identifikasi Fenotipik Sapi Peranakan Angus di Kabupaten Sragen
Sapi Peranakan Angus merupakan salah satu hasil pelaksanaan program IB yang mampu berkembang dan beradapatasi di daerah tropis khususnya di Kabupaten Sragen. Penelitian ini bertujuan mendapatkan data fenotipik sapi Peranakan Angus, sebagai data dasar guna menyusun konsep pelestarian, pengembangan dan pemanfaatannya. Penelitian menggunakan metode survei dengan pengamatan, pengukuran dan dokumentasi sapi, serta wawancara langsung dengan pihak terkait, yang dilakukan di lima kecamatan di kabupaten Sragen. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sapi Peranakan Angus memiliki Lingkar Dada (LG), Tinggi Gumba (TG) dan Panjang Badan (PB) lebih tinggi dibandingkan sapi lokal lainnya di Indonesia. Fenotipik sapi Peranakan Angus merupakan gabungan dari tetua yang diduga membentuk sapi Peranakan Angus yaitu Abeerden Angus, American Brahman dan Peranakan Ongole. Sapi Peranakan Angus mempunyai keunggulan pertumbuhan yang cepat, performa reproduksi yang baik, kemampuan memanfaatkan pakan berkualitas kurang baik dan toleran terhadap lingkungan tropis. Sapi Peranakan Angus dapat digunakan untuk program pemuliaan sebagai penghasil daging serta dapat diarahkan menjadi kandidat rumpun baru sapi potong Indonesia
PEMBANGUNAN APLIKASI WEB PROMOSI TRAVEL UMRAH MENGGUNAKAN LARAVEL (STUDI KASUS : LABBAIK INDONESIA)
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi web promosi travel berbasis web
menggunakan laravel, dengan studi kasus pada Travel Labbaik Indonesia. Aplikasi ini dirancang untuk
mempermudah proses pengelolaan promosi yang dilakukan oleh Labbaik Indonesia.
Metodologi yang digunakan untuk pengembangan ini adalah dengan menggunakan SDLC
Waterfall. SDLC Waterfall dipilih karena memberikan pendekatan sistematis dan bertahap dalam
pengembangan perangkat lunak, mulai dari tahap analisis kebutuhan, desain sistem, implementasi,
pengujian, hingga pemeliharaan.
Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan pengelolaan
promosi secara online, yang diharapkan dapat meningkatkan aktivitas promosi yang dilakukan oleh
Labbaik Indonesia dan memberikan kemudahan bagi calon jamaah untuk menggali informasi
mengenai Travel Labbaik Indonesia.
Aplikasi web promosi Travel Labbaik Indonesia telah diuji dengan pengujian black box testing.
Aplikasi web promosi telah berjalan dengan baik dengan persentase lulus uji mencapai 100%.
Kata kunci : Aplikasi web promosi, Travel Labbaik Indonesia, Laravel, SDLC Waterfall,
Black box testing
Profil dan Potensi Pejantan Sapi Peranakan Ongole Penghasil Calon Galur Baru
Peningkatan produktivitas sapi potong dapat dilakukan melalui pembentukan galur baru yang mempunyai sifat keunggulan spesifik, pengaturan perkawinan dan seleksi untuk menghasilkan sapi bibit dan pejantan unggul, serta pemberian pakan yang nilai nutriennya efisien. Tujuan penelitian ini mendapatkan profil dan potensi spesifik pejantan sapi PO di Lolitsapi sebagai penghasil calon galur baru sapi PO, khususnya terkait dengan kriteria baru, unggul, seragam dan stabil (BUSS). Sebanyak 11 ekor pejantan F3 terbaik di Lolitsapi, diamati profil fenotipe spesifiknya dan potensi produktivitasnya, sejak lahir sampai menjadi pejantan aktif pada pemberian ransum yang kandungan protein kasarnya rendah (8-11%) dan serat kasarnya tinggi (22-26%). Data disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan profil pejantan calon penghasil galur baru sapi PO telah memenuhi persyaratan BUSS, potensi produksinya unggul dalam hal berat badan dan tinggi gumba sejak lahir sampai dewasa, potensi reproduksinya unggul pada libido, kuantitas dan kualitas spermanya. Disimpulkan bahwa sapi PO pejantan di Lolitsapi yang telah dipilih dan disiapkan sebagai calon tetua pembentukan galur baru sapi PO, secara silsilah dan kriteria telah memenuhi persyaratan sebagai pejantan untuk menghasilkan F4 galur baru sapi PO